Vous êtes sur la page 1sur 14

AUDIT SIKLUS PENDAPATAN

(Makalah Ini Disusun Untuk Melengkapi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Auditing II) Dosen: Zulfikar Ismail SE., Ak

Kelompok : Prima Shovia (0810230117) Nur roehmah (0910230104) Rizka Anggraeni A (0910230121) Satia Yustisia (0910230126) Riessa Roseline (0910231004)

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

AUDIT SIKLUS PENGELUARAN 1. Sifat Siklus Pengeluaran Siklus Pengeluaran (expenditure cycle) terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan akuisisi dan pembayaran barang dan jasa. Aktivitas utama dari siklus ini adalah membeli barang dan jasatransaksi pembelian; melakukan pembayarantransaksi pengeluaran kas; dan penyesuaian pembelian. Dalam membahas transaksi pembelian dan pengeluaran kas, kita akan meninjua pula pengendalian internal terkait serta pengujian substansif atas hutang usaha. Pembahsan akan dimulai dari sifat siklus pengeluaran dan kelompok transaksi serta akun yang terlibat, dan identifikasi tujuan audit atas kelompok transaksi dan saldo akun untuk siklus pengeluaran sampai pada bagaimana auditor menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama audit untuk merancang dan melaksanakan pengujian substansif. Transaksi utama dalam siklus pengeluaran memberikan pengaruh pervasif terhadap laporan keuangan. Berikut adalah siklus pengeluaran :

Dalam melakukan pengauditan atas kelas transaksi dan jumlah akun, perlu diperhatikan kategori asersinya yang terdiri dari: existence or occurance (keberadaan atau keterjadian), completeness (kelengkapan), right and obligations (hak dan kewajiban), valuation or allocation (penilaian atau alokasi) dan presentation and disclosure (penyajian dan pengungkapan). Dalam melakukan aktivitas kontrol pada transaksi pembelian, harus melakukan pertimbangan penaksiran atas risiko kontrol terhadap fungsi: permintaan barang dan jasa, penyiapan permintaan pembelian, penerimaan barang, penyimpanan barang sebagai persediaan, penyiapan voucher pembayaran dan pencatatan utang. Hal ini dilakukan untuk menentukan adanya salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan dan pengujian pengendalian yang dapat dilaksanakan. Sedangkan untuk aktivitas kontrol pada transaksi pengeluaran kas, pertimbangan penaksiran atas risiko kontrol yang harus dilakukan adalah terhadap fungsi : pembayaran utang dan pencatatan pengeluaran kas. Pada penyusunan program audit, baik untuk transaksi pembelian maupun transaksi pengeluaran kas, harus berdasarkan asersi yang dituju, yaitu: keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau alokasi.

Memahami tentang Bisnis dan Industri Klien

Pemahaman tentang bisnis dan industri klien akan membantu auditor dalam memahami resiko bisnis klien. Selain itu, juga akan membantu auditor dalam membuat pertimbangan : Materialitas siklus pengeluaran bagi pemakai laporan keuangan Siklus pengeluaran merupakan siklus yang yang utama dalam bidang usaha dan umumnya volusi di siklus ini besar sehingga mempunyai resiko salah saji yang besar Materialitas menyangkut utang dagang yang akan mempengaruhi quick ratio dan current ratio
-

Resiko inheren dalam siklus pengeluaran Motivasi Manajemen menyalah sajikan: o Tekanan untuk melakukan salah saji biaya agar bisa membuat laporan keuangan yang memenuhi target o Tekanan untuk melakukan salah saji utang sehingga menunjukkan modal kerja yang liquid pada saat perusahaan memiliki masalah dalam liquiditas

Faktor yang menyebabkan salah saji: o Pembayaran faktur yang sebenarnya sudah dilunasi

o Tingginya volume transaksi o Prmbelian yang tanpa otorisasi yang sah o Pembelian aktiva yang bisa di selewengkan o Permasalahan akuntansi Resiko Prosedur Analitis

Resiko prosedur analitis adalah unsur resiko deteksi bahwa prosedur analitis akan gagal mendeteksi kekeliruan yang material. Prosedur analisa yang umum digunakan dalam audit siklus pengeluaran :

Pertimbangan pengendalian

tentang

komponen

pengendalian

internal

Lingkunagn

Yang perlu diperhatikan laporan yang digunakan manajemen untuk meriview, seberapa sering dan cepatnya laporan, keputusan yang di dasarkan oleh laporan, kebijakan perusaan dalam menanggapi laporan Perhitungan resiko manajemen kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan aliran kas untuk transaksi pembeliaan kerugian yang tak terduga karna komitmen pembeli pengaruh kenaikan biaya

resiko pembayaran dobel

Informasi dan komunikasi pemonitoran Selanjutnya: lakukan penetapan awal risiko pengendalian -

Maksimum Moderat Rendah

Dokumen Dan Catatan Transaksi Pembelian Permintaan pembelian :permintaan yang secara tertulis akan barang dan jasa dari orang atau departemen yang berwenang untuk melakukan hal itu ke departemen pembelian Order pembelian : dokumen yang dibuat dan dikirim oleh departeman pembelian ke perusahaan yang akan membeli barang dan jasa yang dimaksud. Laporan penerimaan barang : dokumen yang dibuat atas setiap barang yang diterima dari pemasok. Faktur penjualan tagihan dari pemasok mengenai berapa tagihan,jumlah pembayaran, dll Faktur dari pemasok : berisi data deskripsi dan kuantitas barang yang diterima dan data lain yang berhubungan. Permintaan pembelian : dokumen yang dikirim ke departemen pembelian untuk membeli barang dan jasa. Voucher : dokumen yang berisikan nama pemasok, jumlah terutang dan tanggal pembayaran atas pembelian yang telah diterima.

Serta dokumen-dokumen lain seperti ringkasan voucher, register voucher, laporan pelanggan bulanan dari pemasok, buku pembantu utang dagang, arsip voucher yang belum dibayar dan sudah dibayar.

Fungsi-Fungsi Transaksi Pembelian Pengajuan pembelian (Initiating Purchases)


- Mencantumkan naman pemasuk dalm daftar pemasok yang telah disetujui - Mengajukan permintaan barang dan jasa - Mmembuat order pembelian

Penerimaan barang dan jasa -

Menerima barang Meyimpan barang Mengembalikan barang ke pemasok

Pencatatan utang Membuat voucher pembayaran mempertanggungjawabkan transaksi yang telah dicatat

Pertimbangan resiko transaksi pengendalian


-

Mengajukan permintaan barang dan jasa Menyimpan barang yang diterima di gudang Pencatatan utang Menentukan kcocokan antara detil dalam vocher dan faktur pembelian Membandingkan tanggal pencatatan vocher dengan tanggal laporan penerimaan

Pengecekan independen tentang ketelitian perhitungan dalam voucher Menentukan apakah vocher telah dibukukan Pembuatan vocher dan pencatatan utang Sistem transaksi pembelian

Dokumen Dan Catatan - Transaksi Pengeluaran Kas Cek:permintaan resmi kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang tertulis di cek atau yang membawanya Ikhisar cek:laporan yang berisi selurruh cek yang diterbitkan dalam suatu batch dalam 1 hari File transaksi pengeluaran kas :informasi tentang pengeluaran yang dilakukan dengan menggunakan cek kepada pemasok atau pihak lainnya Jurnal pengeluaran kas atau register cek: adalah cacatan akuntansi yang formal mengenai cek yang diterbitkan kepada pemasok atau pihak lainnya Fungsi pembayaran utang: bertangggung jawab untuk menentukan atau memastikan bahwa voucher yang belum dibayar, diproses sebagaimana mestinya.
-

Fungsi pencatatan pengeluaran kas: personil akunting yang menjurnal pengeluaran kas atas cek tidak boleh terlibat dalam transaksi pembelian, penyiapan serta pengeluaran cek.

Fungsi-Fungsi Transaksi Pengeluaran Kas Bisa menggunakan sistem komputer maupun manual untuk: Pembayaran utang Pencatatan pengeluaran

Transaksi pengeluaran kas

2. Aktivitas Pengendalian - Transaksi Pengeluaran Kas Dokumen dan catatan yang umum: Check. Perintah resmi kepada bank untuk membayar sejumlah uang yang ditujukan pada seseorang Check summary. Laporan total cek yang diterbitkab selama hari bersangkutan Cash disbursement transaction file. Informasi tentang pengeluaran dengan cek kepada pemasok dan pihak lainnya. File ini digunakan untuk pemostingan ke file induk hutang usaha dan buku besar. Cash disbursement journal or check register. Catatan akuntansi formal mengenai cek yang diterbitkan kepada pemasok dan pihak lainnya Pembayaran kewajiban dan pencatatan pengeluaran Pengendalian atas pembuatan dan penandatangan cek mencakup: Pejabat berwenang di departemen keuangan harus bertanggung jawab atas penandatanganan cek bernilai besar Pengendalian terprogram atas cek untuk menentukan setiap cek telah dicocokkan dengan voucher yang belum dibayar , nama serta jumlah dalam cek Pengendalian terprogram juga untuk mencegah terjadinya pembayaran dobel dengan sistem pemberian nomor voucher. Untuk mengurangi resiko pencurian atau perubahan ,departemen pengendalian cek harus mengendalikan pengiriman cek tersebut Tidak ada cek yang diterbitkan berupa cek tunai dan tidak blanko cek yang harus diterbitkan.

Pengendalian atas pengeluaran kas meliputi: Membandingkan saldo awal file pengeluaran kas ditambah transaksi dengan saldo akhir Pengecekan independen atas total cek yang diterbitkan dengan total voucher Pengecekan indepen oleh supervisor akuntansi atas kesesuaian jumlah yang dijurnal dan dibukukan ke hutang usaha dengan ikhtisar cek Rekonsiliasi bank secara independen

3. Penyesuaian Transaksi Pembelian_ Dokumen Umum Dan Rekaman Purchase return authorization . formulir unruk mengetahui deskripsi, kuantitas dan data lain atas suatu barang yang telah diotorisasi vendor. Shipping report. Laporan pengiriman barang kepada vendor untuk mengetahui jenis dan jumlah barang yang dikirimkan
-

Debit memo. Formulir untuk menyatakan debit tertentu ke akun hutang, termasuk item spesifik, proces dan jumlah dikreditkan. Debit memo menyediakan dasar pencatatan retur pembelian.

Fungsi penyesuaian pembelian dan kontrol retur pembelian dan potongan Retur pembelian dan potongan

Untuk mengontrol kegiatan yang bermanfaat dalam mengurangi risiko salah saji fokus pada membangun keberadaan atau terjadinya transaksi tersebut meliputi: Semua pembelian harus diotorisasi oleh vendor Barang hanya dapat dikembalikan dengan otorisasidan perhitungan dari barang kembali harus dicatat pada dokumen pengiriman seperti packing slip dan tagihan

Komputer harus sesuai informasi memo debit dengan otorisasi untuk retir pembelian dan dokumen pengiriman.

Komputer menghasilkan laporan dari semua pengembalian pembelian resmi yang belum dikirm atau belum menghasilkan memo debit.

Kontrol lain Sebagian besar perusahaan mengontrol keberadaan kelengkapan dan penilaian piutang pada biaya historis dengan rekonsiliasi buku besar pembantu hutang dengan pernyataan vendor.Manajemen harus menetapkan kontrol atas kejadian dan hak-hak dan kewajiban pengungkapan, kelengkapan pengungkapan, dengan saling pengertian keterbukaan dan akurasi dan penilaian informasi termasuk dalam pengungkapan. Pengujian kontrol -

Menguji keefektifisan pengendalian umum Menggunakan teknik komputer Audit untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian terprogram

Menguji efektif prosedur untuk menindaklanjuti pengecualian yang diidentifikasi oleh kontrol terprogram

4. Pengujian Substantif Atas Saldo Hutang Usaha Hutang usaha dipengaruhi oleh volume transaksi yang tinggi dan karenanya sangat rentan terhadap salah saji. Audit atas hutang lebih ditekankan pada asersi kelengkapan daripada asersi eksistensi atau kejadian.

Penentuan Risiko Deteksi Untuk Pengujian Rincian Hutang usaha dipengaruhi baik oleh transaksi pembelian yang menambah saldo maupun oleh transaksi pengeluaran kas yang menurunkan saldo tersebut. Jadi,

risiko pengujian rincian untuk asersi hutang usaha dipengaruhi oleh risiko inheren, risiko prosedur analitis, dan faktor-faktor risiko pengendalian yang berkaitan dengan kedua kelompok transaksi tersebut. Perancangan Pengujian Substantif Tingkat risiko deteksi yang dapat diterima untuk setiap asersi laporan keuangan yang signifikan dicapai dengan mengumpulkan bukti dari pengujian substantif yang dirancang secara tepat, termasuk prosedur analitis dan pengujian rincian. Kerangka kerja umum untuk mengembangkan program audit atas pengujian substantive ketika membahas piutang usaha, juga dapat digunakan dalam merancang pengujian substantif untuk hutang usaha. Hal-hal yang dilakukan dalam pengujian substansif : Prosedur Awal o memahami tentang bisnis dan industri klien o menelusuri saldo awal kertas kerja tahun sebelumnya, dan menggunakan perangkat lunak audit tergeneralisasi dalam memeriksa akun buku besar untuk melihat setiap ayat jurnal yang tidak biasa, serta untuk mengembangkan daftar jumlah yang terutang pada saldo neraca. Prosedur Analitis Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mengembangkan ekspektasi atas saldo akun hutang dan hubungan antara hutang usaha dengan akun-akun kunci lainnya seperti pembelian atau persediaan. Prosedur analitis akan dilakukan pada tahap akhir penugasan untuk memastikan bahwa bukti yang di evaluasi dalam pengujian rincian telah konsisten dengan gambaran menyeluruh yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Pengujian Rincian Transaksi

o menelusuri hutang yang dicatat ke dokumentasi pendukung o melaksanakan pengujian pisah batas pembelian o melakukan pengujian pisah batas pengeluaran kas o melakukan pencarian hutang yang belum tercatat. Pembayaran Kemudian Pemeriksaan atas pembayaran kemudian terdiri dari

pemeriksaan dokumentasi untuk cek-cek yang diterbitkan atau voucher yang dibayar setelah tanggal neraca. Prosedur Lainnya Prosedur lainnya yang dapat mengungkapkan hutang yang belum dicatat meliputi : o menginvestigasi pesanan pembelian, laporan penerimaan, dan faktur penjualan yang tidak sesuai pada akhir tahun. o mengajukan pertanyaan kepada personel akuntansi dan pembelian tentang hutang yang belum dicatat o meriview anggaran modal, perintah kerja, dan kontrak konstruksi untuk mencari bukti adanya hutang yang belum dicatat. Pengujian Rincian Saldo o konfirmasi hutang usaha o merekonsiliasi hutang yang belum dikonfirmasi dengan laporan pemasok. 5. Jasa Bernilai Tambah

Standar audit yang berlaku umum tidak mensyaratkan bahwa auditor harus melakukan jasa bernilai tambah. Dalam proses pelaksanaan audit, auditor dapat menetapkan tolak ukur atas pengeluaran perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.

Vous aimerez peut-être aussi