Vous êtes sur la page 1sur 31

MAKALAH

PENYULUHAN KESEHATAN, PEMBUATAN SAP DAN


METODE DALAM PROMOSI KESEHATAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan

Dosen Pembimbing
Rina Septiani, S.Kep., Ners.

Disusun Oleh

Kelompok 5 :

Endah Farida (2000001010)


Desi Puspitasari (1000001008)
Ilham Nugraha (1000001012)
Mutiara Zulfa (2000001017)
Silvia Azzahra Sujadi (2000001023)
Shintha Rinelta (2000001025)
Sofi Novita Iswara (2000001028)
Tingkat 2

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN RS. EFARINA
PURWAKARTA TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Penyuluhan Kesehatan, Pembuatan Sap dan Metode Dalam Promosi
Kesehatan” Penerapan. Adapun tujuan makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu
tugas mata kuliah Promosi Kesehatan
Makalah ini telah saya susun dengan semaksimal mungkin. Terlepas dari semua
itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata
saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Purwakarta, 1 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang ................................................................................................. 1


1.2.Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3.Tujuan .............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. RECANA PENYULUHAN KESEHATAN ............................................... 3


1. Pengertian Penyuluhan Kesehatan ................................................................. 3
2. Pengertian Perencanaan Program Penyuluhan .............................................. 3
3. Manfaat Program Penyuluhan ....................................................................... 5
4. Model Perencanaan Program Penyuluhan ..................................................... 6
2.2. PEMBUATAN SAP ..................................................................................... 7
1. Pengertian Pembuatan SAP ........................................................................... 7
2. Tahap-Tahap Penyusunan SAP .................................................................... 8
3. Contoh SAP ................................................................................................... 11
4. Lampiran ........................................................................................................ 15
2.3. METODE DALAM PROMOSI KESEHATAN ....................................... 17
1. Definisi Metode Promosi Kesehatan ............................................................. 17
2. Jenis Metode Promosi Kesehatan .................................................................. 17
3. Kelebihan dan Kekurangan Masing-masing Metode .................................... 22

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan ................................................................................................... 27
3.2. Saran ............................................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 28

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Menurut WHO ( Dalam Fitriani, 2011) promosi kesehatan sebagai “ the process of
enabling individuals and communitas to increase and control over the determinants of
healts and there by improve their health” (proses yang mengupayakan individu dan
masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk mengendalikan faktor
kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya).
Promosi kesehatan merupakan revitalisasi dari pendidikan kesehatan pada masa yang
lalu, dimana dalam konsep promosi kesehatan tidak hanya merupakan proses penyadaran
masyarakat dalam dalam hal pemberian dan peningkatan pengetahuan dalam bidang
kesehatan saja, tetapi juga sebagai upaya yang mampu menjembatani perubahan perilaku,
baik di dalam masyarakat maupun didalam organisasi dan lingkungannya. Perubahan
lingkungan yang diharapkan dalam kegiatan promosi kesehatan meliputi lingkungan fisik-
nonfisik, sosial budaya, ekonomi, dan politik. Promosi kesehatan adalah perpaduan dari
berbagai macam dukungan baik pendidikan, organisasi, kebijakan, dan peraturan
perundang undangan untuk perubahan lingkungan.
Metode promosi kesehatan tidak terlepas dari kegiatan atau usaha menyampaikan
pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok, atau individu. Dengan adanya pedsan
tersebut maka diharapkan masyrakta, kelompok, atau indvidu dapat memperoleh
pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut akhirnya
diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilaku. Dengan kata lain. Adanya promosi
tersebuh diharapkan dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku sasaran

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana Perencanaan Penyuluhan ?
2. Bagaimana Cara Pembuatan SAP?
3. Bagaimana Metode Dalam Promosi Kesehatan?

1
2

1.3.Tujuan
1. Untuk memahami bagaimana perencanaan penyuluhan kesehatanUntuk memhami cara
pembuatan SAP
2. Untuk memahami metode dalam promosi kesehatan
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. RECANA PENYULUHAN KESEHATAN

1. Pengertian Penyuluhan Kesehatan

Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk mengubah perilaku


perseorangan atau masyarakat dalam bidang kesehatan.
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu,
dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya
dengan kesehatan.
Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan pengetahuan yang ditujukan bagi
masyarakat untuk mencapai tujuan hidup sehat dengan cara mempengaruhi perilaku
masyarakat baik secara individu atau kelompok dengan menyampaikan pesan, harapannya
agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya pola kehidupan yang sehat.

2. Pengertian Perencanaan Program Penyuluhan


Venugopal mendefinisikan perencanaan program sebagai suatu prosedur kerja
bersama-sama masyarakat dalam upaya untuk merumuskanmasalah (keadaan-keadaan
yang belum memuaskan) dan upaya pemecahan yangmungkin dapat dilakukan demi
tercapainya tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.
Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Mueller yang mengartikan perencanaan
program sebagai upaya sadar yang dirancang ataudirumuskan guna tercapainya tujuan
(Kebutuhan, keinginan, minat) masyarakat,untuk siapa program tersebut ditujukan.
Dalam kaitan perencanaan program ini Martinez mengungkapkan bahwa perencanaan
program merupakan upaya perumusan,pengembangan, dan pelaksanaan program-
program. Perencanaan program merupakan suatu proses yang berkelanjutan, melalui
semua warga masyarakat,penyuluh dan para ilmuwan memusatkan pengetahuan dan
keputusan-keputusandalam upaya mencapai pembangunan yang mantap.

3
4

Di dalam perencanaan program,sedikitnya terdapat tiga pertimbangan yang


menyangkut: hal-hal, waktu, dan carakegiatan-kegiatan yang direncanakan itu
dilaksanakan.Martinez juga menekankan bahwa perencanaan program merupakan
prosesberkelanjutan, melalui mana warga masyarakat merumuskan kegiatan-
kegiatanyang berupa serangkaian aktivitas yang diarahkan untuk tercapainya tujuan-
tujuantertentu yang diinginkan masyarakat setempat.
Sehubungan dengan pengertian perencanaan program ini, Lawrencemenyatakan
bahwa perencanaan program penyuluhan menyangkut perumusan tentang:

1. Proses perancangan program


2. Penulisan perencanaan program
3. Rencana kegiatan
4. Rencana pelaksanaan program(kegiatan)
5. Rencana evaluasi hasil pelaksanaan program tersebut.

Dari beberapa definisi dan pengertian tentang perencanaan program


(penyuluhan) tersebut, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa perencanaan
program merupakan proses berkesinambungan tentang pengambilan keputusan
menyangkut situasi, pentingnya masalah, atau kebutuhan, perumusan tujuan, dan upaya
pemecahan yang mungkin dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Oleh
karenanya beberapa pokok pikiran yang perlu diperhatikan dalam perencanaan program
penyuluhan:

1. Merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Rangkaian pengambilan keputusandalam


perencanaan program tidak pernah berhenti sampai tercapainya tujuan(kebutuhan,
keinginan, minat) yang dikehendaki.
2. Proses pengambilan keputusan tersebut berdasarkan fakta dan sumber dayayang ada.
3. Dirumuskan secara bersama oleh penyuluh dengan masyarakat sasarannya,dengan
didukung oleh para spesialis, praktisi dan penentu kebijaksanaan.
4. Meliputi perumusan tentang: keadaan, masalah, tujuan, dan cara pencapaian tujuan, yang
dinyatakan secara tertulis.
5. Harus mencerminkan perubahan ke arah kemajuan
5

3. Manfaat Program Penyuluhan


Dalam Penyuluhan, adanya program sangat penting bagi kelangsungan penyuluhan
tersebut. Selain memberi acuan, dengan adanya program, masyarakat diharapkan
berpartisipasi atau turut ambil bagian dalam perubahan yang direncanakan tersebut. Oleh
karena itu pula Kelsey dan Hearne menekankan pentingnya "pernyataan tertulis" yang
jelas dan dapat dimengerti oleh setiap warga masyarakat yang diharapkan untuk
berpartisipasi. Adanya pernyataan tertulis ini dapat menjamin kelangsungan program dan
selalu memperoleh partisipasi masyarakat.
Perlunya atau manfaat program penyuluhan tersebut didasarkan pada alasan berikut:
1. Memberi acuan dalam mempertimbangkan secara seksama tentang hal-hal yang
harus dilakukan dan cara melaksanakannya.
2. Merupakan acuan tertulis yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk
menghindari terjadinya salah pengertian.
3. Sebagai pedoman pengambilan keputusan terhadap adanya
usul/saranpenyempurnaan.
4. Menjadi pedoman untuk mengukur (mengevaluasi) pelaksanaan program.
5. Adanya patokan yang jelas tentang masalah-masalah yang insidentil
(menuntutperlunya revisi program), dan pemantapan dari perubahan-
perubahansementara (hanya direvisi jika memang diperlukan).
6. Mencegah adanya salah pengertian tentang tujuan akhir, dan mengembangkan
kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan maupun yang tidak dirasakan.
7. Memberikan keterlibatan personil dalam setiap tahapan program
yangberkesinambungan tersebut, hingga tercapainya tujuan.
8. Membantu pengembangan kepemimpinan, yaitu menggerakkan semua
pihakyang terlibat dan menggunakan sumber daya yang tersedia.
9. Menghindarkan pemborosan sumber daya, dan sebaliknya merangsangefiiiensi.
10. Menjamin kelayakan kegiatan yang dilakukan di dalam masyarakat dan
yangdilaksanakan sendiri oleh masyarakat setempat.
6

4. Model Perencanaan Program Penyuluhan

Ada delapan tahap proses perumusan program penyuluhan yang dikemukakan oleh
Model Persson, yaitu:

1. Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan kegiatan pengumpulan data-data dasar atau faktayang
diperlukan untuk menentukan masalah, tujuan, dan cara mencapai tujuanatau kegiatan
yang akan direncanakan, Data-data tersebut meliputi: sumberdaya alam, sumber daya
manusia, kelembagaan, sarana dan prasarana yangdiperlukan untuk pelaksanaan kegiatan,
teknologi yang telah digunakan, danperaturan yang ada.
2. Analisis keadaan
Tahap ini merupakan tahap penganalisisan data yang diperoleh dari
lapangan,termasuk di dalamnya menganalisis sumber daya yang potensial untuk
dikembangkan, perilaku masyarakat sasaran, keadaan yang ingin dicapai danyang sudah
dicapai, dan sebagainya.
3. Identifikasi masalah
Tahap ini merupakan upaya merum uskan faktor-faktor yang menyebabkan tidak
tercapainya tujuan yang dikehendaki. Identifikasi ini dapat dilakukan dengan
menganalisis kesenjangan antara data potensial dengan data aktual,antara keadaan yang
ingin dicapai dengan yang sudah dicapai, dan sebagainya. Kesenjangan-kesenjangan ini
kemudian diinventarisir dan disusun berdasarkan prioritas.
4. Perumusan tujuan
Dalam tahap perumusan tujuan yang harus diperhatikan adalah realistisnyatujuan
yang hendak dicapai, ditinjau dari kemampuan sumber daya (biaya,jumlah dan kualitas
tenaga) maupun waktu yang tersedia.
5. Penyusunan rencana kegiatan
Tahap ini merupakan penyusunan rencana kerja yang meliputi penjadwalan, metoda
yang digunakan, pihak-pihak yang terlibat, lokasi kegiatan, bahan dan peralatan yang
dibutuhkan, pembiayayaan dan sebagainya.
6. Pelaksanaan rencana kegiatan
7

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari rencana kerja yang telah
disusun.Masalah utama yang harus diperhatikan dalam tahap ini adalah
partisipasimasyarakat sasaran. Oleh karenanya perlu dipilih waktu yang tepat, lokasi
yangtepat, agar masyarakat ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan.
7. Menentukan kemajuan kegiatan
Tahap ini merupakan kegiatan monitoring pelaksanaan kegiatan yang dilakukan,untuk
melihat sejauh mana tujuan telah dicapai.
8. Rekonsiderasi
Rekonsiderasi dimaksudkan untuk meninjau kembali rumusan program,termasuk
kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan. Pada tahap ini dilihat hal-halyang menjadi
kendala atau sebaliknya keberhasilan yang dicapai, dalam rangka menyusun program
berikutnya.

2.1. PEMBUATAN SAP


1. Pengertian Pembuatan SAP
Merupakan kegiatan penyuluhan kesehatan, ataupun topik lainnya yang sedang
gencar dilakukan upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan bisa mencegah
penyakit yang menular ataupun berbahaya.
Dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan, maupun promosi kesehatan,
perlu dibuat dan disusun SAP (Satuan Acara Penyuluhan) agar mempermudah
perencanaan kegiatan yang akan dilakukan oleh penyuluh dan juga berfungsi sebagai
acuan bagaimana acara tersebut dapat berjalan dengan baik. Selain itu SAP juga dapat
berfungsi untuk mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan acara yang akan
dilaksanakan.

SAP adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan diselenggarakan dengan


mempersiapkan topik yang akan dibahas, menentukan tempat sebagai media
penyampaian, sasaran yang menjadi sebuah permasalahan (sebuah kelompok ataupun
masyarakat).
8

Menentukan pemateri yang sudah faham dan mengetahui akan mempermasalahan


yang akan dibahas, dan menentukan konsep acara supaya bisa berjalan dengan baik dan
sesuai dengan rencana.

2. Tahap-Tahap Penyusunan SAP ( Satuan Acara Penyuluhan )

Kegiatan penyuluhan merupakan tahap yang dilakukan oleh penyuluh ataupun


pemateri dan peserta penyuluhan, masyarakat atau sebuah kelompok untuk mengetahui
perkembangan kesehatan di lingkungan mereka. Materi penyuluhan yang akan
disampaikan tersebut, dibatasi oleh pokok bahasan dan subpokok bahasan yang terdapat
pada suatu SAP.

Tahap kegiatan terdiri atas tahap pendahuluan (introduction), tahap penyajian


(presentation), dan tahap penutup (test and follow up). Berikut ini akan jabarkan secara
singkat pengertian dari masing-masing tahap tersebut.

1. Tahap Pendahuluan

Tahap pendahuluan yaitu tahap awal atau tahap persiapan sebelum memasuki
penyajian materi yang akan disuluhkan. Pada tahap ini, penyuluh menjelaskan secara
singkat tentang materi yang akan diajarkan dan disampaikan dalam pertemuan tersebut,
mengenai manfaat materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Hubungan materi dengan pengetahuan yang telah diketahui masyarakat, serta


tujuan yang harus bisa dicapai oleh masyarakat pada akhir pertemuan.

Pada tahap ini dimaksudkan untuk mempersiapkan mental masyarakat supaya


memerhatikan materi secara seksama dan sungguh-sungguh selama tahap penyajian.
Tahap pendahuluan ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 5 sampai 10 menit atau 5%
dari waktu penyuluhan.

2. Tahap Penyajian
9

Tahap penyajian yaitu tahap penyampaian materi atau kegiatan belajar mengajar
yang utama dalam suatu pengajaran. Di dalamnya tercakup bagian-bagian sebagai
berikut.

1. Uraian (explanation), baik dalam bentuk verbal ataupun nonverbal seperti pada
penggunaan grafik, gambar, model, benda sebenarnya (realita), dan demonstrasi
gerak.
2. Contoh dan non-contoh yang praktis serta dapat diterima, konkret dari uraian
konsep.
3. Latihan secara langsung merupakan praktik bagi masyarakat yang bagus untuk
menerapkan konsep abstrak yang sedang dipelajari dalam bentuk kegiatan fisik.
Sebagian besar (80-90%) dari waktu kegiatan penyuluhan digunakan dalam
tahap penyajian ini.

3. Tahap Penutup

Tahap penutup yaitu tahap akhir dari suatu penyuluhan. Tahap ini meliputi 3 kegiatan,
yaitu sebagai berikut:

1. Pelaksanaan tes hasil penyuluhan untuk dijawab atau dikerjakan oleh peserta
penyuluhan. Seringkali tes tersebut dilakukan secara tidak formal dan tidak
tertulis, tetapi disampaikan secara lisan untuk dijawab atau dikerjakan oleh
peserta penyuluhan yang ditunjuk sebagai contoh/sampel. Akan tetapi tes
tersebut bisa juga dijawab atau dikerjakan oleh semua peserta didik dan dalam
hal ini berarti akan menyita banyak waktu pengajaran.
2. Umpan balik dari para peserta penyuluhan yang berupa informasi atau hasil tes.
3. Tindak lanjut yang berupa petunjuk mengenai apa yang harus dilaksanakan atau
dipelajari peserta penyuluhan selanjutnya, baik untuk memperdalam materi yang
telah disampaikan dan dipelajari dalam pertemuan tersebut ataupun untuk
mempersiapkan diri dari berbagai wabah penyakit yang menular di lingkungan
masyarakat sekitar.
10

Dalam tahap penutup ini hanya membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit saja dari
pengajaran.

Dari uraian mengenai kegiatan penyuluhan tersebut, tampak bahwa di dalamnya


terdapat komponen metode penyuluhan. Untuk menjelaskan suatu konsep yang abstrak ,
penyuluhan bisa menggunakan metode ceramah dalam penyampaian, sedangkan untuk
memberikan contoh/sampel dalam bentuk kegiatan fisik, penyuluhan bisa menggunakan
metode demonstrasi.

Itulah sebabnya, mengapa sebagian orang tidak mempraktekkan istilah metode


penyuluhan ketika mereka sudah menggunakan istilah kegiatan penyuluhan.

1. Media Dan Alat Penyuluhan

Media merupakan sarana yang digunakan untuk memberikan materi penyuluhan


supaya dapat dilihat, dibaca, ataupun didengar oleh para peserta penyuluhan. Jenis
media yang sering digunakan dalam pengajaran yaitu buku atau bahan cetak, foto, papan
tulis, boneka simulasi, transparansi, ataupun proyektor (over head proyektor-OHP).

Di samping itu, kadang-kadang pemateri menggunakan slide pretsentasi dan


proyektor LCD (LCD projector) serta kaset video dan pemutarnya (video set). Fungsi
dari media tersebut supaya saat menyalurkan materi pengajaran kepada peserta
penyuluhan dapat diterima secara cepat.

Alat penyuluhan merupakan benda yang digunakan dalam proses penyuluhan


sehingga memungkinkan terjadinya suatu kegiatan penyuluhan. Contoh alat penyuluhan
seperti; papan tulis, penggaris , alat-alat olah raga yang digunakan dalam pendidikan
jasmani, serta kalkulator sebagai alat menghitung.

Benda-benda tersebut tidak sepenuhnya dimaksudkan untuk menyalurkan materi


penyuluhan, tetapi untuk memudahkan penyuluhan dalam menyampaikan materi.
11

4. Evaluasi Dan Referensi

Evaluasi merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta
penyuluhan, setelah diberikan materi dalam penyuluhan. Alat ukur tersebut bisa
berbentuk:

1. Karangan (essay test)


2. Tes objektif. Yang bertujuan instruksional dalam kawasan kognitif
3. Tes kinerja (performance test). Yang bertujuan instruksional, dan mengandung
kawasan psikomotor.

Cara pelaksanaan dapat berbentuk lisan ataupu tulisan untuk kawasan kognitif dan
bentuk kerja (praktikum) bagi kawasan psikomotor.

Referensi merupakan buku atau bahan yang dijadikan sebuah acuan saat menyajikan
materi dalam SAP.

Contoh SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI

Pokok Pembahasan : Hipertensi

Sub Pokok Pembahasan : Pengertian Hipertensi, Penyebab Hipertensi, Tanda dan


Gejala Hipertensi, Diet Hipertensi, Pencegahan Hipertensi

Sasaran : Ny. A

Jam : 12.30 WIB


12

Waktu : 25 menit

Tanggal : 16 November 2016

Tempat : Rumah Budi

Nama Penyuluh : Disiniaja.Net

A. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan 25 menit, diharapkan Ny. A mampu memahami dan


mengerti tentang hipertensi

B. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 25 menit tentang PHBS, diharapkan Ny. A dapat:

1. Menjelaskan tentang hipertensi


2. Menyebutkan penyebab hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
4. Menjelaskan tentang diet hipertensi
5. Menjelaskan tentang pencegahan hipertensi

C. Materi Penyuluhan (Terlampir)


1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Diet hipertensi
5. Pencegahan hipertensi

D. Metode Penyuluhan

1. Ceramah
2. Tanya Jawab
13

E. Media
1. Leaflet
2. Lembar balik

F. Kegiatan Penyuluhan

Tahap
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1 Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam Menjawab salam Kata-kata/
b. Memperkenalkan diri Mendengarkan dan kalimat
c. Menyampaikan tentang menyimak
tujuan pokok materi Bertanya mengenai
d. Meyampakaikan pokok perkenalan dan tujuan
pembahasan jika ada yang kurang
e. Kontrak waktu jelas

2 Pelaksanaan 15 menit a. Penyampaian Materi Mendengarkan dan Lembar


b. Menjelaskan tentang menyimak balik
pengertian hipertensi Bertanya mengenai Leaflet
c. Menjelaskan penyebab hal-hal yang belum
hipertensi jelas dan dimengerti
d. Menjelaskan tanda dan
gejala hipertensi
e. Menjelaskan tentang
diet hipertensi
f. Menjelaskan
pencegahan hipertensi
g. Tanya Jawab
14

h. Memberikan
kesempatan pada peserta
untuk bertanya

3 Penutup 5 menit a. Melakukan evaluasi Sasaran dapat Kata-kata/


b. Menyampaikan menjawab tentang kalimat
kesimpulan materi pertanyaan yang
c. Mengakhiri diajukan
pertemuan dan menjawab Mendengar
salam Memperhatikan
Menjawab salam

G. Evaluasi

Diharapkan Ny. A mampu :

1. Menjelaskan tentang pengertian hipertensi


2. Menjelaskan tentang penyebab hipertensi
3. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
4. Menjelaskan tentang diet hipertensi
5. Menjelaskan tentang pencegahan hipertensi
15

Lampiran

HIPERTENSI

A. Pengertian

Menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90
mmHg dan tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan hipertensi.

Menurut Departemen Kesehatan RI (1990) Hipertensi didefinisikan sebagai


suatu peninggian yang menetap daripada tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan
tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Peninggian tekanan darah yang terus menerus yang
merupakan gejala klinis karena hal tersebut dapat menunjukkan keadaan seperti
hypertensi heart disease arteriole nefrosclerosis.

Jadi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tekanan darah yang lebih dari
140/90 mmHg.

B. Penyebab Hipertensi

1. Asupan garam yang tinggi


2. Strees psikologis
3. Faktor genetik (keturunan)
4. Kurang olahraga
5. Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alkohol
6. Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi
7. Peningkatan usia
8. Kegemukan

C. Tanda dan Gejala Hipertensi

Adapun tanda-tanda gejala pada hipertensi antara lain

1. Kepala pusing
16

2. Gemetar
3. Sering marah - marah
4. Jantung berdebar-debar
5. Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
6. Keringat berlebihan
7. Gangguan penglihatan
8. Rasa berat ditekuk
9. Sukar tidur4

D. Diet Hipertensi

1. Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi :

a. Sumber karbohidrat seperti biscuit, singkong, roti, tepung, mie, tapioca, nasi
b. Sumber protein nabati seperti tahu, temped an kacang-kacangan
c. Sumber vitamin (buah dan sayuran) seperti buah jeruk, pisang, melon, tomat, dll

2. Makanan yang dibatasi

a. Garam dapur
b. Makanan yang diawetkan dengan garam seperti ikan asin, asinan
c. Makanan yang tinggi lemak dan kolesterol

E. Pencegahan Hipertensi

1. Periksakan tekanan darah secara teratur ke pelayanan kesehatan terdekat


2. Diet hipertensi
3. Menjaga keseimbangan berat badan
4. Hindari minum-minuman keras (alkohol) dan kurangi/hentikan merokok
5. Istirahat yang cukup
6. Hindari strees
7. Olahraga yang teratur
17

2.3. METODE DALAM PROMOSI KESEHATAN

1. DEFINISI METODE PROMOSI KESEHATAN


Hakekat dari pendidikan kesehatan adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan
kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan adanya pesean tersebut
masyarakat , kelompok, atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehtan yang
lebih baik.Pada akhirnya pengetahuan tersebut diharapkan dapat berpengaruh terhadap
perilaku.Hal ini dapat diartikan bahwa dengan adanya promosi kesehtan diharapka dapat
membawa akbibat terhadap perubahan perilaku kesehatan.
Promosi/pendidikan kesehatan sebgai suatu proses dimana proses tersebut mempunyai
masukan (input) dan keluaran (output). Proses pendidikan kesehatan yang menuju
tercapainya tujuan promosi yakni perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor yang mempengaruhi suatu proses pendidikan yaitu masukan, faktor metode, faktor
materi atau pesannya, pendidikan atau petugas yang melakukannya dan alat-alat bantu atau
media yang digunakan untuk menyampaikan pesan.
Agar mencapai hasil yang maksimal maka faktor-faktor tersebut harus bekerja sama
secara harmonis. Kondisi ini berarti bahwa untuk masukan (sasaran pendidikan) tertentu
harus menggunakan cara tertentu . Materi dan alat harus disesuaikan dengan sasaran. Untuk
sasaran kelompok metodenya harus berbeda dengan sasaran massa demikian juga dengan
sasaran individu.Sasaran massa harus berbeda dengan sasaran individual.
Pengertian Metode dalam Promosi Kesehatan Metode (method), secara harfiah berarti
cara. Selain itu metode atau metodik berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau
melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi metode bisa berarti “ jalan atau cara yang harus
di lalui untuk mencapai tujuan tertentu” Metode adalah cara teratur/sistematis yang
digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai tujuan sesuai dengan yang
dikehendaki.

2. JENIS METODE PROMOSI KESEHATAN


Beberapa metode promosi kesehatan adalah metode individual, metode kelompok dan
metode massa(publik).
1. Metode Individual (Perorangan)
18

Metode individual dalam pendidikan kesehatan digunakan untuk membantu perilaku


baru atau membina seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku
atau inovasi. Contohnya seorang ibu hamil yang tertarik terhadap imunisasi tetanus
toksoid (TT) setelah mendapat/mendengarkan penyuluhan kesehatan. Pendekatan agar ibu
hamil segera minta imunisasi adalah ibu hamil tersebut didekati secara perorangan.
Pendekatan pada perongan diartikan tidak hanya ibu saja yang didekati tetapi juga suami
atau keluarga dari ibu hamil tersebut.

Bentuk pendekatan pada metode individual antara lain:

a. Interview (wawancara)

Interview atau wawancara sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan.
Wawancara petugas kesehtan dengan klien ditujukan untuk menggali informasi mengapa
individu tidak atau belum menerima perubahan, individu tertarik atau belum mnerima
perubahan, untuk mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu
mem[punyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu
penyuluhan yang lebih mendalam.

b. Bimbingan dan penyuluhan

Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas kesehatan lebih intensif .Setiap
masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikorek dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya
klien akan dengan sukarela, berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian akan menerima
perilaku tersebut.

2. Metode Kelompok

Memilih metode kelompok harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat
pendidikan formal dari sasaran.

a.Kelompok Besar

Kelompok besar adalah apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode yang baik
untuk kelompok besar antara lain ceramah dan seminar.
19

 Ceramah, Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah.
 Seminar, Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan
menengah ke atas.Seminar adalah suatu penyajian dari seorang ahli atau beberapa orang
ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan dianggap hangat di masyarakat.

b. Kelompok Kecil

Bila peserta kegiatan kurang dari 15 orang biasanya kita sebut kelompok kecil.Metode
metode yang cocok untuk kelompok kecil adalah:

 Diskusi Kelompok

Semua anggota kelompok dalam diskusi kelompok dapat bebas berpartisipasi dalam
diskusi, maka formasi duduk para peserta diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat
berhadap-hadapan atau saling memandang satu sama lain. Misal dalam bentuk lingkaran
atau segi empat. Pimpinan diskusi juga duduk diantara peserta sehingga tidak
menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi.

Ketika memulai diskusi pemimpin diskusi harus memberikan pancingan-


pancingan yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan atau kasus sehubungan dengan topik
yang dibahas. Agar terjadi diskusi yang hidup maka pemimpin kelompok harus
mengarahkandan mengatur sedemikian rupa sehingga semua orang dapat kesempatan
berbicara dan tidak menimbulkan dominasi peserta diskusi.

 Curah Pendapat (brain storming)

Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok. Prinsipnya sama dengan
metode diskusi kelompok. Bedanya pada permulaan pemimpin kelompok memancing
dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta memberikan jawaban atau tanggapan
(curah pendapat). Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut ditampung dan ditulis dalam
flipchart atau papan tulis. Sebelumsemua peserta mencurahkan pendapatnya tidak boleh
dikomentari oleh siapapun. Baru setelah semua anggota mengeluarkan pendapatnya tiap
anggota dapat mengomentari dan akhirnya terjadi diskusi.

 Bola salju (snow Bolling)


20

Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1 pasang 2 orang) dan kemudian dilontarkan


suatu pertanyaan atau masalah. Setelah lebih kurang 5 menit maka tiap 2 pasang
bergabung menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut dan mencarai
kesimpulannya.Kemudian tiap 2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang bergabung
lagi dengan pasangan lainnya dan demikian seterusnya sehingga akhirnya akan terjadi
diskusi seluruh anggota kelompok

 Kelompok-kelompok kecil (Buzz Group)

Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (buzz group) yang


kemudian diberi suatu permasalahan yang sama atau tidak sama dengan kelompok lain.
Masing-masing kelompok mendiskusikan masalah tersebut. Selanjutnya hasil dari tiap
kelompok didiskusikan kembali dan dicari kesimpulannya.

 Bermain peran (Role Play)

Metode ini terdiri beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran tertentu
untuk memainkan peranan, misalnya sebagai perawat atau bidan sedangkan anggota
lainnya sebagai pasien atau anggota m atau anggota masyarakat. Mereka memperagakan
misalnya bagaimana interaksi atau berkomunikasi sehari-hari dalam melaksanakan tugas.

 Permainan simulasi (Simulation Game)

Metode ini merupakan gabungan antara role play dengan diskusi kelompok.pesan-pesan
akan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk permainan seperti permainan monopoli.
Cara permainan persis seperti main monopoli dengan mengunakan dadu, gaco(petunjuk
arah) selain beberan atau papan main. Beberapa orang menjadi pemain dan sebagian lagi
berperan sebagai nara sumber

3. Metode Massa (publik)

Metode pendidikan kesehatan massa dipakai untuk mengkomunikasikan pesan-pesan


kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau publik. Dengan
demikian, cara yang paling tepat adalah pendekatan massa.Promosi kesehatan tidak
membedakan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan
21

dan sebagainya maka pesan-pesan kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang
sedemikian ruapa sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut.

Metode Promosi Kesehatan dapat digolongkan berdasarkan Teknik Komunikasi,


Sasaran yang dicapai dan Indera penerima dari sasaran promosi.

1). Berdasarkan Teknik Komunikasi

a. Metode penyuluhan langsung.

Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka dengan sasaran.
Termasuk di sini antara lain : kunjungan rumah, pertemuan diskusi (FGD), pertemuan di
balai desa, pertemuan di Posyandu, dll.

b. Metode yang tidak langsung.

Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan
sasaran, tetapi ia menyampaikan pesannya dengan perantara (media). Umpamanya
publikasi dalam bentuk media cetak, melalui pertunjukan film, dsb

2). Berdasarkan Jumlah Sasaran Yang Dicapai

a. Pendekatan Perorangan

Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung
dengan sasaran secara perorangan, antara lain : kunjungan rumah hubungan telepon, dan
lain-lain

b Pendekatan Kelompok

Dalam pendekatan ini petugas promosi berhubungan dengan sekolompok sasaran.


Beberapa metode penyuluhan yang masuk dalam ketegori ini antara lain : Pertemuan,
Demostrasi, Diskusi kelompok, Pertemuan FGD, dan lain-lain

c. Pendekatan Masal

Petugas promosi kesehatan menyampaikan pesannya secara sekaligus Kepada


sasara yang jumlahnya banyak. Beberapa metode yang masuk dalam golongan iniadalah
22

: Pertemuan umum, pertunjukan kesenian, Penyebaran tulisan/poster/media cetak lainnya,


Pemutaran film,dll

3). Berdasarkan Indera Penerima

a. Metode Melihat/Memperhatikan. Dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui indera
penglihatan, seperti : Penempelan Poster, Pemasangan Gambar/Photo, Pemasangan Koran
dinding, Pemutaran Film

b. Metode Pendengaran. Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera
pendengar,umpamanya : Penyuluhan lewat radio, Pidato, Ceramah, dll

c. Metode “Kombinasi”. Dalam hal ini termasuk : Demonstrasi cara (dilihat, didengar,
dicium,diraba dan dicoba)

3. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MASING-MASING METODE


1. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah adalah suatu hubungan langsung antara penyuluh dengan
masyarakat sasaran dan keluarganya di rumah ataupun ditempat biasa mereka
berkumpul. Biasanya kegiatan ini disebut anjang sono, anjang karya, dsb.

Cara melakukannya metode kunjungan rumah dengan memperhatikan hal-hal seperti


berikut :
1. Ada maksud dan tujuan tertentu
2. Tepat waktunya dan tidak membuang-buang waktu
3. Rencanakan beberapa kunjungan berurutan untuk menghemat waktu
4. Kunjungi pula sasaran yang jauh dan terpencil
5. Metode ini untuk memperkuat metode-metode lainnya atau bila metode-metode lainnya
tidak mungkin.

Selama berkunjung harus diingat hal-hal seperti :


1. Membicarakan soal-soal yang menarik perhatian
23

2. Biarkan keluarga sasaran berbicara sebanyak-banyaknya dan jangan memotong


pembicaraannya
3. Bicara bila keluarga sasaran itu ingin mendengarkannya
4. Bicara dalam gaya yang menarik sasaran
5. Pergunakan bahasa umum yang mudah, bicara pelan-pelan dan suasana menyenangkan
6. Harus sungguh-sungguh dalam pernyataan
7. Jangan memperpanjang mempersilat lidah
8. Biarkan keluarga sasaran merasa sebagai pemrakarsa gagasan yang baik
9. Harus jujur dalam mengajar maupun belajar
10. Meninggalkan keluarga sasaran sebagai kawan
11. Catat tanggal kunjungan, tujuan, hasil dan janji
12. Membawa surat selebaran, brosur, dsb untuk diberikan kepada keluarga sasaran. Ini akan
menjalin persahabatan

Kelebihan metode kunjungan rumah adalah :


 Mendapat keterangan langsung perihal masalah-masalah kesehatan
 Membina persahabatan
 Tumbuhnya kepercayaan pada penyuluh bila anjuran-anjurannya diterima
 Menemukan tokoh-tokoh masyarakat yang lebih baik
 Rintangan-rintangan antara penyuluh dengan keluarga sasaran menjadi kurang
 Mencapai juga petani yang terpencil, yang terlewat oleh metode lainnyaTingkat
pengadopsian terhadap perilaku kesehatan yang baru lebih tinggi

Keterbatasan metode Kunjungan rumah adalah :


 Jumlah kunjungan yang mungkin dilakukan adalah terbatas
 Kunjungan-kunjungan yang cocok bagi keluarga sasaran dan penyuluh adalah terbatas
sekali
 Kunjungan yang terlalu sering pada satu keluarga sasaran akan menimbulkan prasangka
pada keluarga lainnya

2. Pertemuan Umum
24

Pertemuan umum adalah suatu pertemuan dengan peserta campuran dimana


disampaikan beberapa informasi tertentu tentang kesehatan untuk dilaksanakan oleh
masyarakat sasaran.
Cara melakukannya dengan perencanaan dan persiapan yang baik, seperti :
 Rundingkan dahulu dengan orang-orang yang terkait
 Konsultasi dengan tokoh-tokoh setempat dan buatlah agenda acara sementara
 Jaminan kedatangan para nara sumber lainnya (bila diperlukan)
 Usahakan ikut sertanya semua golongan di tempat itu.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pertemuan umum adalah :


 Rapat diselenggarakan ditempat yang letaknya strategis, dengan penerangan dan udara
yang segar
 Waktu yang dipilh adalah waktu luang masyarakat
 Pada siang hari, bila tempat-tempat tinggal orang berjauhan
 Tepat memulai dan mengakhiri pertemuan
 Perhatikan ditujukan kepada tujuan pertemuan dengan memberikan kesempatan untuk
berdiskusi. Hindari pertengkaran pendapat
 Anjuran mempergunakan alat-alat peraga
 Usaha-usaha menarik perhatian, menggugah hai dan mendorong kegiatan
 Memberikan penghargaan kepada semua golongan yang hadir
 Libatkan tokoh-tokoh masyarakat setempat
 Usahakan kegiatan lanjutan (bila ada)
 Berikan selembaran-selembaran yang sesuai dengan materi yang didiskusikan

Kelebihan metode pertemuan kelompok adalah :


 Banyak orang yang dicapai
 Menjadi tahap persiapan untuk metode lainnya
 Perkenalan pribadi dapat ditingkatkan
 Segala macam topik/judul dapat diajukan
 Adopsi suatu anjuran secara murah/sedikit biaya
25

 Kekurangan / keterbatasannya :
 Tempat dan sarana pertemuan tidak selalu cukup
 Waktu untuk diskusi biasanya terbatas sekali
 Pembahasan topik sedikit lebih sulit karena peserta yang hadir adalah campuran
 Kejadian-kejadian di luar kekuasaan seperti cuaca buruk, dsb dapat
mengurangi jumlah kehadiran

3. Pertemuan Diskusi ( Kelompok Diskusi Terfokus )


Pertemuan diskusi adalah untuk kelompok yang lebih kecil atau lebih sedikit
pesertanya yaitu berkisar 12-15 orang saja. Harus ada partisipasi yang baik dari peserta
yang hadir.Biasanya dipergunakan untuk menjelasan suatu informasi yang lebih rinci dan
mendetail sertapertukaran pendapat mengenai perubahan perilaku kesehatan.

Keberhasilan pertemuan FGD banyak tergantung dari petugas penyuluh untuk:


 Memperkenalkan soal yang dapat perhatian para peserta
 Memelihara perhatian yang terus menerus dari para peserta
 Memberi kesempatan kepada semua orang untuk mengemukakan pendapatnya dan
menghindari dominasi beberapa orang saja
 Membuat kesimpulan pembicaraan-pembicaraan dan menyusun saran-saran yangdiajukan
 Berikan bahan-bahan informasi yang cukup agar peserta sampai pada kesimpulan yang
tepat.

4. Demonstrasi cara atau percontohan


Demontrasi adalah memperlihatkan secara singkat kepada suatu kelompok
bagaimana melakukan suatu perilaku kesehatan baru. Metode ini lebih menekankan pada
bagaimana cara melakukannya suatu perilaku kesehatan. Kegiatan ini bukan lah suatu
percobaan atau pengujian, tetapi sebuah usaha pendidikan. Tujuannya adalah untuk
meyakinkan orang-orang bahwa sesuatu perilaku kesehatan tertentu yang dianjurkan itu
adalah berguna dan praktis sekali bagi masyarakat. Demonstrasi ini mengajarkan suatu
ketrampilan yang baru.
Cara melakukannya dengan segala perencanaan dan persiapan yang diperlukan, seperti:
26

 Datang jauh sebelum kegiatan di mulai untuk memeriksa peralatan dan bahan
yangdiperlukan
 Mengatur tempat sebaik mungkin, sehingga semua peserta dapat melihatnya dan ikut
dalam diskusi
 Demonstrasi dilakukan tahap demi tahap sambil membangkitkan keinginan peserta untuk
bertanya-tanya
 Berikan kesempatan pada wakil peserta untuk mencoba ketrampilan perilaku yang baru
 Berikan selebaran yang cepat (brosur, dll) yang bersangkutan dengan demostrasi itu
Anjuran
 Pilihlah topik yang berdasarkan keperluan masyarakat
 Demonstrasi dilakukan tepat masanya
 Pengumuman yang luas sebelum waktunya untuk menarik banyak perhatian danpeserta
 Pergunakan alat-alat yang mudah di dapat orang
 Hilangkan keraguan-raguan, tetapi hindarikan pertengkaran mulut
 Hargai cara-cara yang biasa dilakukan masyarakat

Kelebihan / keuntungan metode demontrasi adalah::


 Cara mengajar ketramilan yang efekif
 Merangsasang kegiatan
 Menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri

Kekurangan / keterbatasannya metode demontrasi adalah :


 Memerlukan banyak persiapan, peralatan dan ketrampilan
 Merugikan bila demonstrasi dilaksanakan dengan kualitas yang buruk.
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Promosi kesehatan merupakan revitalisasi dari pendidikan kesehatan pada masa
yang lalu, dimana dalam konsep promosi kesehatan tidak hanya merupakan proses
penyadaran masyarakat dalam dalam hal pemberian dan peningkatan pengetahuan
dalam bidang kesehatan saja, tetapi juga sebagai upaya yang mampu menjembatani
perubahan perilaku, baik di dalam masyarakat maupun didalam organisasi dan
lingkungannya. Perubahan lingkungan yang diharapkan dalam kegiatan promosi
kesehatan meliputi lingkungan fisik-nonfisik, sosial budaya, ekonomi, dan politik.
Promosi kesehatan adalah perpaduan dari berbagai macam dukungan baik pendidikan,
organisasi, kebijakan, dan peraturan perundang undangan untuk perubahan
lingkungan.

3.2. SARAN
Saya sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki
kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Tentunya terhadap penulis sudah
menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta
jauh dari kata sempurna.

Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.

27
DAFTAR PUSTAKA

http://aidenleeocean.blogspot.com/2012/05/contoh-rencana-penyuluhan-
kesehatan.html?m=1
https://www.academia.edu/10273534/FORMAT_SATUAN_ACARA_PENYULUHAN
_SAP

28

Vous aimerez peut-être aussi