Posted by alb4hri in Jan 30, 2011, under Uncategorized
ASKEP KANKER pengertian Kanker adalah penyakit yang menyerang proses dasar kehidupan sel, mengubah genom sel (komplemen genetik total sel) dan menyebabkan penyebaran liar dan pertumbuhan sel-sel. Kanker adalah istilah umum untuk petumbuhan sel tidak normal(yaitu, tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan tidak berirama) yang dapat menyusup ke jaringan tubuh normal sehingga mempengaruhi Iungsi tubuh. Kanker bukan merupakan penyakit menular. (mengenal seluk beluk kaker.2008) Kanker merupakan penyakit atau kelainanpada tubuh sebagai akibat dari sel sel tubuh yang tumbuh dan berkembang abnormal, di luar batas dan sangat liar.(kanker,pengenalan, pencegahan dan pengobatannya, 2007) Jenis jenis kanker Beberapa jenis kanker yang telah dikenal sampai saat ini : 1) Karsinoma Merupakan jenis kanker yang berasal dari sel yang melapisi permukaan tubuh atau permukaan saluran tubuh, misalnya jaringan epitel seperti sel kulit, testis, ovarium, kelenjar mukus, sel melanin, payudara, leher rahim, kolon, rektum, lambung, pankreas, dan esoIagus. 2) LimIoma Merupakan kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah, misalnya jaringan limIe, lakteal, limIa, berbagai kelenjar limIe, timus dan sumsum tulang. LimIoma spesiIik antara lain adalah penyakit hodgkin (kanker kelenjar limIe dan limIa) 3) Leukimia Leukimia tidak membentuk massa tumor, tetapi memnuhi pembuluh darah dan mengganggu Iungsi sel darah normal. 4) Sarkoma Merupakan kanker jaringan penunjang yang berada di bawah permukaan tubuh seperti jaringan ikat, termasuk sel sel yang ditemukan diotot dan tulang. 5) Glioma Merupakan kanker susunan saraI, misalnya sel sel glia (jaringan penunjang) disusunan saraI pusat 6) Karsinoma insitu Ini adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel epitel abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap lesi prainvasiI (kalian/luka yang belum menyebur). (kanker,pengenalan, pencegahan dan pengobatannya, 2007) Lokasi kanker 1) Kanker kolorektal Tanda dan gejala kanker kolon pada lansia dapat meliputi perdarahan rektal, darah merah atau hitam dalam Ieces, perubahan kebiasaan BAB (konstipasi atau diare, Ieses yang mengecil). Tumor dalam kolon kanan dapat menjadi besar dan dapat menyebabkan nyeri tumpul yang samar samar dan rasa tidak nyaman pada abdomen. Tumor dalam kolon kiri cenderung lebih kecil dan lebih berinIiltrasi, dengan perdarahan dan kemungkinan obstruksi usus. 2) Kanker paru Resiko kanker paru 10 kali lebih tinggi pada perokok dari pada orang yang tidak merokok. Tingginya mortalitas akibat kanker paru sebagian disebabkan karena diagnosis yang terlambat, biologis tumor yang agresiI, seringnya metastasis ke otak dan organ organ vital yang lain, dan tidak eIektiInya pengobatan konvensional. Tidak seperti kanker payudara, deteksi dini kanker paru tidak menjamin kesempatan yang baik untuk penyembuhan. Gejala batuk yang menetap, batu dengan sputum berdarah, atau kesulitan bernapas dapat mengindikasikan kanker paru. Keletihan dan kehilangan berat badan secara tiba tiba sering merupakan gejala dari penyakit yang lebih lanjut. 3) Kanker payudara Selain adanya massa, tanda tanda kanker yang lain adalah retraksi kulit atau adanya lubang kecil pada kulit dan adanya perubahan kontur payudara dari yang biasanya. Sekresi serosanguinosa dari puting susu (jarang) pada wanita yang berusia lebih dari 50 tahun sering dikaitkan dengan kanker payudara. Pemeriksaan tambahan yang perlu dilakukan jika ditemukan benjolan atau jika mamogram mecurigakan atau kedua duanya dapat meliputi aspirasi cairan dari kista, ultrasonograIipada area tersebut, dan biopsi lesi. 4) Kanker ginekologik Kanker ovarium sebagai kanker ginekologi yang paling sering meningkat dengan bertambahnya usia. Faktor resiko yang berhubungan dengan kanker ini termasuk riwayat keluarga dengan kanker ovarium dan inIertilitas. Pembesaran pinggul dan rasa tidak nyaman pada abdomen adalah gejala yang mungkin terjadi pada kanker ovarium. 5) Kanker prostat Kanker prostat adalah penyebab kedua kanker pada pria lansia dan merupakan penyebab ketiga kematian akibat kanker pada pria yang berusia 65 tahun atau lebih. Gejala gejala tidak terjadi sampai kanker telah menyerang daerah sekitarnya atau telah menyebar dan pada umumnya termasuk kesulitan dalam berkemih, hematuria, dan nyeri punggung atau tulang, 6) Kanker kulit Pemeriksaan kulit seseorang secara mandiri dapat berguna untuk deteksi dini lesi kulit yang mencurigakan yang mungkin merupakan kanker atau premalignan. Adanya perubahan pada kulit dan tahi lalat harus dikaji. Kaker kulit yang paling serius melanoma maligna, lebih mematikan pada lansia dan telah meningkat secara dramatis pada orang yang berusia 65 tahun dan lebih dalam waktu 20 tahun terakir ini. 7) Kanker gastrointerstinal Berbagai macam tumor GI adalah penyebab morbiditas dan mortalitas yang penting pada populasi lansia. a) Kanker lambung Gejala- gejalanya biasanya terjadi setelah penyakit berada pada tahap lanjut dan termasuk nyeri epigastrik, penurunan berat badan , rasa penuh pada lambung setelah makan sejumlah kecil makanan dan hematemesis. Intervensi pembedahan pada umumnya merupakan satu satunya kemungkinan untuk penyembuhan kanker lambung. b) Kanker pancreas Penggunaan tembakau dan pankreatitis kronis adalah Iaktor resiko yang penting. Penapisan rutin tidak dianjurkan dan gejala gejala mungkin tidak spesiIik. Pembedahan mungkin dapat menyembuhkan, tetapi kemoterapi dan radiasi lebih sering diguakan untuk upaya paliatiI. c) Kanker esophagus Kesulitan menelan dan nyeri epigastrik adalah gejala potensial dari kanker esophagus. Kanker yang berhubungan dengan tembakau ini lebih sering terjadi pada mereka yang berusia 60-an dan 70-an. Intervensi pembedahan mungkin dapat menyembuhkan tetapi sebagian besar pasien mendapatkan kemoterapi atau terapi radiasi untuk upaya paliatiI. Kanker kandung kemih Hematuria, sering berkemih, dan kesulitan dalam berkemih yang merupakan gejala umum inIeksi kandung kemih, juga dapat menjadi gejala gejala kanker kandung kemih. Pasien yang bergejala memerlukan suatu pemeriksaan termasuk pemeriksaan sistoskopi kandung kemih, termasuk biopsy. Penggunaan temabakau juga merupakan Iaktor resiko untuk kanker ini. 9) Kanker kepala dan leher Kanker ini sering terjadi pada lansia terutama pada pria lansia. Konsumsi alkohol dan penggunaan tembakau merupakan Iaktor resiko yang penting. Pengkajian rongga mulut sangat penting. Kesulitan menelan, suara serak, massa pada leher, atau terjadinya lesi baru dalam daerah mulut harus dikaji lebih lanjut. Pembedahan dan terapi radiasi mungkin menyembuhkan tetapi dapat mengakibatkan morbiditas dan distsres psikologis yang signiIikan. (Buku Ajar Keperawatan Gerontik,2006) Gejal umum, komplikasi, diagnosis, dan stadium kanker Gejala umum kanker biasanya tergantung pada jenis, tempat dan stadium kanker. Dari sini kemudian, gejala umum kanker adalah sebgai berikut : 1) Pembengkakan pada organ tubuh yang terkena ( misal ada benjolan di payudara, diperut, dll) 2) Terjadi perubahan warna (misal perubahan warna tahi lalat) 3) Demam kronis 4) Terjadinya batuk kronis (terutama kanker paru) atau perubahan suara (pada kanker leher). 5) Terjadinya perubahan pada sistem pencernaan/ kandung kemih (misal perubahan pola BAB, BAB berdarah,dsb) 6) Penurunan naIsu makan dan berat badan 7) Keluarnya cairan atau darah tidak normal (misal keluar cairan abnormal dari puting payudara). Sedangkan dilihat dari penyebabnya, komplikasi akibat kanker dibagi menjadi 3 yaitu : 1) Akibat langsung kanker (misalnya, sumbatan saluran cerna pada kanker usus, patah tulah pada kanker tulang, dst) 2) Akibat tidak langsung (misalnya, demam, penuruna berat badan, anemia, penurunan kekebalan tubuh, dsb) 3) Akibat pengobatan (misalnya, pembengkakan akiba sumbatan kelenjar getah bening pada radiasi kanker payudara, gangguan saraI tepi, penurunan kadar sel darah, kebotakan pada kemoterapi) Sedangkan diagnosa umum untuk kanker ini didasarkan pada hal hal sebagai berikut : 1) Gejala yang dirasakan pasien 2) Temuan pada pemeriksaan Iisik 3) Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap petanda tumor 4) Pemeriksaan radiology: roentgen, CT-Scan, MRI, USG 5) Diagnosis pasti adalah melalui pemeriksaan patologi anatomi. Sedangkan penentuan stadium kanker biasanya diklasiIikasikan dulu menurut sistem TNM ( tumor, node, metastase) sebagai berikut : 1) Tumor : besar atau luas tumor asal (Tis tumor belum menyebar ke jaringan sekitar; T1-4 ukuran tumor) 2) Node: penyebaran kanker ke kelenjar getah bening ( N0tidak menyebar ke kelenjar getah bening; N1-3 derajat penyebaran) 3) Metastase: ada atau tidaknya penyebaran ke organ jauh (M0tidak ada/M1ada) Tujuan klasiIikasi TNM adalah untuk perencanaan pengobatan, menentukan prognosis, evaluasi hasil pengobatan, dan juga untuk pertukaran inIormasi antar pusat pengobatan kanker. Sehingga terdapat stadium kanker I,II,III,IV, stadium I dan II di sebut juga stadium dini, sedangkan stadium III,IV disebut juga lokal lanjut atau stadium IV disebut juga stadium lanjut atau telah bermetastase.(mengenal seluk beluk kanker,2008) Iaktor resiko 1) riwayat keluarga orang orang dewasa dengan riwayat kanker keluarga yang kuat harus dipantau secara hati hati melalui program penapisan. Penemuan baru baru ini mengungkapkan gen gen yang terkait dengan kanker payudara dan kanker lainnya memiliki implikasi yang penting untuk penapisan dan penanganan kanker. Namun jenis jenis tumor dengan predis posisi genetic seperti kanker payudara dan kanker kolon sering terjadi pada orang dewasa muda. Sebagian besar kanker payudara dan kolon terjadi pada orang orang tanpa adanya kaitan genetic yang diketahui. 2) merokok dan penggunaan tembakau merokok dihubungkan dengan satu pertiga kematian akibat kanker terutama kanker paru, kepala dan leher, kendung kemih, ginjal, esophagus, pancreas, dan serviks. Pada saat ini, merokok dihubungkan dengan 45 dari senua kemtian akibat kanker pada pria dan 21,5 kematian akibat kanker pada wanita. 3) diet, berat badan dan latihan diet dikaitkan dengan satu pertiga dai seluruh kematian akibat kanker. Diet makanan seumur hidup yang tinggi lemak hewani dan rendah serat telah dikaitkan dengan peningkatan resiko kanker kolon, payudara dan prostat. Makanan yang tinggi nitrat telah dikaitkan dengan peningkatana resiko kanker kolon dan lambung. Obesitas dan diet tinggi lemak dikaitkan dengan peningkatan resiko kanker payudara dan kolon. Kurangnya olahraga juga dikaitkan dengan peningkatan resiko kanker kolon. Penggunaan alkohol berat dihubungkan dengan kanker pada daerah kepala dan leher dan kanker hepar. 4) pajanan sinar matahari kanker kulit yang paling mematikan, melanoma maligna meningkat dengan kecepatan terbesar dari semua kanker. Pencegahan primer meliputi meminimalkan pajanan terhadap sinar ultraviolet dengan menggunakan tabir surya, memakai pakaian yang dapat melindungi, dan membatasi aktivitas diluar rumah sampai waktu waktu matahari tidak berada di puncak. 5) bahaya bahaya lingkungan pajanan sebelumnya terhadap karsinogen karsinogen di tempat kerja seperti asbestos sangat penting di kaji pada lansia. Bahan kimia dan zat zat lain di tempat kerja yang telah dikaitkan denga peningkatan insidensi kanker termasuk kromium dan asbestos. Untuk banyak karsinogen ini pajanan yang dikombinasikan dengan merokok secara signiIikan telah meningkatkan resiko kanker. 6) pengeruh hormonal resiko kanker payudara meningkat secara dramatis dengan penuaan. Menapouse setelah usia 55 tahun dikaitkan dengan dua kali resiko kanker payudara dibandingkan dengan menapouse sebelum usia 45 tahun. Penggunaan kontrasepsi oral secara kurang meyakinkan telah dikaitkan dengan peningktan resiko kanker payudara, tetapi penggunaannya telah menunjukkan dapat mengurangi resiko kanker endometrium. 7) riwayat kanker adanya riwayat kanker pada seseorang telah menempatkan orang tersebut pada resiko yang lebih tinggi terhadap terjadinya jenis jenis kanker primer lain.Perilaku pencegahan sangat penting bagi jutaan orang amerika yang saat ini hidup dengan suatu riwayat kanker. masalah pengobatan dan penanganan lain. Kanker dapat dihubungkan dengan adanya atau kadang kadang penanganan kondisi kondisi medis yang lain. Resiko kanker lambung contohnya meningkat dengan adanya penyakit lambung yang lain seperti gastritis, aklorhidria, dan ulkus lambung. Diabetes dan hipertensi telah dikaitkan dengan peningkatan resiko kanker endometrium. (Buku Ajar Keperawatan Gerontik,2006) Penaganan kanker 1) Kemoterapi Penggunaan obat anti kanker yang bertujuan mematikan sel kanker Indikasi dan prinsip : a) Sebanyak mungkin mematikan sel kanker seminimal mungkin mengganggu sel normal b) Dapat digunakan untuk : pengobatan, pengendalian, paliatiI c) Jangan diberikan jika bahaya/komplikasinya lebih besar dari manIaatnya d) Obat kemotherapi umumnya sangat toksik, teliti/cermat evaluasi kondisi pasien Kompilaksinya : 1) EIek samping : nausea, vomiting alopecia rasa (pengecap) menurun mucositis 2) Toksik : hematologik : depresi sumsum tulang, anemia ginjal, hepar.(http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-kanker/) 2) Radiotherapy a) Menggunakan X-ray atau radiopharmaceuticals (radionuclides).(http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-kanker/) b) Terapi radiaisi eksternal yaitu pengobatan noninvasive dan mungkin lebih sering disarankan untuk lansia lemah yang tidak mampu menjalani pembedahan. (Buku Ajar Keperawatan Gerontik,2006) 3) Pembedahan Pembedahan dapat digunakan sebagai upaya kuratiI atau digunakan untuk meingkatkan kualitas hidup. Pembedahan kurang menimbulkan debilitasi dari pada kemoterapi atau terapi radiasi untuk pasien yang cukup sehat utnuk menjalani anastesi dan hanya merupakan satu satunya terapi untuk banyak lansia dengan kanker. (Buku Ajar Keperawatan Gerontik,2006) 4) Immunoterapi Immunoterapi yang disebut juga terapi biologis merupakan jenis pengobatan kanker yang relative baru. Sekalipun demikian diperkirakan akan segera maju pesat dan menjadi andalan para dokter dalam upaya penyembuhan kanker secara total. Tidak beda dengan imunisasi pada umumnya, immunoterapi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh guna melawan sel sel kanker. Ada tiga macam immunoterapi, yaitu aktiI (vaksin kanker), pasiI, dan terapi adjuvant. 5) Terapi gen Terapi gen dilakukan dengan beberapa cara:1) mengganti gen yang rusak atau hilang, 2) menghentikan kerja gen yang bertanggung jawab terhadap pembentukan sel kanker , 3) menambahkan gen yang membuat sel kanker lebih mudah dideteksi dan di hancurkan oleh system kekebalan tubuh, kemoterapi, maupun radioterapi, 4) menghentikan kerja gen yang memicu pembuatan pembuluh darah baru di jaringan kanker sehingga sel sel kankernya mati. peran perawat PromotiI sampai dengan rehabilitatiI 1) Memberi dukungan klien terhadap prosedur diagnostic 2) Mengenali kebutuhan psiko sosial dan spiritual 3) Memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi klien 4) Memberi bantuan bagi klien yang mendapat pengobatan anti kanker/terhadap keganasan 5) Membantu klien Iase penyembuhan/rehabiltasi 6) Membantu klien untuk tindak lanjut pengobatan 7) Berpartisipasi dalam koleksi data penelitian/registrasi kanker. (http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-kanker/) asuhan keperawatan 1) identitas kanker sering didiagnosis pada orang orang yang berusia 65 tahun atau lebih. Kejadian kanker sering di derita pada wanita di bandingkan pria. 2) keluhan utama keluhan biasanya disesuaikan dengan jenis dan lokasi kanker yang dialami oleh klien. 3) riwayat penyakit sekarang gejala kanker yang dialami klien pada umumnya adalah sebagai berikut emam kronis,Terjadinya batuk kronis (terutama kanker paru) atau perubahan suara (pada kanker leher).Terjadinya perubahan pada sistem pencernaan/ kandung kemih, Penurunan naIsu makan dan berat badan, Keluarnya cairan atau darah tidak normal. 4) riwayat penyakit dahulu untuk mengetahui apakah klien pernah menderita kanker sebelumnya atau pernah melakukan program terapi / pengobatan kanker 5) riwayat penyakit keluarga untuk mengetahui apakah dalam keluarganyaada yang menderita kanker seperti yang dialami klien saat ini. Karena bila ada keluarga ada yang menderita kanker, resiko tinggi untuk keturunannya. 6) pemeriksaan Iisik a) sistem integument Perhatikan : nyeri, bengkak, Ilebitis, ulkus Inspeksi kemerahan & gatal, eritema Perhatikan pigmentasi kulit Kondisi gusi, gigi, mukosa & lidah b) system gastrointerstinal Kaji Irekwensi, mulai, durasi, berat ringannya mual & muntah setelah pemberian kemotherapi Observasi perubahan keseimbangan cairan & elektrolit Kaji diare & konstipasi Kaji anoreksia Kaji : jaundice, nyeri abdomen kuadran atas kanan c) system hematopoetik 1. Kaji Netropenia Kaji tanda inIeksi Auskultasi paru Perhatikan batuk produktiI & naIas dispnoe Kaji suhu 2. Kaji Trombositopenia : ~ 3. Kaji Anemia Warna kulit, capilarry reIill Dispnoe, lemah, palpitasi, vertigo d) Sistem Respiratorik & Kardiovaskular Kaji terhadap Iibrosis paru yang ditandai : Dispnoe, kering, batuk non produktiI terutama bleomisin Kaji tanda CHF Lakukan pemeriksaan EKG e) Sistem Neuromuskular Perhatikan adanya perubahan aktiIitas motorik Perhatikan adanya parestesia Evaluasi reIleks Kaji ataksia, lemah, menyeret kaki Kaji gangguan pendengaran Diskusikan ADL I) Sistem Genitourinari Kaji Irekwensi BAK Perhatikan bau, warna, kekeruhan urine Kaji : hematuria, oliguria, anuria Monitor BUN, kreatinin 7) Diagnosa keperawatan a) Nyeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kerusakan jaringan syaraI, inIiltrasi sistem suplay syaraI, obstruksi jalur syaraI, inIlamasi), eIek samping therapi kanker ditandai dengan klien mngatakan nyeri, klien sulit tidur, tidak mampu memusatkan perhatian, ekspresi nyeri, kelemahan. b) Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker, konsekwensi khemotherapi, radiasi, pembedahan (anoreksia, iritasi lambung, kurangnya rasa kecap, nausea), emotional distress, Iatigue, ketidakmampuan mengontrol nyeri c) Resiko tinggi kurangnya volume cairan berhubungan dengan output yang tidak normal (vomiting, diare), hipermetabolik, kurangnya intake d) Resiko tinggi inIeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan tubuh sekunder dan sistem imun (eIek kemotherapi/radiasi), malnutrisi, prosedur invasive e) Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan eIek radiasi dan kemotherapi, deIicit imunologik, penurunan intake nutrisi dan anemia I) Cemas / takut berhubungan dengan situasi krisis (kanker), perubahan kesehatan, sosio ekonomi, peran dan Iungsi, bentuk interaksi, persiapan kematian, pemisahan dengan keluarga Rencana asuhan keperawatan a) Nyeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kerusakan jaringan syaraI, inIiltrasi sistem suplay syaraI, obstruksi jalur syaraI, inIlamasi), eIek samping therapi kanker ditandai dengan klien mngatakan nyeri, klien sulit tidur, tidak mampu memusatkan perhatian, ekspresi nyeri, kelemahan. Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 224 jam nyeri berkurang Kriteria hasil : Klien mampu mengontrol rasa nyeri melalui aktivitas. Melaporkan nyeri yang dialaminya. Mengikuti program pengobatan. Mendemontrasikan tehnik relaksasi dan pengalihan rasa nyeri melalui aktivitas yang mungkin. Intervensi : 1) Tentukan riwayat nyeri, lokasi, durasi dan intensitas Memberikan inIormasi yang diperlukan untuk merencanakan asuhan 2) Evaluasi therapi: pembedahan, radiasi, khemotherapi, biotherapi, ajarkan klien dan keluarga tentang cara menghadapinya Untuk mengetahui terapi yang dilakukan sesuai atau tidak, atau malah menyebabkan komplikasi. 3) Berikan pengalihan seperti reposisi dan aktivitas menyenangkan seperti mendengarkan musik atau nonton TV Untuk meningkatkan kenyamanan dengan mengalihkan perhatian klien dari rasa nyeri. 4) Menganjurkan tehnik penanganan stress (tehnik relaksasi, visualisasi, bimbingan), gembira, dan berikan sentuhan therapeutik. Meningkatkan kontrol diri atas eIek samping dengan menurunkan stress dan ansietas. 5) Evaluasi nyeri, berikan pengobatan bila perlu. Untuk mengetahui eIektiIitas penanganan nyeri, tingkat nyeri dan sampai sejauhmana klien mampu menahannya serta untuk mengetahui kebutuhan klien akan obat-obatan anti nyeri. 6) Diskusikan penanganan nyeri dengan dokter dan juga dengan klien Agar terapi yang diberikan tepat sasaran 7) Berikan analgetik sesuai indikasi seperti morIin, methadone, narkotik dll Untuk mengatasi nyeri. b) Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker, konsekwensi khemotherapi, radiasi, pembedahan (anoreksia, iritasi lambung, kurangnya rasa kecap, nausea), emotional distress, Iatigue, ketidakmampuan mengontrol nyeri Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 224 jam kebutuhan nutrisi terpenuhi Kriteria hasil: Klien menunjukkan berat badan yang stabil, hasil lab normal dan tidak ada tanda malnutrisi. Menyatakan pengertiannya terhadap perlunya intake yang adekuat. Berpartisipasi dalam penatalaksanaan diet yang berhubungan dengan penyakitnya. Intervensi : 1) Monitor intake makanan setiap hari, apakah klien makan sesuai dengan kebutuhannya. Memberikan inIormasi tentang status gizi klien. 2) Timbang dan ukur berat badan, ukuran triceps serta amati penurunan berat badan. Memberikan inIormasi tentang penambahan dan penurunan berat badan klien. 3) Kaji pucat, penyembuhan luka yang lambat dan pembesaran kelenjar parotis. Menunjukkan keadaan gizi klien sangat buruk. 4) Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan tinggi kalori dengan intake cairan yang adekuat. Anjurkan pula makanan kecil untuk klien. Kalori merupakan sumber energi. 5) Kontrol Iaktor lingkungan seperti bau busuk atau bising. Hindarkan makanan yang terlalu manis, berlemak dan pedas. Mencegah mual muntah, distensi berlebihan, dispepsia yang menyebabkan penurunan naIsu makan serta mengurangi stimulus berbahaya yang dapat meningkatkan ansietas. 6) Ciptakan suasana makan yang menyenangkan misalnya makan bersama teman atau keluarga Agar klien merasa seperti berada dirumah sendiri. 7) Anjurkan tehnik relaksasi, visualisasi, latihan moderate sebelum makan. Untuk menimbulkan perasaan ingin makan/membangkitkan selera makan Anjurkan komunikasi terbuka tentang problem anoreksia yang dialami klien. Agar dapat diatasi secara bersama-sama (dengan ahli gizi, perawat dan klien). 9) Amati studi laboratorium seperti total limposit, serum transIerin dan albumin Untuk mengetahui/menegakkan terjadinya gangguan nutrisi sebagi akibat perjalanan penyakit, pengobatan dan perawatan terhadap klien. 10) Berikan pengobatan sesuai indikasiPhenotiazine,antidopaminergic, corticosteroids, vitamins khususnya A,D,E dan B6, antacid Membantu menghilangkan gejala penyakit, eIek samping dan meningkatkan status kesehatan klien. 11) Pasang pipa nasogastrik untuk memberikan makanan secara enteral, imbangi dengan inIus. Mempermudah intake makanan dan minuman dengan hasil yang maksimal dan tepat sesuai kebutuhan. c) Resiko tinggi kurangnya volume cairan berhubungan dengan output yang tidak normal (vomiting, diare), hipermetabolik, kurangnya intake Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 124 jam kebutuhan cairan terpenuhi. Kriteria hasil: Klien menunjukkan keseimbangan cairan dengan tanda vital normal,- membran mukosa normal, turgor kulit bagus, capilarry Ierill normal, urine output normal. Intervensi : 1) Monitor intake dan output termasuk keluaran yang tidak normal seperti emesis, diare, drainase luka. Hitung keseimbangan selama 24 jam. Pemasukan oral yang tidak adekuat dapat menyebabkan hipovolemia. 2) Timbang berat badan jika diperlukan. Dengan memonitor berat badan dapat diketahui bila ada ketidakseimbangan cairan. 3) Monitor vital signs. Evaluasi pulse peripheral, capilarry reIil. Tanda-tanda hipovolemia segera diketahui dengan adanya takikardi, hipotensi dan suhu tubuh yang meningkat berhubungan dengandehidrasi. 4) Kaji turgor kulit dan keadaan membran mukosa. Catat keadaan kehausan pada klien. Dengan mengetahui tanda-tanda dehidrasi dapat mencegah terjadinya hipovolemia. 5) Anjurkan intake cairan samapi 3000 ml per hari sesuai kebutuhan individu. Memenuhi kebutuhan cairan yang kurang. 6) Observasi kemungkinan perdarahan seperti perlukaan pada membran mukosa, luka bedah, adanya ekimosis dan pethekie Segera diketahui adanya perubahan keseimbangan volume cairan. 7) Hindarkan trauma dan tekanan yang berlebihan pada luka bedah. Mencegah terjadinya perdarahan. KolaboratiI berikan cairan IV bila diperlukan. Memenuhi kebutuhan cairan yang kurang. 9) Berikan therapy antiemetik. Mencegah/menghilangkan mual muntah. d) Resiko tinggi inIeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan tubuh sekunder dan sistem imun (eIek kemotherapi/radiasi), malnutrisi, prosedur invasive Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 224 jam resiko inIeksi berkurang Kriteria hasil : Klien mampu mengidentiIikasi dan berpartisipasi dalam tindakan pecegahan inIeksi. Tidak menunjukkan tanda-tanda inIeksi dan penyembuhan luka berlangsung normal Intervensi : 1) Cuci tangan sebelum melakukan tindakan. Pengunjung juga dianjurkan melakukan hal yang sama. Mencegah terjadinya inIeksi silang. 2) Jaga personal hygine klien dengan baik. Menurunkan/mengurangi adanya organisme hidup. 3) Monitor temperatur. Peningkatan suhu merupakan tanda terjadinya inIeksi 4) Kaji semua sistem untuk melihat tanda-tanda inIeksi Mencegah/mengurangi terjadinya resiko inIeksi 5) Hindarkan/batasi prosedur invasiI dan jaga aseptik prosedur. Mencegah terjadinya inIeksi. 6) Monitor CBC, WBC, granulosit, platelets Segera dapat diketahui apabila terjadi inIeksi 7) Berikan antibiotik bila diindikasikan Adanya indikasi yang jelas sehingga antibiotik yang diberikan dapat mengatasi organisme penyebab inIeksi. e) Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan eIek radiasi dan kemotherapi, deIicit imunologik, penurunan intake nutrisi dan anemia Tujuan : sdetelah dilakukan tiindakan keperawatan selama 124 jam resiko kerusakan integritas kulit berkurang Kriteria hasil : Klien dapat mengidentiIikasi intervensi yang berhubungan dengan kondisi spesiIik. Berpartisipasi dalam pencegahan komplikasi dan percepatan penyembuhan. Intervensi : 1) Kaji integritas kulit untuk melihat adanya eIek samping therapi kanker, amati penyembuhan luka. Memberikan inIormasi untuk perencanaan asuhan dan mengembangkan identiIikasi awal terhadap perubahan integritas kulit. 2) Anjurkan klien untuk tidak menggaruk bagian yang gatal. Menghindari perlukaan yang dapat menimbulkan inIeksi. 3) Ubah posisi klien secara teratur. Menghindari penekanan yang terus menerus pada suatu daerah tertentu. 4) Berikan advise pada klien untuk menghindari pemakaian cream kulit, minyak, bedak tanpa rekomendasi dokter. Mencegah trauma berlanjut pada kulit dan produk yang kontra indikatiI I) Cemas / takut berhubungan dengan situasi krisis (kanker), perubahan kesehatan, sosio ekonomi, peran dan Iungsi, bentuk interaksi, persiapan kematian, pemisahan dengan keluarga Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 124 jam cemas yang dirasakan klien berkurang Kriteria hasil : Klien dapat mengurangi rasa cemasnya. Rileks dan dapat melihat dirinya secara obyektiI. Menunjukkan koping yang eIektiI serta mampu berpartisipasi dalam pengobatan. Intervensi : 1) Tentukan pengalaman klien sebelumnya terhadap penyakit yang dideritanya. Data-data mengenai pengalaman klien sebelumnya akan memberikan dasar untuk penyuluhan dan menghindari adanya duplikasi 2) Berikan inIormasi tentang prognosis secara akurat. Pemberian inIormasi dapat membantu klien dalam memahami proses penyakitnya. 3) Beri kesempatan pada klien untuk mengekspresikan rasa marah, takut, konIrontasi. Beri inIormasi dengan emosi wajar dan ekspresi yang sesuai. Dapat menurunkan kecemasan klien 4) Jelaskan pengobatan, tujuan dan eIek samping. Bantu klien mempersiapkan diri dalam pengobatan. Membantu klien dalam memahami kebutuhan untuk pengobatan dan eIek sampingnya. 5) Catat koping yang tidak eIektiI seperti kurang interaksi sosial, ketidak berdayaan dll. Mengetahui dan menggali pola koping klien serta mengatasinya/memberikan solusi dalam upaya meningkatkan kekuatan dalam mengatasi kecemasan. 6) Anjurkan untuk mengembangkan interaksi dengan support system. Agar klien memperoleh dukungan dari orang yang terdekat/keluarga. 7) Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman. Memberikan kesempatan pada klien untuk berpikir/merenung/istirahat. Pertahankan kontak dengan klien, bicara dan sentuhlah dengan wajar. Klien mendapatkan kepercayaan diri dan keyakinan bahwa dia benar-benar ditolong. DAFTAR PUSTAKA Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC Junaidi, iskandar.2007. Kanker, Pengenalan,Pencegahan, dan Pengobatannya.Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer Diananda, rama.2008. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Jogjakarta : Katahati Stanley, mickey. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta : EGC www.medicastore.com/kanker kandung kemih http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-kanker/ Jan 30 Kanker Prostat kebanyakan terjadi pada pria lansia O uncaLegorlzed by Samiono A Soetrasno Prostat adalah kelenjar yang terdapat di bawah kandung kemih pria. Fungsi utama prostat adalah memproduksi cairan yang melindungi dan menyalurkan sperma. Prostat seringkali membesar secara bertahap setelah usia 50 tahun. Pada usia 70 tahun, 80 pria memiliki prostat yang membesar. Banyak pria lansia yang mengalami masalah buang air kecil karena pembesaran prostat (non-kanker). Pada beberapa pria, pembesaran ini diikuti oleh tumbuhnya kanker. Kanker prostat ter|adi ketika sel-sel prostat tumbub lebib cepat daripada kondisi normal sebingga membentuk ben|olan atau tumor yang memiliki keganasan. Kanker ini paling umum pada pria, terutama mereka yang berusia di atas tabun. Penyebab Seperti halnya kanker lain, penyebab kanker prostat tidak diketahui. Berikut adalah beberapa Iaktor yang meningkatkan risiko kanker tersebut: O Us|a kebanyakan kasus Ler[adl pada prla usla lan[uL O k|wayat ke|uarga dan faktor keturunan 8lla ayah aLau abang Anda Lerkena kanker prosLaL pada usla relaLlf muda (dl bawah 60) rlslko Anda leblh Llnggl !uga blla saudara perempuan Anda Lerkena kanker payudara O Suku bangsa rla Asla memlllkl rlslko leblh rendah dlbandlngkan prla kullL hlLam aLau kullL puLlh O aparan |ogam cadm|um ejala Pertumbuhan kanker prostat seringkali sangat lambat, bisa tidak menimbulkan gejala selama bertahun-tahun. Dengan semakin membesarnya kanker, keluhan mulai muncul karena desakan pada uretra menimbulkan iritasi atau menyumbat aliran air seni. Gejala yang timbul antara lain: O A|r sen| t|dak |ancar Allran urln lemah dan buLuh wakLu leblh lama unLuk menunLaskan kenclng O enundaan Anda mungkln harus menunggu beberapa saaL dl LolleL sampal alr senl mulal mengallr O 1etesan SedlklL alr senl mungkln meneLes dan menodal celana dalam Anda Lldak lama seLelah Anda selesal kenclng dl LolleL O Irekuens| Anda leblh serlng kenclng darlpada blasanya O Urgens| Anda merasa sangaL 'kebeleL' kenclng LlbaLlba O kurang tuntas Anda merasa kenclng Anda Lldak beLulbeLul LunLas Catatan: semua gejala di atas banyak dirasakan pria lansia. Kebanyakan mereka yang merasakannya hanya terkena pembesaran prostat non-kanker. Sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk memastikannya. O e[ala laln seperLl sak|t d| pangka| pen|s aLau a|r sen| berdarah hanya Ler[adl pada kanker prosLaL sLadlum lan[uL iagnosis Bila dokter mencurigai Anda terkena kanker prostat, dia akan melakukan beberapa hal berikut: O erabaan me|a|u| anus (diqito/ recto/ exominotion) uengan mengenakan sarung Langan dokLer akan memasukkan [arlnya ke lubang anus unLuk meraba baglan belakang kelen[ar prosLaL 8lla dlrasakan ada pembesaran aLau pengerasan Les laln akan dllakukan unLuk mendlagnosls leblh lan[uL O 1es darah 1es darah dlperlukan unLuk mengukur anLlgen khusus prosLaL (SA) SA adalah proLeln yang dlproduksl balk oleh sel prosLaL normal maupun kanker Semakln Lua semakln banyak SA yang klLa produksl Mesklpun Lldak konkluslf kandungan SA Llnggl dapaL menglndlkaslkan Anda Lerkena kanker ada Lahap pengobaLan penurunan kadar SA menandakan efekLlvlLas Lerapl yang dl[alankan O 1es CA3 Adanya kadar CA3 yang leblh Llnggl dl urln menun[ukkan kehadlran kanker prosLaL 1es lnl leblh akuraL dlbandlngkan Les darah (SA) LeLapl Lldak semua faslllLas medls menyedlakannya O |ops| 8lopsl adalah pengambllan sedlklL sampel [arlngan Lubuh unLuk dlperlksa dl bawah mlkroskop 8lopsl mungkln harus dllakukan unLuk memasLlkan dlagnosls kanker prosLaL dengan menggunakan [arum yang dlmasukkan ke lubang anus Anda 8eberapa sampel blasanya dlambll pada baglanbaglan yang berbeda darl prosLaL O C1 scan MkI scan dan pemer|ksaan penun[ang |a|n mungkln dlperlukan unLuk mengeLahul leblh lan[uL LlngkaL penyebaran kanker Stadium Pada tahap awal kanker prostat masih terlokalisasi, namun pada tingkat lanjut dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh seperti tulang dan nodus limIa di selangkangan. Stadium kanker prostat ditentukan oleh seberapa jauh tingkat penyebarannya. Stadium kanker prostat menggunakan sistem TNM, Ttumor, Nnodus, Mmetastase: O 11 Lumor hanya ada dl dalam prosLaL belum dapaL dlrasakan melalul perabaan lewaL anus O 12 Lumor maslh dl dalam prosLaL sudah dapaL dlrasakan melalul perabaan O 13 Lumor sudah menyebar ke [arlngan seklLarnya seperLl kelen[ar semlnal veslcle yang memproduksl semen O 14 Lumor Lelah menyebar ke Lulang aLau nodus llmfa O -13 berarLl kanker Lelah menyebar ke nodus/kelen[ar llmfa -0 berarLl belum menyebar ke nodus O M dllkuLl 1a b aLau c menun[ukkan kanker Lelah menyebar ke Lulang aLau organ Lubuh laln %erapi Penanganan kanker prostat sangat kompleks, di antaranya dengan pembedahan, radioterapi, terapi hormon, dan kemoterapi. Biasanya kombinasi lebih dari satu metode terapi tersebut dijalankan. hLLp//lanslasehaLcom/kankerprosLaLkebanyakanLer[adlpadaprlalanslahLml