Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pengantar Buku ini dimaksudkan sebagai pengantar bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah katalisis pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau. Disamping itu buku ini juga diperuntukkan bagi pembaca yang berminat dibidang katalisis. Buku ini masih sangat sederhana dan segala kritik dan saran untuk perbaikan materi kedepan akan senantiasa diharapakan dari pembaca sekalian. Pekanbaru, November 2010 Penulis
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Katalisis 1.1.2 Definisi 1.1.3 Aktivitas dan selektivitas BAB II KATALIS LOGAM PENGEMBAN 2.1 Komponen Penyusun 2.2 Klasifikasi 2.3 Bentuk dan Struktur BAB III PEMBUATAN KATALIS BAB IV KARAKTERISASI BAB V DEAKTIVIASI KATALIS BAB VI APLIKASI KATALISIS DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Proses Katalisis merupakan suatu fenomena yang sangat penting dalam perekonomian berbasis industri modern, tanpa proses ini kehidupan sekarang akan berbeda dengan kenyataan yang terlihat di sekitar kita. Sebagai satu contoh yang merupakan penerapan katalisis yang paling luas, yaitu mobil yang dilengkapi dengan converters untuk mengurangi polutan (misalnya NO) yang keluar melalui asap kendaraan. Tidak diragukan lagi bahwa tanpa perkembangan teknologi ini, daerah perkotaan akan menjadi kawasan polusi yang lebih parah dari kondisi sekarang. Katalisis merupakan teknologi vital di dunia saat ini. Sekitar 90 % dari seluruh zat kimia dan berbagai material, diproduksi dengan menggunakan proses katalisis baik pada satu tahap ataupun pada tahap lainnya. Oleh sebab itu, banyak negara berkembang melakukan ekspor zat tersebut dan akhirnya bergantung pada katalisis untuk kesehatan perekonomiannya. Walaupun penerapannya dalam skala besar oleh manusia baru saja dimulai dalam abad ini, katalisis bukan suatu fenomena baru Katalisis enzimatik sangat esensial pada semua makhluk hidup. Tanpa adanya katalisis enzim tidak akan ada kehidupan. Contoh proses yang paling mendasar yaitu fotosintesis yang merupakan suatu proses untuk penyimpanan energi pada 4
makhluk hidup berklorofil yang kemudian digunakan oleh sebagian besar makluk hidup yang paling sederhana. Setelah foton tertangkap dalam klorofil dan menyimpan energi sebagai muatan yang terpisah, beberapa enzim beroperasi dalam produksi gula, yang merupakan bentuk kimia dimana energi disimpan, yang juga digunakan oleh manusia. Manusia belajar untuk memanfaatkan proses katalisis alami sejak dahulu kala. Sejak kapan tepatnya, sulit untuk dipastikan. Ragi telah digunakan dalam fermentasi buah-buahan untuk menghasilkan minuman beralkohol sejak ribuan tahun lalu. Tambahan lagi, dokter kuno dari bangsa Sumeria memberikan resep berupa sejenis bir sebagai obat bagi pasiennya. Katalis alami dalam ragi yang mengubah gula menjadi alkohol adalah enzim. Studi yang lebih sistematis dari fenomena ini dimulai sejak awal abad 19. Semakin lama studi ini semakin meningkat dengan semakin banyaknya ilmuwan yang terlibat. Diantaranya Davy dan Berzellius. 1.1. Katalisis Katalisis adalah suatu proses untuk meningkatkan kecepatan reaksi kearah kesetimbangan dengan menggunakan suatu senyawa yang disebut katalis. Katalisis melibatkan proses siklus sebagai berikut: 5
Site atau tempat yang berada pada permukaan katalis membentuk komplek dengan reaktan. Produk atau hasil dilepaskan dari site tersebut. Site kembali kosong dan siap memulai siklus baru. Tahapan dalam suatu reaksi katalitik yaitu : 1. Eksternal Diffusion 3. Adsorption 4. Surface Reaction 5. Desorption 6. Internal Diffusion 7. Eksternal Diffusion 2. Internal Diffusion
1.2.
reaksi ke arah kesetimbangan tanpa terkonsumsi selama proses reaksi berlangsung. Sebagai hasil dari partisipasinya dalam suatu reaksi, katalis dapat mengalami perubahan dalam struktur dan komposisinya. Suatu katalis tidak dapat mengubah kesetimbangan yang ditetapkan melalui termodinamika reaksi. Fungsinya hanya mempercepat kecepatan reaksi untuk mencapai kesetimbangan. 6
1.3.
berlangsungnya reaksi ke arah kesetimbangan. Dalam industri, keaktifan suatu katalis biasanya dinyatakan dalam Space Time yield ( STY ). Dimana Space Time yield merupakan jumlah produk yang terbentuk per satuan waktu per satuan volum. Sedangkan selektivitas katalis ialah persentase reaktan yang terkonsumsi yang membentuk hasil yang dikehendaki. Ada beberapa faktor yang menjadi selektivitas suatu katalis,antara lain : Struktur katalis. Komposisi umpan reaksi. Kondisi operasi. Derajat konversi. Desain reaktor dan kondisinya. Meningkatkan aktivitas katalis. Memendekkan umur katalis. Meningkatkan hasil yang tidak dikehendaki dari reaksi. Menurunkan konversi maksimum bila reaksinya endotermik.
Cracking 2.1.2. Pengemban Komponen ini berfungsi menjaga luas permukaan yang tinggi bagi komponen aktif dan bisa juga berfungsi sebagai komponen aktif. Contoh Support yang sering dipakai yaitu Al2O3, SiO2, C (activated), Diatomaceous clay, SiO2-Al2O3 (Zeolit).Klasifikasi support secara lengkap pada table berikut. Tabel 2. Klasifikasi Pengemban Tipe Basa Amfoter Netral Asam Oksida MgO,CaO,Ca2SiO4,BaO,Ca3SiO5 ThO2,ZrO2,CeO2,TiO2 MgAl2O4,MgCrO4 -Al2O3,SiO2,SiO2-Al2O3
Kriteria pemilihan pengemban (support) pada katalis : Bersifat inert Luas permukaan relatif tinggi dengan ukuran pori terdistribusi dengan baik. Memiliki sifat mekanik yang baik,tahan terhadap gesekan dan penekanan Stabil dalam kondisi reaksi, per-treatment, dan regenerasi Relatif murah dan mudah diperoleh 9
Gambar 2 : Struktur tiga dimensi Katalis logam pengemban 2.1.3. Promotor Komponen promotor ditambahkan dalam jumlah sedikit dan fungsinya untuk aktivitas, selektivitas atau stabilitas yang diharapkan. 10
Contoh penyangga yang mempunyai sifat khas antara lain 1. Pengemban Silika (SiO2), bersifat netral dengan luas permukaan 150 800 m/gram 2. Pengemban Alumina (Al2O3), bersifat asam dan luas permukaannya 250 350 m/gram 3. Pengemban Zeolit (SiO2.Al2O3), sifatnya merupakan kombinasi sifat alumina dan silica 2.2. Klasifikasi katalis Katalis terbagi menjadi tiga kelas yaitu : 1. Katalis Heterogen Katalis dan reaktan berada dalam fase yang berbeda. Contohnya sintesis ammonia dari N2 dan H2 dengan katalis Fe padat. 2. 3. Katalis Homogen Katalis Enzim Katalis dan reaktan berada dalam fase yang sama. Biasanya berupa rantai polimer yang komplek dengan kation metal yang terikat kuat atau lemah yang disebut koenzim (misalnya Mg,K,Fe, atau Zn) 2.3. Struktur dan bentuk katalis
11
Gambar 3. Struktur Katalis logm-pengemban Beberapa bentuk dan tipe katalis diberikan dalam tabel berikut: Tabel 3. Struktur dan Bentuk Katalis No. 1. 2. 3. 4. 5. Tipe Pellets Extrudates Sphere Granula Powder Bentuk silinder,seragam Panjang beraturan Bulat-bulat Butir-butir Bubuk
12
13
BAB IV KARAKTERISASI
Karakterisasi adalah metoda yang dilakukan untuk mengetahui sifat fisik dan kimia dari katalis. Beberapa metoda karakterisasi katalis diantaranya sebagai berikut; Metoda difraksi sinar X, metoda ini dilakukan untuk mengetahui keberdaan logam dan tingkat kristalinitas logam dalam katalis. Metoda Scanning Electron Microscope (SEM), metoda ini dilakukan untuk mengetahui morfologi suatu katalis. Metoda Brenet Emmet Teller (BET), metoda ini dilakukan untuk mengetahui surface area katalis
14
15
16
dapat terjadi karena penguapan. Selain itu, dapat pula terjadi karena pembentukan alloy dengan logam pengotor.
VI APLIKASI KATALISIS
Penerapan katalisis telah dipergunakan untuk menghasilkan produk untuk kebutuhan sehari-hari. Beberapa diantaranya telah diketahui secara luas. Contoh penerapan katalisis dalam kehidupan sehari-hari di antaranya : Sintesis syngas (CO dan H2) menjadi hidrokarbon dengan katalis Fischer-Tropch (FT). Katalis FT adalah logam golongan transisi seperti Fe, Co dan Ni yang diembankan pada pengemban Silica, alumina atau Zeolit. Pembuatan pupuk dari senyawa ammonia untuk peningkatan produksi rumput sebagai makanan ternak seperti sapi. Agar reaksi pembuatan ammonia dapat berlangsung cepat, digunakan katalis Fe dengan promoter Potash dan support alumina. . Produksi margarine dengan hidrogenasi minyak sayur menggunakan katalis Ni dengan support silica. Pembuatan furniture dari produksi formaldehyde dengan katalis Ag Pembuatan asam cuka dengan katalis reaksi Ru dengan promotor Ir. 17
Pembuatan bahan dasar pakaian seperti Nylon 6,6 dengan katalis heterogen. Produksi zat tambahan dalam bubuk deterjen, industri minuman, dan industri obat-obatan.
DAFTAR PUSTAKA
Bowker, M., The Basic and Applications Of Heterogeneous Catalysis, Oxford University Press,Oxford, New York, Tokyo,1998. Korkuna, O., Leboda, R., Zieba, J. S., Vrublevska, T., Gunko, V. M., and Ryczkowski, J., 2005, Structural and Physicochemical Properties of Natural Zeolite : Clinoptilolite and Mordenite, Microporous and Mesoporous Material, Vol: 87, P: 243- 254 Madeira, L. M., Portela, M. F., and Mazzocchia, C., 2004, Nickel Molybdate Catalysts and Their Use in Selective Oxidation of Hydrocarbon, Catalysts Review, Vol: 46, No. 1, P: 53 110. Trisunaryanti, W., Triwahyuni, E., dan Sudiono, S., 2005, Preparasi, Modifkasi dan Karakterisasi Katalis NiMo/Zeolit dan Mo-Ni/Zeolit Alam, TEKNOIN, Vol.4, no. 4, Hal 269 -282.
18