Vous êtes sur la page 1sur 43

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Kematian dan kesakitan pada ibu hamil dan bersalin serta bagi bayi baru lahir sejak lama menjadi masalah, khususnya di Negara-negara berkembang. Sekitar 25-50% kematian perempuan usia subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan (Bari, 2005). Laporan Badan Statistik tahun 2007 bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup, jauh lebih tinggi dari negara berkembang. Kematian ibu diakibatkan oleh komplikasi kehamilan yang terdiri dari komplikasi obstetri baik secara langsung dan tidak langsung. Komplikasi obstetri langsung meliputi perdarahan, pre eklamsi, infeksi, emboli air ketuban, kelainan letak dan ketuban pecah dini. Komplikasi langsung merupakan penyebab seringnya kematian ibu. Komplikasi obstetri tidak langsung meliputi penyakit yang timbul selama kehamilan, persalinan dan nifas (Kominfo, 2007). Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2007 menyebutkan bahwa komplikasi penyebab kematian ibu 25% disebabkan karena perdarahan, 14% aborsi yang tidak aman, 7% karena persalinan yang lama, 20% terjadi pada masa kehamilan karena anemia, defisiensi zat besi, penyakit malaria, penyakit jantung bahkan infeksi akibat HIV/AIDS. Menurut Azrul (2005), penyebab kematian ibu sebenarnya tidak terlalu istimewa, artinya dapat diatasi dengan mudah melalui pendekatan teknologi karena berkaitan erat dengan kondisi kehamilan dan pertolongan persalinan yang aman.

Pada dasarnya kehamilan merupakan proses yang fisiologis dan alamiah. Namun ada juga kehamilan yang bermasalah dengan persalinan dengan penyulit dan berakhir dengan kematian baik bayi maupun ibu. Berdasarkan pola pikir dan pendekatan paradigma sehat maka upaya penyelamatan ibu dan bayi harus dilaksanakan pencegahan komplikasi persalinan secara aktif dengan melalui pemeliharaan ibu hamil sejak hamil muda (Sarwono, 2006). Pengetahuan masyarakat Indonesia tentang kehamilan normal sampai saat ini masih kurang dan keadaan ini memaksa kita untuk berusaha memperbaiki keadaan ini. Dan yang penting kita mencegah terjadinya komplikasi pada kehamilan. Peran bidan antara lain sebagai pendidik yaitu memberikan pendidikan/pengetahuan tentang kehamilan salah satunya adalah pentingnya ANC yang teratur. Melalui ANC yang berkualitas diharapkan dapat menurunkan resiko terjadinya komplikasi pada kehamilan (Manuaba, 1998). Pemeliharaan kahamilan dapat dilakukan oleh ibu hamil sendiri dengan bantuan ibu PKK, Bidan dan masyarakat untuk menentukan masalah atau faktor resiko ibu hamil, dengan diikuti KIE agar mereka menjadi tahu, peduli, sepakat dan bergerak jika ada masalah dalam kehamilannya. KIE meliputi persiapan atau perencanaaan tempat bersalin yang aman dan kujungan antenatal. Pendekatan berdasarkan resiko ibu hamil merupakan upaya dalam memberikan pelayanan kepada semua ibu hamil dengan lebih intensif. Sehingga

kegawatdaruratan pada ibu dan bayi dapat dicegah (Sarwono, 2006). Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengkaji asuhan kebidanan pada ibu hamil normal sesuai standar pelayanan yang berlaku dan sesuai dengan wewenang bidan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis dapat mengidentifikasikan masalah-masalah yang ada. Adapun masalah-masalah tersebut antara lain : 1. Berdasarkan pola pikir dan paradigma sehat maka penyelamatan jiwa ibu dan bayi harus dilaksanakan pencegahan komplikasi persalinan secara aktif. 2. Tingginya masalah kegawatdaruratan pada ibu dan bayi semakin meningkatkan angka kematian di Indonesia. 3. Tingginya angka kematian dan kesakitan akibat komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas masih tinggi. Dari data di atas dapat diambil rumusan masalah Bagaimana asuhan kebidanan yang tepat pada ibu agar angka kematian ibu akibat kehamilan dapat menurun ?

C. TUJUAN 1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal dengan pendekatan manajemen kebidanan didasari konsep, sikap, dan ketrampilan serta berdasarkan evidence base. 2. Tujuan Khusus Mahasiswa mampu : a. Melakukan anamnesa ibu hamil

b. Melakukan pemeriksaan payudara pada ibu hamil c. Melakukan pemeriksaan palpasi abdomen

d. Melakukan pemeriksaan panggul luar pada ibu hamil e. f. g. Melakukan pemeriksaan DJJ Melakukan pemeriksaan lab pada ibu hamil Mengidentifikasikan secara dini kemungkinan komplikasi pada kehamilan normal dan kegawatdaruratan dengan intervensi yang sesuai dan atau melakukan rujukan dengan tepat waktu h. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan kehamilan dan temuan-temuan yang penting dalam intervensi yang dilakukan.

BAB II TINJAUAN TEORI

A. LANDASAN TEORI MEDIS 1. Pengertian Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan yaitu triwulan I dimulai sejak konsepsi sampai umur kehamilan 3 bulan, triwulan II dimulai dari bulan keempat sampai umur kehamilan enam bulan dan triwulan III dimulai dari umur kehamilan ketujuh sampai sembilan bulan (Sarwono, 2006).

Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga. Disini keluarga diharapkan dapat memberikan dukungan kepada ibu hamil. Pada umumnya kekhamilan tumbuh normal dan pada akhirnya bayi lahir sehat cukup bulan melalui jalan lahir bila perawatan dalam masa kehamilannya baik namun terkadang tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa akan diketahui masalah pada kehamilan. Ibu hamil sebaiknya di anjurkan untuk sedini mungkin memeriksakan kehamilannya dengan cara mengunjungi tempat pelayanan kesehatan yang ada atau datang ke tenaga kesehatan (bidan, dokter, dll) yang dekat dengan tempat tinggal ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan (Manuaba, 1998). 2. Penyebab Terjadinya Kehamilan Kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa) pada saat seorang wanita mengalami ovulasi atau masa subur. Berdasarkan Manuaba (1998), prosesnya terjadinya kehamilan adalah sebagai berikut : Proses permulaan kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari : a. Ovulasi Adalah proses pengeluaran ovum yang dipengaruhi oleh system hormonal yang kompleks. Proses oogenesis adalah: Oogenia oosit primer primary ovarium folikuli liquor folikuli pematangan pertama ovum pematangan kedua ovum pada waktu sperma membuahi ovum. Ovulasi terjadi karena adanya pengaruh LH yang semakin besar dan fluktuasi yang mendadak, karena adanya gerak aktif tuba yang berumbai. Ovum yang dilepaskan akan segera ditangkap oleh tuba (Manuaba, 1998). b. Terjadi Migrasi Sperma dan Ovum

Proses pembentukan spermatozoa (spermatogenesis) adalah: Spermatogonium membelah jadi dua spermatosit I membelah spermatosit II membelah spermatid tmbuh menjadi sperma. Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian dan hanya beberapa ratus yang dapat mencapai tuba fallopi. Spermatozoa yang masuk ke daalm alat genetalia dapat hidup selama 3 hari (Manuaba, 1998). c. Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot Konsepsi adalah pertemuan inti ovum dan inti sperma (Manuaba,1998). Hanya satu sperma yang dapat menembus zona pelusida dan masuk dalam ovum. Setelah itu, zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma(reaksi block to polyspermae) Proses ini diikuti dengan penyatuan pronuklei yang disebut zigot yang terdiri dari awal genetic dari pria dan wanita. Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot selama 8 hari menjadi morula. Hasil konsepsi ini tetap digerakkan ke arah rongga rahim oleh gerakan rambut silia. Hasil konsepsi tiba dalam cavum uteri pada tingkat blastula (Sarwono, 2006). d. Nidasi Adalah tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Bila nidasi telah terjadi, mulailah differensiasi sel blast, sel-sel kecil yang terletak dengan ruang eksoceulum membentuk ectoderm dan yolk salc. Sedangkan sel yang besar membentuk endoderm dan ruang amnion. Dalam perangkat nidasi, trofoblast dihasilkan hormone HCG. Nidasi terjai di bagian fundus uteri dari dinding depan atau belakang. Penanaman dari mudigah mencari tempat yangbanyak nutrisi, pembuluh darah, dan vaskularisasi baik (Sarwono, 2006).

e. Pembentukan Plasenta

Mukosa rahim wanita yang tidak hamil terdiri dari atas stratum compacta dan spongiosa. Desidua adalah mukosarahim saat hamil, terdiri atas: 1. Desidua basalis : Letak antara hasi konsepsi dan dinding rahim 2. Desidua kapsularis : Meliputi hasil konsepsi kearah rahim 3. Desidua parietalis : Meliputi lapisan dalam dinding rahim (Manuaba, 2007). f. Pertumbuhan Mudigah Pertumbuhan embrio bermula dari lempeng embrional yang seharusnya berdeferensiasi menjadi tiga unsur lapisan, yaitu : ektodermal, mesodermal, dan endodermal (Manuaba, 1998). g. Placenta Plasenta berbentuk bundar , berukuran 15-20 cm, tebal 2,5-3 cm dan berat 500 gram. Plasenta dihubungkan tali pusat sepanjang 25-50 cm dengan janin. Plasenta sempurna pada minggu ke-16 dimana desidua parietalis dan kapsularis telah menjadi satu. Implantasi plasenta terjadi pada fundus uteri depan dan belakang. Fungsi plasenta, yaitu : a. Sistem ekskresi b. Sistem respirasi c. Penyalur antibody d. Sebagai sawar terhadap toxic e. Menghasilkan hormone dan persiapan laktasi f. Sebagai alat untuk menyalurkan nutrisi (Manuaba, 1998) 3. Fisiologi Pertumbuhan Janin a. Pembentukan Darah Janin Membutuhkan Fe dalam hati , limfa dan sumsum tulang ibu. Pada permulaan, sel janin dibentuk oleh kantong yolksalk sebagai megaloblast. Fetal hemoglobin mempunyai kemampuan

untuk mengikat O2 dari ibu dan melepas CO2 ke darah ibu. Menjelang persalinan janin membuat adult hemoglobin sebagai persiapan kelahiran sehingga dapat menghisap O2 dengan pernafasan lebih aktif (Manuaba, 1998). b. Pernafasan Janin Barcrofi memantau gerakan dada sebagai bentuk pernafasan intrauteri tetapi air ketuban tidak masuk ke paru-paru. Gerakan pernafasan dikendalikan oleh saturasi O2, bukan CO2. bila saturasi O2 lebih dari 50% terjadi penghentian pernafasan dan bila kurang maka saturasi CO2 untuk mengendalikan pernafasan (Manuaba, 1998). c. Sirkulasi Janin Ditentukan oleh factor sebagai berikut : a. Foramen ovale diantara kedua atrium.

b. Ductus arteriosus bothali. c. Ductus venosus aranti ke hepar.

d. Pada umbilicus ( 1 vena dan 2 arteri). Peredaran darah janin berlangsung selama kehidupan intrauteri, dimana plasenta memegang peranan penting. Kegagalan fungsi plasenta dapat menimbulkan berbagai penyulit dalam pertumbuhan dan perkembangan janin (Manuaba, 1998). d. Sistem Pencernaan Terbentuk pada minggu ke-16 secara rutin, janin minum air ketuban sebanyak 450 ml per jam. Hepar berfungsi membentuk darah, metabolisme hemoglobin, bilirubin dan mengubah menjadi biliverdin. Biliverdin disalurakan ke usus sebagai bahan sisa metabolism (Sastrawinata, 1983). e. Sistem Perkemihan

Ginjal terbentuk pada usia 12 minggu. Di dalam kandung kemih tidak ada urine yang diekskresikan dalam air kemih rata-rata 0,005-0,1 cc/menit (Manuaba, 1998). f. Pertumbuhan Janin dalam Uterus Berdasarkan Manuaba (1998) pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam uterus dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Umur Panjang Janin 4 mg 8 mg 7,5-10 mm 2,5 cm Rudimental mata, telinga, dan hidung Hidung, telinga, jari-jemari mulai dibentuk. Kepala menekur ke dada 12 mg 9 cm Daun telinga lebih jelas, kelopak mata melekat, leher mulai berbentuk, alat kandungan luar terbentuk namun belum berdiferensiasi 16 mg 16-18 cm Genetalia eksterna terbentuk dan dapat dikenal, kulit tipis dan warna merah 20 mg 25 cm Kulit lebih tebal, rambut mulai tumbuh di kepala dan rambut halus tumbuh di kulit. 24 mg 30-32 cm Kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata serta kulit keriput. Kepala besar. Bila lahir dapat bernafas tetapi hanya bertahan hidup beberapa jam saja. 28 mg 35 cm Kulit warna merah ditutupi verniks caseosa. Bila lahir dapat bernafas, menangis pelan dan lemah. Bayi immature 32 mg 40-43 cm Kulit merah dan keriput. Bila lahir kelihatan seperti orangtua kecil 36 mg 40 mg 46 cm 50-55 cm Muka berseri tidak keriput. Bayi premature. Bayi cukup bulan. Kulit licin, verniks caseosa banyak, rambut kepala tumbuh baik, organPembentukan Organ

organ baik. Pada pria, testis sudah berada dalam skrotum, sedangkan pada wanita, labia mayora berkembang menulang. Tabel 1. Pertumbuhan Janin Dalam Uterus baik. Tulang-tulang kepala

4. Perubahan Fisiologi Wanita Hamil a. Sistem Reproduksi

1) Uterus Uterus bertambah besar, dari yang beratnya 30 gram menjadi 1000 gram. Dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm dan ukuran muka belakang 22 cm. Pembesaan ini disebabkan oleh hipertrofi dari otot-otot rahim, tetapi pada kehamilan muda terbentuk juga sel-sel otot yang baru. Dalam bulan-bulan pertama pertumbuhan uterus disebut pertumbuhan aktif, karena memang dinding rahim menjadi tebal disebabkan pengaruh hormone estrogen pada otot-otot rahim (Manuaba, 1998). Perubahan-perubahan pada uterus, meliputi : a) Segmen Bawah Rahim Meregangnya dinding rahim pada kehamilan 16 minggu karena adanya pertumbuhan dan perkembangan janin menyebabkan OUI semakin tertarik dan menipis, SBR lebih jelas dalam persalinan karena diregang oleh kontraksi dan relaksasi otot rahim (www.wikipedia.org, 2007). b) Tanda Piskacek Pertumbuhan uterus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh di bagian implantasi ovum dan sekitar plasenta (Manuaba, 1998). c) Kontraksi Braxton Hicks

Bila rahim dapat diraba dari luar, maka kontraksi ini dapat dirasakan dengan palpasi, kontraksi Braxton hicks tidak terasa sakit dan terjadi bersama di seluruh bagian rahim.

d) Perubahan pada serviks Menjadi lebih lunak karena pembuluh darah dalam serviks bertambah dan karena timbulnya oedema dari servik dan hiperplasi kelenjar-kelenjar serviks (Sarwono, 2006) 2) Vagina dan Vulva Karena pengaruh esterogen terjadi hipervaskularisasi menyebabkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan kebiru-biruan, disebut tanda Chadwick (Manuaba, 1998). 3) Ovarium Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum gravidarum sampai terbentuk plasenta pada kehamilan 16 minggu. Lambat laun fungsi korpus luteum digantikan plasenta (Sarwono, 2006). 4) Payudara Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormone saat kehamilan, yaitu esterogen, progesterone, dan somatomammotropin. Penampakan payudara pada ibu hamil adalah sebagai berikut : a) Payudara menjadi lebih besar. b) Areola payudara makin hiperpigmentasi-hitam. c) Glandula montgomery makin tampak. d) Putting susu makin menonjol.

e)

Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi, karena hambatan dari PIH (Prolaktine Inhibiting Hormone) untuk mengeluarkan ASI.

f)

Setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung (Manuaba, 1998).

b.

Sistem Kardiovaskuler Peningkatan estrogen dan progesterone menyebabkan perubahan pembuluh darah menjadi lebih lebar. Serta terjadi peningkatan volume darah sebesar 25-30% dan peningkatan sel darah sebanyak 20% dari jumlah sebelum hamil. Sel darah meningkat sampai 33% tetapi karena peningkatan volume plasma yang lebih besar dari pada eritrosit dalam darah sehingga menyebabkan viskositas darah berkurang yang disebut dengan hemodilusi atau pengenceran darah. Hemodilusi atau pseudonemia dapat menyebabkan anemi fisiologis pada kehamilan (Hamilton, 1995).

c.

Sistem Respirasi Pada kehamilan terjadi perubahan system respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2. disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur hamil 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20 sampai 25 % dari biasanya (Manuaba, 2007).

d.

Sistem Pencernaan (Gastrointestinal) Karena pengaruh esterogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan :

1) Pengeluaran air liur yang berlebihan (hipersalivasi). 2) Daerah lambung terasa panas. 3) Terjadi mual dan pusing kepala terutama pagi hari, yang disebut morning sickness. 4) Muntah yang disebut emesis gravidarum. Progesterone menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi (Manuaba, 1998). e. Sistem Urinarius Karena pengaruh desakan rahim yang membesar pada hamil muda dan turunnya kepala bayi ke dalam panggul pada hamil tua menyebabkan kandung kemih tertekan sehingga terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing. Desakan tersebut menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh. Hal ini mulai timbul pada minggu ke 16 (Manuaba, 1998). f. Sistem Integumen (Kulit) Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide atau alba, areola mamae, papilla mamae, linea nigra, pipi (cloasma gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan menghilang (Manuaba, 1998). Baik kelenjar perspirasi atau kelenjar lemak menjadi lebih aktif selama masa kehamilan. Sebagai akibatnya, wanita hamil mungkin mengalami gangguan bau badan, banyak mengeluarkan keringat dan rambut yang berminyak sehingga sulit merapikannya (Hamilton, 1995). g. Sistem Metabolisme Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI.

Metabolisme basal naik sebesar 15 % sampai 20 % dari semula, terutama pada trimester III (Manuaba, 1998). Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 kg sampai 16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar 0,5 kg per minggu. Pertambahan berat badan ini dapat dirinci sebagai berikut : 1) Janin 2) Plasenta 3) Air ketuban 4) Rahim 5) Timbunan lemak 6) Timbunan protein 7) Retensi air garam 1 kg 1 kg 1,5 kg 2 kg 1,5 kg (Manuaba, 1998) 3-3,5 kg 0,5 kg

h.

Sistem Muskuluskeletal

1) Gigi, tulang dan persendian Selama masa kehamilan wanita membutuhkan kurang lebih sepertiga lebih banyak kalsium dan fosfor. Karies gigi tidak disebabkan oleh dekasifikasi sejak kalsium gigi telah dibentuk. Terdapat bukti bahwa pada saliva yang asam pada saat hamil membantu aktivitas penghancuran bakteri email yang menyebabkan karies. Postur tubuh wanita secara bertahap akan mengalami perubahan karena janin yang membesar dalam abdomen. Untuk mengkompensasi penambahan berat badan ini, bahu lebih

tertarik ke belakang dan tulang belakang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada wanita. Persendian panggul akan lebih longgar karena ligament-ligamen akan melunak. Juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang persendian. Apabila jumlah kalsium yang diperlukan janin dari asupan makanan ibu tidak terpenuhi maka kalsium maternal pada tulang-tulang panjang akan diambil sebagai penggantinya (www.stasiunbidan.com, 2008) 2) Otot Kram otot tungkai dan kaki merupakan masalah umum selama kehamilan. Penyebabnya belum diketahui, tetapi mungkin berhubungan dengan metabolism kalsium dan fosfor, kurangnya drainase sisa metabolism otot atau postur yang tidak seimbang. Kram kaki biasanya terjadi setelah berdiri sepanjang hari dan pada malam hari setelah tubuh istirahat. Sedikit gerakan dan penggunaan kompres hangat dapat sedikit membantu menghilangkan keluhan tersebut (Hamilton, 1995). 5. Perubahan Psikologi Wanita Hamil

a. Respon terhadap kehamilan Setiap orang mempunyai respon yang berbeda terhadap diagnosa kehamilan. Macammacam respon terhadap kehamilan : 1) Ambivalen Kadang-kadang respon wanita terhadap kehamilan bersifat mendua, bahkan kehamilan yang sudah direncanakan. 2) Pengakuan Perasaan yang bercampur aduk atau mendua, biasanya akan berubah dengan semakin majunya kehamilan dan terjadinya adaptasi tubuh terhadap perubahan-perubahan tersebut.

3) Labilitas emosional Perasaan gembira yang bergantian dengan perasaan sedih atau kadang-kadang campuran kedua perasaan tersebut (Rahayu, 2009).

b. Pengaruh kehamilan pada kehidupan sosial 1) Karier Prospek karier atau kemajuan wanita dapat dibatasi oleh kehamilan kendati hal ini tergantung pada kondisi wanita itu sendiri. 2) Aspek financial Dapat terjadi masalah yang sangat penting jika kehamilan terjadi tanpa terduga dan kalau biaya yang diperlukan untuk kehamilannya bersamaan dengan semua kebutuhan lain. 3) Hubungan dengan orang lain Hubungan dengan orang lain akan mengalami perubahan akibat adanya kehamilan. 4) Ketakutan dan kecemasan Wanita hamil dan suami terkadang merasa takut, cemas dan berbagai reaksi emosional yang tidak dapat dibagi dengan keluarga dan sahabat (Rahayu, 2009). c. Problem psikologis selama kehamilan Masalah psikologi pada wanita hamil jarang ditemui kecuali pada wanita yang rentan. Kelainan psikologi yang sudah ada sebelum kehamilan dapat membaik atau bertambah parah. Kesinambungan perawatan merupakan faktor yang penting dalam asuhan kebidanan. Penilaian secara obyektif terhadap keadaan psikologis dilakukan di sepanjang kehamilan dan

penyimpangan dari sikap dan perilaku sebelumnya perlu dicatat. Bantuan yang sesuai diberikan setelah pasien dirujuk kepada dokter ahli psikiatri ( Ferrer, 2001). 6. Tanda-tanda Kehamilan a. Tanda-tanda presumtif 1) Amenorea (tidak dapat haid) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graff dan ovulasi 2) Mual dan muntah Pengaruh esterigen dan progesterone terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang disebut morning sickness. 3) Mengidam Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut mengidam. 4) Pingsan atau sinkope Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu. 5) 6) Lelah (fatigue) Tidak ada selera makan (anoreksia) Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian nafsu makan timbul kembali. 7) Miksi sering Terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim membesar yang dimulai pada minggu ke 16 masa kehamilan. Gejala ini akan menghilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.

8)

Konstipasi/obstipasi Terjadi karena tonus otot usus menurun oleh pengaruh hormone steroid.

9)

Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormone kortikosteroid plasenta, dijumpai di muka (cloasma gravidarum), areola payudara, leher, dan dinding perut (linea nigra).

10) Epulis yaitu hipertrofi dari papil gusi 11) Pemekaran vena-vena (varices) dapat terjadi pada kaki, betis dan vulva. Biasanya dijumpai pada triwulan akhir (Manuaba, 1998). b. Tanda-tanda kemungkinan hamil 1) 2) Perut membesar sesuai tuanya kehamilan Pada pemeriksaan dapat dijumpai :

a) Tanda Hegar b) Tanda Chadwicks c) Tanda Piscaseck d) Kontraksi Braxton Hicks e) Teraba ballottement 3) Pemeriksaan biologis kehamilan positif Sebagian kemungkinan positif palsu (Manuaba, 1998). c. Tanda pasti (tanda positif) 1) Gerakan janin dapat dilihat, diraba atau didengar sedangkan bagian-bagian janin dapat diraba atau dipalpasi oleh pemeriksa. 2) Denyut jantung janin : a. Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec

b. Dicatat dan didengar dengan alat Doppler

c.

Dicatat dengan feto-elektro kardiogram

d. Dilihat pada ultrasonografi 3) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen (Manuaba, 1998).

4. Diagnosis

Diagnosis dibuat untuk menentukan hal-hal kehamilan normal yang mempunyai tandatanda positif sebagai berikut (Sarwono, 2006) : a. b. c. d. e. f. Perubahan warna pada serviks Warna areola lebih gelap dan terjadi pembesaran payudara Pembesaran abdomen Detak jantung janin (jika terdengar lebih dari 20 minggu) Ukuran uterus sama/sesuai umur kehamilan Pemeriksaan fisik dan laboratorium normal

5. Pemeriksaan dan Pengawasan kehamilan

a. Tujuan Tujuan umum pemeriksaan dan pengawasan ibu hamil adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan, dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat. Tujuan khusus adalah :

1) Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas. 2) Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin. 3) Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak. 4) Memberikan nasehat-nasehat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi (Manuaba, 1998). b. Jadwal pemeriksaan kehamilan 1) Pemeriksaan pertama segera setelah diketahui terlambat haid Pemeriksaan ulang : a) Setiap bulan sampai umur 0-27 minggu b) Setiap 2 minggu sampai umur 28-36 minggu c) Setiap 1 minggu sejak umur 37-42 minggu 2) Pemeriksaan khusus dilakukan bila terdapat keluhan tertentu (www.bidankita.com, 2009).

c. Pemeriksaan ibu hamil 1) a) b) Anamnesa Anamnesa identitas istri dan suami : nama, umur, agama, pekerjaan, alamat, dan sebagainya. Anamnesa umum :

1. Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan, dan sebagainya. 2. Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). bila hari pertama haid terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran tanggal persalinan memakai rumus Naegele : hari +7, bulan -3, dan tahun +1. 3. Tentang kehamilan, persalinan, keguguran, dan kehamilan ektopik atau kehamilan mola sebelumnya.

2)

Inspeksi dan pemeriksaan fisik diagnostic Pemeriksaan seluruh tubuh secara baik dan legeartis : tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan jantung, paru-paru, dan sebagainya.

3)

Perkusi Menggunakan alat untuk mengetahui reflek patella

4)

Palpasi Ibu hamil disuruh berbaring terlentang, kepala dan bahu sedikit lebih tinggi dengan memakai bantal. Pemeriksa berdiri disebelah kanan ibu hamil. Dengan sikap hormat lakukanlah palpasi bimanual terutama pada pemeriksaan perut dan payudara. Palpasi perut untuk menentukan : a. Besar dan konsistensi rahim. b. Bagian-bagian janin, letak, presentasi. c. Gerakan janin dan penurunan presentasi ke panggul. d. Kontraksi rahim Braxton Hicks dan his (Manuaba, 1998) Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian yaitu :

a. Leopold I 1) Kedua telapak tangan pada fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus uteri sehingga perkiraan umur kehamilan dapat disesuaikan dengan tanggal haid terakhir. DAFTAR PENGUKURAN TFU (Manuaba, 1998)
Akhir bulan 1 2 3 4 5 Besar uterus Lebih besar dari biasa Telur bebek Telur angsa Kepala bayi Kepala dewasa Tinggi fundus uteri Belum teraba (palpasi) Di belakang simfisis 1-2 jari di atas simfisis Pertengahan simfisis-pusat 2-3 jari di bawah pusat

6 7 8

Kepala dewasa Kepala dewasa Kepala dewasa

Kira-kira setinggi pusat 2-3 jari diatas pusat Pertengahanpusatproc.xypoideus

Kepala dewasa

3 jari dibawah Px atau sampai setinggi Px

10

Kepala dewasa

Sama dengan kehamilan 8 bulan namun melebar kesamping

2) Bagian apa yang terletak di fundus uteri. Pada letak membujur sungsang, kepala bulat keras dan melenting pada goyangan. Pada presentasi kepala akan teraba bokong pada fundus: tidak keras, tak melenting dan tidak bulat. Pada letak lintang fundus uteri tidak diisi oleh bagian-bagian janin (Manuaba, 1998). b. Leopold II Kemudian kedua tangan diturunkan menelusuri tepi uterus untuk menetapkan bagian apa yang terletak dibagian samping. 1) Letak membujur dapat ditetapkan punggung anak, yang teraba rata dengan tulang iga seperti papan cuci. 2) Pada letak lintang dapat ditetapkan dimana letak kepala janin (Manuaba, 1998).

c. Leopold III Menetapkan bagian apa yang terdapat diatas simfisis pubis. Kepala akan teraba bulat dan keras sedangkan bokong teraba tidak keras dan tidak bulat. Pada letak lintang simfisis pubis akan kosong. Satu tangan berada di bagian simpisis dan menggoyang pelan untuk mengetahui presentasi sudah masuk panggul atau belum (Manuaba, 1998). d. Leopold IV

Pada pemeriksaan Leopold IV, kaki klien lurus, pemeriksa mengahadap ke kaki klien untuk menetapkan bagian terendah janin yang masuk ke pintu atas panggul. Bila bagian terendah masuk PAP telah melampaui lingkaran terbesarnya maka tangan yang melakukan pemeriksaan divergen, sedangkan bila lingkran terbesarnya belum masuk PAP maka tangan pemeriksa konvergen (Manuaba, 1998). Pemeriksaan pembantu Leopold adalah sebagai berikut : 1. Pemeriksaan Budin Dipergunakan pada letak membujur, untuk lebih menetapkan dimana punggung janin berada.Tehnik :fundus uteri didorong kebawah, badan janin akan melengkung sehingga punggung mudah ditetapkan (Manuaba, 1998). 2. Pemeriksaan menurut Ahlfeld Janin dengan letak membujur didorong ke salah satu sisi sehingga janin mengisi ruangan yang lebih terbatas. Dengan mendorong janin kesatu arah, maka pemeriksaan punggung janin lebih mudah dilakukan (Manuaba, 1998).

3. Pemeriksaan menurut Kneble Pemeriksaan ini dapat membantu pemeriksaan Leopold III (Manuaba, 1998). 5) Auskultasi Setelah punggung janin dapat ditetapkan, diikuti dengan pemeriksaan denyut jantung janin dengan menggunakan stetoskop monoral. a. Kaki ibu hamil diluruskan sehingga punggung janin lebih dekat dengan dinding perut ibu. b. Punctum maximum denyut jantung janin ditetapkan disekitar scapula.

c. Denyut jantung janin dihitung dengan cara menghitung 5 detik pertama, interval 5 detik dilanjutkan menghitung untuk 5 detik kedua, interval 5 detik dilanjutkan menghitung untuk 5 detik ketiga. Jumlah perhitungan selama 3 kali setiap 5 detik dikalikan 4, sehingga denyut jantung janin selama satu menit dapat ditetapkan. Jumlah denyut jantung janin normal antara 120-160 denyut per menit (Sarwono, 2006) d. Nasehat untuk Ibu Hamil 1. Diet Ibu Hamil Pada dasarnya dianjurkan makanan empat sehat lima sempurna. Karena kebutuhan akan protein dan bahan makanan tinggi, dianjurkan tambahan sebuah telur sehari. Nilai gizi dapat ditentukan dengan bertambahnya berat badan sekitar 6,5 sampai 15 kilogram selama hamil. Berat badan yang bertambah terlalu besar atau kurang perlu mendapat perhatian khusus karena kemungkinan terjadi penyulit kehamilan. Kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari 0,5 kilogram per minggu (Manuaba, 1998) 2. Pekerjaan Rumah Tangga Pekerjaan rutin dapat dilaksanakan. Bekerja sesuai dengan kemampuan dan tidak menimbulkan kelelahan pada ibu (Manuaba, 1998) 3. Hubungan Seksual Hamil bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual disarankan untuk dihentikan bila : a. Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau panas. b. Terjadi perdarahan saat hubungan seksual. c. Terdapat pengeluaran cairan(air) yang mendadak.

d. Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami gugur kandung, persalinan sebelum waktunya, mengalami kematian dalam kandungan, sekitar 2 minggu menjelang persalinan (Manuaba, 1998). 4. Olahraga Saat Hamil Olaharaga yang dianjurkan adalah jalan-jalan pada pagi hari untuk ketenangan dan mendapat udara segar, selain itu sirkulasi darah menjadi baik, nafsu makan bertambah, pencernaan lebih baik, dan tidur lebih nyenyak. Gerak badan yang melelahkan dilarang. 5. Pakaian Hamil Pakaian hamil yang dianjurkan adalah pakaian yang longgar dan terbuat dari katun sehingga mempunyai kemampuan menyerap, terutama pakaian dalam. BH dianjurkan longgar dan dapat menyangga payudara. 6. Pemeliharaan Payudara Putting susu penting diperhatikan agar tetap bersih. Jika puting terbenam tarik dengan spuit yang dipotong (Neeple) . Dua bulan terakhir dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan untuk mencegah penyumbatan. 7. Pengawasan Gigi Saat hamil sering terjadi caries yang berkaitan dengan emesis-hiperemesis gravidarum, hipersalivasi dapat menimbulkan timbunan kalsium disekitar gigi. Memeriksakan gigi saat hamil diperlukan untuk mencari kerusakan gigi yang dapat menjadi sumber infeksi. Perawatannya dengan gosok gigi minimal 2x sehari. 8. Hygiene Umum dalam Kehamilan Kebersihan badan mengurangi kemungkinan terkena infeksi, karena badan yang kotor banyak mengandung mikroorganisme atau kuman. Pemeliharaan buah dada juga penting, misalnya

puting susu harus dibersihkan atau dibasahi dengan colostrum. Mandi 2x sehari, ganti baju dalam minimal 2x sehari dan keramas bisa lebih sering karena lebih banyak berkeringat (Sastrawinata, 1983). 9. Jadwal Istirahat dan Tidur Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur dan teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin. 10. Pemberian Obat-obatan Pengobatan penyakit saat hamil harus selalu memperhatikan apakah obat tersebut tidak berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin. 11. Merokok, Minum Alkohol dan Kecanduan Narkotik Ketiga kebiasaaan ini secara langsung dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dan menimbulkan kelahiran dengan berat badan rendah bahkan dapat menimbulkan cacat bawaan atau kelainan pertumbuhan dan perkembangan mental. 12. Keadaan Darurat Pada Kehamilan Keadaan darurat saat hamil yang mengharuskan ibu hamil untuk memeriksakan diri adalah : a. Berkaitan dengan janin 1) 2) 3) Badan panas disertai tanda infeksi lainnya. Gerak janin terasa berkurang atau menghilang. Perut terasa semakin kecil.

b. Berkaitan dengan keadaan ibu

1) 2) 3)

Mual muntah berlebihan Terjadi pengeluaran abnormal: cairan mendadak, lender apalagi bercampur darah, perdarahan. Tanda subyektif gestosis: sakit kepala, pemandangan kabur, nyeri pada epigastrium/ulu hati,

pembengkakan tangan, muka, kelopak mata dan kaki, air seni berkurang. 4) 5) Sakit perut mendadak. Terjadi tanda-tanda inpartu: perut sakit disertai pengeluaran lendir darah. 13. Imunisasi Vaksinasi dengan toksoid tetanus dianjurkan untuk dapat menurunkan angka kematian bayi karena infeksi tetanus. Vaksinasi toksoid tetanus dilakukan dua kali selama hamil (Manuaba, 1998).

B. LANDASAN TEORI ASKEB Proses manajemen merupakan proses pemecahan masalah memperkenalkan sebuah metode dengan pengorganisasian pemikiran tindakan dengan urutan yang logis yang menguntungkan bagi pasien dan tenaga kesehatan. Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, pemuanpenemuan, ketrampilan dalam rangkaian tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang terfokus pada klien. (Varney, 1997 ) Tujuh langkah manajemen kebidanan menurut Varney adalah sebagai berikut: I. Pengumpulan data dasar Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang lengkap dan akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.

Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara: a. Anamnesa

biodata riwayat menstruasi riwayat perkawinan riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu riwayat KB riwayat kehamilan sekarang riwayat kesehatan biopsikososiospiritual pengetahuan klien b. c. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda- tanda vital. Pemeriksaan khusus

Inspeksi Palpasi Auskultasi Perkusi d. Pemeriksaan penunjang

Laboratorium USG Catatan terbaru dan sebelumnya II. Interpretasi data dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data- data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan, diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik. Rumusan diagnosa dan masalah keduanya digunakan karena masalah tidak dapat didefinisikan seperti diagnosa tetapi tetap mambutuhkan penanganan. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga sering menyertai diagnosa. III. Identifikasi diagnosa atau masalah potensial Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. IV. Identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera Pada langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen kebidanan. Jadi manajemen bukan hanya selama asuhan primer, periodik, atau kunjungan prenatal saja tetapi juga selam wanita tersebut bersama tenaga kesehatan terus- menerus. Misalnya pada waktu wanita tersebut dalam persalinan. Data baru mungkin saja dikumpulkan dan dievaluasi. Beberapa data mungkin mengidentifikasikan situasi yang gawat, dimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu dan anak (misalnya perdarahan kala III, distosia bahu, atau nilai apgar yang rendah). V. Merencanakan asuhan yang menyeluruh Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi.

VI. Melaksanakan perencanaan Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lain lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. VII. Evaluasi Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagai mana telah diidentifikasi di dalam diagonsa dan masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar-benar efektif dalam pelaksanaannya.

BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA Ny. Y UK 15+2 MINGGU G2P1A0 DENGAN ANEMIA SEDANG di BPS X, Y KABUPATEN Z

Anamnesa tanggal/jam Tempat

: 21 Desember 2009/ 17.00 WIB : BPS Bekti Sayekti

I.

PENGKAJIAN

A. Identitas Nama Umur Agama : Ny. Y : 33 tahun : Kristen Umur Agama Nama : Tn. R : 36 tahun : Kristen

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Pendidikan Pekerjaan Alamat : SMA : IRT

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Pendidikan Pekerjaan : STM

: Wiraswasta

: Gataksari, Karanganom, Klaten

B. Data Subyektif 1. Alasan kunjungan Ibu ingin memeriksakan kandungannya. 2. Keluhan utama Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada kehamilan ini. 3. Riwayat menstruasi a. Menarche b. Siklus Lama : 13 tahun. : 28 hari. : 6-7 hari.

Karakteristik : Banyaknya : 90 cc / ganti pembalut 2 kali sehari

Teratur/tidak : teratur Sifat darah : encer : tidak ada : 05 09 - 2009 : 12 06 - 2010 : ada : : Mual muntah : Tidak ada keluhan : Belum

c. Disminorhoe

4. Riwayat kehamilan ini a. HPHT

b. HPL c. e. f. Gerakan janin

d. Keluhan-keluhan Trimester I Trimester II Imunisasi TT

Obat yang dikonsumsi : tablet besi, vitamin C, kalk, Vitamin B12 : tidak ada

g. Kekhawatiran khusus 5. ANC : di bidan

: 2 kali kunjungan. c. Penyuluhan yang pernah didapat : belum pernah d. Pengetahuan tentang kesehatan : Ibu belum mengetahui tentang gizi ibu hamil,

Ibu belum mengetahui tentang Tablet Fe secara lengkap. Ibu belum mengetahui tentang ibu hamil resiko tinggi 6. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
N o. Ha mil Ke Usia Ke Hami lan Komp. Keham ilan Part us tahu n Persalinan Penol ong Jenis Kompli kasi Nifas Laktasi Kompli kasi. Jns kel Bayi BB L (gr) Skrg

1.

Sat u

9 bln

Tidak ada

200 4

Bidan

Spon tan

Tdk ada

Cukup ,diberi kan selama 4 bulan

Tidak ada

La ki

34 00

Seh at, um ur 5 thn

2. Ha mil ini 7. Riwayat kesehatan pasien a. Riwayat kesehatan dahulu : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada Jantung Asma TBC DM Hipertensi Epilepsi Alergi

b. Riwayat kesehatan sekarang

Jantung Asma TBC DM Hipertensi Epilepsi Alergi

: tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada

8. Riwayat Keluarga Berencana Pernah menjadi akseptor KB implant Masalah selama memakai implant : tidak ada

9. Riwayat kesehatan keluarga Penyakit keturunan Penyakit menular serumah Keturunan kembar 10. Riwayat perkawinan Kawin Lama kawin Umur waktu menikah : 6 tahun : 17 tahun : 1 kali : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada

11. Data kebiasaan sehari-hari a. Nutrisi Sebelum Hamil TM I Frekuensi Porsi 3 x /hari Nasi 1-2 x/hari 1 Nasi TM II 2-3x /hari piring, Nasi 1 piring, Selama Hamil

piring, Sayur Sayur mangkok, Sayur mangkok, Lauk Lauk

potong, mangkok, Lauk 1 potong, Buah 1 biji

1 Buah 2 biji

potong, Buah

1 biji Jenis Nasi, lauk( Nasi, lauk ( Tempe, Nasi, tahu, lauk

tempe,tahu,

ikan), (tempe,tahu),

telur), sayur( sayur(sayuranhijau), sayur(sayuran sayur bayam,sayur daun singkong), buah( pisang) Minum Pantangan Keluhan Minum jamu Merokok Minum alkohol 8-9 gelas Tidak ada 8-9 gelas Tidak ada 8-9 gelas Tidak ada jeruk, buah jeruk) (pepaya, hijau), buah(apel, jeruk, pepaya)

: tidak ada

Konsumsi suplemen : tablet Fe, Kalk, Vit C, Vit B complek : tidak : tidak : tidak

b. Eliminasi Kegiatan eliminasi Frekuensi BAK Keluhan Frekuensi BAB Keluhan Sebelum hamil 3-4 kali sehari Tidak ada 1 kali sehari Tidak ada Selama hamil 5 kali sehari Tidak ada 1 hari sekali Tidak ada

c.

Istirahat Kegiatan Istirahat Istirahat malam Keluhan Sebelum hamil 5-7 jam Tidak ada Selama hamil 6-8 jam Tidak ada

Istirahat siang Keluhan

1 jam Tidak ada

1-2 jam Tidak ada

d. Aktivitas

: tidak terganggu Sebelum hamil Selama hamil pekerjaan

Mengerjakan pekerjaan Mengerjakan rumah tangga rumah tangga

e.

Personal hygiene
Kegiatan Mandi Keramas Sikat gigi Ganti pakaian Sebelum hamil 2 kali sehari 2 kali sehari 2 kali sehari 2 kali sehari Selama hamil 2 kali sehari 3 kali sehari 2 kali sehari 2 kali sehari

f.

Pola seksual : tidak ada keluhan : tidak ada keluhan

Sebelum hamil Selama hamil

12. Data psikologis a. Respon ibu terhadap kehamilan ini : senang : direncanakan : laki-laki / perempuan sama saja : tidak ada

b. Kehamilan ini direncanakan atau tidak c. Jenis kelamin yang diharapkan

d. Kekhawatiran 13. Data psikososial a.

Respon suami/keluarga terhadap kehamilan ini : senang : di bidan

b. Rencana melahirkan : ada, ASI eksklusif selama 6 bulan 14. Data sosial :tidak ada yang mengganggu kesehatan b. Hubungan dengan keluarga/lingkungan : baik

15. Data spiritual Ibu rajin beribadah

C. Data Obyektif 1. Status generalis a. Keadaan umum : baik, kesadaran : compos mentis : TD : 110/80 mmHg N : 80 x/menit R : 24 x/menit c. BB sekarang S : 371C

b. Vital sign

: 55 kg, BB sebelum hamil : 50 kg : 157 cm : 24 cm

d. TB e. LILA

2. Seluruh tubuh a. Kepala Bentuk Rambut Muka Mata Hidung Mulut : mesochepal : bersih, tidak mudah rontok : tidak oedema, agak pucat, simetris, tidak terdapat kloasma : simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterus : bersih, tidak ada polip : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, epulis tanpa perdarahan

b. Leher Kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran

c.

Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran Dada : tidak diperiksa : tidak diperiksa

e Pembesaran Simetris Areola : ada : ya : hiperpigmentasi

Putting susu Kolostrum

: menonjol dan bersih : belum keluar

Benjolan Nyeri

: tidak ada : tidak ada

d. Ekstremitas atas dan bawah : tidak ada : tidak ada Refleks patella ka/ki : tidak diperiksa karena tidak ada sarana

Betis merah/lembek/keras : tidak ada

3. Pemeriksaan khusus obstetri a. Abdomen

1) Inspeksi a) Pembesaran perut b) Bentuk perut c) Linea alba/nigra d) Striae albican/livida e) Bekas luka operasi f) Gerakan janin : membesar sesuai dengan umur kehamilan : bulat memanjang : linea nigra : albican : tidak ada : belum ada

2) Palpasi a) Mc Donald b) TFU c) Balotemen 3) Auskultasi DJJ: belum terdengar b. Pemeriksaan panggul Kesan panggul : normal karena sudah pernah melahirkan spontan dengan berat bayi lahir (BBL) normal, yaitu 3400 gram. c. Genitalia eksterna : 13 cm : pertengahan pusat dan simpisis : positif (+)

1) Vulva vagina

a) Varises b) Oedem c) Luka d) Kemerahan e) Nyeri f)

: tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak : tidak

Pengeluaran pervaginam : tidak ada

2) Perineum Bekas luka 3) Anus Hemoroid : tidak ada : tidak ada

4. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan Hb : 9,6 gr %

II. INTERPRETASI DATA A. Diagnosa Kebidanan Seorang ibu 33 tahun, G2P1A0, hamil 15+2 minggu, janin tunggal hidup, intrauterine Dasar : Subyektif : Ibu menyatakan ini adalah kehamilan yang kedua dan belum pernah abortus. HPHT : 05 09 -2009 Obyektif : Pemeriksaan Leopold : TFU: pertengahan pusat simpisis, balotemen positif B. Masalah Tidak ada C. Kebutuhan

KIE tentang Gizi ibu hamil KIE tablet Fe pada ibu hamil KIE resiko tinggi pada kehamilan

III. DIAGNOSA POTENSIAL Tidak ada

IV. INTERVENSI / TINDAKAN SEGERA Tidak ada

V. RENCANA TINDAKAN Tanggal 21 Desember 2009, a. Beri KIE tentang tablet Fe Jam: 13.00 WIB

b. Beri KIE tentang Gizi ibu hamil c. Beri KIE tentang Resiko Tinggi dalam Kehamilan.

d. Beritahu ibu waktu kunjungan ulang berikutnya 4 minggu lagi e. Beri suplemen sesuai kebutuhan

VI. PELAKSANAAN Tanggal 25 Desember 2009 a. Jam: 17.15.00 WIB

Memberi KIE tentang manfaat dan bahan makanan yang mengandung Fe

b. Memberi KIE tentang manfaat dan bahan makanan yang mengandung gizi sesuai kebutuhan ibu hamil c. Memberitahu ibu waktu kunjungan ulang berikutnya 4 minggu lagi : 1 x 1 per hari 1 x 1 per hari 1 x 1 per hari

d. Memberi suplemen 1. SF 2. Kalk 3. Vit.C 500 mg 500 mg 500 mg

VII. EVALUASI Tanggal 25 Desember 2009 Jam: 17.25 WIB

a. Ibu dapat menyebutkan kembali manfaat tablet Fe pada masa kehamilan b. Ibu dapat mengulang kembali bahan makanan yang mengandung gizi sesuai kebutuhan ibu hamil c. Ibu sudah tahu waktu kunjungan ulang berikutnya 4 minggu lagi.

d. Ibu sudah mendapatkan suplemen sesuai kebutuhan.

B.

PEMBAHASAN Manajemen kebidanan yang digunakan pada Ny. Y adalah menejemen kebidanan menurut Varney, 1997, yaitu suatu proses pemecahan yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penelitian-penelitian, ketrampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien. Pada bab ini penulis akan membahas tentang kasus yang diuraikan yang berisi tentang kesenjangan antara teori dan kasus yang dikelola :

1.

Pada pemeriksaan fisik terhadap Ny. Y, terutama pada pemeriksaan reflek patela tidak bisa dilakukan karena tidak tersedianya alat.

2.

Pada Ny. Y tidak dilakukan pemeriksaan panggul karena ibu pernah melahirkan secara spontan dengan berat badan lahir (BBL) bayi normal, yaitu 3400 gram.

3.

Pada pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan kadar Hb pada Ny. Y, didapat hasil pemeriksaan Hb 9,6 gr % sehingga Ny. Y mengalami anemia ringan. Menurut WHO kejadian anemia pada kehamilan berkisar antara 20 % - 89 % dengan menetapkan Hb 11 gr % sebagai dasarnya. Volume darah bertambah banyak, plasma maupun eritrositnya. Tetapi penambahan volume plasmanya yang disebabkan oleh hydremia lebih menonjol sehingga biasanya kadar Hb turun secara fisiologis (www.bidankita.com , 2009). Selain itu penurunan kadar Hb pada Ny. D disebabkan karena kualitas dan kuantitas nutrisi ibu yang kurang terutama dalam mengkonsumsi susu.

4.

Pada Ny. Y pola kebiasaan sehari-hari terjadi perbedaan yang tidak mengarah pada masalah. Pada TM II ini ibu mengalami peningkatan frekuaensi miksi. Hal ini sesuai dengan teori, terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim membesar yang dimulai pada minggu ke 16 masa kehamilan. Gejala ini akan menghilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin (Manuaba, 1998). Selain itu peningkatan terjadi juga pada frekuensi keramas yang disebabkan karena kelenjar perspirasi atau kelenjar lemak menjadi lebih aktif selama masa kehamilan. Sebagai akibatnya, wanita hamil mungkin mengalami gangguan seperti banyak mengeluarkan keringat dan rambut yang berminyak (Hamilton, 1995).

5.

Pada Ny. Y tidak ditemukan diagnosa potensial karena tidak ada masalah yang mengarah kepada kegawatdaruratan. Menurut Varney (2004) mengidentifikasikan diagnosa potensial berdasarkan diagnosa dan masalah yang sudah dididentifikasikan dan mengantisipasi penanganannya.

6.

Pada Ny. Y tidak diperlukan tindakan segera karena tidak ditegakkanya diagnosa potensial. Menurut Varney (2004) adalah mengidentifikasikan perlukah tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk dikonsultasikan atau ditangani dengan anggota team kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi pasien.

7.

Susunan rencana asuhan yang diberikan pada Ny. Y sesuai dengan kebutuhan ibu. Menurut Varney (2004), rencana tindakan adalah merupakan kerangka pedoman untuk mengantisipasi terhadap masalah yang mungkin terjadi selanjutnya dan sesuai dengan kebutuhan ibu hamil.

8.

Pelaksanaan rencana asuhan pada Ny. Y sesuai dengan perencanaan tindakan yang sesuai kebutuhan. Menurut Varney (2004), pelaksanaan adalah pelaksanaan rencana asuhan secara menyeluruh, efisien dan aman.

9.

Pelaksanaan rencana pada Ny. Y tidak semua tindakan dapat terlaksana karena terbatasnya waktu yang tersedia pada saat pemberian KIE. Hasil dari pelaksanaan rencana asuhan pada Ny. Y belum sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan belum memenuhi kebutuhan yang telah diidentifikasikan dalam diagnosa dan masalah. Menurut Varney (2004), evaluasi adalah penilaian terhadap langkah pelaksanaan asuhan kebidanan yang telah tercapai dan dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan apakah benar-benar telah memenuhi sebagaimana diidentifikasikan di dalam diagnosa dan masalah.

BAB IV PENUTUP

A.

KESIMPULAN

1. Tidak semua keluhan ringan selama kehamilan Trimester II dirasakan oleh setiap ibu hamil 2. Pemeriksaan kehamilan harus dilaksanakan secara rutin untuk memantau kesehatan ibu dan janin khususnya pada Ny. Y lebih diutamakan stabilitas tekanan darah dan Hb nya. 3. Untuk mengimbangi terjadinya peningkatan metabolisme selama kehamilan diperlukan masukan nutrisi yang cukup pada ibu hamil. 4. Untuk menegakkan diagnosa diperlukan pengkajian yang lengkap. 5. Dalam menyusun rencana tindakan harus sesuai dengan kebutuhan pasien berdasarkan hasil pengkajian 6. Pelaksanaan tindakan harus sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dan memperhatikan respon pasien 7. Dalam melakukan evaluasi harus mengacu pada tujuan yang akan dicapai.

B.

SARAN

1. Untuk bidan Agar melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pengkajian data pasien, khususnya untuk pemeriksaan reflek patela. 2. Untuk pasien Agar memperhatikan gizi atau masukan nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil terutama dalam mengkonsumsi susu

Vous aimerez peut-être aussi