Vous êtes sur la page 1sur 4

MUHAMMAD ALI PASHA (1789-1807) OLEH ABD. AZIZ MAHASISWA PASCA SARJANA IAIN STS JAMBI A.

Pendahuluan Jatuhnya kota Bagdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa Mongol bukan saja mengak hiri system kekhalifahan Abbasiyah di sana, tetapi juga merupakan masa awal dari kemunduran politik dan peradaban Islam, karena Bagdad sebagai pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang sangat kaya dengan khazanah ilmu pengetahuan itu ikut p ula lenyap dibumihanguskan oleh pasukan Mongol yang dipimpin Hulagu Khan. Setelah itu seiring perjalanan waktu, maka dengan secara signifikan bangsa Barat menjadi semakin maju dan modern. Hal ini disebabkan karena mereka mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan yang mereka rampas dari kota Seribu Satu Malam i tu sendiri. Semuanya ini telah membuka mata hati kaum muslimin bahwa mereka tela h mengalami kemunduran. Dengan demikian kaum muslimin terutama di Mesir mulai bangkit dan reparasi mulai dari bidang agama hingga bidang politik, sains, dan teknologi. Menyadari kekala han dan kelemahan dalam berbagai aspek kehidupan dari bangsa-bangsa Barat, umat Islam mulai bangkit kembali untuk mengejar ketertinggalan dan keterbelakangan. Perjalanan sejarah Mesir tidaklah sesederhana kawasan Timur Tengah lainnya. Ia dengan segudang kisah historisnya mampu menarik berjuta-juta wisatawan asing den gan pendapatan devisa yang melimpah. Bukan tanpa alasan Mesir dikatakan sebagai salah satu kota terunik di dunia, karena sejarah yang terukir di kota ini memili ki variasi yang sangat beragam. Berawal dari masa Pharaonic, Hellenistic, Romawi , Islam sampai pada periode Mesir Modern yang diusung oleh Muhammad Ali Pasha. S ebagai seorang revolusioner tak ayal Muhammad Ali mempunyai keinginan untuk meru bah Mesir layaknya Paris di belahan bumi Eropa. Kemodernan sistem dan administra si negara mulai digalakkan. Sehingga jadilah Mesir ketika itu sebagai sebuah neg ara maju dari segi ekonomi, politik dan sosial. B. Pembahasan a. Biografi Muhammad Ali Pasha Muhammad Ali Pasha lahir bulan Januari 1765 di Kavala Albania Yunani dekat pant ai Macedonia dan meninggal di Mesir pada tahun 1849. Dialah pendiri dinasti Mesi r yang keturunannya memerintah Mesir sampai tahun 1952. Sejak kecil ia memiliki keterampilan dan kecerdasan luar biasa. Dalam perjalanan kariernya, banyak usaha yang dilakukan untuk memperbaharukan atau memodenisir keadaan umat islam yang t elah jauh tertinggal dari negara-negara Barat. Orang tuanya bekerja sebagai penj ual rokok, dari kecil ia sudah harus bekerja, dia tak pernah memperoleh kesempat an sekolah, dengan demikian dia tidak bisa membaca dan menullis. Setelah besar ia bekerja sebagai pemungut pajak, karena kecakapannya dalam peker jaannya ini ia menjadi kesayangan Gubernur Usmani setempat, akhirnya ia diangkat sebagai menantu oleh gubernur tersebut dan mulai dari waktu itu bintangnya sema kin meningkat terus. Setelah ia di angkat menjadi menantu Gubernur Usmani di tempatnya bekerja. Ia ma suk dalam dinas meliter dan dalam lapangan ini ia juga menunjukkan kecakapan dan kesanggupan sehingga pangkatnya cepat menaik menjadi perwira. ketika pergi ke M esir ia mempunyai kedudukan wakil perwira yang memimpin pasukan yang dikirim dar i daerahnya. Setelah tentara prancis keluar dari Mesir di tahun 1801. Muhammad A li turut memainkan peran penting dalam politik. Mesir mulai mengalami ketenangan politik, khususnya setelah Muhammad Ali membantai sisa-sisa petinggi Mamluk pad a tahun 1811, menurut cerita dari 470 kaum mamluk hanya seorang yang dapat melep askan diri dengan melompat dari pagar istana kejurang yang ada di bukit Mukattan , kudanya mati tetapi ia selamat dengan pergi lari. kaum mamluk yang ada diluar Kairo kemudian diburu, mana yang dapat dibunuh dan sebagian kecil dapat melarika n diri ke Sudan pada akhirnya tahun 1811, kekuatan kaum mamluk di mesir telah ha bis. Untuk memajukan Mesir, Muhammad Ali melakukan pembenahan ekonomi dan militer. At as saran para penasihatnya, ia juga melakukan program pengiriman tentara untuk b

elajar di Eropa. Pemerinthan Muhammad Ali pasya menandai permulan diferensiasi y ang sebenarnya antara struktur politik dan ke agamaan di Mesir. keputusan-keputu san dan program-programnya ternyata sebagian besar telah menentukan jalannya sek ulerisasi yang berlangsung selama satu setengah abad di Mesir. Muhammad Ali berk uasa penuh. Ia telah menjadi wakil Sultan dengan resmi di Mesir dan rakyat sendi ri tidak mempunyai organisasi dan kekuatan untuk menentang kekuasannya, ia pun b ertindak sebagai diktator. Ia diberikan kepercayaan sebagai pemimpin militer pada era Turki Utsmani dan men jadi seorang pemimpin tersohor kebanggaan negara Mesir, terutama dalam merevolus i negara tersebut menjadi sebuah negara industri dan modern. Bahkan, orang Mesi r sendiri mengenalnya sebagai seorang pahlawan. Walaupun tidak dilahirkan di Mes ir dan tidak berbahasa Arab, namun keinginannya untuk membangun dan meningkatkan sumber penghasilan ekonomi bagi negara Mesir sangat besar. Inisiatif, visi dan semangat yang dimilikinya tak mampu menandingi pahlawan-pahlawan lain yang sezam an dengannya Dialah pendiri dinasti Mesir yang keturunannya memerintah Mesir sampai tahun 195 2. dia muncul di Mesir tahun 1799 sebagai salah seorang diantara 300 orang anggo ta pasukan yang dikirim Albania atas perintah Sultan Utsmani untuk mengusir Pera ncis. Pada awalnya ia berkedudukan sebagai penasehat komandan pasukan Albania, k arena kecakapannya dalam memimpin maka ia diangkat menjadi komandan penuh. Setel ah berhasil mengusir Napoleon dari Mesir, ia di angkat menjadi jendral tahun 180 1. pada bulan Nopember 1805 ia menjadi penguasa di Mesir dan bulan April 1806 ia di angkat menjadi Wali Negara Mesir dengan gelar Pasya. b. Beberapa Pembaharuan Yang Dilakukan Muhammad Ali Pasha 1. Dalam Bidang Militer Jatuhnya Mesir ke tangan Napoleon Bonaparte menyadarkan Muhammad Ali Pasha. Ia m elihat kemajuan yang dicapai negara-negara Barat, terutama Perancis, begitu heba t. Kemajuan dalam teknologi peperangan membuat Perancis dengan mudah menguasai M esir (1798-1802 M). Setelah Perancis dapat diusir Inggris pada tahun 1802 M, Muh ammad Ali Pasha mengundang Save, seorang perwira tinggi Perancis untuk melatih t entara Mesir. Sama hanya dengan raja-raja Islam lainnya, Ali Pasha juga mementingkan hal-hal y ang berkaitan dengan kemeliteran, karena ia yakin bahwa kekuasaanyan dapat diper tahankan dan diperbesar dengan kekuatan militer. Muhammad Ali Pasha juga mengund ang para ahli militer barat untuk melatih angkatan bersenjata Mesir dan juga men girim misi ke luar negeri (Eropa) guna mempelajari ilmu kemiliteran. Pada tahun 1815 M untuk pertama kalinya Mesir mendirikan Sekolah Militer yang sebagian besa r instrukturnya didatangkan dari Eropa. Tidak hanya itu, namun ia juga banyak me ngimpor persenjataan buatan Eropa seperti buatan Jerman atau Inggris. Terinspira si oleh pelatihan militer bangsa Eropa, Muhammad Ali kemudian melatih bala tenta atau bisa disebut dengan peraturan baru. Ia me ranya berdasarkan Nidzam al-Jadid ngatur tentara-tentara Mesir dan mulai memperkuatkannya dengan menjadikan para p etani luar daerah untuk mengikuti wajib militer. Upaya itu ternyata cukup berhas il untuk menjadikan kekuatan militer Mesir semakin berkembang. 2. Bidang Ekonomi dan Sosial Muhammad Ali Pasha sangat memahami bahwa di belakang kekuatan militer mesti haru s ada kekuatan ekonomi yang sanggup membelanjai pembaharuan di bidang militer da n bidang-bidang yang bersangkutan dengan militer. Jadi dua hal yang penting bagi nya, kemajuan ekonomi dan kekuatan militer, dan dua hal ini menghendaki pengetah uan atau ilmu-ilmu modern. Salah satu dampak perkembangan ekonomi tersebut adalah ekspor kapas ke negara Er opa. Hal itu sangat menguntungkan, karena adanya angsuran terhadap para petugas administrasi yang dijadikan sebagai salah satu titik poin keuntungan bagi Mesir. Selain itu wisatawan asing juga turut menyumbangkan pendapatan bagi devisa nega ra. Pengambil alihan pemilikan tanah oleh negara dan hasilnya dipergunakan untuk kepentingan pembangunan negara. Harta kaum Mamluk yang telah dimusnahkannya dir ampas, demikian pula dengan harta-harta orang kaya di Mesir berada di bawah keku asaannya. Untuk meningkatkan perkembangan ekonomi Muhammad Ali Pasha juga membangun sistem

irigasi, sehingga hasil pertanian menjadi lebih baik. Karena Mesir adalah negar a pertanian, di samping memperbaiki irigasi lama ia juga mengandalkan irigasin b aru, memasukkan penanaman kapas dari India dan Sudan dan mendatangkan ahli perta nian dari Eropa untuk memimpin pertanian. Dalam tatanan sosial Muhammad Ali Pasha mengubah pengaturan administrasi bagi pe nduduk desa dan kota dengan sistem yang lebih modern. Pembangunan prasarana masy arakat umum mulia digalakkan, seperti pembangunan Rumah Sakit, sekaligus mendata ngkan beberapa dokter spesialis untuk menangani problematika penduduk setempat. Hal itu tidak lain adalah sebagai bentuk kekhawatiran Ali Pasha terhadap kesejah teraan penduduk desa yang mengikuti wajib militer. Terutama ketika virus cacar m ulai melanda sebagian penduduk Mesir ketika itu. Usaha terhebat lainnya adalah dengan terselesaikannya pembangunan sebuah terusan kuno yang menghubungkan antara Alexandria dengan sungai nil. Menurut beberapa l aporan, upaya tersebut diawali dengan penggalian yang mengerahkan kurang lebih 1 00.000 petani Mesir. Dari hal tersebut meningkat pulalah pusat irigasi dari tahu n 1813-1830 M hingga 18%, yang sebelumnya proyek irigasi ini sangat lemah dan ku rang menguntungkan terlebih ketika masa awal kepemimpinannya. 3. Dalam Bidang Pendidikan Dalam bidang pendidikan walaupun ia buta huruf, namun ia menaruh perhatian besar pada perkembangan ilmu. Hal ini terbukti dengan dibentuknya kementrian pendidik an. Setelah itu didirikan Sekolah Militer tahun 1815 M, Sekolah Teknik tahun 181 6 M, Sekolah Kedokteran tahun 1827 M, Sekolah Pertanian dan Apoteker tahun 1829 M, Sekolah Pertambangan tahun 1834 M dan Sekolah Penerjemah tahun 1839 M. Selain itu, ia juga banyak mengirim pelajar ke Perancis untuk belajar pengetahuan beru pa sains dan teknologi Barat di Perancis. Menurut catatan sejarah ia mengirim 31 1 pelajar Mesir ke Italia, Perancis, Inggris dan Austria dengan mengambil disipl in keilmuan yang beragam seperti kemiliteran, ilmu administrasi, arsitek, kedokt eran dan obat-obatan. Selain mendirikan beberapa sekolah dan mengirim pelajar ke luar ia juga melakuka n penerjemahan buku-buku terbitan Eropa dalam skala yang besar. Di samping mend elegasikan pelajar Mesir ke Eropa ia juga mendatangkan guru-guru agung Eropa unt uk mengajar di sekolah-sekolah yang telah ia bangun. Muhammad Ali juga menerbitk an majalah berbahasa Arab pertama kalinya yang diterbitkan tahun 1828 M, ia mena mainya dengan majalah " al-Waqa'i al-Mishriyah" (Berita Mesir). Majalah ini digu nakan rezim Muhammad Ali sebagai organ resmi pemerintah. Inilah pembahasan singkat mengenai Muhammad Ali pasha, begitu banyak peninggalan termegah Muhammad Ali yang bisa kita lihat di perbukitan Jabal Muqatam, ia deng an mengerahkan desainer Yunani bernama Yusuf Bushnak akhirnya berhasil membuat M asjid indah dengan corak menara Turki yang berwarna putih perak. Jika kita amati , masjid ini terbuat dari bahan marmer yang menawan, maka tidak heran jika mayor itas penduduk Mesir menamainnya sebagai masjid Alabaster. Di dalam masjid inilah jasad Muhammad Ali dikuburkan, meskipun ia meninggal di Alexandria. Jasa lain Muhammad Ali adalah melakukan renovasi benteng Sholahuddin yang dibangun pertama kali oleh pahlawan Perang Salib muslim, Sholahuddin al-Ayyubi. Dalam hal ini, i a banyak melakukan perbaikan tembok-tembok yang sudah runtuh baik yang berada di dalam maupun diluar. Kemudian, ia juga membangun sebuah istana keluarga yang dap at kita nikmati jika kita melewati Babal-Qullah. Pada tahun 1949 istana ini dija dikan museum oleh Raja Faruq. Dalam sejarahnya Mesir dibagi menjadi dua bagian; Kuno dan Modern. Dengan perada bannya yang telah dimulai sejak 7000 tahun yang silam, ia termasuk salah satu di antara negara yang menempati urutan papan atas, tujuan wisata dunia. Maka tidak heran jika setiap jengkal tanahnya yang kita pijak merupakan saksi sejarah yang memberikan cerita sendiri. Begitulah kira-kira diskripsi sejarahnya. Muhammad Ali Pasha yang dianggap sebagai pendiri Mesir Modern, kekuasaannya saat itu meliputi Sudan dan Syiria. Bahkan pasukannya pun ikut berperang bersama ke Sultanan Usmani di Yunani, Asia Kecil, hingga ke Eropa Timur. C. Kesimpulan Sebagai seorang revolusioner tak ayal Muhammad Ali mempunyai keinginan untuk mer ubah Mesir layaknya Paris di belahan bumi Eropa. Kemodernan sistem dan administr asi negara mulai digalakkan. Sehingga jadilah Mesir ketika itu sebagai sebuah ne

gara maju dari segi ekonomi, pendidikan, dan sosial. Muhammad Ali memperkuat kekuatannya dengan memajukan negara dari segala lini keh idupan. Kepercayaan yang dimilikinya sebagai seorang Sultan Utsman mampu mengger akkan pemerintahan Mesir untuk memodernisasikan kekuatan dan administrasi milite r. Daftar Pustaka Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam, Sejarah Pemikiran Dan Gerakan . PT. Bulan Bintang, Jakarta,1975. Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam, PT.Karya Toha Putra, Semarang, 1997

Vous aimerez peut-être aussi