Vous êtes sur la page 1sur 9

ANTI KEBUN EMAS Salam. Saya mengikuti diskusi tentang investasi emas.

Beberapa posting saya melihat percontohan2 yg tidak sesuai, seperti halnya HIDUP ADALAH SPEKULASI yg di bandingkan dengan spekulasi dalam kegiatan ekonomi. 2 hal yg dasarnya tidak sama di bandingkan adalah bathil. Dalam hidup tidak ada spekulasi, semuanya pilihan, haram dan halal sudah jelas, dan antara keduanya yg meragukan di tinggalkan. Semoga semua member bisa lebih cermat dalam memberikan argumen2 syariah yg berkaitan halal dan haram. Mohon maaf atas semua kesalahan. Salam Hormat saya Daniar Siahaan Powered by Telkomsel BlackBerry -----Original Message----From: mgyasni@yaho... Date: Tue, 11 May 2010 02:54:37 To: <ekonomi-syariah@yaho...> Subject: Re: [ekonomi-syariah] kaya melalui investasi emas secara syariah (Jurus cerdas berkebun emas) Salaam'alaik everyone.. Sekedar menambahkan penjelasan tentang spekulasi dan gharar: "Tiada seorangpun yg tahu apa yg diusahakannya besok", ini yang mendasari adanya spekulasi dalam kehidupan kita terutama dalam perekonomian. Jadi kemungkinan untung dan rugi adalah sunatullaah. Yang diharamkan adalah gharar yang saya definisikan sebagai mengambil risiko yg tidak mampu ditanggung sebagai akibat tidak mempunyai pengetahuan tentang fundamental dan teknikal serta lainnya (termasuk back up asset

misalnya) dalam mengambil risiko tersebut. Ambil contoh seseorang membeli saham dalam jumlah yang besar karena secara fundamental dan teknikal dia memprediksi sesuatu yang bisa menguntungkannya. dalam 1 minggu ke depan. Selalu ada risiko saham tersebut bisa turun / naik. Dia meminjam uang untuk membeli saham dari orang lain dengan backup mobilnya yang harga pasarnya di atas pinjaman dia. Dia melakukan spekulasi namun bukan gharar karena dia memahami analisis fundamental dan teknikal serta memiliki back up asset yang cukup. Jika dia sekedar memiliki kemampuan analisis teknikal saja misalnya tanpa tau alasan fundamental dan tidak punya back up asset kemudian meminjam untuk membeli saham, maka dia sudah masuk ke gharar yg diharamkan. Tentu saja pendapat ini debatable. Tapi jika kita mempelajari risiko, kita akan melihat bahwa hidup kita itu adalah spekulasi dan untuk tidak tercebur dalam gharar kita perlu membekali diri dengan pemahaman dan back up asset yang cukup walaupun itu bukan merupakan jaminan juga bahwa hidup kita akan berhasil. Atas dasar tidak mengambil risiko yang berlebihan itulah saya sebagai anggota DPS BRISyariah hanya meng-approve produk gadai emas saja karena nasabah sudah paham dan ada back up asset yaitu emas itu sendiri yang harga pasarnya di atas qardh yg diberikan. Shadaqallaah wa shadaqarrasuulullaah Muhammad s.a.w. Afuwuminkum, Wassalaam'alaik everyone; MGY Sent from my BlackBerry smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -----Original Message----From: mgyasni@yaho... Date: Mon, 10 May 2010 03:37:55 To: <ekonomi-syariah@yaho...>

Subject: Re: [ekonomi-syariah] kaya melalui investasi emas secara syariah (Jurus cerdas berkebun emas) Salaam'alaik everyone. Alhamdulillaah segala kritik yang berkaitan dengan produk gadai emas perbankan syariah membuat masyarakat kita 'melek' lagi dengan segala sesuatunya tentang emas. Saya kebetulan salah satu anggota DPS BRI Syariah dan salah satu anggota BPH DSN. Namun apa yang saya sampaikan semata pendapat pribadi bukan institusi di mana saya diamanahi 2 posisi tadi. Sepanjang pemantauan dan pengawasan pribadi saya di dua posisi tadi, saya sampaikan bahwa berkebun emas bukanlah produk BRISyariah. Produk yang sudah di-approve oleh DPS BRISyariah adalah Gadai / Rahn Emas dengan menggunakan 2 akad utama yaitu qardh sebesar max 90% nilai barang gadai / emas dan ijarah / sewa atas penyimpanan brg gadai / emas. Dalam mensosialisasikan produk gadai emas DPS telah menetapkan bahwa jika 'metode' berkebun emas ataupun metode lainnya yang bukan merupakan produk BRISyariah ingin digunakan, maka pihak2 yang mensosialisasikannya tidak hanya mensosialisasikan potensi keuntungan, tapi juga potensi kerugian yang mungkin ada dari trend harga barang gadai / emas. Spekulasi (mengambil risiko) tidak diharamkan sepanjang mampu ditanggung. Yang diharamkan adalah gharar (mengambil risiko yang tidak mampu ditanggung) yang mengarah ke perjudian (maysir). DSN belum pernah mengeluarkan fatwa murabahah emas. Dan DPS BRISyariah tidak pernah meng-approve produk murabahah emas. Kalaupun ada yang memberikan murabahah emas itu pasti bukan BRISyariah. Bisa jadi produsen atau distributor emas yang memberikan murabahah kepada calon nasabah gadai emas BRISyariah. Hampir semua UUS dan BUS tertarik untuk menaikkan kualitas produk gadai emasnya karena produk ini tidak dilakukan di bank konvensional. Dan saya kira ini bagus krn menurut perkiraan saya, semakin banyak masyarakat kita memiliki emas, maka kesiapan beralihnya ekonomi kita dengan standar emas lebih baik. Memang selalu akan ada kontroversi dalam hal ini. Namun industri perbankan syariah

berkenaan dengan emas ini masih sangat kecil untuk bisa membolakbalikkan perekonomian makro menuju perekonomian berbasis standar emas. Apalagi kalau belum apa2 sudah dikritik menjatuhkan bukan membangunkan. Mudah2an kritiknya selalu membangunkan ya! Ikhwah fillaah; MGY Sent from my BlackBerry smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -----Original Message----From: Achmad Iqbal <iq.corp@gmai...> Date: Mon, 10 May 2010 08:55:27 To: <ekonomi-syariah@yaho...> Subject: Re: [ekonomi-syariah] kaya melalui investasi emas secara syariah (Jurus cerdas berkebun emas) berikut ini saya sampaikan tanggapan penemu metode Berkebun Emas atas tulisan Muhaimin Iqbal "Ingin Cepat Kaya Dengan Hutang?, Saran Saya Jangan!". Dapat dibaca juga pada url : http://www.kebunemas.com/forum/archive/index.php/t-40.html -Achmad Iqbal iq.corp@gmai... -----------Beberapa hari terahir ini saya banyak menerima eMail, Message maupun sms yang meminta tanggapan atas artikel yang ada di Gerai Dinar. Sejujurnya saya tidak begitu bersemangat untuk memberikan tanggapan, kenapa? karena isi artikel itu 100% bener banget...dan saya yakin para pembaca eBook pun setuju

banget dengan isi artikel tersebut. Saya copas isi artikel tersebut: Ingin Cepat Kaya Dengan Hutang?, Saran Saya Jangan! Written by Muhaimin Iqbal Thursday, 30 July 2009 20:31 Sebenarnya sudah cukup lama banyak pertanyaan ke saya mengenai konon adanya cara cepat untuk mengumpulkan kekayaan berupa emas, melalui gadai emas ke perusahaan pegadaian maupun perbankan. Karena banyaknya pertanyaan tersebut, maka jawaban saya lebih baik saya tulis secara umum agar tidak setiap saat saya harus menjelaskan hal yang sama ke pembaca-pembaca setia web ini. Saya sendiri jujur tidak tertarik untuk mempelajari trik-trik untuk cepat kaya ini, jadi mohon maaf bila jawaban saya kurang detil. Pengetahuan saya sebatas apa yang disampaikan oleh penanya yang pada umumnya mengungkapkan bahwa cara untuk cepat memiliki emas dalam jumlah besar dengan harga beli yang katanya hanya sepertiga harga pasar adalah sebagai berikut : Pertama membeli emas dengan harga normal, kemudian menggadaikannya untuk memperoleh cash 80% dari harga beli emas pertama. Setelah ditambah 20% tambahan modal, maka uang gadai yang diterima cukup untuk membeli emas yang kedua dst. Begitu seterusnya sampai suatu titik dimana emas yang dibeli tidak digadaikan lagi, tetapi dijual untuk menebus emas-emas yang digadaikan di awal. Teorinya keuntungan akan diperoleh ketika emas naik 30% sedangkan pinjaman dari pegadaian atau bank syariah tetap/tidak naik, diluar biaya penitipan, admin dlsb. Asumsi pertama bahwa emas akan naik 30% sebenarnya tidak terlalu meleset karena memang appresiasi harga emas rata-rata tahunan dalam 40 tahun

terakhir mencapai 31 %; yang perlu diingat adalah angka tersebut adalah rata-rata 40 tahun, atau rata-rata jangka panjang. Semakin pendek periode, semakin tidak pasti kenaikan ini. Jadi kekeliruan pertama dari teori ini adalah menggunakan rata-rata statistik jangka panjang untuk men-justifikasi tujuan atau harapan jangka pendek. Kekeliruan kedua adalah asumsi bahwa angka pinjaman dari pegadaian atau bank syariah yang tetap ( diluar biaya penitipan atau administrasi). Justru biaya penitipan atau administrasi inilah yang harus diperhatikan. Dari survey kecil saya dengan salah satu petugas kantor pegadaian pada saat saya menulis artikel ini misalnya, biaya ini bisa mencapai 1% per 15 hari atau 2% per bulan. Kemudian dari pembicaraan serupa dengan salah satu bank syariah yang memiliki produk gadai emas, saya peroleh informasi bahwa biaya yang disebutnya sebagai biaya pemeliharaan ini mencapai Rp 5500/gram/per bulan pada saat harga emas 24 karat Rp 312,000/gram atau 1.76%/bulan. Besaran biaya di pegadaian yang 2% per bulan atau bank syariah 1.76% ini secara rata-rata menjadi terlalu mahal untuk ngongkosi pembelian emas yang hanya mengalami appresiasi nilai rata-rata 1.46% per tahun dalam sepuluh tahun terakhir. Fluktuasi naik turunnya harga emas bulanan yang sangat tinggi, menambah risiko Anda ketika membiayai pembelian emas Anda dengan uang gadai atau pinjaman dari bank. Lihat grafik diatas untuk ini. Ketika grafik emas berada dibawah garis merah (biaya gadai) atau garis hijau (biaya bank), maka Anda pasti rugi. Kerugian ini bisa Anda ketahui dengan melihat net worth (jumlah emas terkumpul dikurangi jumlah hutang gadai/bank) yang lebih kecil dari jumlah dana yang sudah Anda tanamkan pada investasi ini.

Memang bisa jadi ada yang menjadi kaya mendadak dengan cara ini ketika grafik emas berada diatas grafik biaya gadai atau grafik biaya bank; tetapi karena frekwensi dibawah kurang lebih sama dengan frekwensi diatas, maka peluang untuk untung atau rugi mirip dengan peluang ketika Anda melempar koin bisa keluar kepala (head), bisa pula keluar ekor (tail) atau 50/50 peluangnya. Berdasarkan data-data tersebut diatas-lah, maka saya tetap tidak menganjurkan membangun kekayaan melalui proses hutang/gadai. Gadai adalah produk yang sangat baik pada pada saat Anda membutuhkan dana yang cepat dengan cara yang relatif mudah, namun gadai dalam pemahaman saya tidak diperuntukkan sebagai instrument investasi. Jadi bukan investasi emas-nya yang tidak menarik; dengan rata-rata appresiasi nilai bulanan 1.46% per bulan atau 17.52 % per tahun dalam 10 tahun terakhir, investasi emas tetap sangat menarik untuk kebutuhan investasi jangka panjang seperti biaya pendidikan anak, dana pensiun dlsb. karena angka ini masih jauh lebih tinggi dari rata-rata hasil investasi deposito dan sejenisnya. Yang tidak menarik adalah bila dana untuk investasi tersebut Anda peroleh dari uang gadai atau pinjaman bank, dana-dana ini bisa jadi lebih mahal dibandingkan hasil yang bisa Anda harapkan kalau hanya mengandalkan appresiasi harga emas pada periode yang sama. Investasi terbaik tetap memutar dana Anda di sektor riil; kalau ini masih terlalu sulit bagi kebanyakn orang maka emas atau Dinar pilihannya. Bisa Anda gadaikan tentu saja pada saat dibutuhkan - bahkan di Geraidinar menyediakan jasa ini untuk kliennya tanpa biaya apapun tetapi hanya untuk kebutuhan dharurat, bukan untuk kebutuhan investasi yang spekulatif. Wa Allahu Alam.

Pertama: Dalam berbagai kesempatan sering saya kemukakan, bahwa orang yg pertama kali membuka-kan mata saya serta menyadarkan saya tentang Emas adalah bpk Muhaimin Iqbal, lewat berbagai artikel maupun bukunya. Walaupun saya belum pernah berkesempatan untuk bertemu beliau maupun kontak dgn beliau, tapi saya menganggap beliau sebagai mentor saya dalam dunia emas. Oleh karena itu saya sering mereferensikan situs beliau bagi teman2 yang ingin memilih berinvestasi di Dinar. Kedua: Artikel tersebut 100% benar...dan sesuai dengan apa yang saya tulis di eBook saya dan karenanya tidak harus ada yang di bantah.... misalnya:

Jangan pernah untuk membeli emas baik dgn cara konvensional maupun jurus berkebun emas jika uang tersebut dalam jangka waktu pendek (kurang dari setahun) akan Anda pergunakan... Saran saya dalam eBook, dana yg dipergunakan adalah uang yg ditabung dari Primary Income (Penghasilan Anda, baik dari gaji maupun bisnis) daripada Anda taruh di Tabungan ato Deposito yg membuat nilai uang Anda turun terus.... Selalu dalam eBook saya tekankan untuk mencari Bank dgn biaya penitipan yang menarik, makanya saya tidak pernah menyarankan untuk gadai di pegadaian. Tapi bagaimana jika biaya penitipannya 2500/grm atau 3000 (seperti bank Kaltim) atau 3200 (bank jabar saat ini) atau seperti bank mega yang walaupn 2% tp di hitung dari uang yg diterima bukan dari nilai emas? memang kalau 5500/gram pasti tidak menarik. Dan saya yakin kedepan biaya ini akan makin kompetitif antar bank, kenapa? makin banyak bank masuk ke produk ini. Jadi betul sekali kalau dgn biaya seperti di artikel tersebut tidak akan membuat investasi ini menarik. Bisnis Sektor Rill adalah yang paling menarik...inipun betul 100%, KebunEmas

bukan bisnis, tapi cara beli/investasi Emas dengan cara yang berbeda....bagaimana mengamankan nilai asset (uang) kita dari inflasi yg terus menurunkan nilai uang kita seperti yg sering di tulis di gerai dinar. Jadi kebun emas memang bukan bisnis.... Kebun Emas adalah pengalaman yg pernah saya lewati selama kurun waktu 2 tahun terahir ini, memang saya tidak pandai alias bodoh kalau soal hitung-menghitung, makanya seringkali saya pakai hitungan orang lain....trus action...eh ternyata bagus juga....makanya aku share di EU, Seminar dsb....termasuk eBook.... Maklum guru bisnisnya kan otak kanan banget...(Purdi E Chandra) hehehe.... Terahir, salah satu Bank yakni Mega Syariah memodifikasi konsep kebun emas...dan cukup menarik menurut saya...saya modifikasi lagi....jadi sangat menarik...tunggu...saya tulis di forum ini...itung2 update eBook... Salam,

Vous aimerez peut-être aussi