Vous êtes sur la page 1sur 6

BAHAN KONSTRUKSI TEKNIK KIMIA

DESKRIPSI

RUTENIUM, FRANSIUM DAN TEKNESIUM

DISUSUN OLEH :

BETTRY RIFANI 1107114277

DOSEN PENGAMPU :

YUSNIMAR, Dra., Msi. MPhil 19620612 198803 2 002

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU 2012

RUTENIUM Sejarah Pada tahun 1827, Berzelius dan Osann menguji residu yang tersisa setelah melarutkan platina kasar dari pegunungan Ural dalam aqua regia. Bila Berzelius tidak menemukan logam-logam yang tidak lazim, sementara Osann menduga bahwa ia telah menemukan tiga logam baru, yang salah-satunya ia namakan rutenium. Pada tahun 1844, Klaus dikenal oleh khalayak sebagai penemu rutenium dan menunjukkan bahwa rutenium oksida yang didapat Osann sangat tidak murni dan mengandung logam baru. Klaus mendapatkan 6 gram rutenium dari residu pelarutan platina kasar yang tidak larut dalam auqa regia. Sumber Sebagai anggota dari grup platina, rutenium terdapat di alam dengan anggota grup platina yang lain dalam bijih yang berasal dari pegunungan Ural, dan di Amerika Utara dan Amerika Selatan. Rutenium juga ditemukan bersama logam grup platina dalam jumlah sedikit tapi dihasilkan secara komersial dalam mineral pentlandit (mineral besi-nikel sulfida, (Fe,Ni)9S8) di daerah Sudbury, kawasan penambangan nikel Ontario, dan dalam mineral piroksinit di Afrika Selatan. Produksi Rutenium diisolasi besar-besaran dengan proses kimiawi yang rumit, dengan tahap akhirnya adalah reduksi ammonium rutenium klorida dengan hidrogen, yang menghasilkan bubuk rutenium. Bubuk ini disatukan dengan tekhnik metalurgi bubuk atau dengan pengelasan busur argon. Sifat-sifat Rutenium adalah logam berwarna putih, keras dan memiliki modifikasi empat Kristal. Tidak mudah kusam pada suhu kamar, tapi teroksidasi (dengan menghasilkan ledakan. Mudah bereaksi dengan senyawa halogen, basa dan lain-lain. Rutenium dapat dilapisi dengan metode elektro deposisi atau denganmetode dekomposisi suhu. Logam ini merupakan pengeras platina dan paladium yang paling efektif, dan membentuk alloy dengan platina atau paladium untuk menghasilkan sifat hambatan listrik yang luar biasa. Alloy rutenium-molibdenum dilaporkan bersifat superkonduktif pada suhu 10.6K. Ketahanan korosi pada titanium dapat diperbaiki seratus kali lipat dengan penambahan 0.1% rutenium. Rutenium juga merupakan katalis yang serba guna. Asam sulfida dapat dipecah oleh cahaya dengan menggunakan suspensi partikel CdS yang diisi dengan rutenium oksida. Diduga dapat diterapkan untuk menghilangkan H2S pada pemurnian oli dan proses industri yang lainnya. Setidaknya, ada delapan bilangan oksidasi yang ditemukan, tapi di antara delapan bilangan tersebut, hanya bilangan +2, +3, +4 yang umum ditemukan. Senyawa rutenium memiliki ciri-ciri yang menyerupai senyawa kadmium

TEKNESIUM Sejarah Semula diduga bahwa unsur bernomor 43 diperkirakan adalah dasar dari tabel periodik. Hal ini baru diketahui salah pada tahun 1925. Saat itu, teknesium dikenal sebagai masurium. Unsur ini sebenarnya ditemukan oleh Perrier dan Segre di Itali pada tahun 1937. Teknesium juga ditemukan bersamaan dalam sampel molibdenum yang dikirim oleh E. Lawrence, yang ditembak dengan deutron dalam siklotron Berkeley. Teknesium adalah unsur pertama yang dihasilkan secara buatan. Sejak penemuan Teknesium, semua penelitian mengenai unsur yang berkaitan dengan bumi terus dilakukan. Akhirnya pada tahun 1962, Teknesium 99 diisolasi dan diidentifikasi dari bijih kaya uranium Afrika, hanya dalam hitungan menit, sebagai hasil reaksi fisi spontan Uranium-238 oleh B.T Kenna dan P.K Kuroda. Jika teknesium benar-benar ada, maka konsentrasinya sangat kecil. Teknesium ditemukan dalam spektrum bintang tipe S, M, dan N, dan keberadaannya dalam spektrum bintang mengarah pada teori baru yakni, produksi unsure berat di bintang-bintang. Isotop-isotop Ada 22 isotop teknesium dilaporkan, dengan kisaran massa dari 90 111. Semua isotop teknesium bersifat radioaktif. Teknesium adalah salah satu dari dua unsur dengan massa atom lebih kecil dari 83 yang tidak memiliki isotop stabil.; sementara unsur lainnya adalah promethium (dengan massa atom 61). Teknesium memiliki tiga isotop dengan masa paruh waktu radioaktif yang cukup panjang yaitu: 97Tc (T1/2 = 2.6 x 106 tahun), 98Tc (T1/2 = 4.2 x 106 tahun) dan 99Tc (T1/2= 2.1 x 105 tahun). Isotop 97Tc dalam keadaaan meta (meluruh) dengan paruh waktu (T1/2 = 61 hari) digunakan dalam dunia penyelidikan (forensik). Namun, isotop Tc yang paling berguna adalah 99 Tc yang berada dalam kondisi meta state (T1/2 = 6.01 jam) digunakan dalam dunia medis yang memanfaatkan isotop radioaktif, karena masa parauh waktu yang pendek, energy sinar gamma yang dipancarkan, dan kemampuan Teknesium untuk berikatan secara kimiawi dengan banyak molekul biologis yang aktif. Oleh karena 99 Tc merupakan hasil reaksi fisi dari uranium dalam reactor nuklir, maka produksi skala besar telah dilakukan selama beberapa tahun ini. Saat ini, terdapat sejumlah kilogram technetium telah tersedia. Sfat-sifat Teknesium adalah logam abu-abu keperak-perakan yang dapat menjadi kusam perlahan -lahan dalam udara lembab. Bilangan oksidasi Teknesium adalah +7, +5, dan +4 . Sebagai oksidator, technetium (VII) akan terdapat sebagai ion pertekhnetat, TcO4-. Sifat kimia technetium dilaporkan mirip dengan rhenium. Teknesium larut dalam asam nitrat, aqua regia, dam asam sulfat pekat, tapi tidak dapat larut dalam asam klorida dalam berbagai konsentrasi. Insur ini merupakan penghambat korosi yang luar biasa untuk baja. Logam ini adalah superkonduktor yang sempurna pada suhu 11 K dan di bawah suhu 11K.

Biaya Hingga tahun 1960, technetium hanya tersedia dalam jumlah yang sedikit dan harganya cukup tinggi, yakni $2800/gram. Sekarang, technetium sudah tersedia secara komersil di bawah izin O.R.N.L (Oak Ridge National Laboratory, yayasan milik Departemen Energi Amerika Serikat) dengan harga $60/gram. Penanganan Telah dilaporkan bahwa baja karbon yang lunak dapat dilindungi dari korosi secara efektif dengan konsentrasi KTcO4 sekecil 55 ppm dalam air suling yang diaerasi pada suhu 250oC. Perlindungan terhadap korosi semacam ini terbatas untuk sistem tertutup, karena technetium bersifat radioaktif dan penggunaannya harus dibatasi. 98Tc memiliki aktivitas jenis sebesar 6.2 x 108 Bq/g. Aktivitas pada tingkat ini tidak boleh menyebar (harus terisolasi). 99Tc membahayakan lingkungan hidup dan harus ditangani dengan kemasan boks bersarung tangan.

FRANSIUM

Elemen ini ditemukan pada tahun 1993 oleh Marguerite Perey, ilmuwan Curie Institute di Paris. Fransium yang merupakan unsur terberat seri logam-logam alkali, muncul sebagai hasil disintegrasi unsur actinium. Ia juga bisa dibuat secara buatan dengan membombardir thorium dengan protonproton. Walau fransium secara alami dapat ditemukan di mineral-mineral uranium, kandungan elemen ini di kerak bumi mungkin hanya kurang dari satu ons. Fransium juga merupakan elemen yang paling tidak stabil di antara 101 unsur pertama di tabel periodik. Ada 33 isotop fransium yang dikenal. Yang paling lama hidup 223Fr (Ac, K), anak 227Ac, memiliki paruh waktu selama 22 menit. Ini satu-satunya isotop fransium yang muncul secara alami. Karena isotop-isotop fransium lainnya sangat labil, sifatsifat fisik mereka diketahui dengan cara teknik radiokimia. Sampai saat ini unsur belum pernah dipersiapkan dengan berat yang memadai atau diisolasi. Sifat-sifat kimia fransium sangat mirip dengan Sesium.

DAFTAR PUSTAKA

Internet http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/rutenium/ http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/fransium/ http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/teknesium/

Vous aimerez peut-être aussi