Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Pengumpulan data
1. Identitas
1) Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 36 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status marital : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Tanggal masuk RS : 13 Mei 2005
Tanggal Pengkajiaan : 18 Mei 2005
No Medrec : 0000356655
Diagnosa Medis : Post Chest Thorako Tube a.i Pneumothorax
spontan sinistra e.c TB Paru dalam therapy
Alamat : Cilame Rt 04 Rw 20 Ngamprah Kab. Bandung
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.S
Umur : 40 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Cilame Rt 04 Rw 20 Ngamprah Kab. Bandung
Hubungan dengan klien : Suami
2. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Keluhan utama saat masuk rumah sakit
Sejak tanggal 13 Mei 2005 sebelum masuk Rumah Sakit klien
mengeluh sesak nafas yang dirasakan semakin lama semakin berat.
Sesak nafas dirasakan tiba-tiba tanpa disertai bunyi mengi. Sesak nafas
tidak dipengaruhi cuaca atau aktifitas dan tidak berkurang dengan
istirahat. Keluhan disertai nyeri dada yang hilang timbul pada dada
sebelah kiri.
b) Keluhan utama saat dikaji
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 18 Mei 2005 pukul 14.00
Klien mengeluh sesak di daerah dada sebelah kiri. Keluhan ini
dirasakan bertambah berat bila ia beraktivitas dan posisi tidur
telentang, berkurang dengan posisi tidur ½ duduk, diganjal oleh dua
bantal atau duduk. Keluhan sesak dirasakan seperti tertindih benda
yang berat. Sesak dirasakan terus menerus.
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
Tanggal 10 Maret 2005 sebelum masuk Rumah Sakit klien menderita
batuk berdahak berwarna kekuningan tanpa darah, klien mengeluh sering
berkeringat di malam hari. Berat badan klien menurun sebanyak 10 kg
selama 1 bulan panas badan kadang- kadang dirasakan oleh klien serta
hilang timbul.
Tanggal 31 April 2005 sebelum masuk Rumah Sakit klien dirawat di
rumah sakit Hasan Sadikin selama 13 hari karena keluhan tersebut. Klien
pulang dengan perbaikan dan diberi 6 macam obat.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut penuturan klien dan keluarga anggota keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit TBC, hepatitis, hipertensi dan gula darah.
3. Pemeriksaan Fisik
1) Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada
sanosis, hidung kokoh, jalan nafas paten, sinus tidak nyeri, tidak ada
secret pada hidung, , mukosa berwarna merah muda, fibrisae ada, Konka
tidak membesar, tidak ada polip, tidak ada deviasi septum, pada saat
mengatakn “ah” uvula bergerak bebas dan letak simetris, tidak ada
pembesaran tonsil, leher tampak simetris, tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening, tidak ada deviasi trakea, dada simetris, Pergerakan dada
tidak simetris, Diameter anterior : posterior 1: 2, tampak adanya retraksi
interkostal, ekspansi paru kiri menurun, vocal premitus paru kiri
menurun, bunyi nafas saat diperkusi suara paru bagian apek kiri
hiperresonan, dan bagian basal pekak, Suara paru vesikuler, frekuensi
nafas 28 x/menit, terpasang WSD didada sebelah kiri ats ICS 2, tampak
undulasi, tidak ada buble air.
2) Sistem Cardiovaskuler
Konjungtiva berwarna pucat, tidak ada peningkatan JVP, akral teraba
dingin , tidak ada cyanosis pada ujung-ujung ekstrimitas, tidak terdapat
clubbing finger, CRT kembali dalam 3 detik, tidak ada pembesaran
KGB, palpasi arteri radialis teraba berdenyut cukup kuat dan regular
dengan frekuensi Nadi 120 x/ menit, Bunyi jantung S1 dan S 2 murni
dan regular, point of maksimal impuls antara ICS 4 dan 5 Mid klavikula
kiri. tekanan darah 120/70 mmHg.
3) Sistem Pencernaan
Sklera tidak ikterik, mata tidak cekung, bentuk bibir simetris, mukosa
bibir kering, tidak terdapat iritasi pada rongga mulut, gigi lengkap, tidak
terpasang gigi palsu, tidak terdapat caries, bentuk lidah simetris. Susuna
gigi lengkap, Abdomen tampak cekung pada saat klien terlentang, bising
usus 8-12 x/menit, pada saat diperkusi terdengar timpani, pada saat
dipalpasi tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, berat badan sebelum
sakit 42 kg sedangkan saat sakit 32 kg, tinggi badan 155 cm IMT 13,3.
4) Sistem Perkemihan
Tidak ada oedema periorbital, tidak ada bunyi bruit pada aorta dan arteri
renalis, pada saat diperkusi klien tidak mengeluh nyeri, Tidak ada
pembesaran ginjal, tidak ada distensi pada suprapubis, tidak ada nyeri
tekan. Pada saat diraba blass teraba kosong, klien dapat BAK di pispot
klien mengatakan tidak ada keluhan saat BAK.
5) Sistem Muskuloskeletal
Tidak ada kelainan bentuk tulang belakang, curvature tulang belakang
lurus, tidak ada deformitas, pembengkakan, dan juga kemerahan, tidak
ada nyeri tekan, teraba hangat, tidak terdapat krepitasi. Klien dapat
membuka mulut dengan lebar dan menutupnya, Rom servikal dapat,
kien tidak dapat melakukan Rom lumbal Spine karena pada ICS 2
terpasang Chest Thorako Tube, klien dapat melakukan ROM bahu,
ROM siku, Rom tangan, ROM panggul, ROM lutut, ROM Angkle.
Kekuatan otot tangan 5 / 5, kekuatan otot kaki 5/5.
6) Sistem Integumen
Kulit kepala tampak bersih, rambut tidak lengket, distribusi rambut
merata, tidak mudah dicabut. Kuku tangan panjang kuku kaki
0.
pendek,kulit lengket dan berkeringat, suhu 37,3 Turgor kulit baik, bila
dicubit kembali dalam waktu waktu 3 detik. terpasang WSD didada
sebelah kiri tampak undulasi, klien mengatakan nyeri pada dada kirinya.
Tampak lingkaran hitam di kelopak mata.
7) Sistem Endokrin
Tidak ada edema, kelenjar tiroid tidak teraba dan tidak mengalami
pembesaran. klien tidak ada keluhan polipagi, polidipsi dan poliuri.
8) Sistem Persarafan
1. Tes Fungsi Cerebral
a) Tingkat Kesadaran
Kualitas : composmentis klien dapat berespon dengan tepat
terhadap stimulus yang diberikan melalui suara, taktil dan
visual
Kuantitas ; GCS 15 E = 5, M = 6, V= 4
b) Status mental
Orientasi klien terhadap orang waktu dan tempat baik terbukti
dengan klien mampu menjawab dimana dia berada, kapan
masuk RS dan siapa yang menemaninya.
Daya ingat : klien mampu menjawab kapan dia menikah
2. Tes Fungsi kranial
a) N I ( olfaktorius )
Klien dapat membedakan bau kayu putih dan kopi
b) N II ( optikus)
Klien dapat membaca papan nama perawat dalam jarak kurang
lebih 30 cm tanpa alat bantu
c) N III,IV,VI (okulomotoris, trokhealis, abdusen )
Respon cahaya terhadap pupil + Bola mata dapat digerakan
kesegala arah , tidak terdapat nistagmus atau diplopia
d) N V (trigeminus )
Mata klien berkedip pada saat pilinan kapas diusapkan pada
kelopak mata, klien merasakan sentuhan saat kapas diusapkan
kemaksila dengan mata tertutup
e) N VII ( Fasialis )
Klien dapat membedakan rasa manis dan asin, klien dapat
mengerutkan dahi, wajah klien tampak simetris saat klien
tersenyum.
f) N VIII (auditorius )
Kien dapat menjawab pertanyaan perawat dengan baik tanpa
harus diulang
g) N IX, X ( glosofaringeus, vagus )
Uvula bergetar simetris saat kien mengatakan “Ah”, reflek
menelan bagus,
h) N XI (asesorius )
Klien dapat menoleh kekanan dan kekiri
i) N XII ( hipoglosus )
Lidah klien dapat digerakan secara bebas kesegala arah
3. Fungsi Motorik
Tidak terdapat kontraktur pada ekstrimitas atas dan bawah, tonus
otot cukup baik untukmenahan gravitasi, reflek bisep ++/++, reflek
trisep ++/++, reflek patella ++/++ reflek babinski --/--
4. Fungsi Sensorik
Klien dapat membedakan sensai tumpul dan tajam.
4. Pola Aktivitas Sehari-hari
NO AKTIVITAS SEBELUM SAKIT SETELAH SAKIT
1 Nutrisi
a. Makan
Frekuensi 2 x/hari 3x/hari
Nafsu makan Baik, 1 porsi habis klien mengatakan tidak
nafsu makan , habis ½
porsi
Jenis Nasi,lauk pauk, sayuran Nasi, sayur bayam, tahu,
ayam, pisang. Diet
b. Minum TKTP
Jenis Air putih dan air teh Air putih dan air teh
Jumlah 5-6 gelas/hari 5-6 gelas /hari
2 Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1 x/hari 3 x/hari
Konsistensi Lembek cair
Warna Kuning Kuning
b. BAK
Frekuensi 3-4 x/hari 3-4x/hari
Warna Kuning jernih Kuning kemerahan
3 Istirahat tidur
a. Siang Tidak/jarang tidur siang Jarang
b. Malam 21.00-05.00 00.00-04.00
c. Kualitas Nyenyak Sering terbangun karena
sesak
4 Personal hygine
a. Mandi 2 x/ hari diseka tanpa sabun
b. Keramas 3x / minggu Belum
c. Gosok gigi 2 x / hari Belum
5 Aktivitas Klien dapat melakukan Klien dapat beraktivitas
aktivitasnya secara mandiri dengan sedikit bantuan
5. Data Psikologis
1) Status Emosi
Klien tampak tenang, ekspresi wajah datar klien tampak pendiam
2) Konsep Diri
1) Gambaran Diri
Klien mengatakan bahwa dirinya tidak malu dengan penyakit yang
dideritanya saat karena itu merupakan suatu penyakit yang akan
ditangani oleh tenaga kesehatan yang lebih ahli.
2) Identitas Diri
Klien adalah seorang anak ke 7 dari 8 bersaudara dan seorang ibu dari
2 orang anak..
3) Peran
Klien berperan sebagai seorang istri dan sebagai ibu rumah tangga.
4) Ideal Diri
Klien berharap penyakitnya cepat sembuh dan berharap ingin cepat
pulang agar dapat melakukan kegiatannya seperti biasanya.
5) Harga Diri
Klien sadar sebagai manusia biasa klien memiliki banyak kekurangan
dan sadar bahwa semuanya ini merupakan cobaan dari tuhan
3) Gaya komunukasi
Klien mampu berkomunikasi dengan baik secara verbal ataupun
nonverbal, Pada waktu diajak berkomunikasi Klien menjawab jika ditanya
saja.
4) Pola Interaksi
Klien kooperatif dapat berinteraksi dengan orang lain dan tim kesehatan
5) Koping
Menurut klien jika jika ada masalah kien suka menceritakan pada
suaminya dan merasa lega setelah bercerita dengan suaminya
6. Data Sosial
Dilingkungan rumahnya klien berinteraksi baik dengan tetangga dan saudara-
saudaranya juga ketika klien sakit dan dirawat di RS klien mau berinteraksi
dengan keluarga dan klien lainnya.
7. Data Spiritual
Klien beragama islam, dalam kondisinya sekarang ibadah solat klien
terganggu. Klien meyakini sakitnya adalah cobaan dari Alloh. Sebagai
manusia biasa klien hanya bisa berusaha dan berdo’a
8. Data Penunjang
Pemeriksaan labolatorium tanggal 5 April 2005
Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan
Hematologi
Hemoglobin 9,2 13-18 gr/dl
Leukosit 9100 3,8-10 rb /mm 3
Hematokrit 27 40-52 %
Trombosit 499.000 150.000-440.000 /mm 3
Kimia klinik
SGOT 33 17-15 u /L
SGPT 31 21-72 u /L
Natrium 136 135-145 mEq/L
Kalium 3,5 3,6-5,3 mEq/L
2. Analisa Data
NO DATA KEMUNGKINAN PEYEBAB MASALAH
DAN DAMPAK
1 2 3 4
1 DS : Pecahnya Bleb dekat pleura viseralis Gangguan oksigenasi :
- Klien mengeluh sesak ↓ Ventilasi
nafas. Robeknya kantong udara
- Klien mengatakan ↓
sesak dirasakan Udara masuk kedalam rongga
bertambah berat bila pleura
ia beraktivitas dan ↓
posisi tidur telentang Akumulasi udara dalam rongga
dan berkurang dengan pleura
posisi tidur ½ duduk ↓
atau duduk Peningkatkan tekanan intra paru
- Klien mengeluh sesak yang melebihi tekanan atmosfer
dirasakan terus ↓
menerus O2 tidak dapat masuk kedalam
rongga paru
DO : ↓
- Keadaan umum lemah Kolaps paru
- Frekuensi nafas 28 ↓
x/menit Ekspansi paru menurun
- Bunyi nafas menurun ↓
terutama pada dada Sesak nafas
kiri ↓
- Ekspansi paru kiri Gangguan oksigenasi : ventilasi
menurun
- Terdapat retraksi
interkostalis
- Perkusi terdengar
resonan pada bagian
afek paru dan pekak
pada daerah basal
- Terdapat selang WSD
di dada kiri
2 DS : Gangguan Oksiganasi :
- Klien mengeluh Intake nutrisi yang Sesak nafas transportasi
sesak nafas tidak adequate ↓
↓ Oksigen yang
- Makan habis ½ Penurunan kadar masuk ke paru-
porsi Hb paru menurun
- Klien ↓
mengatakan tidak Menurunnya factor
nafsu makan yang mengangkut
oksigen dalam
DO : darah
- Akral teraba
dingin
- Nilai AGD
tanggal 4 April 2005 :
Ph = 7,34
PCO2 = 31,9 mmhg Penurunan kadar oksigen dalam
PO2 = 61,1 mmhg darah
HCO2 =16,7 mEq/L ↓
Total CO = 17,7 Penurunan perfusi jaringan perifer
- Hb = 9,2 gr/dl Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
3
Menurunnya kadar O2 dalam darah
↓
DS : Suplai O2 ke jaringan dan organ
- klien mengatakan berkurang terutama ke usus
tidak nafsu makan ↓
- klien mengatakan Motilitas usus menurun dan
makan pagi habis ½ Sekresi kelenjar pencernaan
porsi menurun
↓
DO : Merangsang nervus vagus sebagai
- BB sebelum sakit 42 reflek vasopagal
kg ↓
- BB sesudah Sakit 32 Anoreksia
Kg ↓
- TB : 155 cm Intake nutrisi kurang Ganguan pemenuhan
- Konjungtiva pucat istirahat tidur
- Klien penderita TBC
dalam terapi
- IMT =13,3 ( kurus
tingkat berat )
4 - Haemoglobin 9,2 Stimulasi sesak
↓
Merangsang susunan saraf pusat
DS : otonom mengaktivasi noreefineprin
- Klien mengeluh ↓
tidurnya sering Merangsang saraf simpatis untuk
terbangun karena mengaktivasi RAS
sesak ↓
- Klien mengatakan Mengaktifkan kerja organ tubuh
mulai bisa tidur dari ↓
jam 00.00-04.00 REM menurun
↓ Gangguan pemenuhan
DO : Klien terjaga ADL : Personal
- Tampak bayangan ↓ Hygiene
hitam dikelopak mata Pemenuhan istirahat tidur klien
- Konjungtiva pucat terganggu
- Klien tampak lemas
3. Diagnosa Keperawatan
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN DITEMUKAN DIPECAHKAN
TANGGAL PARAF TANGGAL PARAF
1 Gangguan oksiganasi : ventilasi 05-04- 2005 Kel 13
b.d penurunan ekspansi paru
akibat akumulasi udara di dalam
rongga pleura
2 Gangguan oksigenasi : 05-04- 2005 Kel 13
transportasi b.d penurunan kadar
haemoglobin
3 Gangguan pemenuhan kebutuhan 05-04- 2005 Kel 13
nutrisi : kurang dari kebutuhan b.d
anoreksia
4 Ganguan pemenuhan istirahat 05-04- 2005 Kel 13 09-04-2005 Kel 13
tidur b.d terakstivasinya RAS
5 Gangguan pemenuhan ADL : 05-04- 2005 Kel 13 07-04-2005 Kel 13
Personal Higiene b.d kelemahan
C. Perencanaan
Diagnosa PERENCANAAN
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1. Gangguan oksigenasi: Tupan : 1. Pertahankan 1. Meningkatkan
ventilasi b.d. Dalam waktu 5 posisi tidur inspirasi
penurunan ekspansi hari oksigenasi semi fowler maksimal,
paru ditandai ventilasi klien dengan miring mengurangi
dengan : lancar kearah yang penekanan
DS : Tupen : terkena pada sisi yang
- Klien mengeluh Setelah normal, serta
sesak nafas dilakukan ekspansi paru
- Klien mengeluh intervensi selama dan ventilasi
sesak di rasakan 2 X 24 jam, pada sisi yang
bertambah berat ekspansi paru tidak sakit.
bila ia beraktivitas optimal dengan 2. latih klien 2. dengan nafas
dan posisi tidur criteria evaluasi : nafas dalam: dalam paru-
telentang tanpa - Sesak diafragma paru
sandaran bantal dan berkurang mengembang
berkurang sejak - Klien tidak dengan
terpasang selang tampak lemah optimal
didada kirinya dan dan pucat sehingga
posisi tidur menjadi - Vocal jumlah
½ duduk atau premitus oksigen yang
duduk serta diberi meningkat masuk
oksigen. - Frekuensi adekuat
- Klien mengeluh nafas dalam 3. jaga agar 3. posisi loop
sesak dirasakan batas normal selang tube dapat
terus menerus (16- tidak menyebabkan
DO : 20x/menit) membentuk akumulasi air
- Keadaan umum - Bunyi nafas posisi loop diselang
lemah meningkat sehingga
- Frekuensi nafas 28 terutama pada menurunkan
x/menit area dada kiri tekanan
- Bunyi nafas - Tidak terdapat negative,
menurun terutama retraksi menimbulkan
pada dada kiri interkostalis tekanan balik
- Ekspansi paru ke rongga
menurun pleura
- vocal premitus 4. tandai tingkat 4. sebagai
menurun cairan asal indicator bila
- Terdapat retraksi pada botol terdapat
interkostalis dengan penambahn
- Perkusi terdengar menggunakan cairan yang
resonan pada plestre yang terakumulasi
bagian afek parau ditempelkan
dan pekak pada diluar botol
daeerah basal 5. jamin posisi 5. mencegah
- Terdapat selang klien yang tertariknya
WSD didada kiri nyaman tube secara
tidak
terkontrol
akibat
pergerakan
klien
6. lakukan 6. dengan
exercise pada exercise dapat
lengan dan meningkatkan
bahu pada sisi aliran darah
yang terkena ke sisi yang
terkena
sehingga
oksigen
tersampaikan
8. observasi, 8. sebagai
catat, dan deteksi dini
laporkan bila terhadap
timbul komplikasi
pernafasan CTT
yang cepat,
dangkal,
cyanosis,
subcutaneous
emphysema,
atau gejala
perdarahan
9. anjurkan dan 9. meningkatkan
Bantu klien tekanan
untuk nafas intrapleural,
dalam dan pengosonmga
efektif n akumulasi
zat di rongga
pleura,
mengeluarkan
secret
trakeobronkia
l, mencegah
atelektasis
Kel 13
Kel 13
Kel 13
E. Catatan Perkembangan
2 8-04-2005 1 S:
- Klien mengatakan Sesak berkurang dengan
posisi tidur ½ duduk
O:
- Klien tidak tampak lemah dan pucat
- Vocal premitus Masih menurun
- Frekuensi nafas dalam batas normal 24x/menit
- Bunyi nafas menurun terutama pada area dada
kiri
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
I:
- Menjamin posisi klien yang nyaman
- Melakukan milking tube
- Mengawasi adanya kebocoran udara pada
sistem drainage yang diindikasikan dengan
adanya gelembung udara pada botol
- Mengobservasi, mencatat, dan melaporkan bila
timbul pernafasan yang cepat, dangkal,
cyanosis, subcutaneous emphysema, atau
gejala perdarahan
- Mengobservasi frekuensi, kedalaman
pernafasan, suara paru dan ekspansi dada
- Mengobservasi vocal premitus
- Menganjurkan dan membantu klien untuk
nafas dalam dan efektif
- Menstabilkan posisi botol drainage di lantai,
peringatkan / penunggu klien
E:
- Selang drain tidak tertarik oleh klien ketika dia
bergerak
- Tidak ada kebocoran udara
- Tidak ada gelembung udara pada botol
- Tidak ada pernafasan yang cepat, dangkal,
cyanosis, subcutaneous emphysema, atau
gejala perdarahan
- Frekuensi nsfas 24x/menit, pernafasan Kel 13
dangkal, suara paru menurun pada area kiri,
ekspansi dada menurun pada paru kiri
- Vocal premitus menurun
- Klien mengatakan sesak berkurang
- Tidak ada kebocoran udara
- Botol berada pada posisi yang stabil
R:-
3 09-04-2005 3 S: Kel 13
- Klien menyebutkan kembali pentingnya nutrisi
yang TKTP yaitu untuk proses penyembuhan
penyakitnya
O:
- Nafsu makan klien meningkat
- Makan habis ¾ porsi
- Klien mengkonsumsi nutrisi yang TKTP
- BB 32 kg
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi
I:
- menganjurkan klien untuk minum air hangat
sebelum makan
- Menganjurkan klien untuk makan sedikit demi
sedikit tapi sering
- Memotivasi klien untuk menghabiskan diet
yang diberikan
- Menganjurkan klien untuk menggosok gigi
sebelum dan sesudah makan
E:
- Sebelum makan klien minum air hangat ½
gelas dan gosok gigi
- Klien makan habis ¾ porsi
R:-
4 5 S:
-Klien mengatakan merasa lebih segar.
O:
- - Kulit klien tampak lengket berkeringat
- Kuku klien panjang dan kotor
- Aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan
perawat
- Lidah dan gigi klien tampak kotor
- Tercium bau mulut
- Hb = 9,2 gr/dl
- PO2 = 61,1 Mmhg
A:
- Masalah teratasi sebagian.
P:Lanjutkan intervensi :
- tanyakan pengetahuan klien tentang
perawatan diri dalam keadaan sakit
-jelaskan pentingnya perawatan diri
-Bantu dan fasilitasi klien dalam melakukan
personal hygine
-anjurkan klien untuk senantiasa menggosok
gigi tiap hari, cuci rambut secara teratur dan
mandi tiap hari, menggunting kuku secara Kel 13
teratur .
I:
- mengetahui tingkat pemahaman klien sehingga
memudahkan dalam memberikan informasi
-meningkatkan wawasan klien sehingga
menambah motivasi untuk melakukan perawatan
diri
-memudahkan klien dalam melakukan perawatan
diri
-meningkatkan harga diri dan motivasi klien
R:
2 S:
- klien mengatakan sesak berkurang
O:
- Akral teraba hangat
- Konjungtiva pucat
- haemoglobin 9,2 gr/dl
- nilai AGD tanggal 4 April 2005
Ph = 7,34
PCO2 = 31,9 mmhg
PO2 = 61,1 mmhg
HCO3 =16,7 mEq/L
- BE = -8,1
A:
masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi Kel 13
- Cek analisa gas darah dan hematology
- Kolaborasi pemberian transfuse darah
- Anjurkan pada klien untuk mempertahankan
asupan nutrisi tinggi protein yang adekuat
I:
- Menganjurkan pada klien untuk
mempertahankan asupan nutrisi tinggi protein
yang adekuat
E:
- Klien makan habis 3/4 porsi
R:-
5
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan yang dilakukan pada klien Ny. S dengan gangguan Sistem
Pernafasan Akibat Pneumothoraks Spontan selama 4 hari (tanggal 06-09 April 2005).
Pada proses pelaksanaannya didukung oleh teori yan penuis dapatkan dari berbagai
sumber dan diterapkan dengan menggunakan proses keperawatan yan terdiri dari
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Setelah dilakukan proses asuhan keperawatan penulis mengambil kesimpulan
yaitu :
1. Pengkajian. Pada tahapan pengumpulan data penulis tidak menemukan hambatan
yang berarti meski ditemukan data-data yang secara teori ada sedangkan pada
klien tidak ditemukan ataupun sebaliknya, hal ini disebabkan karena respon tiap
manusia akan berbeda terhadap gejala yang ditimbulkan, sehingga penulis dapat
menyusun analisis dari data-data yang dikumpulkan yang kemudian dirumuskan
menjadi diagnosa keperawatan.
2. Perencanaan. Pada tahapan ini penulis dapat menyusun rencara tindakan
keperawatan yang dibantu dengan berbagai sumber serta bimbingan perawat
ruangan dan dosen
3. Pelaksanaan. Pada tahapan ini penulis tidak dmenemukan hambatan ksrena
didukung oleh partisipasi klien yan aktif dan peran serta keluarga sehingga
memudahkan penulis dalam melakukan tindakan.
4. Evaluasi. Pada tahapan ini penulis menaglami kesulitan untuk mengetahui respon
klien saat malam hari dikarenakan proses pelaporan pada saat dinas tidak lengkap
dan terlalu global
5. Pendokumentasian. Pada tahapan ini penulis telah berhasil melakukan
dokumentasi dalam bentuk laporan lengkap serta penulis dapat
mendokumentasikan tindakan yang dilakukan dengan format yang digunakan di
ruangan sebagai alat komunikasi antara perawat dan mahasiswa sehingga
memudahkan perawat dalam melakukan tindakan selanjutnya.
B. Rekomendasi
1. Perawat
Diharapkan bagi perawat agar dapat melaksanakan asuhan keperawatan secara
komprehensif melalui pendekatan holistic sehingga akan dihasilkan asuhan
keperawatan yang professional. Dan meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan yang diberikan sehingga dapat mencapai misi yang di emban rumah
Sakit yaitu dan berkualitas dengan demikian akan meningkatkan
2. Dosen pembimbing
Diharapkan pada seluruh dosen pembimbing agar dapat meningkatkan
bimbingannya
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart Alih Bahasa . 1996. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8
vol 1. Jakarta : EGC.
Brunner & Suddart. 1982. The Lipincott Manual of Nursing Practic fourth edition.
Philadelphia :J.B lipincott Company.
Corwm, Elizabeth. 1997 Alih Bahasa dr. Brahm U, Pendit. Buku Saku Patofisiologi.
Jakarta : EGC.
Doengoes, Marilynn E e.a. 1993. Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3. Jakarta : EGC.
Hudak & Gallo. 1997. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik edisi 6 volume 1.
Jakarta : EGC.
Ignatavicius,Donna D e.a. 1995. Medical Surgical Nursing a Nursing Proces Approach
Second Edition Volume 1. USA: W.B. Saunders Company.
M Van De Graaff, Kent. 1984. Human Anatomy. Dubuque Lowa : Wm.C Brown
Publisher.
Pearce, Evelyn C. 1979. Anatomi dan Fisiologi untuk Para Medis. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2001. Ilmu Penyakit Dalam
Jilid II Edisi ketiga. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Price, Sylvia A alih bahasa Adji Dharma. 1995. Patofisiologi Konsep Klinik Proses-
Proses Penyakit edis 4. Jakarta : EGC.
Rokhaeni, Heni dkk. 2001. Buku Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta : Bidang
Pendidikan dan Pelatihan Pusat Kesehatan Jantung dan pembuluh Darah Nasional
Harapan Kita.