Vous êtes sur la page 1sur 8

ABORTUS

PENGERTIAN Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin mencapai viabilitas, dimana masa gestasi belum mencapai 22 mingu dan bertna kurang dari 500 gram (Derek liewallyn &Jones 2002) ANATOMI

KLASIFIKASI 1. Abortus spontan :Abortus terjadi secara alamiah tanpa intervensi dan luar 1) Abortus iminnen 2) Abortus Insipiens 3) Abortus incomplit 4) Abortus Complit 5) Missed Abortion 6) Abortus Habitualis

2. Abortus profokatus :

Shelvi Hidayat, S.Kep., Ns

1) Abortus profokatus therapiutikus 2) Aborus profokatus kriminalis PATOFISIOLOGI Pada abortus iminnens (abortus membakat) dimana janin masih berada didalam rahim dan tanpa disertai pembukaan leher rahim apabila janin masih hidup maka kehamilan dapat dipertahankan tapi apabila janin mengalami kematian maka dapat terjadi abortus spontan. Pada kehamilan hormone progresteron dan estrogen meningkat atau seimbang progresteron akan terjadi kontraksi uterus ynag menyebabkan perdarahan dan menyebabkan ovum terlepas karena villi corialis belum menanamkan diri dengan kuat pada deciduas halini biasanya terjadi pada kehamilan minggu ke sepuluh dan ovum dapat terlepas sebagian atanu seluruhnya. Pada saat terjadi abortus sebelum minggu kesepuluh, fetus dan plasenta keluar secara bersamaan akan tetapi terpisah kemudian ketika plasenta seluruh atau sebagian tertinggal didalam uterus menyebabkan terjadi perdarahan dengan cepat atau bertahap. Pada umumnya terjadi perdarahan di desidua basalis dan diikuti oleh nekrosisi jaringan sekitarnnya kemudian sebagian atau seluruhnya hasil konsepsi terlepas karena dianggap benda asing maka uerus akan berkontraksi untuk mengeluarkannya. Pada kehamilannya dibawah 8 minggu, hasil konsepsi dikeluarkan seluruhnnya karena villi korialis belum menembus deciduas terlalu dalam, sedangkan pada kehamilan 8-14 minggu ialah masuk agak dalam sehingga keluar dan sebagian keluar dan sebagian lagi akan tertinggal. Hilangnya kontraksi akan dihasilkan dan aksivitas kontraksi dan retraksi myometrium menyebabkan banyak terjadi perdarahan. ETIOLOGI 1. Kelainan telur dan sperma 2. Kondisi rahim yana tidak optimal 3. Gangguan hormonal
4.

Penyakit ibu : - factor usia ibu yang lanjut

Shelvi Hidayat, S.Kep., Ns

- Infeksi akut : malaria, pneumonia, typus ( janin meninggal karena toxin ). 5. Malnutrisi 6. Trauma (jatuh) 7. Rhesus imcomfability (reaksi antara RH + anti RH menyebabkan proses auro immunologic) 8. Organ reproduksi abnormal (serviks pendek, retrofleksi uteri, hyplopasia uteri) 9. Traum jiwa (Rasa frustasi) KOMPLIKASI 1. 2. 3. 4. 5. Perdarahan hebat terutama terjadi pada kehamilan diatas 20 minggu Infeksi dapat terjadi menyebabkan sepsis apabila menjalar sampai kesaluran tuba dapat menimbulkan kemandulan Renal Failure Shock bacterial Perforasi dapat terjadi saat dilakukan curet

PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. 2. 3. 4. 5. 6. Plano test USG Cek Hb Pembekuan darah Toxoplasma Setelah 1 minggu dari abortus dilakukan pemeriksaan HCG ASUHAN KEPERAWATAN I .DATA SUBYEKTIF 1. Adanya amenore pada masa reproduksi (HPHT) 2. Perdarahan dari daerah kemaluan (bentuk, jumlah, warna, bau) 3. Mual 4. Nyeri pinggang atau nyeri diatas syimpisis karena kontaraksi mual 5. Riwayat penyakit dan kehamilan yang lalu Shelvi Hidayat, S.Kep., Ns

II. DATA OBYEKTIF Taksiran persalinan berdasarkan HPHT sehingga dapat diketahui usia kehamilan a.Pemeriksaan fisik yang terdiri dari b.
-

keadaan umum tampak lemah Tekanan darah normal atau menurun Denyut nadi normal atau cepat dan kecil Suhu badan normal atau meningkat Abdomen lembek atau keras Nyeri tekan supra sympisis atau tidak Dopler, detak jantung janin normal atau tidak Pemeriksaan ginekologi Inspeksi vulva dengan melihat perdarahan pervaginam Ada atau tidak jaringan janin Tercium atau tidak bau busuk dari vulva c.Pemeriksaan inspekulo Ostium uteri terbuka atau tertutup Ada atau tidak jaringan keluar dari ostium Ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium

d.
-

Pemeriksaan dalam Porsio terbuka ata tertup Teraba atau tidak jaringan dalam kavum uteri Besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan Tidak nyeri saat porsio digoyang Tidak nyeri saat perabaan adnexa Kavum dooglas tidak menonjol dan tidak nyeri

e.Pemeriksaan penunjang
-

Tes kehamilan Laboratorium

Shelvi Hidayat, S.Kep., Ns

USG III PENGKAJIAN GIPOOOOO UK 20 minggu dengan abortus imminens (bila tidak disertai keluarnnya jaringan dari janin). GIPOOOOO UK 20 minggu dengan abortus inkomplit (bila disertai keluarnnya sebagian jaringan dari janin) IV INTERVENSI a. Untuk abortus imminens 1. Menjelaskan kepada ibu atau keluarga tentan kondisi pasien yang dialami dengan komunikasi teraupetik 2. Memperbaiki keadaan umum pasien 3. Kolaborasi dengan dokter obgyn untuk pemeriksaan penunjan dan pemberian terapi 4. Bed rest sampai perdarahan berhenti 5. Menganjurkan untuk tidak berhubungan seksual sampai rahim benar-benar kuat atau sehat. b Untuk abortus inkomplit 1. Menjelaskan kepada ibu atau keluarga tentang kondisi pasien yang dialami saat ini dengan komunikasi teraupetik. 2. Memperbaki keadaan umum pasien 3. Bed rest 4. Inform consent 5. Kolaborasi dengan dokter obgyn untuk pemeriksaan penunjang dan pemberian terapi berupa : - Pemasangan infuse - Persiapan transfuse bila perlu - Pemberian antibiotic - Persiapan tindakan kuretase

Shelvi Hidayat, S.Kep., Ns

ASUHAN KEBIDANAN PADA PASIEN ABORTUS INCOMPLET S : Terlambat haid <20 minggu Perut bagian bawah terasa kaku atau kram dan sakit Pengeluaran darah pervaginam warna segar dan ada gumpalan O : Keadaan umun baik (tensi, nadi, suhu respirasi rate) - TFU tidak sesuai usia kehamilan - Kontraksi uterus + - Pengeluaran pervaginam + - VT : - Osteum uteri terbuka - Teraba sebagian jaringan ( buah kehamilan )dicanalis servikalis A : Gravida usia kehamilan < 20 minggu dengan abortus incomplete Tujuan : tidak terjadi komplikasi ( perdarahan, syok dan infeksi ) Ditandai dengan : 1 keadaan umum pasien baik TTV dalam batas normal 2. Perdarahan berhenti 3 Tidak terjadi syok

Shelvi Hidayat, S.Kep., Ns

: 1. Obsevasi keadaan umum dan TTV dan perdarahan 2 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberin terapi dan tindakan selanjunya 3. Persiapkan alat dan obat-obatan 4. Puasakan pasien dan rambut pubis dibersihkan 5 Bantu dokter dalam tindakan 6. Libatkan keluarga untuk pendampingan 7. Ciptakan lingkugan yang nyaman

ASUHAN KEBIDANAN PADA PASIEN ABORTUS IMMINEN A. Pengajian meliputi : a. penunjang) B. Diagnosa 1. aboertus imminen S: - Terlambat haid <20 minggu - Perut bagian bawah terasa kram dan sakit - Ada pengeluaran darah pervaginam sedikit-sedikit atau flek coklat O: - Keadaan umum baik ,TTV -Tinggi fundus uteri setengah pusat sympisis - Kontraksi uterus - Pengeluaran pervaginan sedikit warna warna kecoklatan -Vaginal taucher Gravida usia kehamilan <20 minggu dengan Data subyektif ( Identitas pasien, keluhan utama ) b.Data obyektif ( keadaan umum pasien dan observasi dan pemeriksaaan

Shelvi Hidayat, S.Kep., Ns

A : -GI pooooo usia kehamilan imminens

< 20 minggu denagn abortus

Tujuan : kehamilan dapat dipertahankan dan tidak terjadi abortus Ditandai dengan : 1) Pengeluaran pervaginan berhenti atau tidak terjadi perdarahan 2) Tidak terjadi kontrkasi atau kintrkasi berhenti 3) Kondisi janin baik P : 1. Anjurkan pasien untuk torah baring 2. pantau TTV pengeluaran pervaginam dan keluhan pasien 3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi dan tindakan selanjutnnya 4. Bantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi, eliminasi dan personal hygiene 5. Jaga kebersihan pasien lingkungan serta ciptakan lingkungan yang nyaman 6 Libatkan keluarga dan berisupport pada pasien agar lebih tenang.

DAFTAR PUSTAKA

Cunningham, F. Eary. MD : Obstetri William. Jakarta. EEC 1995 Liewellyn. Jones Derek : Dasar-dasar Ilmu Kebidanan Dan Kandungan . Jakarta. Hipokrates. 1998. Prawirohardjo. Sarwono. Ilmu Kebidanan . Jakrta Yayasan Bina Pustaka. 2000. Prof. R. Sulaeman sastrawinata. Univ. Padjajaran Bandung. Jakarta 1.

Shelvi Hidayat, S.Kep., Ns

Vous aimerez peut-être aussi