Vous êtes sur la page 1sur 5

Angka Pengenal Importir atau API, sebagai tanda pengenal yang harus dimiliki

oleh importir dalam melakukan kegiatan importasi barang, merupakan salah satu
instrumen yang digunakan oleh Pemerintah dalam rangka penataan pelaksanaan
kebijakan perdagangan luar negeri di bidang impor.

Dalam Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 31/M-DAG/PER/7/2007


(Tanggal 20 Juli 2007) Tentang Angka Pengenal Impor (API) dalam:

Pasal 12

(1) Perusahaan dagang yang akan memiliki API-U wajib mengajukan permohonan
dengan mengisi Formulir Isian sebagaimana contoh dalam Lampiran I Peraturan
ini, kepada Kepala Dinas Propinsi dengan Tembusan kepada Kepala Dinas
Kabupaten/Kota di tempat kedudukan Kantor Pusat perusahaan dengan
melampirkan :

1. Fotokopi Akte Notaris Pendirian Perusahaan dan perubahannya;


2. Nama dan susunan pengurus/direksi perusahaan (asli);
3. Fotokopi surat keterangan domisili kantor pusat perusahaan yang masih berlaku dari
kantor kelurahan setempat atau fotokopi perjanjian sewa/kontrak tempat berusaha;
4. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)/ijin yang setara dari instansi terkait;
5. Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
6. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perusahaan atau perseorangan dan
Penanggung Jawab Perusahaan;
7. Referensi dari bank devisa;
8. Pasfoto berwarna masing-masing Pengurus/Direksi Perusahaan 2 (dua) lembar ukuran
3 X 4; dan
9. Fotokopi Paspor/KTP dari Pengurus/Direksi.

(2) Perusahaan industri yang akan memiliki API-P wajib mengajukan permohonan
dengan mengisi Formulir Isian sebagaimana contoh dalam Lampiran I Peraturan
ini kepada Kepala Dinas Propinsi, dengan tembusan kepada Kepala Dinas
Kabupaten/Kota di tempat Kantor Pusat perusahaan berdomisili dengan
melampirkan :

1. Fotokopi Akte Notaris Pendirian Perusahaan dan perubahannya;


2. Nama dan susunan pengurus/direksi perusahaan (asli);
3. Fotokopi surat keterangan domisili kantor pusat perusahaan yang masih berlaku dari
kantor kelurahan setempat/fotokopi perjanjian sewa/kontrak tempat berusaha;
4. Fotokopi izin usaha industri/ijin yang setara dari instansi terkait;
5. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perusahaan sesuai dengan domisilinya;
6. Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
7. Referensi dari bank devisa;
8. Pasfoto berwarna masing-masing pengurus 2 (dua) lembar ukuran 3 X 4; dan
9. Fotokopi Paspor/KTP dari Pengurus/Direksi.
(3) Penyampaian permohonan dan tembusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan (2) dapat dilakukan :

1. melalui jasa pengiriman; atau


2. disampaikan secara langsung kepada Kepala Dinas Propinsi dan Kepala Dinas
Kabupaten/Kota.

(4) Kontraktor KKS yang akan memiliki API-K, wajib mengajukan permohonan
kepada Direktur Jenderal dengan mengisi Formulir Isian sebagaimana contoh
dalam Lampiran II Peraturan ini, dengan melampirkan:

1. Salinan Kontrak Kerjasama antara Kontraktor KKS dengan Pemerintah/Badan


Pelaksana;
2. Rekomendasi dari Badan Pelaksana;
3. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Kontraktor KKS;
4. Pasfoto berwarna masing-masing penanggung jawab Kontraktor KKS, 2 (dua) lembar
ukuran 3x4; dan
5. Fotokopi bukti identitas/paspor masing-masing penanggung jawab di Kontraktor
KKS.

Sebaiknya Anda mempelajari Peraturan Menteri tersebut untuk mengajukan API.


Dalam rangka meningkatkan peranan, kemampuan serta kepastian berusaha
perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan impor, maka impor hanya dapat
dilakukan oleh perusahaan yang telah memiliki angka pengenal impor dengan tujuan
untuk mempermudah pendataan, monitoring dan pengawasan perusahaan yang bergerak
di bidang impor.

API terdiri dari Tiga Jenis

1. API Umum (API-U)

Diberikan kepada perusahaan dagang pemilik API-U untuk dapat mengimpor


barang, tujuannya untuk diperdagangkan dan jenis barang yang dapat diimpor barang
tersebut tidak diatur tata niaganya.

2. API Produsen (API-P)

Diberikan kepada perusahaan industri diluar PMA-PMDN, API-P hanya dapat


dipergunakan untuk mengimpor barang tertentu untuk keperluan proses produksi dan
dapat dipergunakan sebagai API-U.

DASAR HUKUM

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 40/MPP/Kep/1/2003


tanggal 27 Januari 2003 tentang Angka Pengenal importir (API). TATA CARA
MEMPEROLEH API

(1) API diterbitkan oleh Kepala Dinas Provinsi atas nama Menteni dipermohonan dengan
mengisi formulir isian kepada Kepala Dinas Provinsi dengan tembusan kepada Dinas
Kabupaten/Kota di tempat kantor pusat perusahaan berdomisili.

(2) Setiap Perusahaan dagang hanya berhak memiliki 1 (satu) API-Umum; Setiap
Perusahaan Industri hanya berhak memiliki 1 (satu) API-Produsen.

PERSYARATAN

Untuk dapat memiliki API-Umum, perusahaan dagang mengajukan permohonan


dengan mengisi formulir isian kepada Kepala Dinas Propinsi dengan tembusan kepada
Dinas Kabupaten/Kota di tempat kantor pusat perusahaan berdomisili dengan
melampirkan :
(1) Foto copy akte notaris pendirian perusahaan dan perubahannya.

(2) Foto copy SIUP

(3) Foto copy NPWP;

(4) Foto copy TDP;

(5) Foto copy NPWP Pengurus/Direksi perusahaan,

(6) Foto copy surat Keterangan Domisili yang diketahui Kantor Kelurahan dan Kantor
Kecamatan;

(7) Foto copy Perjanjian Sewa kontrak tempat berusaha;

(8) Foto copy KTP pengurus/direksi;

(9) Referensi bank devisa (asli);

(10) Pas photo berwarna 2 x 3 masing-masing pengurus 2 (dua) lembar

Untuk dapat memperoleh Angka Pengenal Importir Produsen (API-P) perusahaan


industri wajib mengajukan permohonan dengan mengisi formulir isian kepada Kepala
Dinas Provinsi dengan tembusan kepada Kepala Dinas kabupaten/Kota di tempat kantor
pusat perusahaan berdomisili dengan melampirkan:

1. Foto copy akte notaris pendirian perusahaan dan peralatannya.

2. Foto copy SIUP;

3. Foto copy NPWP;

4. Foto copy TDP;

5. Foto copy NPWP Pengurus/Direksi Perusahaan;

6. Foto copy surat Keterangan Domisili yang diketahui Kantor Kelurahan dan Kantor
Kecamatan;

7. Foto copy Perjanjian Sewa kontrak tempat berusaha;

8. Foto copy KTP pengurus/direksi;

9. Referensi bank devisa (asli);


10. Foto copy Ijin Usaha Industri dan instansi teknis terkait.

PROSEDUR MEMPEROLEH ANGKA PENGENAL IMPORTIR

1. Untuk memperoleh Angka Pengenal Importir/API-U maupun API-P perusahaan


wajib mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Provinsi dengan tembusan
Kepala Dinas Kabupaten/Kota di tempat kantor pusat perusahaan berdomisili.

2. Untuk memastikan kebenaran dokumen yang diajukan oleh pemohon atas dasar
tembusan permohonan API yang diterima oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota
dilakukan pemeriksaan ke lapangan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari ke sejak
tembusan permohonan API diterima.

3. Hasil pemeriksaan dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang ditandatangani


oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota atau Pelaksana Tugas Kepala Dinas dan pegawai
Dinas yang melakukan pemeriksaan ke lapangan.

4. BAP tersebut selambat-lambatnya dalam jangka waktu 5 (lima ) hari kerja sejak BAP
diterima.

KEWAJIBAN PEMILIK API-U/API-P

1. Perusahaan pemilik API wajib melaporkan kepada Kepala Dinas Provinsi dengan
tembusan Direktur Impor dan Kepala Dinas Kabupaten/Kota dimana BAP dibuat
sekali dalam 1 (satu) tahun.

2. Perusahaan pemilik API wajib melaporkan kepada Kepala Dinas Provinsi dengan
tembusan Direktur Impor, jika ada perubahan badan hukum dan susunan pengurus
perusahaan dan domisili perusahaan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
terhitung sejak adanya perubahan.

MASA BERLAKU

API berlaku selama 5 (lima ) tahun sejak tanggal diterbitkan dan dapat diperpanjang.

materi referensi:
http://arnas.web.id/biro-jasa/persyarata...

Vous aimerez peut-être aussi