Vous êtes sur la page 1sur 7

94 ODONTO Dental Journal. Volume 8. Nomor 1.

Juli 2021

DETECTION OF SARS-COV-2 USING SALIVA

Vilianti Eka Fitri Rahatina* ***, Sakundarno Adi* **


* Magister Epidemiologi, Universitas Diponegoro
** Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro
*** Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Muhammadiyah Semarang
Correspondence: drg.ivy@unimus.ac.id

Keywords: ABSTRACT
Covid-19, saliva,
diagnostic test
Background: Since December 2019, a new and infectious type of pneumonia
has been detected early in Wuhan, Hubei, and then spread rapidly throughout
the world. By March 11th, 2020, WHO finally declared the infectious disease a
pandemic. Research on the use of saliva as a method of detecting SARS-Cov-
2 has been carried out throughout the world. However, to the best of our
knowledge, not many literature reviews have reported on the use of saliva as a
sample for the diagnosis of Covid-19.
Method: This study aims to report interactively on the use of saliva as a sample
for the diagnosis of Covid-19.
Result: There are 9 articles that meet research criteria, namely: using a cohort
and cross-sectional study design, not a review, case report, letters of editor or
protocol, research using saliva as a detection tool, articles published from
January to December 2020. Most saliva samples were compared with
Nasopharyngeal swab sample for Covid-19 detection. Viral nucleic acids found
in saliva obtained from the ducts of the salivary glands may indicate the
presence of infection in these glands. Live virus can be detected in saliva
through viral culture.
Conclusion: Saliva samples show great potential in the detection of Covid-19
and can be recommended as an alternative to simple and non-invasive tests.

PENDAHULUAN Viruses (ICTV) memberikan nama virus ini SARS-


Sejak desember 2019, sebuah penyakit CoV-2. nama penyakit yang disebabkan oleh virus
pneumonia jenis baru dan menular yang terdeteksi ini adalah Covid-19 yang merupakan singkatan dari
awal di Wuhan, Hubei lalu meluas dengan cepat ke COrona VIrus Disease dan 19 diambil dari tahun
seluruh dunia. Hingga pada 11 Maret 2020, WHO 2019 saat virus ini pertama kali ditemukan2. Gejala
menyatakan penyakit infeksi tersebut sebagai yang dirasakan pasien Covid-19 pada umumnya
pandemic. Coronavirus dapat ditularkan melalui adalah demam dan batuk namun tidak sedikit pula
percikan cairan pernafasan, aerosol, dan dari ibu ke kasusnya adalah asimtomatik atau tidak bergejala3.
anak. Faktor resiko penularan virus ini antara lain Covid-19 dapat diidentifikasi oleh tes real-
faktor lingkungan, faktor pasien dan karakteristik time reverse transcription polymerase chain
pathogen itu sendiri1. Awalnya virus ini diberi nama reaction atau rRT-PCR. Pada masing-masing
sementara 2019 novel coronavirus (2019-nCoV) kasus, sampel yang akan diuji harus diambil dari
lalu International Committee of Taxonomy of saluran pernapasan bawah, misalnya cairan bilas

ODONTO Dental Journal. Volume 8. Nomor 1. Juli 2021


Rahatina/ Adi 95

bronkial/alveolar dan sputum dalam. Selain itu, Scholar. Istilah atau kata kunci yang digunakan
sampel serum harus dikumpulkan baik pada awal dalam pencarian ini menggunakan Bahasa Inggris,
munculnya gejala dan setelah 14 hari1. Kendala meliputi: Covid-19 OR Coronavirus OR SARS-Cov-
yang dihadapi dengan menggunakan tes tersebut 2 dan saliva. Kriteria yang digunakan untuk
adalah hasil yang membutuhkan waktu lama dan menyeleksi artikel meliputi: (1) penelitian dengan
pengambilan sampel yang terkadang menimbulkan desain penelitian kohort dan crossectional, bukan
ketidaknyamanan. Pengambilan sampel ini juga merupakan review, case report, letters of editor
memaksa tenaga kesehatan untuk melakukan atau protocol, (2) penelitian yang menggunakan
kontak langsung dengan pasien suspek sehingga saliva sebagai alat deteksi, (3) artikel yang
dikhawatirkan akan menimbulkan infeksi silang terpublikasi sejak Januari – Desember 2020.
terhadap tenaga medis4. Sebanyak 919 artikel yang teridentifikasi melalui 4
Sampel saliva sudah sering digunakan database pencarian dengan kata kunci seperti
sebelumnya dalam mendeteksi suatu penyakit diatas. Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap
infeksi seperti Epstein barr, Herpes Simplex, HIV, artikel yang tidak memiliki kesesuaian terhadap
Hepatitis C, HPV dan Novovirus5. Air liur juga telah tujuan penelitian berdasarkan judul dan abstraknya
dilaporkan sebagai alat deteksi positif untuk asam yaitu 112 artikel didapatkan lalu di sortir untuk
nukleat coronavirus yang terkait dengan sindrom menemukan artikel yang ganda dan ditemukan 12
pernapasan akut yang parah termasuk SARS-CoV- artikel ganda lalu dilakukan seleksi berdasarkan
26. Keuntungan menggunakan sampel saliva antara jenis artikel yaitu kohort, cross sectional kecuali
lain adalah penurunan kebutuhan tenaga medis, case report, review, letter to editor, protocol, meta
pencegahan infeksi silang pada tenaga kesehatan, analysis dan dihasilkan 78 artikel. Berikutnya artikel
pengurangan biaya APD, transportasi dan diseleksi berdasarkan isi dari artikel, tingkat
penyimpanan sampel serta metode ini dinilain tidak eligibilitasnya dan dapat diakses fulltext. Total
invasive atau dapat mengurangi ketidaknyamanan artikel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
yang dirasakan pasien7. 9 artikel dengan diagram alur penyeleksian
disajikan pada gambar 1.
Penelitian tentang penggunaan saliva
sebagai metode dalam melakukan deteksi covid-19
sudah banyak dilakukan di seluruh dunia8910.
Namun sejauh pengetahuan kami, tidak banyak
tinjauan literatur yang melaporkan tentang
penggunaan saliva sebagai sampel untuk diagnosis
Covid-19. Maka, tujuan penelitian ini untuk
melaporkan secara integrative tentang penggunaan
saliva sebagai sampel untuk diagnosis Covid-19.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
literature review yang diawali dengan melakukan
pencarian hasil penelitian pada 4 database yaitu
PubMed, Springerlink, Sciencedirect, dan Google

ODONTO Dental Journal. Volume 8. Nomor 1. Juli 2021


96 ODONTO Dental Journal. Volume 8. Nomor 1. Juli 2021

sectional (4; 57%) dan yang lainnya case control,


919 artikel ditemukan
Identifikasi

mix method, dan kohort. Wilayah atau negara yang


dari database
menjadi tempat penelitian tersebar di seluruh

807 artikel tidak bebrapa benua seperti Asia, Eropa dan Amerika.
sesuai judul dan Negara yang berasal dari benua Australia dan
abstraknya
Afrika jarang ditemukan penelitian tentang Covid-
19.
112 artikel terpilih Karakteristik pasien yang digunakan dalam
berbagai penelitian ini juga tersebar mulai dari usia
Seleksi

4 tahun sampai 106 tahun. Proporsi jenis kelamin


12 duplikat dan
22 artikel case didapatkan didominasi oleh perempuan (59,48%).
report, review, Seluruh sampel di uji menggunakan RT-PCR dan
dll
sampel yang digunakan juga hanya
membandingkan antara saliva dan spesimen dari
Eligibilitas

nasofaring swab. Adapun beberapa metode yang


78 artikel terpilih
dgunakan dalam mengumpulkan sampel saliva,
baik saliva bagian dalam dengan cara dibatukkan
60 fulltext tidak
ataupun saliva yang tidak berasal dari tenggorokan
sesuai, 9 locked
dalam. Namun seluruh sampel nasofaring
Hasil

dikumpulkan oleh tenaga medis.


9 artikel terpilih Hasil penelitian dengan membandingkan
antara sampel yang menggunakan saliva dan
Gambar 1. Diagram alur penyeleksian artikel cairan nasofaring. Pada beberapa penelitian
ditemukan bahwa hasil RT-PCR pada kedua
HASIL PENELITIAN
sample adalah sama, dimana pasien dinyatakan
Review ini menggunakan hasil penelitian dari
positif atau negative Covid-19 menggunakan kedua
berbagai negara mengenai penggunaan saliva
sampel, namun ada juga beberap penelitian yang
sebagai specimen deteksi Covid-19. Dari 919
hasil RT-PCR berbeda antara sampel dengan
artikel yang ditemukan melalui 4 database,
saliva dan Nasofaring swab. Adapun karakteristik
sebanyak 7 artikel penelitian yang terpilih untuk
artikel yang digunakan dalam review ini disajikan
dilakukan review. Karakteristik 7 artikel yang terpilih
dalam Tabel 1.
sebagian besar menggunakan desain cross

Tabel 1. Karakteristik Penelitian

Penulis Lokasi Desain Besar Usi Meto Komparasi Metode Hasil


penelitia penelitian Sampel a de sampling
n (Jenis test
kelamin)
Leung, Hongkon Retrospekti 26 (L) 17- RT- DTS (Deep Pengumpul Hasil
et al11 g-china ve study 36 (P) 42 PCR Throat an mandiri Positif

ODONTO Dental Journal. Volume 8. Nomor 1. Juli 2021


Rahatina/ Adi 97

th Saliva) – (self DTS


(29 NPS collected (53.7%)
terkonfirm (Nasopharing saliva) dan and NPS
asi positif eal Swabs) swab oleh (47.4%)
dan 33 tenaga
negatif) medis
Kandel, Canada Prosepekti 134 (P) 30- RT- POS Pengumpul Sensitivity
et al12 ve study 82 (L) 54 PCR (Posterior an mandiri POS
tahu Orofaring (self 91,0%,
46 n Saliva) – collected NPS
diantarany NPS saliva) dan 98,0%
a positif, swab oleh
tenaga
medis
Braz- Brazil Kohort 74 (L) 26- RT- NOS (Nostril Pengumpul 131
Silva, et 126 (P) 52 PCR dan Orofaring an mandiri pasien
al.,13 tahu swab) – (self negative
n Saliva collected oleh 2
saliva) dan sampel,
swab oleh 37 pasien
tenaga positif
medis dengan 2
sampel
Wong et Hongkon Retrospecti 57 (L) 4-92 RT- POS-NPS Pengambil POS 37
al.,14 g ve study 38 (P) tahu PCR an oleh positif
n temaga NPS 18
medis positif
Azzi et Itali Mix 17 (L) 39- rRT- Saliva dan Drooling 25 pasien
al.,15 method 8(P) 85 PCR NPS saliva dan positif
tahu swab oleh dengan
n tenaga saliva dan
medis NPS
Vaz et Brazil Cross 46 (L) 33- RT- NPS dan Pengumpul Yang
al,. sectional 109 (P) 48,5 PCR POS an mandiri terdeteksi
tahu (self dengan 2
n collected sample 65
saliva) _(94%)
Pasoms Thailand Cross 69 (L) 28- RT- Saliva dan Self 179
ub et sectional 131 (P) 48 PCR NPS collected sampel

ODONTO Dental Journal. Volume 8. Nomor 1. Juli 2021


98 ODONTO Dental Journal. Volume 8. Nomor 1. Juli 2021

al,.16 tahu method negative


n berasal
dari 2
sample
Altawala Kuwait Cross 891 - RT- Saliva dan Pengumpul Perbedaa
h et al,. Sectional sampel PCR NPS an mandiri n
(self signifikan
collected hasil
saliva) dan negative
swab oleh pada 2
tenaga sampel
medis
Jamal et Toronto, Cross 39 (P) 23- RT- Saliva dan Pengumpul 44 sampel
al,, Canada Sectional 52 (L) 106 PCR NPS an mandiri dinyataka
tahu (self n positif
n collected berdasark
saliva) dan an 2
swab oleh sampel
tenaga
medis

Berdasarkan table di atas, ditemukan bahwa terhadap beberapa penyakit infeksi saluran
hasil RT-PCR menggunakan sampel saliva pernafasan, orofaring dan nasofaring dinilai
menunjukkan banyak kesesuaian hasil (6; 33,3%) sebagai pintu masuk mikroorganisme ke dalam
dengan pemeriksaan menggunakan sampel saluran pernafasan sehingga memperkuat asumsi
Nasofaring swab. Pada 2 penelitian di atas juga akan adanya mikroorganisme yang masih terjebak
menunjukkan bahwa sampel saliva mendeteksi didalam secret atau cairan yang terdapat di area
lebih banyak kasus positif dibandingkan nasofaring ataupun orofaring18. Namun kekurangan
pemeriksaan dengan NPS. Hal ini bisa saja dari teknik ini adalah pada saat proses pengambilan
disebabkan karena sensitivitas sampel terhadap sampel di orofaring maupun nasofaring seringkali
alat pemeriksaan lebih tinggi dibandingkan NPS, mengakibatkan rasa sakit atau tidak nyaman,
meskipun hal tersebut memerlukan lebih banyak dibutuhan keahlian khusus yang sudah terlatih
pembuktian dan penelitian yang lebih mendalam. untuk dapat mengambil sampel yang sesuai,
bahkan terkadang menimbulkan perdarahan
DISKUSI
sehingga teknik ini semakin tidak menarik19.
Sejak Januari 2020, WHO
Saliva adalah cairan hipotonik yang
merekomendasikan standar teknik uji diagnostic
disekresikan oleh parotid, submandibular, kelenjar
untuk Covid-19 melalui sampel swab dari
ludah sublingual dan minor yang tersebar di seluruh
nasofaring dan orofaring17. Berdasarkan hasil
rongga mulut. Kelenjar ini sangat lentur dan
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

ODONTO Dental Journal. Volume 8. Nomor 1. Juli 2021


Rahatina/ Adi 99

dikelilingi oleh darah kapiler yang memungkinkan terkonfirmasi kasus Covid-19 juga mengakibatkan
pertukaran molekul dan biomarker ketika kurangnya kuakuratan sampel. Namun selain
disekresikan bersamaan dengan saliva. Biomarker kekurangan ada juga kelebihan dari pemeriksan
yang dimiliki oleh saliva dapat dianalisis untuk dengan menggunakan sampel saliva antara lain
mendeteksi penyakit local dan sistemik seperti adalah kemudahan pengumpulan sampel karena
karies, periodontitis, diabetes, penyakit jantung, dapat dilakukan mandiri tidak perlu ke rumah sakit
dan kanker mulut serta paru-paru20. Sampel saliva atau bantuan tenaga medis, pemeriksaan ini juga
dirsarankan sebagai alat bantu deteksi virus di tidak membutuhkan biaya yang besar serta
saluran pernafasan seperti virus Influenza A, mengurangi kontak fisik tenaga medis dan pasien
Influenza B, dan para-virus influenza karena dinilai suspek.
dapat mengurangi biaya dan juga waktu yang Kemungkinan menggunakan teknik
digunakan untuk melakukan test. Sebuah studi sederhana ini, dengan biaya lebih rendah dan lebih
kohort menunjukkan bahwa deteksi virus pada nyaman dalam mendeteksi 2019-nCoV di
saluran pernafasan menggunakan sampel saliva lingkungan non-rumah sakit akan membawa
memiliki spesifisitas dan sensitivitas yang tinggi2122. keuntungan bagi perawatan gigi, mengurangi waktu
Hasil yang ditemukan oleh Chen et al., tunggu atau bahkan mengizinkan intervensi
(2020)23, bahwa sel epitel yang melapisi saluran tindakan perawatan kesehatan gigi segera
kelenjar ludah minor, yang berekspresi sebagai berdasarkan hasil positif.
ACE2, terinfeksi, menghasilkan air liur yang
KESIMPULAN
terinfeksi. Selain itu, visibilitas virus dapat
Saliva menjadi media yang menjanjikan
diidentifikasi dalam sampel saliva melalui du acara
dalam deteksi SARS-CoV-2, saliva juga telah
yakni dengan dan tanpa batuk 724. Kavitas rongga
menunjukkan kinerja yang mirip dengan swab
mulut bisa saja menjadi tuan rumah untuk virus
nasofaring ditambah keuntungan seperti biaya
Covid-19, kehadiran asam nukleat setelah
rendah, kemudahan pemantauan perjalanan
beberapa hari di rawat dapat menimbulkan gejala
penyakit, bukan merupakan tindakan invasif dan
zerostomia, dengan demikian uji yang handal
menghindari kontak dekat dengan tenaga
sangat diperlukan termasuk kombinasi test pada
kesehatan. Selain itu, sampel saliva juga dapat
saat akan keluar dari rumah sakit untuk
menjadi alternatif yang baik untuk studi
menghindari pasien yang masih dapat menularkan
epidemiologi dan deteksi dini infeksi asimtomatik
virusnya melalui saliva yang terinfeksi.
Covid-19 serta dapat pula digunakan sebagai
Meskipun sebagian besar penelitian dalam
skrining pasien dalam tindakan perawatan gigi.
ulasan ini telah menunjukkan hasil yang baik dalam
penggunaan saliva sebagai sampel untuk uji
DAFTAR PUSTAKA
diagnosis dibandingkan dengan uji gold standar
1. Zhou W. BUKU PANDUAN PENCEGAHAN
sampel nasofaring swab, beberapa keterbatasan
CORONAVIRUS.; 2020.
masih ditemukan antara lain adalah metode 2. WHO. Tes Diagnostik untuk SARS-CoV-2:
Panduan interim. World Heal Organ.
penyimpanan dan transport dari sampel belum
2020;(September):1-19.
memiliki standarisasi sehingga berpengaruh pada 3. Sutiningsih D, Eka Fitri Rahatina V,
Prabowo Y, Haryanto A, Agung Wibowo M.
kualitas sampel yang akan di uji, menurunnya
Epidemiologic and Clinical Characteristics
sekresi saliva pada beberapa hari setelah of Patients with Covid-19 in Central Java,

ODONTO Dental Journal. Volume 8. Nomor 1. Juli 2021


100 ODONTO Dental Journal. Volume 8. Nomor 1. Juli 2021

Indonesia. In: E3S Web of Conferences. ; is a reliable tool to detect SARS-CoV-2. J


2020:1-11. Infect. 2020;81(1):e45-e50.
doi:10.1051/e3sconf/202020212014 doi:10.1016/j.jinf.2020.04.005
4. Wyllie AL, Fournier J, Casanovas-Massana 16. Pasomsub E, Watcharananan SP,
A, et al. Saliva is more sensitive for SARS- Boonyawat K, et al. Saliva sample as a non-
CoV-2 detection in COVID-19 patients than invasive specimen for the diagnosis of
nasopharyngeal swabs. N Engl J Med. coronavirus disease 2019: a cross-sectional
2020;(April):1-12. study. Clin Microbiol Infect.
doi:10.1101/2020.04.16.20067835 2020;27(2):285.e1-285.e4.
5. Corstjens PLAM, Abrams WR, Malamud D. doi:10.1016/j.cmi.2020.05.001
Saliva and viral infections. Periodontol 2000. 17. World Health Organization. Laboratory
Published online 2016:93-110. testing for 2019 novel coronavirus (2019-
doi:10.1111/prd.12112 nCoV) in suspected human cases. WHO -
6. Xu R, Cui B, Duan X, Zhang P, Zhou X, Interim Guid. Published online 2020:1-7.
Yuan Q. Saliva: potential diagnostic value 18. Loens K, Van Heirstraeten L, Malhotra-
and transmission of 2019-nCoV. Int J Oral Kumar S, Goossens H, Ieven M. Optimal
Sci. Published online 2020:1-6. sampling sites and methods for detection of
doi:10.1038/s41368-020-0080-z pathogen possibly causing community-
7. To KKW, Tsang OTY, Yip CCY, et al. acquired lower respiratory tract infections. J
Consistent detection of 2019 novel Clin Microbiol. Published online 2009:21-31.
coronavirus in saliva. Clin Infect Dis. doi:10.1128/JCM.02037-08
2020;71(15):841-843. 19. Vaz SN, Santana DS de, Netto EM, et al.
doi:10.1093/cid/ciaa149 Saliva is a reliable, non-invasive specimen
8. Fini MB. Oral saliva and CVID-19. Oral for SARS-CoV-2 detection. Brazilian J Infect
Oncol. 2020;108:104821. Dis. 2020;24(5):422-427.
9. Kafle D, Sapkota D. Saliva as a Biological doi:10.1016/j.bjid.2020.08.001
Sample for COVID-19 Diagnosis? 20. Williams E, Isles N, Chong B, et al.
Kathmandu Univ Med J. 2020;18(2):107- Detection of SARS-CoV-2 in saliva:
110. implications for specimen transport and
10. Li Y, Ren B, Peng X, et al. Saliva is a non- storage. J Med Microbiol.
negligible factor in the spread of COVID-19. 2020;70(2):jmm001285.
Mol Oral Microbiol. Published online 21. Chong CY, Kam K-Q, Li J, et al. Saliva is not
2020:141-145. doi:10.1111/omi.12289 a useful diagnostic specimen in children with
11. Leung EC, Chow VC, Lee MK, Lai RW. Coronavirus Disease 2019. Clin Infect Dis.
Deep throat saliva as an alternative Published online 2020:ciaa1376.
diagnostic specimen type for the detection of 22. To KKW, Yip CCY, Lai CYW, et al. Saliva as
SARS‐CoV‐2. J Med Virol. 2020;93(1):533- a diagnostic specimen for testing respiratory
536. virus by a point-of-care molecular assay: a
12. Kandel C, Zheng J, McCready J, et al. diagnostic validity study. Clin Microbiol
Detection of SARS-CoV-2 from Saliva as Infect. 2019;25(3):372-378.
Compared to Nasopharyngeal Swabs in doi:10.1016/j.cmi.2018.06.009
Outpatients. Viruses. 2020;12(11):1-10. 23. Chen L, Zhao J, Peng J, et al. Detection of
doi:10.3390/v12111314 2019-nCoV in Saliva and Characterization of
13. Braz-Silva PH, Mamana AC, Romano CM, Oral Symptoms in COVID-19 Patients.
et al. Performance of at-home self-collected SSRN Electron J. Published online 2020.
saliva and nasal-oropharyngeal swabs in the doi:10.2139/ssrn.3557140
surveillance of COVID-19. J Oral Microbiol. 24. Uwamino Y, Nagata M, Aoki W, et al.
2020;13(1):1858002. Accuracy and stability of saliva as a sample
14. Cheuk S, Wong Y, Tse H, et al. Posterior for reverse transcription PCR detection of
oropharyngeal saliva for the detection of SARS-CoV-2. J Clin Pathol. 2020;74(1):67-
SARS-CoV-2. Clin Infect Dis. 68. doi:10.1136/jclinpath-2020-206972
2020;71(11):2939-2946.
15. Azzi L, Carcano G, Gianfagna F, et al. Saliva

ODONTO Dental Journal. Volume 8. Nomor 1. Juli 2021

Vous aimerez peut-être aussi