Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pengertian
Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya invasi mikroorganisme
pada saluran kemih. (Agus Tessy, Ardaya, Suwanto, 2001)
Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik laki-laki maupun perempuan dari semua umur baik pada anak-anak
remaja, dewasa maupun pada umur lanjut. Akan tetapi, dari dua jenis kelamin ternyata wanita lebih sering dari pria
dengan angka populasi umu, kurang lebih 5 – 15 %.
Infeksi saluran kemih pada bagian tertentu dari saluran perkemihan yang disebabkan oleh bakteri terutama
scherichia coli ; resiko dan beratnya meningkat dengan kondisi seperti refluks vesikouretral, obstruksi saluran
perkemihan, statis perkemiha, pemakaian instrumen uretral baru, septikemia. (Susan Martin Tucker, dkk, 1998)
Infeksi traktus urinarius pada pria merupakan akibat dari menyebarnya infeksi yang berasal dari uretra seperti juga
pada wanita. Namun demikian, panjang uretra dan jauhnya jarak antara uretra dari rektum pada pria dan adanya
bakterisidal dalam cairan prostatik melindungi pria dari infeksi traktus urinarius. Akibatnya UTI paa pria jarang
terjadi, namun ketika gangguan ini terjadi kali ini menunjukkan adanya abnormalitas fungsi dan struktur dari
traktus urinarius.
Etiologi
Anatomi Fisiologi
Sistem perkemihan atau sistem urinaria terdiri atas, dua ginjal yang fungsinya membuang limbah dan substansi
berlebihan dari darah, dan membentuk kemih dan dua ureter, yang mengangkut kemih dari ginjal ke kandung
kemih (vesika urinaria) yang berfungsi sebagai reservoir bagi kemih dan urethra. Saluran yang menghantar kemih
dari kandung kemih keluar tubuh sewaktu berkemih.
Setiap hari ginjal menyaring 1700 L darah, setiap ginjal mengandung lebih dari 1 juta nefron, yaitu suatu
fungsional ginjal. Ini lebih dari cukup untuk tubuh, bahkan satu ginjal pun sudah mencukupi. Darah yang mengalir
ke kedua ginjal normalnya 21 % dari curah jantung atau sekitar 1200 ml/menit.
Masing-masing ginjal mempunyai panjang kira-kira 12 cm dan lebar 2,5 cm pada bagian paling tebal. Berat satu
ginjal pada orang dewasa kira-kira 150 gram dan kira-kira sebesar kepalang tangan. Ginjal terletak retroperitoneal
dibagian belakang abdomen. Ginjal kanan terletak lebih rendah dari ginjal kiri karena ada hepar disisi kanan.
Ginjal berbentuk kacang, dan permukaan medialnya yang cekung disebut hilus renalis, yaitu tempat masuk dan
keluarnya sejumlah saluran, seperti pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan ureter.
Panjang ureter sekitar 25 cm yang menghantar kemih. Ia turun ke bawah pada dinding posterior abdomen di
belakang peritoneum. Di pelvis menurun ke arah luar dan dalam dan menembus dinding posterior kandung kemih
secara serong (oblik). Cara masuk ke dalam kandung kemih ini penting karena bila kandung kemih sedang terisi
kemih akan menekan dan menutup ujung distal ureter itu dan mencegah kembalinya kemih ke dalam ureter.
Kandung kemih bila sedang kosong atau terisi sebagian, kandung kemih ini terletak di dalam pelvis, bila terisi
lebih dari setengahnya maka kandung kemih ini mungkin teraba di atas pubis. Peritenium menutupi permukaan
atas kandung kemih. Periteneum ini membentuk beberapa kantong antara kandung kemih dengan organ-organ di
dekatnya, seperti kantong rektovesikal pada pria, atau kantong vesiko-uterina pada wanita. Diantara uterus dan
rektum terdapat kavum douglasi.
Uretra pria panjang 18-20 cm dan bertindak sebagai saluran untuk sistem reproduksi maupun perkemihan. Pada
wanita panjang uretra kira-kira 4 cm dan bertindak hanya sebagai system Perkemihan. Uretra mulai pada orifisium
uretra internal dari kandung kemih dan berjalan turun dibelakang simpisis pubis melekat ke dinding anterior
vagina. Terdapat sfinter internal dan external pada uretra, sfingter internal adalah involunter dan external dibawah
kontrol volunter kecuali pada bayi dan pada cedera atau penyakit saraf.
Patofisiologi
Infeksi tractus urinarius terutama berasal dari mikroorganisme pada faeces yang naik dari perineum ke uretra dan
kandung kemih serta menempel pada permukaan mukosa. Agar infeksi dapat terjadi, bakteri harus mencapai
kandung kemih, melekat pada dan mengkolonisasi epitelium traktus urinarius untuk menghindari pembilasan
melalui berkemih, mekanisme pertahan penjamu dan cetusan inflamasi.
Inflamasi, abrasi mukosa uretral, pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap, gangguan status metabolisme
(diabetes, kehamilan, gout) dan imunosupresi meningkatkan resiko infeksi saluran kemih dengan cara mengganggu
mekanisme normal.
Infeksi saluran kemih dapat dibagi menjadi sistisis dan pielonefritis.
Pielonefritis akut biasanya terjadi akibat infeksi kandung kemih asendens. Pielonefritis akut juga dapat terjadi
melalui infeksi hematogen. Infeksi dapat terjadi di satu atau di kedua ginjal.
Pielonefritis kronik dapat terjadi akibat infeksi berulang, dan biasanya dijumpai pada individu yang mengidap batu,
obstruksi lain, atau refluks vesikoureter.
Sistitis (inflamasi kandung kemih) yang paling sering disebabkan oleh menyebarnya infeksi dari uretra. Hal ini
dapat disebabkan oleh aliran balik urine dari uretra ke dalam kandung kemih (refluks urtrovesikal), kontaminasi
fekal, pemakaian kateter atau sistoskop.
Uretritis suatu inflamasi biasanya adalah suatu infeksi yang menyebar naik yang digolongkan sebagai general atau
mongonoreal. Uretritis gnoreal disebabkan oleh niesseria gonorhoeae dan ditularkan melalui kontak seksual.
Uretritis nongonoreal ; uretritis yang tidak berhubungan dengan niesseria gonorhoeae biasanya disebabkan oleh
klamidia frakomatik atau urea plasma urelytikum.
Pielonefritis (infeksi traktus urinarius atas) merupakan infeksi bakteri piala ginjal, tobulus dan jaringan intertisial
dari salah satu atau kedua ginjal. Bakteri mencapai kandung kmih melalui uretra dan naik ke ginjal meskipun ginjal
20 % sampai 25 % curah jantung; bakteri jarang mencapai ginjal melalui aliran darah ; kasus penyebaran secara
hematogen kurang dari 3 %.
Macam-macam ISK :
1)Uretritis (uretra)
2)Sistisis (kandung kemih)
3)Pielonefritis (ginjal)
Gambaran Klinis :
Pielonefritis kronik mungkin memperlihatkan gambaran mirip dengan pielonefritis akut, tetapi dapat juga
menimbulkan hipertensi dan akhirnya dapat menyebabkan gagal ginjal.
Komplikasi :
4)Pembentukan Abses ginjal atau perirenal
5)Gagal ginjal
Pemeriksaan diagnostik
Urinalisis
1)Leukosuria atau piuria terdapat > 5 /lpb sedimen air kemih
2)Hematuria 5 – 10 eritrosit/lpb sedimen air kemih.
Bakteriologis
1)Mikroskopis ; satu bakteri lapangan pandang minyak emersi.
102 – 103 organisme koliform/mL urin plus piuria.⊇2)Biakan bakteri
3)Tes kimiawi; tes reduksi griess nitrate berupa perubahan warna pada uji carik.
a.Terapi antibiotik untuk membunuh bakteri gram positif maupun gram negatif.
b.Apabila pielonefritis kroniknya disebabkan oleh obstruksi atau refluks, maka diperlukan penatalaksanaan spesifik
untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
c.Dianjurkan untuk sering minum dan BAK sesuai kebutuhan untuk membilas microorganisme yang mungkin naik
ke uretra, untuk wanita harus membilas dari depan ke belakang untuk menghindari kontaminasi lubang urethra oleh
bakteri faeces.
Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian pada klien ISK menggunakan pendekatan bersifat menyeluruh yaitu :
Data biologis meliputi :
1)Identitas klien
2)Identitas penanggung
Riwayat kesehatan :
1)Riwayat infeksi saluran kemih
2)Riwayat pernah menderita batu ginjal
3)Riwayat penyakit DM, jantung.
Pengkajian fisik :
1)Palpasi kandung kemih
2)Inspeksi daerah meatus
a)Pengkajian warna, jumlah, bau dan kejernihan urine
b)Pengkajian pada costovertebralis
Riwayat psikososial
Usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan
Persepsi terhadap kondisi penyakit
Mekanisme kopin dan system pendukung
Pengkajian pengetahuan klien dan keluarga
1)Pemahaman tentang penyebab/perjalanan penyakit
2)Pemahaman tentang pencegahan, perawatan dan terapi medis
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit, metode pencegahan,
dan instruksi perawatan di rumah.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien tidak memperlihatkan tanda-tanda gelisah.
Kriteria hasil :
1)Klien tidak gelisah
2)Klien tenang
Intervensi :
1)Kaji tingkat kecemasan
Rasional :
Untuk mengetahui berat ringannya kecemasan klien
2)Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Rasional :
Agar klien mempunyai semangat dan mau empati terhadap perawatan dan pengobatan
3)Beri support pada klien
Rasional :
4)Beri dorongan spiritual
Rasional :
Agar klien kembali menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan YME.Beri support pada klien
5)Beri penjelasan tentang penyakitnya
Rasional :
Agar klien mengerti sepenuhnya tentang penyakit yang dialaminya.
Pelaksanaan
Pada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas-aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan
pasien. Agar implementasi/ pelaksanaan perencanaan ini dapat tepat waktu dan efektif maka perlu mengidentifikasi
prioritas perawatan, memantau dan mencatat respon pasien terhadap setiap intervensi yang dilaksanakan serta
mendokumentasikan pelaksanaan perawatan (Doenges E Marilyn, dkk, 2000)
Evaluasi
Pada tahap yang perlu dievaluasi pada klien dengan ISK adalah, mengacu pada tujuan yang hendak dicapai yakni
apakah terdapat :
1.Nyeri yang menetap atau bertambah
2.Perubahan warna urine
3.Pola berkemih berubah, berkemih sering dan sedikit-sedikit, perasaan ingin kencing, menetes setelah berkemih.
INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Infeksi dapat terjadi melalui penyebaran hematogen (neonatus) atau secara asending (anak-anak). Faktor
predisposisi infeksi adalah fimosis, alir-balik vesikoureter (refluks vesikoureter), uropati obstruktif, kelainan
kongenital buli-buli atau ginjal, dan diaper rash. Patogenesis infeksi saluran kemih sangat kompleks, karena
tergantung dari banyak faktor seperti faktor pejamu (host) dan faktor organismenya. Bakteri dalam urin dapat
berasal dari ginjal, pielum, ureter, vesika urinaria atau dari uretra.
Beberapa faktor predisposisi ISK adalah obstruksi urin, kelainan struktur, urolitiasis, benda asing, refluks atau
konstipasi yang lama. Pada bayi dan anak anak biasanya bakteri berasal dari tinjanya sendiri yang menjalar secara
asending. Bakteri uropatogenik yang melekat pada pada sel uroepitelial, dapat mempengaruhi kontraktilitas otot
polos dinding ureter, dan menyebabkan gangguan peristaltik ureter. Melekatnya bakteri ke sel uroepitelial, dapat
meningkatkan virulensi bakteri tersebut.
Mukosa kandung kemih dilapisi oleh glycoprotein mucin layer yang berfungsi sebagai anti bakteri. Robeknya
lapisan ini dapat menyebabkan bakteri dapat melekat, membentuk koloni pada permukaan mukosa, masuk
menembus epitel� dan selanjutnya terjadi peradangan. Bakteri dari kandung kemih dapat naik ke ureter dan
sampai ke� ginjal melalui lapisan tipis cairan (films of fluid), apalagi bila ada refluks vesikoureter maupun refluks
intrarenal. Bila hanya buli buli yang terinfeksi, dapat mengakibatkan iritasi dan spasme otot polos vesika urinaria,
akibatnya rasa ingin miksi terus menerus (urgency) atau miksi berulang kali (frequency), sakit waktu miksi
(dysuri). Mukosa vesika urinaria menjadi edema, meradang dan perdarahan (hematuria).
Infeksi ginjal dapat terjadi melalui collecting system. Pelvis dan medula ginjal dapat rusak, baik akibat infeksi
maupun oleh tekanan urin akibat refluks berupa atrofi ginjal. Pada pielonefritis akut dapat ditemukan fokus infeksi
dalam parenkim ginjal, ginjal dapat membengkak, infiltrasi lekosit polimorfonuklear dalam jaringan interstitial,
akibatnya fungsi ginjal dapat terganggu. Pada pielonefritis kronik� akibat infeksi, adanya produk bakteri atau zat
mediator toksik� yang dihasilkan oleh sel yang rusak, mengakibatkan parut ginjal (renal scarring).
GEJALA KLINIS
Gejala klinis infeksi saluran air kemih bagian bawah secara klasik yaitu nyeri bila buang air kecil (dysuria), sering
buang air kecil (frequency), dan ngompol. Gejala infeksi saluran kemih bagian bawah biasanya panas tinggi, gejala
gejala sistemik, nyeri di daerah pinggang belakang. Namun demikian sulit membedakan infeksi saluran kemih
bagian atas dan bagian bawah berdasarkan gejala klinis saja.
Gejala infeksi saluran kemih berdasarkan umur penderita adalah sebagai berikut :
: Gangguan pertumbuhan, anoreksia, muntah dan diare, kejang, koma, panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya,
ikterus (sepsis).
n : Panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya, gangguan pertumbuhan, anoreksia, muntah, diare, kejang, koma,
kolik (anak menjerit keras), air� kemih berbau/berubah warna, kadang-kadang disertai nyeri perut/pinggang.
anas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya, tidak dapat menahan kencing, polakisuria, disuria, enuresis, air kemih
berbau dan berubah warna, diare, muntah, gangguan pertumbuhan serta anoreksia.
Nyeri perut/pinggang, panas tanpa diketahui sebabnya, tak dapat menahan kencing, polakisuria, disuria, enuresis,
air kemih berbau dan berubah warna.
DIAGNOSIS
Biakan air kemih :
Dikatakan infeksi positif apabila :
- Air kemih tampung porsi tengah : biakan kuman positif dengan jumlah kuman ≥105/ml, 2 kali berturut-turut.
- Air kemih tampung dengan pungsi buli-buli suprapubik : setiap kuman patogen yang tumbuh pasti infeksi.
Pembiakan urin melalui pungsi suprapubik digunakan sebagai gold standar.
Dugaan infeksi :
- Pemeriksaan air kemih : ada kuman, piuria, torak leukosit
- Uji kimia : TTC, katalase, glukosuria, lekosit esterase test, nitrit test.
Mencari faktor resiko infeksi saluran kemih :
- Pemeriksaan ultrasonografi ginjal untuk mengetahui kelainan struktur ginjal dan kandung kemih.
-Pemeriksaan Miksio Sisto Uretrografi/MSU untuk mengetahui adanya refluks.
- Pemeriksaan pielografi intra vena (PIV) untuk mencari latar belakang infeksi saluran kemih dan mengetahui
struktur ginjal serta saluran kemih.
DIAGNOSA BANDING
Yang penting adalah membedakan antara pielonefritis dan sistitis. Ingat akan pielonefritis apabila didapatkan
infeksi dengan hipertensi, disertai gejala-gejala umum, adanya faktor predisposisi, fungsi konsentrasi ginjal
menurun, respons terhadap antibiotik kurang baik.
PENATALAKSANAAN
Ada 3 prinsip penatalaksanaan infeksi saluran air kemih :
- Memberantas infeksi
- Menghilangkan faktor predisposisi
- Memberantas penyulit
Medikamentosa
Penyebab tersering ISK ialah Escherichia coli. Sebelum ada hasil biakan urin dan uji kepekaan, untuk eradikasi
infeksi akut diberikan antibiotik secara empirik selama 7-10 hari. Jenis antibiotik dan dosis dapat dilihat pada
lampiran.
Bedah
Koreksi bedah sesuai dengan kelainan saluran kemih yang ditemukan untuk menghilangkan faktor predisposisi..
Suportif
Selain pemberian antibiotik, penderita ISK perlu mendapat asupan cairan cukup, perawatan higiene daerah
perineum dan periuretra, pencegahan konstipasi.
Lain-lain (rujukan subspesialis, rujukan spesialisasi lainnya dll)
Rujukan ke Bedah Urologi sesuai dengan kelainan yang ditemukan. Rujukan ke Unit Rehabilitasi Medik untuk
buli-buli neurogenik. Rujukan kepada SpA(K) bila ada faktor risiko.
PEMANTAUAN
Dalam 2 x 24 jam setelah pengobatan fase akut dimulai gejala ISK umumnya menghilang. Bila gejala
belum menghilang, dipikirkan untuk mengganti antibiotik yang lain sesuai dengan uji kepekaan antibiotik.
Dilakukan pemeriksaan kultur dan uji resistensi urin ulang 3 hari setelah pengobatan fase akut dihentikan, dan bila
memungkinkan setelah 1 bulan dan setiap 3 bulan. Jika ada ISK berikan antibiotik sesuai hasil uji kepekaan.
Bila ditemukan ada kelainan anatomik maupun fungsional yang menyebabkan obstruksi, maka setelah
pengobatan fase akut selesai dilanjutkan dengan antibiotik profilaksis (lihat lampiran). Antibiotik profilaksis juga
diberikan pada ISK berulang, ISK pada neonatus, dan pielonefritis akut.
KOMPLIKASI
Pielonefritis berulang dapat mengakibatkan hipertensi, parut ginjal, dan gagal ginjal kronik (Pielonefritis berulang
timbul karena adanya faktor predisposisi).
Jenis dan dosis antibiotik untuk terapi ISK
e l : Dosis antibiotika pareneteral (A), Oral (B), Profilaksis (C)
Obat Dosis mg/kgBB/hari Frekuensi/ (umur bayi)
(A) Parenteral
tiap 12 jam (bayi < 1 minggu)
Ampisilin 100
tiap 6-8 jam (bayi > 1 minggu)
Sefotaksim 150 dibagi setiap 6jam.
Gentamisin 5 tiap 12 jam (bayi < 1 minggu)
tiap 8 jam (bayi > 1 minggu)
Seftriakson 75 sekali sehari
Seftazidim 150 dibagi setiap 6 jam
Nama lainnya
Infeksi kandung kemih; Cystitis; UTI
Penyebab.
Cystitis, yang umum, biasanya disebabkan oleh bakteri memasuki saluran kencing. Ini mengarah ke peradangan
dan infeksi pada bagian bawah saluran kencing.
Perempuan cenderung lebih mudah infeksi karena uretra lebih pendek dari pria dan lebih dekat pada anus. Orang
tua (khususnya dalam perawatan rumah) dan orang-orang dengan diabetes juga lebih mudah UTI.
Pada anak laki-laki, mereka adalah yang paling sering sebelum ulang tahun pertama. Pada anak perempuan, UTI
yang paling sering di sekitar usia 3 tahun pada saat pelatihan toilet.
Cystitis pada anak-anak dapat terjadi oleh karena abnormal dalam urinary tract (saluran kencing ). Oleh karena itu,
anak-anak dengan cystitis, khususnya di bawah usia 5, perlu tindak lanjut khusus untuk mencegah kerusakan ginjal
nantinya.
Gejala
Gejala-gejala dari UTI termasuk:
Urine berawan
Darah di air kencing
Bau air kencing menyengat
Sering kencing
Perlu kencing pada malam hari
Sakit bila hajat besar
Anak-anak muda dengan UTI mungkin hanya mengalami demam, atau tanpa gejala sama sekali.
Pengujian
Tes umumnya termasuk mengambil sampel air seni.
Urinalysis umumnya menyatakan nitrates, sel darah putih, dan sel darah merah. Lihat juga: RBC - urine
Contoh air seni catheterized boleh dilakukan untuk menentukan jenis bakteri dalam air seni dan antibiotik yang
sesuai untuk perawatan.
Uji ANAK DI
Banyak anak-anak dengan kebutuhan khusus cystitis X-foto untuk menentukan mengapa mereka
kena a urinary tract infection. Banyak di antara mereka ada sesuatu yang abnormal tentang
anatomi yang mempengaruhi mereka untuk infeksi. Jangka panjang akibat dari infeksi ulang
pada anak-anak dapat cukup serius. Namun, infeksi ini biasanya dapat dicegah.
Studi khusus biasanya termasuk ultrasound pada ginjal dan x-ray diambil selama kencing (yang disebut voiding
cystourethrogram atau VCUG).
Gadis berusia lebih dari 5 yang memiliki dua atau lebih urinary tract infections
Semua anak laki-laki dengan urinary tract infection pertama
Semua anak-anak yang mengalami demam beserta urinary tract infection
Semua anak-anak di bawah usia 5 dengan mereka yang pertama urinary tract infection
Perawatan
Kasus Ringan cystitis menghilang sendiri tanpa pengobatan. Karena risiko infeksi menjalar ke ginjal, biasanya
antibiotik dianjurkan. Penting agar menyelesaikan seluruh kursus diresepkan antibiotik.
Pada anak-anak, cystitis harus segera diobati dengan antibiotik untuk melindungi mereka berkembang ke ginjal.
Pada lanjut usia, perawatan dianjurkan karena semakin besar kemungkinan komplikasi.
Amoxicillin
Doxycycline (tidak boleh digunakan di bawah umur 8)
Cephalosporins
Nitrofurantoin
Sulfa narkoba (sulfonamides)
Trimethoprim-sulfamethoxazole
Quinolones (tidak boleh digunakan pada anak-anak)
Kebanyakan orang-tua perempuan dewasa hanya membutuhkan 3 hari antibiotik. Jika infeksi telah menyebar ke
salah satu ginjal, anda mungkin perlu masuk rumah sakit sehingga anda dapat menerima cairan dan antibiotik
melalui pembuluh darah.
Jika kronis atau berulang UTI harus dirawat dengan teliti karena kesempatan dari infeksi ginjal. Antibiotik
mungkin perlu diberikan untuk jangka waktu yang panjang (selama 6 bulan sampai 2 tahun), atau lebih kuat
Antibiotik mungkin diperlukan daripada untuk tunggal, uncomplicated episode dari cystitis.
Phenazopyridine hydrochloride (Pyridium) dapat digunakan untuk mengurangi kerusakan dan urgensi yang terkait
dengan cystitis. Selain itu, obat acidifying seperti ascorbic acid mungkin dianjurkan untuk mengurangi konsentrasi
bakteri dalam air seni.
Prognosa :
Cystitis adalah tidak nyaman, tetapi biasanya merespon dengan baik untuk perawatan.
Kemungkinan Komplikasi
Kronis atau berulang urinary tract infection - didefinisikan sebagai setidaknya dua infeksi dalam 6 bulan atau
setidaknya tiga kali dalam 1 tahun
UTI
Infeksi ginjal
Pencegahan
JANGAN douche atau menggunakan produk serupa feminine kebersihan.
JANGAN minum cairan yang mengganggu di kandung kemih, seperti alkohol dan kafein.
Drink cranberry juice atau menggunakan cranberi tablet, tetapi jika anda tidak memiliki riwayat pribadi atau
keluarga dari batu ginjal.
Minum banyak .
Anda tetap bersih genital area.
Kencing setelah kumpul.
Memakai kain undergarments.
Usap dari depan ke belakang.
Penggunaan antibiotik dosis rendah setiap hari mungkin disarankan untuk mencegah UTI jika anda sering
mendapatkan infeksi.
Referensi
Cincinnati Children's Hospital Medical Center. Berdasarkan bukti perawatan medis pedoman pengelolaan pertama
urinary tract infection pada anak-anak usia 12 tahun atau kurang. Cincinnati (OH): Cincinnati Children's Hospital
Medical Center; 2006 Nov 23 hal
Walsh, PC, ed. Campbells Urology. 8. Ed. Philadelphia, Pa: Saunders; 2002.
JA Marx, Hockberger RS, Walls RM, eds. Rosens Emergency Medicine: Concepts and Clinical Practice. 5th ed.
Louis, Mo: Mosby; 2002.