Vous êtes sur la page 1sur 6

Analisis Data A. Melakukan Skoring. Cara melakukan scoring yang paling baik adalah dengan dilaukan secara manual.

Krena lebih teliti dan memiliki sensitifitas tinggi bila terjadi penyimpangan. Prinsip melakukan skoring dapat dilakukan dengan menggunakan pensil atau komputer. Yang perlu dilakukan dalam skoring adalah perlu adanya ketepatan yang tinggi ataupun kesalahan yang ditimbulkan oleh prosedur scoring harus minimal. Melakukan skoring hasil kuisioner tertutup pada umumnya lebih mudah dan lebih cepat jika dibandingkan dengan hasil kuisioner yang terbuka atau bebas. Karena dengan angket yang tertutup, jawaban yang sudah diberikan alternative dengan kelompok jawaban yang sudah ada. Sehingga peneliti tinggal memasukkannya dalam kriterianya masing-masing. Sedangkan untuk angket tertutup jawabannya msih berupa uraian. B. Proses tabulasi Setelah instrument diskor, hasilnya ditransfer dalam bentuk yang lebih ringkas dan mudah dilihat. Dari tabulasi, analisis data dapat dilakukan dengan secara sederhana, yaitu dengan menggunakan perinsip deskripsi, yaitu mencari jumlah skor, nilai rerata, standar penyimpangan, dan variasi penyebarannya. Jika analisis data yang membandingkan dua kelompok, maka data ditempatkan dalam kelompok yang berbeda. Misalnya, kolom dua untuk keterampilan A dan kolom tiga untuk kelompok B. Dengan menggunakan proses tabulasi ini, seorang peneliti akan dapat menentukan arah selanjutnya tehnik analisis apa yang diperlukan, tergantung pada tujuan analisis data yang hendak dicapai. C. KEGIATAN DALAM ANALISIS DATA 1. Mendeskripsikan Data Mendeskripsikan informasi, ada dua macam yaitu: 1. Jika datanya kualitatif, maka deskripsi data ini dilakukan dengan menyusun dan mengelompokkan data yang ada, sehingga menggambarkannya a. Mengukur Tendensi Sentral Yang termasuk mengukur tendensi sentral yaitu : 1. Mode atau skor yang paling sering muncul disbanding skor-skor yang lainnya. 2. Median atau merupakan titik yang posisinya membagi 50% diatas dan 50% dibawah. 3. Mean ( rerata skor yang telah ada). b. Mengukur Vriabilitas Yang termasuk kedalam pengukuran variabilitas yaitu: 1. Standar Deviasi. 2. Varian. 3. Quartil. 4. Persentil.

c. Mengukur Perbandingan dan mengukur posisi skor dalam tabel dan diagram. Deskripsi data Fungsi deskripsi data adalah untuk mengadministrasi dan menampilkan ringkasan yang ada sehingga memudahkan pembaca lain untuk mengerti dari makna tampilan data tersebut. Misalkan untuk skor lima siswa Adi = 1 Budi = 2 Cinta = 3 Dewi = 4 Edi = 5 Rerata = SD= Jika X 1 2 3 4 5 SS = 55 = 55 =55-45 = 10 SD= SD =

=3

dimana jarak setiap skor dari rerata SS =X2 X2 1 4 9 16 25

= 55

, maka = = 1,4

Korelasi menunjukkan tingkat Hubungan. Untuk menggambarkan tingkat kuat atau lemahnya hubungan ditunnjukkan oleh besarnya koefisien. Besarnya Koefisien = +1, 0, dan -1. Contoh korelasi pearson Nama X Y X2 Y2 XY Adi 1 2 1 4 2 Budi 2 3 4 9 6 Cinta 3 4 9 16 12

Desi Edi jumlah r= = r= = =


( )( (
( )

4 5 15

3 5 17

16 25 55

9 25 63

12 25 57

)(

= 0,83 Hal ini dapat diartikan bahwa hubungan antara dua kelompok skor = 0,83 r2 = 0,69. Hubungan dua kelompok skor X dan Y ditentukan sebesar 0,69, sedangkan 0,31 itentukan oleh factor lain , yaitu diluar perhitungan tim perncana. Membandingkan dua kelompok bebas. Misalkan grup X1 = 3, 4, 5, 6, 7. X2 = 2, 3, 3, 3, 3, 4. Digunakan rumus statistika Ingat bahwa SS1 = Dan SS2 = t=
( )(

3 4 5 6 7 25 SS1 = 135 = 10 t= =

9 16 25 36 49 135

2 3 3 3 4 15 SS2 = 47 =2

4 9 9 9 16 47

)(

= 2,56

Untuk menginterpretasi harga t dibandingkan dengan harga t

2. Melakukan inferensi ( uji Statistika) Pendekatan inferensi berfungsi untuk menentukan hasil dari data yang ada ( cuplikan ) sama dengan hasil populasi. Skala Pengukuran. Ada empat macam cara mengukur data yaitu: 1. Skala nominal 2. Skala ordinal 3. Skala interval 4. Skala rasio. 1. Skala nominal. Alat ukur yang paling sederhana dalam pengukuran data yaitu skala nominal. skala nominal mempunyai fungsi yang terbatas, yaitu mengidentifikasi dan membedakan. Contoh : Tabel 1. Keberadaan Fasilitas Pendidikan No Nama Fasilitas Ada Tidak Ada 1 Ruang Teori 2 Papan Tulis 3 Meja 4 Kursi 5 Papan Putih 6 Meja Guru 7 Lemari 2. Skala Ordinal. Skala ordinal memiliki dua fungsi yaitu membedakan dan mengurutkan. Contoh : Dalam hal analisis tinggi model, yang mana kita dapat mengurutkannya mulai dari yang tinggi ke yang pendek atau dari yang pendek ke yang tinggi. Misalkan dalam analisis tinggi model hasil yang dicapai seperti berikut : Tia, lia, Dina, Anisa, dan Gina. Maka gambaran urutan tinggi badannya yaitu:

Alat ukkur skala ordinal sering digunakan dalam kuisioner tertutup , yang mana responden disuruh memilih empat pilihan yaitu Tidak Setuju (TS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS), dan Kurang Setuju (KS). Contoh : No 1 Materi Diklat Melakukan bimbingan pribadi Melakukan bimingan sosial Memberikan Layanan individual Memberikan layanan bimbingan kelompok Melakukan bimbingan belajar Tingkat Kebutuhan SP P

TP

STP

2 3

Keterangan : SP = Sangat Diperlukan TP: Tidak Diperlukan P= Perlu TP= Tidak Perlu. Skala Interval. Skala interval memiliki fungsi pembeda, menggurutkan, penjumlahan , dan pegurangan. Dalam kegiatan penelitian banyak sekali instrument yang dibuat atau dikembangkan dengan meenggunakan kuisioner. Item pertanyaan pada umumnya juga menggunakan sekal ukur dengan member harga pada ekuivalennya. Misalnya : Untuk nilai Sangat Setuju = 4 Setuju =3 No Nama Materi

tidak setuju= 2 Sangat tidak setuju = 1 Tingkat Pengasaan 4

Menyampaikan pesan penting dengan berbagai media Mengajukan dan menjawab

pertanyaan berdasarkan peristiwa yang didengar Mengungkapkan pendapat atau perasaan tentang topic tertentu Mengungkapkan kesan yang paling menarik untuk suatu solusi Membaca cerita rakyat

Skala Rasio.

Kesimpulan Kesimpulan penelitian adalah pernyataan singkat tentang hasil analisis deskripsi dan pembahasan tentang hasil pengetesan hipotesis yang

Vous aimerez peut-être aussi