Vous êtes sur la page 1sur 10

Laporan Praktikum

Nama/NPM Fak/Prog. Studi

: Asep Muhamad Awaludin S / 1106050986 : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam / S.1 Fisika Reguler

Group & Kawan Kerja : Fis8 / -

No & Nama Percobaan : KR01 Disipasi Kalor Hot Wire Minggu Percobaan Tanggal Percobaan :3 : 10 Oktober 2011

Nama Asisten

:-

Laboratorium Fisika Dasar UPP IPD Universitas Indonesia

KR01 - Disipasi Kalor Hot Wire

A. Tujuan Percobaan Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara. B. Peralatan Percobaan 1. kawat pijar (hotwire) 2. Fan 3. Voltmeter dan Ampmeter 4. Adjustable power supply 5. Camcorder 6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis C. Prinsip Dasar Percobaan Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir. P = v i t .........( 1 ) Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah.

Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang dirumuskan sebagai : Overheat ratio = 1

Rw

resistansi

kawat

pada

temperatur

pengoperasian

(dihembuskan

udara).

Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan referensi (reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut. Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial. Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal 230 m/s.

D. Prosedur Percobaan Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik link rLab khusus untuk percobaan ini 1. Webcam diaktifkan dengan cara meng-klik Video 2. Aliran udara diberikan dengan kecepatan 0 m/s dengan meng-klik pilihan drop down pada icon atur kecepatan aliran. 3. Motor penggerak kipas dihidupkan dengan meng-klik radio button pada icon menghidupkan power supply kipas. 4. Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire diukur dengan cara mengklik icon ukur. 5. Langkah 2 hingga 4 diulangi masing-masing untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190 dan 230 m/s.

E. Grafik dan Data Pengamatan Kecepatan v = 0 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ratarata V-HW 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 I-HW 55.1 54.7 54.5 54.3 54.1 53.9 53.9 53.9 53.9 53.9 54.22

Kecepatan v = 70 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ratarata Kecepatan v = 110 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ratarata V-HW 2.044 2.044 2.044 2.045 2.044 2.044 2.044 2.044 2.045 2.045 2.044 I-HW 54.5 54.4 54.3 54.2 54.3 54.3 54.4 54.6 54.8 55.2 54.5 V-HW 2.065 2.064 2.065 2.064 2.065 2.062 2.062 2.063 2.063 2.063 2.064 I-HW 54.3 54.3 54.3 54.3 54.3 54.4 54.5 54.6 54.8 55 54.5

Kecepatan v = 150 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ratarata V-HW 2.036 2.036 2.036 2.037 2.036 2.037 2.037 2.036 2.036 2.036 2.036 I-HW 56.1 56.0 56.2 56.4 56.6 56.8 56.9 56.9 56.7 56.5 56.5

Kecepatan v = 190 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ratarata V-HW 2.032 2.032 2.031 2.031 2.031 2.031 2.031 2.031 2.031 2.032 2.031 I-HW 56.4 56.2 56.2 56.2 56.3 56.4 56.4 56.4 56.5 56.5 56.4

Kecepatan v = 230 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ratarata V-HW 2.028 2.028 2.028 2.028 2.028 2.028 2.028 2.028 2.028 2.028 2.028 I-HW 56.1 56.1 56.2 56.2 56.3 56.3 56.3 56.3 56.3 56.3 56.2

Kecepatan (m/s)

Tegangan (volt)

F. Pengolahan Data
Berdasarkan persamaan (1) diatas, besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir. Maka pada persamaan tersebut,

(1)

Selain itu, kita juga mengetahui bahwa usaha/perubahan energy sebanding dengan hasil kali antara gaya dan perpindahan = . (2) Dari persamaan (1) dan (2), didapatkan suatu hubungan bahwa .. = . .. = . . .= . =

G. Analisis Data Data dan Percobaan Praktikum Percobaan Disipasi Hot wire ini dilakukan melalui Remote Laboratory Universitas Indonesia dengan menggunakan jaringan internet dan komputer sebagai sarana praktikum. Sumber udara yang digunakan dalam percobaan ini adalah kipas angin. Terdapat beberapa variasi kecepatan angin yang digunakan dalam percobaan ini dari 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s ,230 m/s. Saat kipas angin dinyalakan, kecepatan angin mempengaruhi arus listrik dan tegangan listrik yang mengalir. Arus listrik menjadi semakin besar, sebanding dengan kecepatan kipas yang diberikan. Sedangkan tegangan listrik menjadi semakin kecil, berbanding terbalik dengan kecepatan angin yang dihasilkan kipas. Hal ini disebabkan oleh udara yang dihembuskan oleh kipas angin mempengaruhi resistensi pada kawat yang selanjutnya mempengaruhi tegangan dan arus tersebut. Ketika angin dialirkan pada probe, angin menerpa kawat pijar dengan kecepatan v dan gaya F. Terpaan angin tersebut menyebabkan terjadinya perubahan 7

nilai resistensi pada kawat tersebut yang sebanding dengan kecepatan angin. Semakin kencang angin yang dialirkan, semakin besar pula arus listrik yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin besar kecepatan angin yang diberikan, semakin kecil tegangan yang dihasilkan. Jadi, perubahan kalor yang terjadi pada probe dipengaruhi oleh besar kecilnya perubahan resistensi kecepatan dan tegangan. Grafik Grafik pertama, tegangan pada hot wire di setiap waktunya, besar tegangan dari tiap-tiap kecepatan angin relatif stabil hampir tidak ada perubahan. Hal ini terjadi karena udara dari kipas angin tidak langsung berubah kecepatannya, tapi ia melakukan percepatan terlebih dahulu. Sebagai contoh, saat dilakukan perubahan kecepatan angin dari 0 m/s ke 70 m/s, kipas tidak langsung berubah kecepatannya, tapi melakukan percepatan terlebih dahulu hingga mencapai 70 m/s. Pada grafik kedua, tegangan pada hot wire berbanding terbalik dengan perubahan kecepatan udara yang dihembuskan oleh kipas angin. Semakin besar kecepatan udara yang berasal dari kipas angin, maka tegangan yang dihasilkan semakin kecil. Grafik Ditinjau dari grafik, terlihat adanya hubungan antara data hasil percobaan dengan kondisi yang seharusnya terjadi, yaitu kecepatan angin dari kipas angin berbanding terbali dengan yang dihasilkan probe. Data Hasil Data percobaan ini menunjukan beberapa kesalahan yang sangat besar. Terdapat perubahan Tegangan tidak stabil. Dalam percobaan ini, didapatkan hasil bahwa semakin besar kecepatan angin yang dihembuskan, maka semakin besar arus listrik yang mengalir pada hotwire dan tegangan pada kawat tersebut pun semakin kecil. Persamaan yang dihasilkan tidak mutlak benar, karena satu nilai tegangan hot wire ke dalam persamaan y = -0.015x + 2.1051. Maka kecepatan yang merupakan pendekatan dari hasil percobaan ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan memasukkan salah dihasilkan tidak tepat sama dengan apa yang ada di hasil praktikum.

Kesalahan yang terjadi relatih besar. Walaupun demikian, percobaan yang dilakukan secara jarak jauh dan hanya menggunakan koneksi internet ini sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ada. Besarnya kesalahan bisa dibuktikan dengan menyubtitusikan tegangan hot wire pada percobaan tersebut. Pada praktikum rLab ini ini kesalahan yang terjadi hampir merupakan kesalahan manusia.

H. Kesimpulan

Kawat hot wire menghasilkan nilai dengan kesalahan yang relatif besar sehingga tidak dapat digunakan untuk mengukur kecepatan angin. Semakin cepat aliran angin maka tegangan yang didapat akan semakin kecil. Kecepatan aliran angin yang menerjang kawat hotwire sebanding dengan Arus yang mengalir dan berbanding terbalik dengan tegangan pada kawat hotwire.

I. Daftar Pustaka Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

J. Link rLab
http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01

Vous aimerez peut-être aussi