Explorer les Livres électroniques
Catégories
Explorer les Livres audio
Catégories
Explorer les Magazines
Catégories
Explorer les Documents
Catégories
Dosen Pembimbing
Rina Septiani, S.Kep., Ners.
Disusun Oleh
Kelompok 5 :
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Penyuluhan Kesehatan, Pembuatan Sap dan Metode Dalam Promosi
Kesehatan” Penerapan. Adapun tujuan makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu
tugas mata kuliah Promosi Kesehatan
Makalah ini telah saya susun dengan semaksimal mungkin. Terlepas dari semua
itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata
saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Menurut WHO ( Dalam Fitriani, 2011) promosi kesehatan sebagai “ the process of
enabling individuals and communitas to increase and control over the determinants of
healts and there by improve their health” (proses yang mengupayakan individu dan
masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk mengendalikan faktor
kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya).
Promosi kesehatan merupakan revitalisasi dari pendidikan kesehatan pada masa yang
lalu, dimana dalam konsep promosi kesehatan tidak hanya merupakan proses penyadaran
masyarakat dalam dalam hal pemberian dan peningkatan pengetahuan dalam bidang
kesehatan saja, tetapi juga sebagai upaya yang mampu menjembatani perubahan perilaku,
baik di dalam masyarakat maupun didalam organisasi dan lingkungannya. Perubahan
lingkungan yang diharapkan dalam kegiatan promosi kesehatan meliputi lingkungan fisik-
nonfisik, sosial budaya, ekonomi, dan politik. Promosi kesehatan adalah perpaduan dari
berbagai macam dukungan baik pendidikan, organisasi, kebijakan, dan peraturan
perundang undangan untuk perubahan lingkungan.
Metode promosi kesehatan tidak terlepas dari kegiatan atau usaha menyampaikan
pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok, atau individu. Dengan adanya pedsan
tersebut maka diharapkan masyrakta, kelompok, atau indvidu dapat memperoleh
pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut akhirnya
diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilaku. Dengan kata lain. Adanya promosi
tersebuh diharapkan dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku sasaran
1
2
1.3.Tujuan
1. Untuk memahami bagaimana perencanaan penyuluhan kesehatanUntuk memhami cara
pembuatan SAP
2. Untuk memahami metode dalam promosi kesehatan
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
4
Ada delapan tahap proses perumusan program penyuluhan yang dikemukakan oleh
Model Persson, yaitu:
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan kegiatan pengumpulan data-data dasar atau faktayang
diperlukan untuk menentukan masalah, tujuan, dan cara mencapai tujuanatau kegiatan
yang akan direncanakan, Data-data tersebut meliputi: sumberdaya alam, sumber daya
manusia, kelembagaan, sarana dan prasarana yangdiperlukan untuk pelaksanaan kegiatan,
teknologi yang telah digunakan, danperaturan yang ada.
2. Analisis keadaan
Tahap ini merupakan tahap penganalisisan data yang diperoleh dari
lapangan,termasuk di dalamnya menganalisis sumber daya yang potensial untuk
dikembangkan, perilaku masyarakat sasaran, keadaan yang ingin dicapai danyang sudah
dicapai, dan sebagainya.
3. Identifikasi masalah
Tahap ini merupakan upaya merum uskan faktor-faktor yang menyebabkan tidak
tercapainya tujuan yang dikehendaki. Identifikasi ini dapat dilakukan dengan
menganalisis kesenjangan antara data potensial dengan data aktual,antara keadaan yang
ingin dicapai dengan yang sudah dicapai, dan sebagainya. Kesenjangan-kesenjangan ini
kemudian diinventarisir dan disusun berdasarkan prioritas.
4. Perumusan tujuan
Dalam tahap perumusan tujuan yang harus diperhatikan adalah realistisnyatujuan
yang hendak dicapai, ditinjau dari kemampuan sumber daya (biaya,jumlah dan kualitas
tenaga) maupun waktu yang tersedia.
5. Penyusunan rencana kegiatan
Tahap ini merupakan penyusunan rencana kerja yang meliputi penjadwalan, metoda
yang digunakan, pihak-pihak yang terlibat, lokasi kegiatan, bahan dan peralatan yang
dibutuhkan, pembiayayaan dan sebagainya.
6. Pelaksanaan rencana kegiatan
7
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari rencana kerja yang telah
disusun.Masalah utama yang harus diperhatikan dalam tahap ini adalah
partisipasimasyarakat sasaran. Oleh karenanya perlu dipilih waktu yang tepat, lokasi
yangtepat, agar masyarakat ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan.
7. Menentukan kemajuan kegiatan
Tahap ini merupakan kegiatan monitoring pelaksanaan kegiatan yang dilakukan,untuk
melihat sejauh mana tujuan telah dicapai.
8. Rekonsiderasi
Rekonsiderasi dimaksudkan untuk meninjau kembali rumusan program,termasuk
kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan. Pada tahap ini dilihat hal-halyang menjadi
kendala atau sebaliknya keberhasilan yang dicapai, dalam rangka menyusun program
berikutnya.
1. Tahap Pendahuluan
Tahap pendahuluan yaitu tahap awal atau tahap persiapan sebelum memasuki
penyajian materi yang akan disuluhkan. Pada tahap ini, penyuluh menjelaskan secara
singkat tentang materi yang akan diajarkan dan disampaikan dalam pertemuan tersebut,
mengenai manfaat materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tahap Penyajian
9
Tahap penyajian yaitu tahap penyampaian materi atau kegiatan belajar mengajar
yang utama dalam suatu pengajaran. Di dalamnya tercakup bagian-bagian sebagai
berikut.
1. Uraian (explanation), baik dalam bentuk verbal ataupun nonverbal seperti pada
penggunaan grafik, gambar, model, benda sebenarnya (realita), dan demonstrasi
gerak.
2. Contoh dan non-contoh yang praktis serta dapat diterima, konkret dari uraian
konsep.
3. Latihan secara langsung merupakan praktik bagi masyarakat yang bagus untuk
menerapkan konsep abstrak yang sedang dipelajari dalam bentuk kegiatan fisik.
Sebagian besar (80-90%) dari waktu kegiatan penyuluhan digunakan dalam
tahap penyajian ini.
3. Tahap Penutup
Tahap penutup yaitu tahap akhir dari suatu penyuluhan. Tahap ini meliputi 3 kegiatan,
yaitu sebagai berikut:
1. Pelaksanaan tes hasil penyuluhan untuk dijawab atau dikerjakan oleh peserta
penyuluhan. Seringkali tes tersebut dilakukan secara tidak formal dan tidak
tertulis, tetapi disampaikan secara lisan untuk dijawab atau dikerjakan oleh
peserta penyuluhan yang ditunjuk sebagai contoh/sampel. Akan tetapi tes
tersebut bisa juga dijawab atau dikerjakan oleh semua peserta didik dan dalam
hal ini berarti akan menyita banyak waktu pengajaran.
2. Umpan balik dari para peserta penyuluhan yang berupa informasi atau hasil tes.
3. Tindak lanjut yang berupa petunjuk mengenai apa yang harus dilaksanakan atau
dipelajari peserta penyuluhan selanjutnya, baik untuk memperdalam materi yang
telah disampaikan dan dipelajari dalam pertemuan tersebut ataupun untuk
mempersiapkan diri dari berbagai wabah penyakit yang menular di lingkungan
masyarakat sekitar.
10
Dalam tahap penutup ini hanya membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit saja dari
pengajaran.
Evaluasi merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta
penyuluhan, setelah diberikan materi dalam penyuluhan. Alat ukur tersebut bisa
berbentuk:
Cara pelaksanaan dapat berbentuk lisan ataupu tulisan untuk kawasan kognitif dan
bentuk kerja (praktikum) bagi kawasan psikomotor.
Referensi merupakan buku atau bahan yang dijadikan sebuah acuan saat menyajikan
materi dalam SAP.
Contoh SAP
HIPERTENSI
Sasaran : Ny. A
Waktu : 25 menit
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 25 menit tentang PHBS, diharapkan Ny. A dapat:
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
13
E. Media
1. Leaflet
2. Lembar balik
F. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1 Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam Menjawab salam Kata-kata/
b. Memperkenalkan diri Mendengarkan dan kalimat
c. Menyampaikan tentang menyimak
tujuan pokok materi Bertanya mengenai
d. Meyampakaikan pokok perkenalan dan tujuan
pembahasan jika ada yang kurang
e. Kontrak waktu jelas
h. Memberikan
kesempatan pada peserta
untuk bertanya
G. Evaluasi
Lampiran
HIPERTENSI
A. Pengertian
Menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90
mmHg dan tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan hipertensi.
Jadi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tekanan darah yang lebih dari
140/90 mmHg.
B. Penyebab Hipertensi
1. Kepala pusing
16
2. Gemetar
3. Sering marah - marah
4. Jantung berdebar-debar
5. Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
6. Keringat berlebihan
7. Gangguan penglihatan
8. Rasa berat ditekuk
9. Sukar tidur4
D. Diet Hipertensi
a. Sumber karbohidrat seperti biscuit, singkong, roti, tepung, mie, tapioca, nasi
b. Sumber protein nabati seperti tahu, temped an kacang-kacangan
c. Sumber vitamin (buah dan sayuran) seperti buah jeruk, pisang, melon, tomat, dll
a. Garam dapur
b. Makanan yang diawetkan dengan garam seperti ikan asin, asinan
c. Makanan yang tinggi lemak dan kolesterol
E. Pencegahan Hipertensi
a. Interview (wawancara)
Interview atau wawancara sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan.
Wawancara petugas kesehtan dengan klien ditujukan untuk menggali informasi mengapa
individu tidak atau belum menerima perubahan, individu tertarik atau belum mnerima
perubahan, untuk mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu
mem[punyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu
penyuluhan yang lebih mendalam.
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas kesehatan lebih intensif .Setiap
masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikorek dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya
klien akan dengan sukarela, berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian akan menerima
perilaku tersebut.
2. Metode Kelompok
Memilih metode kelompok harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat
pendidikan formal dari sasaran.
a.Kelompok Besar
Kelompok besar adalah apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode yang baik
untuk kelompok besar antara lain ceramah dan seminar.
19
Ceramah, Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah.
Seminar, Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan
menengah ke atas.Seminar adalah suatu penyajian dari seorang ahli atau beberapa orang
ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan dianggap hangat di masyarakat.
b. Kelompok Kecil
Bila peserta kegiatan kurang dari 15 orang biasanya kita sebut kelompok kecil.Metode
metode yang cocok untuk kelompok kecil adalah:
Diskusi Kelompok
Semua anggota kelompok dalam diskusi kelompok dapat bebas berpartisipasi dalam
diskusi, maka formasi duduk para peserta diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat
berhadap-hadapan atau saling memandang satu sama lain. Misal dalam bentuk lingkaran
atau segi empat. Pimpinan diskusi juga duduk diantara peserta sehingga tidak
menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi.
Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok. Prinsipnya sama dengan
metode diskusi kelompok. Bedanya pada permulaan pemimpin kelompok memancing
dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta memberikan jawaban atau tanggapan
(curah pendapat). Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut ditampung dan ditulis dalam
flipchart atau papan tulis. Sebelumsemua peserta mencurahkan pendapatnya tidak boleh
dikomentari oleh siapapun. Baru setelah semua anggota mengeluarkan pendapatnya tiap
anggota dapat mengomentari dan akhirnya terjadi diskusi.
Metode ini terdiri beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran tertentu
untuk memainkan peranan, misalnya sebagai perawat atau bidan sedangkan anggota
lainnya sebagai pasien atau anggota m atau anggota masyarakat. Mereka memperagakan
misalnya bagaimana interaksi atau berkomunikasi sehari-hari dalam melaksanakan tugas.
Metode ini merupakan gabungan antara role play dengan diskusi kelompok.pesan-pesan
akan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk permainan seperti permainan monopoli.
Cara permainan persis seperti main monopoli dengan mengunakan dadu, gaco(petunjuk
arah) selain beberan atau papan main. Beberapa orang menjadi pemain dan sebagian lagi
berperan sebagai nara sumber
dan sebagainya maka pesan-pesan kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang
sedemikian ruapa sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut.
Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka dengan sasaran.
Termasuk di sini antara lain : kunjungan rumah, pertemuan diskusi (FGD), pertemuan di
balai desa, pertemuan di Posyandu, dll.
Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan
sasaran, tetapi ia menyampaikan pesannya dengan perantara (media). Umpamanya
publikasi dalam bentuk media cetak, melalui pertunjukan film, dsb
a. Pendekatan Perorangan
Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung
dengan sasaran secara perorangan, antara lain : kunjungan rumah hubungan telepon, dan
lain-lain
b Pendekatan Kelompok
c. Pendekatan Masal
a. Metode Melihat/Memperhatikan. Dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui indera
penglihatan, seperti : Penempelan Poster, Pemasangan Gambar/Photo, Pemasangan Koran
dinding, Pemutaran Film
b. Metode Pendengaran. Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera
pendengar,umpamanya : Penyuluhan lewat radio, Pidato, Ceramah, dll
c. Metode “Kombinasi”. Dalam hal ini termasuk : Demonstrasi cara (dilihat, didengar,
dicium,diraba dan dicoba)
2. Pertemuan Umum
24
Kekurangan / keterbatasannya :
Tempat dan sarana pertemuan tidak selalu cukup
Waktu untuk diskusi biasanya terbatas sekali
Pembahasan topik sedikit lebih sulit karena peserta yang hadir adalah campuran
Kejadian-kejadian di luar kekuasaan seperti cuaca buruk, dsb dapat
mengurangi jumlah kehadiran
Datang jauh sebelum kegiatan di mulai untuk memeriksa peralatan dan bahan
yangdiperlukan
Mengatur tempat sebaik mungkin, sehingga semua peserta dapat melihatnya dan ikut
dalam diskusi
Demonstrasi dilakukan tahap demi tahap sambil membangkitkan keinginan peserta untuk
bertanya-tanya
Berikan kesempatan pada wakil peserta untuk mencoba ketrampilan perilaku yang baru
Berikan selebaran yang cepat (brosur, dll) yang bersangkutan dengan demostrasi itu
Anjuran
Pilihlah topik yang berdasarkan keperluan masyarakat
Demonstrasi dilakukan tepat masanya
Pengumuman yang luas sebelum waktunya untuk menarik banyak perhatian danpeserta
Pergunakan alat-alat yang mudah di dapat orang
Hilangkan keraguan-raguan, tetapi hindarikan pertengkaran mulut
Hargai cara-cara yang biasa dilakukan masyarakat
3.2. SARAN
Saya sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki
kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Tentunya terhadap penulis sudah
menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta
jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.
27
DAFTAR PUSTAKA
http://aidenleeocean.blogspot.com/2012/05/contoh-rencana-penyuluhan-
kesehatan.html?m=1
https://www.academia.edu/10273534/FORMAT_SATUAN_ACARA_PENYULUHAN
_SAP
28