Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ROOT LOCUS
Pendahuluan Dasar Root Locus Plot Root Locus Aturan-Aturan Penggambaran Root
Locus Root Locus Melalui MATLAB Kasus Khusus Analisis Sistem Kendali Melalui Root
Transport Lag
PENDAHULUAN
Karakteristik tanggapan transient sistem loop tertutup dapat ditentukan dari lokasi pole-pole (loop tertutupnya).
Bila K berubah, maka letak pole-pole nya juga berubah. Perlu pemahaman pola perpindahan letak pole-pole dalam bidang s. Desain sistem kendali melalui gain adjusment: pilih K sehingga pole-pole terletak ditempat yang diinginkan. Desain sistem kendali melalui kompensasi: memindahkan letak pole yang tak diinginkan melalui pole-zero cancellation. Mencari akar-akar persamaan karakteristik untuk orde tinggi sulit, terlebih dengan K sebagai variabel. (Alternatif: gunakan MATLAB ?!) W.R. Evan mengembangkan metoda untuk mencari akar-akar persamaan orde tinggi : metoda Root Locus. Root Locus: tempat kedudukan akar-akar persamaan karakterstik dengan K = 0 sampai K = tak hingga. Melalui Root Locus dapat diduga pergeseran letak pole-pole terhadap perubahan K, terhadap penambahan pole-pole atau zero-zero loop terbuka.
K 0 1 2 10 101
Root Locus mempunyai sifat simetri terhadap sumbu nyata. Root Locus bermula dari pole-pole G(s)H(s) (untuk K=0) dan berakhir di zero-zero G(s)H(s) (untuk K) termasuk zero-zero pada titik takhingga. Root Locus cukup bermanfaat dalam desain sistem kendali linear karena Root Locus dapat menunjukkan pole-pole dan zero-zero loop terbuka mana yang harus diubah sehingga spesifikasi unjuk kerja sistem dapat dipenuhi. Pendekatan desain melalui Root Locus sangat cocok diterapkan untuk memperoleh hasil secara cepat. Sistem kendali yang membutuhkan lebih dari 1 parameter untuk diatur masih dapat menggunakan pendekatan Root Locus dengan mengubah hanya 1 parameter pada satu saat. Root Locus sangat memudahkan pengamatan pengaruh variasi suatu parameter (K) terhadap letak pole-pole. Sketsa Root Locus secara manual tetap dibutuhkan untuk dapat memahaminya dan untuk memperoleh idea dasar secara cepat, meskipun MATLAB dapat melakukannya secara cepat dan akurat. Spesifikasi transient (koefisien redaman) dapat ditentukan dengan mengatur nilai K melalui Root Locus.
Persamaan Karakteristik: 1 + G(s)H(s) = 0 Atau: G(s)H(s) = -1, Sehingga: G(s)H(s) = 1800(2k+1); (syarat sudut) k = 0, 1, 2, . | G(s)H(s)| = 1 (syarat magnitude)
a =
4. Tentukan titik-titik break-away dan titik-titik break-in: Untuk Persamaan Karakteristik: B(s) + KA(s) = 0, Maka titik-titik tsb harus berada di Root Locus dan memenuhi persamaan:
dK B ' ( s) A( s ) B( s) A' ( s ) = =0 ds A2 ( s )
Tentukan sudut-sudut datang / sudut-sudut berangkat untuk pole-pole / zero-zero kompleks sekawan.
5.
j 7. Sketsa Root Locus secara lebih teliti pada daerahdaerah selain sumbu nyata dan asimtot. 8. Tentukan letak pole-pole melalui nilai K yang memenuhi syarat magnitude. Sebalikya, bila letak polepole ditentukan (pada Root Locus), maka nilai K yang memenuhi dapat dihitung secara grafis atau secara analitis: Secara grafis:
CONTOH 1:
CONTOH 2:
BEBERAPA CATATAN
Konfigurasi pole-zero yang sedikit bergeser dapat mengubah total bentuk Root Locus.
Orde sistem dapat berkurang akibat pole-pole G(s) di hilangkan (cancelled) oleh zero-zero H(s)
1+ K
num =0 den
Cara
lain
penggambaran
Root
Locus
adalah
dengan
menggunakan arguman berikut ini : [r,K] = rlocus(num,den) [r,K] = rlocus(num,den,K) [r,K] = rlocus(A,B,C,D) [r,K] = rlocus(A,B,C,D,K) Pada layar akan tampil matriks r dan vektor penguatan K. Perintah : r=rlocus(num,den) plot(r,'o') atau, plot(r,'x')
atau
`x ,
Mengingat vektor penguatan ditentukan secara otomatis, maka plot Root Locus berikut ini :
K (s + 1) s(s + 2)(s + 3) 10K (s + 1) G (s)H(s) = s(s + 2)(s + 3) 200 K (s + 1) G (s)H(s) = s(s + 2)(s + 3) G (s)H(s) =
Contoh :
Plot Root Locus menggunakan MATLAB suatu sistem kendali balikan satuan:
G (s) = K (s 2 + 2s + 4) s(s + 4)(s + 6)(s 2 + 1,4s + 1)
Solusi : Perintah konvolusi dapat digunakan untuk memperoleh bentuk polinomial. Definisikan :
11.4
43.6
rlocus(num,den) Warning:Divide by zero v = [-10 grid title(Root-Locus Plot of G(s) = K(s^2 + 2s +4)/[s(s + 4)(s + 6)(s^2 + 1.4s + 1)]) 10 -10 10]; axis(v)
KASUS KHUSUS
__________________________________________________________________________ Teknik Elektro ITB [EYS-1998] hal 18 dari 31
Umpanbalik Positif.
Modifikasi Aturan
2. Bila jumlah total pole dan zero dikanan titik test, maka titik tsb berada di Root Locus.
Contoh:
Root locus dan lokus dengan penguatan konstan merupakan pemetaan konformal lokus G(s)H(s)= 1800(2k+1) dan | G(s)H(s)| = konstan dalam bidang G(s)H(s)
Prakteknya stabil kondisional tak diinginkan, karena sistem mudah menjadi tak stabil. Stabil kondisional dapat etrjadi pada sisetm dengan lintasan maju tak stabil (karena ada minor loop). Stabil kondisional dapat dihindari melalui kompensasi yang sesuai (penambahan zero).
Sistem fasa minimum: bila semua pole dan zero sistem loop terbuka terletak disebelah kiri bidang-s. Sistem fasa non-minimum: bila sedikitnya ada satu pole atau zero sistem loop terbuka terletak disebelah kanan bidang-s.
Sehingga:
= 1800 (2k+1); k= 0, 1, 2,
0 K (Ta s 1) =0 s (Ts + 1)
Contoh:
Pendekatan Lain: