Vous êtes sur la page 1sur 52

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Menurut laporan tim peneliti dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, WHO, dan Unicef, secara umum angka kematian bayi dan balita terus menurun dari 10,6 juta per tahun pada 2003 menjadi 8,8 juta tahun 2008.

Pembangunan kesehatan di Indonesia terus meningkat Angka Kematian Bayi (AKB) dari 35 per 1000 kelahiran hidup menjadi 34 per 1000 kelahiran hidup. Namun demikian keberhasilan tersebut masih perlu terus ditingkatkan, mengingat AKB di Indonesia masih cukup tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. (SDKI 2007)

lahir kecil untuk masa kehamilannya karena ada hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (Farrer, 2001). Masalah yang sering dijumpai pada bayi BBLR anatara lain : RDS (Respiratory Distress Syndrome), Perdarahan Intra Cranial, Enterokolitis nekrolitis nekrotikons, gangguan metabolisme seperti hipoglikemia, hiperbilirubinemia dan hipotermi akibat gangguan pengaturan suhu (Asrining, dkk, 2003).

Di kabupaten bogor sendiri jumlah kasus kematian bayi diwilayah bogor sebanyak 47 kasus

Berdasarkan

kesepakatan

global

(Millenium

Development

Goals/MDGS,2000) pada tahun 2015 diharapkan Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita menurun sebesar dua pertiganya dalam kurun waktu 1990-2015. (Depkes,2009: 2)

Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan yang sering dialami pada sebahagian masyarakat yang ditandai dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. Kejadian BBLR pada dasarnya berhubungan dengan kurangnya pemenuhan nutrisi pada masa kehamilan ibu dan hal ini berhubungan dengan banyak faktor dan lebih utama pada masalah perekonomian keluarga sehingga pemenuhan kebutuhan

konsumsi makanan pun kurang. Namun kejadian BBLR juga dapat terjadi tidak hanya karena aspek perekonomian, dimana kejadian BBLR dapat saja tejadi pada mereka dengan status perekonomian yang cukup. Hal ini dapat berkaitan dengan paritas, jarak kelahiran, kadar hemoglobin dan pemanfaatan pelayanan antenatal. BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan diabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya di masa depan (Depkes RI, 2005 ).

BBLR yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya masalah pada semua sistem organ tubuh meliputi gangguan pada pernafasan (aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum), gangguan pada sistem pencernaan (lambung kecil), gangguan sistem perkemihan

(ginjal belum sempurna), gangguan sistem persyarafan (respon rangsangan lambat). Selain itu bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik serta tumbuh kembang. BBLR berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan balita, juga dapat berdampak serius pada kualitas generasi mendatang, yaitu akan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan anak, serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan Bayi yang lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) memerlukan perawatan yang tepat agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan bayi seperti yang telah disebutkan diatas. Bidan dan perawat adalah bagian dari pemberi pelayanan yang ikut berperan penting dalam memberikan perawatan pada bayi dengan berat lahir rendah (BBLR).

Perkembangan bayi dengan BBLR yang dirawat di Puskesmas ini sangat tergantung pada ketepatan tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Oleh karena itu penulis tertarik membahas tentang kasus BBLR pada bayi NY. F yang akan penulis bahas pada BAB berikutnya.

1.2. TUJUAN 1. Tujuan Umum Untuk mendapatkan gambaran umum tentang asuhan kebidanan pada bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). 2. Tujuan Khusus Dengan pembuatan makalah ini maka mahasiswa mampu:

a. Mengkaji perubahan-perubahan yang terjadi pada bayi dengan kasus BBLR. b. Menetapkan intervensi kebidanan yang dapat dilakukan pada bayi dengan kasus BBLR. c. Mengevaluasi keberhasilan tindakan yang telah dilakukan pada bayi dengan kasus BBLR.

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1. PENGERTIAN Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram) (Sarwono Prawirohardjo, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal 2004).

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi (berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir) (Pelatihan PONED Komponen Neonatal, 2004). 2.2. ETIOLOGI BBLR dapat disebabkan karena: a. Persalinan cukup bulan / Premature

Bayi lahir pada umur kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu. Pada umumnya bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunya uterus menahan janin, gangguan selama kehamilan, lepasnya plasenta lebih cepat daripada waktunya atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum cukup bulan. Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidup diluar rahim. Semakin muda umur kehamilan, fungsi organ tubuh semakin kurang sempurna dan prognosisnya semakin kurang baik. Kelompok BBLR ini sering mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ karena masa gestasi yang kurang (prematur). b. Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan Bayi lahir kecil untuk masa kehamilannya karena ada hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat). Retardasi pertumbuhan intrauterine berhubungan dengan keaadaan yang mengganggu sirkulasi dan efisiensi plasenta dengan pertumbuhan dan perkembangan janin atau dengan keadaan umum dan gizi ibu. Keadaan ini mengakibatkan kurangnya oksigen dan nutrisi secara kronik dalam waktu yang lama untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Kematangan fungsi organ tergantung pada usia kehamilan walaupun berat lahirnya kecil.

Beberapa faktor predisposisi:

a. Faktor ibu adalah umur, jumlah paritas, penyakit kehamilan, gizi kurang atau malnutrisi, trauma, kelelahan, merokok, kehamilan yang tidak diinginkan, peminum alkohol, bekerja berat masa hamil, obat-obatan. b. Faktor plasenta seperti insufisiensi atau disfungsi placenta, peyakit vaskuler, kehamilan ganda, plasenta previa dan solusio plasenta. c. Faktor janin adalah kelainan bawaan, infeksi, factor genetic atau kromosom. Bayi berat lahir rendah mungkin premature (kurang bulan), mungkin juga cukup bulan (dismatur).

Beberapa penyakit yang berhubungan dengan prematuritas:

1.

Sindrom

gangguan

pernafasan

idiopatik

(penyakit

membrane hialin) 2. Pneumonia aspirasi, karena refleks menelan dan batuk belum sempurna 3. Perdarahan spontan dalam ventrikel otak lateral, akibat anoksia otak (erat kaitannya dengan gangguan pernapasan). 4. Hiperbilirubinemia, karena fungsi hati belum matang.

5. Hipotermia

Beberapa penyakit yang berhubungan dengan dismaturitas:

1. Sindrom aspirasi mekonium 2. Hipoglikemia, karena cadangan glukosa rendah

3. Hiperbilirubinemia 4. Hipotermia

2.3. DIAGNOSTIK

Anamnesis : 1. Umur ibu 2. Penyakit persalinan sebelumnya 3. 4. Jumlah paritas, jarak kelahiran sebelumnya Kenaikan berat badan selama hamil

5. Aktivitas 6. Penyakit yang diderita selama hamil 7. Obat-obatan yang diminum selama hamil

Pemeriksaan fisik

a. Berat lahir kurang 2500 gram dan Untuk BBLR kurang bulan : Tanda prematuritas: 1. tulang rawan telinga belum terbentuk 2. 3. masih terdapat lanugo refleks-refleks masih lemah

4. alat kelamin luar : pada perempuan labium mayus belum menutup 5. labium minus. Pada laki-laki belum terjadi penurunan testis dan

6. kulit testis rata (rugae testis belum terbentuk) b. BBLR kecil untuk masa kehamilan : Tanda janin tumbuh lambat: 1. tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas 2. kulit keriput 3. kuku lebih panjang 4. Komplikasi BBLR 5. Hipotermi 6. Hipoglikemia 7. Ikterus/ hiperbilirubinemia 8. Masalah pemberian minum 9. Infeksi atau curiga sepsis

10. Sindroma aspirasi mekoneum 11. Perdarahan intra cranial

2.4. PENANGANAN

1. Mempertahankan suhu dengan ketat BBLR mudah dan cepat mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat. Kehilangan panas disebabkan oleh permukaan tubuh bayi yang relative lebih luas dibandingkan dengan berat badan, kurangnya jaringan lemak di bawah kulit, dan kekurangan lemak coklat (brown fat). 2. Mencegah infeksi dengan ketat

BBLR sangat rentan akan infeksi, ini disebabkan oleh karena daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang, relative belum sanggup membentuk entibodi dan daya fagositosis serta reaksi terhadap peradangan belum baik. Oleh karena itu, perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi, termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi. 3. Pengawasan nutrisi/ASI Pada BBLR refleks isap, telan dan batuk belum sempurna, sehingga pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat, kapasitas lambung masih sedikit, daya enzim pencernaan terutama lipase kurang, disamping itu kebutuhan protein 3-5 gram/hari dan tinggi kalori (110 kal/kg/hari), agar berat badan bertambah sebaik-baiknya. Jumlah ini lebih tinggi dari yang diperlukan bayi cukup bulan. Pemberian minum dimulai pada waktu bayi berumur 3 jam agar bayi tidak menderita hipoglikemia dan hiperbilirubinemia.

4. Penimbangan ketat Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi / nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat.

2.5. PEMANTAUAN (MONITORING)

a. Kenaikan BB dan pemberian minum setelah umur 7 hari

Bayi akan kehilangan berat selama 7-10 hari pertama. Bayi berat lahir >1500 gram dapat kehilangan BB sampai 10% dari berat lahir. Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari kecuali apabila terjadi komplikasi b. Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari: 1. Tingkatkan jumlah ASI dengan 20ml/kg/hari sampai tercapai jumlah 180ml/kg/hari. 2. Tingkatkan jumlah ASI sesuai dengan kenaikan berat badan bayi agar jumlah pemberian ASI tetap 180ml/kg/hari. 3. Apabila kenaikan berat tidak adekuat, tingkatkan jumlah pemberian ASI sampai 200ml/kg/hari. 1. Tanda kecukupan pemberian ASI : a. Kencing minimal 6 kali dalam 24 jam b. Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI c. BB bayi naik 2. Pemulangan penderita: a. Bayi suhu stabil b. Toleransi minum per oral baik, diutamakan pemberian ASI. Bila tidak bisa diberikan ASI dengan cara menetek dapat diberikan dengan alternative cara pemberian minum yang lain. c. Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

BAB IV PERKEMBANGAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


I. PENGKAJIAN A. IDENTITAS Nama Klien Umur Kebangsaan Agama Pendidikan Pekerjaan : Ny. T : 29 Tahun : Indonesia : Islam : SMP :IRT Nama Suami Umur Kebangsaan Agama Pendidikan Pekerjaan : Tn. I : 34 Tahun : Indonesia : Islam : S1 : Wiraswasta

Alamat Rumah : Jl.Srengseng RT 003/06 No.17 B. ANAMNESA Pada tanggal : 12- 09- 2011 Oleh : Nia Kurniawati Pukul : 09.00 WIB

1. Riwayat Kehamilan ini : 1.2 Riwayat menstruasi HPHT tanggal : 11 Februari 2011, pasti, lamanya 7 hari

Banyaknya teratur Konsistensi

: 2 x ganti pembalut / hari

Siklus :

28

hari,

: Cair

Taksiran Persalinan : 18 November 2011 2.2 Tanda-tanda kehamilan Hasil test kehamilan Tanggal dilakukan test Pergerakan fetus pertama kali Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir 3.2 : Positif : 29 Maret 2011 : Usia kehamilan 16 minggu : > 10 kali

Keluhan yang dirasakan pada kehamilan ( bila ada jelaskan ) : Rasa lelah Mual dan muntah yang lama Nyeri perut Panas, menggigil Sakit kepala berat / terus menerus Penglihatan kabur Rasa nyeri / panas waktu buang air kecil : Tidak dirasakan : Tidak dirasakan : Tidak dirasakan : Tidak dirasakan : Tidak dirasakan : Tidak dirasakan : Tidak dirasakan

Rasa gatal pada vulva / vagina dan sekitarnya : Tidak dirasakan

Pengeluaran cairan pervaginam Nyeri kemerahan, tegas pada tungkai Oedem 4.2 5.2

: Tidak dirasakan : Tidak ada : Tidak ada

Diet / makan : Tidak ada diet makan, makan 3x sehari Makanan sehari-hari : Nasi, ikan, telur, tahu, tempe, sayur-sayuran hijau, buah-buahan dan meminum susu ibu hamil.

6.2 7.2

Pola eliminasi : BAB 2x sehari, BAK 9x sehari Aktivitas sehari-hari : Mengerjakan pekerjaan rumah tangga, seperti menyapu, memasak, dan mencuci.

8.2

Pola istirahat dan tidur : Tidak ada gangguan, tidur 7-8 jam tidur malam ditambah 2 jam tidur siang.

9.2

Seksualitas : Tidak ada keluhan, 2 kali dalam seminggu.

10.2 Imunisasi TT tanggal : Sudah imunisasi TT5 11.2 Kontrasepsi yang pernah digunakan : Suntik 3 bulan 3. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Anak Pertolongan Usia PB K e gram cm t persalinan BB 47 S e h a

Kehamilan

kehamilan Jenis

Persalinan

Persalinan Penolong

No Tgl/tahun

J K

Penyulit

Tempat

30-101999

PKM Kebon Jeruk

Aterm

Spont an

Bidan

Tidak ada

dan

2900

t 2. 26-112003 PKM Kebon Jeruk Aterm Spont an Bidan Tidak ada P 3400 49 S e h a t 3. 2010 RS Budi K 4. Hamil ini 32 minggu IUFD Dokte r L 2100 -

4.

Riwayat Kesehatan 4.1 Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita : Jantung Tekanan darah tinggi Hepar Diabetes Mellitus Anemia berat Penyakit hubungan seksual Campak / Rubella Malaria : Tidak pernah : Tidak pernah : Tidak pernah : Tidak pernah : Tidak pernah : Tidak pernah : Tidak pernah : Tidak pernah

Tuberculosis Gangguan mental Operasi, section caesaria 4.2 Lain lain / riwayat keturunan 4.3 Perilaku kesehatan : Penggunaan alcohol

: Tidak pernah : Tidak pernah : Tidak pernah : Tidak pernah

: Tidak pernah : Tidak pernah : Tidak pernah

Obat obatan / jamu yang sedang digunakan Merokok / makan sirih

Ganti pakaian dalam / Irigasi vagina : 2-3 x sehari ganti /tidak ada 5. Riwayat Sosial Apakah kehamilan ini direncanakan / diinginkan Jenis kelamin yang diharapkan Status perkawinan : syah, tercatat di KUA setempat Jumlah : 1 kali, lama perkawinan : 13 Tahun : Ya diinginkan. : Laki-laki

6. Susunan keluarga yang tinggal serumah : Jenis No Umur Kelamin Keluarga n Hubungan Pendidika Pekerjaan Ket

1 2 3.

34 th 12 th 8 th

Laki-laki Perempuan Perempuan

Suami Anak Anak

S1 1 SMP 3 SD

Wiraswasta Pelajar Pelajar

Seha t Seha t Seha t

6.1 Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : Tidak ada 7. Riwayat Kesehatan Keluarga Asma, Diabetes Militus, gemeli : Tidak ada C. PEMERIKSAAN 1 Keadaan umum Kesadaran Keadaan emosional ( tingkat kecemasan ) 2 Tanda tanda vital Tekanan darah : 100/70 mmHg Suhu badan 3 Tinggi badan : 36,5oC : 152 cm Nadi Pernafasan Berat badan : 80 x / menit : 20 x / menit : 59 Kg : Baik : Composmentis : Stabil

Berat badan sebelum hamil: 50 kg kg 4 Pemeriksaan fisik

Kenaikan BB selama hamil: 9

4.1 Muka Konjungtiva Kelopak mata Sclera 4.2 Mulut dan Gigi Mulut Gigi 4.3 Kelenjar Tyroid Pembesaran kelenjar : Tidak ada pembesaran 4.4 Kelenjar Getah Bening Pembesaran 4.5 Dada 4.5.1 Jantung 4.5.2 Paru - paru 4.5.3 Payudara 4.5.3.1 Pembesaran 4.5.3.2 Putting susu 4.5.3.3 Simetris 4.5.3.4 Benjolan 4.5.3.5 Pengeluaran : Ya : Menonjol : Kiri dan kanan : Tidak ada : Belum ada : Tidak ada mur-mur : Tidak ada wheezing : Tidak ada pembesaran : Tidak stomatitis : Tidak ada caries : Tidak pucat : Tidak oedem : Tidak ikhterik

4.6 Punggung dan Pinggang 4.6.1 Posisi Tulang Belakang : Lordosis fisiologis

4.6.2

Pinggang ( nyeri ketuk )

: Tidak ada

4.7 Ekstremitas atas dan bawah Oedem Kekakuan otot dan sendi Kemerahan Refleks 4.8 Abdomen Bekas luka operasi Pembesaran Konsistensi Benjolan Pembesaran lien/liver Kandung kemih 5 Pemeriksaan Kebidanan 5.1 Palpasi Uterus TFU Leopold I (bokong) Leopold II : Teraba keras memanjang seperti papan sebelah kiri (puki) Teraba bagian bagian kecil janin sebelah kanan (ekstremitas) : 29 cm ( Mc. Donald) : Bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting : Tidak ada : Sesuai masa kehamilan : Kenyal : Tidak ada : Tidak ada : Kosong : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Kanan +/ Kiri +

Leopold III Leopold IV

: Bagian bawah teraba bulat, keras dan melenting (kepala) : Bagian terendah janin belum masuk Pintu Atas Panggul 5/5 (Konvergen)

5.2 Auskultasi BJJ Frekuensi Punctum Max : Positif : 136 x/menit, teratur : 2 jari di bawah pusat sebelah kiri : Tidak ada kelainan

5.3 Ano-genital ( inspeksi)

D PEMERIKSAAN LABORATORIUM Darah Golongan darah Protein Reduksi : 10,7 gr% :O : Negatif : Negatif : Tidak ada

Pemeriksaan penunjang lain

II. INTERPRETASI DATA

Diagnosa ibu : Ny. T umur 29 tahun G4 P2 A1 hamil 30 minggu 3 hari. Diagnosa janin: Janin Tunggal, hidup intra uterine, letak kepala. III. MASALAH POTENSIAL Tidak ada IV. TINDAKAN SEGERA Tidak ada V. PERENCANAAN TINDAKAN 1. Berikan Informed Consent. 2. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga 3. Jelaskan pada ibu tentang 6 tanda bahaya pada kehamilan. 4. Anjurkan pada ibu untuk tetap menjaga pola makan yang bergizi. 5. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup. 6. Anjurkan ibu untuk mejaga pola hidup sehat 7. Berikan ibu Tablet Besi dan Vitamin 8. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang. 9. Lakukan dokumentasi

VI. PELAKSANAAN 1. Memberikan Informed concent pada ibu dan suami bahwa akan dijadikan sebagai pasien binaan studi kasus, yaitu akan diberikan asuhan dari ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir dan nifas sampai 42 hari post partum. 2. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan kehamilan bahwa ibu hamil 30 minggu 3 hari dan janin ibu dalam keadaan baik. Dengan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital : Keadaan umum ibu baik, TD:100/70 mmHg, N: 80x/ menit, S:36,5C, R:20x/ menit 3. Menjelaskan pada ibu tentang 6 tanda bahaya kehamilan seperti sakit kepala hebat, gangguan penglihatan, bengkak pada wajah dan tangan, perut terasa sakit, janin tidak bergerak seperti biasa, dan perdarahan pervaginam. Serta menganjurkan pada ibu untuk segera mencari pertolongan ke petugas kesehatan terdekat jika mendapati salah satu dari tanda tersebut 4. Menganjurkan pada ibu untuk tetap menjaga pola makan yang bergizi, dan baik untuk kesehatan ibu dan perkembangan janinnya berupa banyak minum susu dan air putih, makan sayur-mayur, buah-buahan dan laukpauk. 5. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebihan dengan beban yang berat. 6. Menganjurkan ibu untuk menjaga pola hidup sehat seperti mandi 2x sehari pagi dan sore, gosok gigi : sebelum tidur, bangun tidur, sesudah makan, ganti pakaian dalam : 2x sehari pagi dan sore.

7. Memberikan tablet Fe 1dd1 sehari 500 mg, diminum sebelum tidur malam untuk menghindari rasa mual, minum dengan air putih dan

memberitahukan efek samping yang lainnya yaitu dapat menyebabkan feses jadi berwarna kehitaman, vitamin B12 3dd1 sehari 250 mg, untuk mengganti sel-sel yang rusak selama persalinan, Kalk untuk pertumbuhan tulang janin diminum 1dd1 sehari 500 mg, Vit. C untuk menjaga daya tahan tubuh ibu diminum 3dd1 sehari 50 mg. 8. Menjelaskan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu yang akan datang tanggal 26-09-2011, tetapi jika terdapat keluhan ibu diminta untuk segera datang ke puskesmas atau bidan terdekat. 9. Melakuan pendokumentasian dari hasil pemeriksaan.

VII. EVALUASI 1. Informed consent telah disetujui, ibu mengerti dan mau menjadi pasien binaan studi serta ditanda tangani oleh ibu. 2. 3. Ibu dan keluarga mengerti tentang penjelasan yang telah diberikan. Ibu mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dan dapat

mengulanginya. 4. 5. Ibu mengerti dan akan tetap menjaga pola makan setiap hari. Ibu berjanji akan istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas berlebih dengan beban berat. 6. Ibu akan berjanji menjaga pola hidup sehat.

7.

Tablet Fe dan vitamin telah diberikan,ibu mengetahui efek samping meminum Fe, dan akan minum obat yang diberikan secara teratur.

8.

Ibu beranji akan melakukan kunjungan ulang 2 minggu yang akan datang yaitu pada tanggal 26-09-2011 serta sewaktu-waktu bila ada keluhan.

9.

Dokumentasi telah dilakukan.

KUNJUNGAN ANC KE II Tanggal: 17 Oktober 2011 S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan. O : Keadaan umum : baik, kesadaran : komposmentis, keadaan emosional: stabil TTV: TD: 90/60 mmHg, N : 80x/menit, RR : 20x/menit, BB: 62 kg Pemeriksaaan fisik: Kelopak mata tidak oedem, konjungtiva tidak pucat, sclera : tidak ikterik. Palpasi TFU : 31 cm ( Mc. Donald) Pukul : 10.15 WIB

Leopold I : Bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong) Leopold II: Teraba keras, memanjang seperti papan sebelah kanan (puka) Teraba bagianbagian kecil janin sebelah kiri (ekstremitas) Leopold III: Bagian bawah teraba bulat, keras dan tidak melenting (kepala) Leopold IV: Bagian terendah janin sudah masuk PAP 4/5 bagian( Divergen)

BJJ Puntum max

: positif, 138x/menit, teratur : 2 jari dibawah pusat sebelah kanan ibu

: Ny T umur 29 tahun G4P2A1 hamil 35 minggu 3 hari Janin tunggal, hidup intra uterin, letak kepala.

: 1. Menjelaskan tentang kehamilannya pada ibu dan keluarga bahwa ibu hamil 35 minggu 3 hari, dan ibu mengerti dengan penjelasan yang telah di berikan. 2. Menanyakan kembali pada ibu apakah masih ingat tentang tanda-tanda bahaya kehamilan seperti sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, oedem pada muka dan tangan, nyeri ulu hati, gerakan janin berkurang, perdarahan pervaginam. Ibu dapat mengulangi apa saja tanda-tanda bahaya tersebut dan akan datang ke petugas kesehatan bila mengalami tanda-tanda tersebut 3. Memberitahukan ibu mengenai posisi nyaman pada ibu hamil trimester 3 yaitu : tidur miring kekiri dan saat bangun tidur jangan bangun dengan posisi terlentang melainkan miring terlebih dahulu, agar tidak terjadi penekanan uterus. Ibu mengerti dan akan mencoba. 4. Memberikan ibu penyuluhan tentang perawatan payudara yaitu sehabis mandi putingnya dibersihkan dengan baby oil.

5. Memberikan kembali tablet Fe 1x200 mg sehari, vitamin B12 3x50 mg sehari, Kalk diminum 1x500mg sehari, Vit. C diminum 3x50mg sehari. Ibu akan meminum vitamin yang telah diberikan. 6. Menganjurkan ibu untuk kunjungan pada tanggal 31-10-2011, ibu dapat menyebutkan kembali kapan ibu harus datang untuk memeriksakan kehamilanya. 7. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.

KUNJUNGAN ANC III Tanggal : 31-10-2011 S : ibu mengatakan tidak ada keluhan apapun. O : Keadaan umum : baik, kesadaran : komposmentis, keadaan emosional: stabil TTV: TD: 100/60 mmHg, N: 80x/menit, RR Berat badan : 62 kg Pemeriksaaan fisik: Kelopak mata tidak oedem, konjungtiva tidak pucat, sclera : tidak ikterik. Palpasi TFU : 32 cm ( Mc. Donald) : 20x/menit Pukul : 09.30 WIB.

Leopold I : Bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong) Leopold II: Teraba keras, memanjang seperti papan sebelah kanan (puka) Teraba bagianbagian kecil janin sebelah kiri (ekstremitas) Leopold III: Bagian bawah teraba bulat, keras dan tidak melenting (kepala) Leopold IV: Bagian terendah janin sudah masuk PAP 4/5 bagian( Divergen)

BJJ

: positif, 136 x/menit, teratur

Puntum max: 2 jari dibawah pusat sebelah kanan ibu

A : Ny T umur 29 tahun G4P2A1 hamil 37 minggu 3 hari. Janin tunggal hidup intra uterin letak kepala P : 1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan, bahwa ibu dan janin dalam keadaan baik, usia kehamilan ibu 37 minggu 3 hari, TD: 100/60 mmHg, nadi: 80 x/menit, pernafasan: 20 x/menit. Dan setelah dijelaskan ibu mengerti tentang keadaan sekarang. 2. Memberitahukan kepada ibu untuk melakukan olahraga ringan seperti jalan pagi hari untuk membantu penurunan kepala janin kebawah. Ibu mengerti dan akan melakukan olah raga ringan.

3. Memberitahu ibu mengenai tanda-tanda persalinan, seperti keluar darah bercampur lendir, adanya mules yang sering dan keluar air-air, jika ibu merasakan tanda-tanda persalinan ibu segera memeriksakan diri ke bidan terdekat. Ibu mengerti tanda-tanda persalinan dan jika telah ada tandatanda persalinan ibu akan segera ke bidan terdekat. 4. Memberikan kembali tablet Fe 1x200 mg sehari, vitamin B12 3x50 mg sehari, Kalk diminum 1x500mg sehari, Vit. C diminum 3x50mg sehari. Ibu akan meminum vitamin yang telah diberikan. 5. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian yaitu tanggal 07-11-2011 dan jika terdapat keluhan segera datang ke petugas kesehatan, ibu mengerti. 6. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.

KUNJUNGAN KE IV Tanggal 07-11-2011 S : Ibu tidak merasakan keluhan apa-apa Pukul : 10.10 WIB

O : Keadaan umum : baik, kesadaran : komposmentis, keadaan emosional: stabil TTV: TD: 100/60 mmHg, N: 80x/menit, RR : 20x/menit, BB: 62 kg

Pemeriksaaan fisik: Kelopak mata tidak oedem, konjungtiva tidak pucat, sclera : tidak ikterik. Palpasi TFU : 34 cm (Mc. Donals)

Leopold I : Bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong) Leopold II: Teraba keras, memanjang seperti papan sebelah kanan (puka) Teraba bagianbagian kecil janin sebelah kiri (ekstremitas) Leopold III: Bagian bawah teraba bulat, keras dan tidak melenting (kepala) Leopold IV: Bagian terendah janin sudah masuk PAP 4/5 bagian( Divergen)

BJJ

: (+), frekuensi 136x/menit, teratur

Puntum max : 2 jari dibawah pusat sebelah kanan Hasil tes HB 12,6 g%.

A : Ny T umur 29 tahun G4P2A1 hamil 38 minggu 3 hari. Janin tunggal hidup intra uterin letak kepala P :

1. Memberikan penjelasan tentang hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa ibu hamil 38 minggu 3 hari, TD: 100/60 mmHg, N: 80x/menit, RR : 20x/menit, HB 12,6 g%. Ibu dan janin dalam keadaan baik, ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan. 2. Menanyakan kepada ibu untuk mengulangi tentang tanda-tanda persalinan yang minggu lalu dijelaskan, ibu bisa mengulangi tanda persalinan yaitu: keluarnya lendir darah, mules-mules yang kuat dan sering, dan keluarnya air ketuban (air-air). 3. Memberikan penjelasan tentang persiapan persalinan yaitu perlengkapan bayi dan ibu, perlengkapan mandi ibu dan bayi, kendaraan yang akan membawa ibu ke puskesmas bila ada tanda-tanda persalinan dan biaya yang cukup untuk persalinan, ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan. 4. Memberikan kembali tablet Fe 1x200 mg sehari, vitamin B12 3x50 mg sehari, Kalk diminum 1x500mg sehari, Vit. C diminum 3x50mg sehari. Ibu akan meminum vitamin yang telah diberikan. 5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, ibu akan berusaha mencukupi kebutuhan istirahatnya. 6. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu yang akan datang pada tanggal 14-11-2011 atau atas indikasi, dan ibu mengerti. 7. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN I. PENGKAJIAN A. IDENTITAS Nama Klien Umur Kebangsaan Agama Pendidikan Pekerjaan : Ny. T : 29 tahun : Indonesia : Islam : SMP :IRT Nama Suami Umur Kebangsaan Agama Pendidikan Pekerjaan : Tn. I : 34 tahun : Indonesia : Islam : S1 : Wiraswasta

Alamat Rumah : Jl.Srengseng RT 003/06 No.17 B. ANAMNESA Pada tanggal Oleh : 19 November 2011 : Nia Kurniawati Pukul : 05.30 WIB

1. Keluhan utama pada waktu masuk ( tanyakan sejak kapan, ciri khas ) Mules-mules sejak pukul: 19.00 WIB. Disertai dengan darah bercampur lendir. 2. Riwayat kehamilan ini

2.1 Riwayat menstruasi HPHT tanggal : 11 Februari 2011, pasti, lamanya : 7 hari Banyaknya : 2 x ganti pembalut/ hari Siklus : 28 hari, teratur Konsistensi : Cair 2.2 Pergerakan fetus pertama kali minggu Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir : 10 kali 2.3 Keluhan yang dirasakan pada kehamilan ( bila ada jelaskan ) Rasa lelah Mual dan muntah yang lama Nyeri perut Panas, menggigil Lain lain 2.4 Tanda tanda persalinan His : Ada sejak : pukul 19.00 WIB frekuensi : 2 x10 Kekuatannya : lemah : Tidak dirasakan : Tidak dirasakan : Tidak dirasakan : Tidak dirasakan : Tidak ada Taksiran Persalinan : 18 November 2011 : pada usia kehamilan 16

Lamanya : 20 detik

Pengeluaran pervaginam : lendir bercampur darah 2.5 Riwayat imunisasi: Lengkap sudah TT5 2.6 Buang air besar dan buang air kecil ( kapan terakhir, ciri khas ) :

BAB, pagi, konsistensi : lembek, jumlah; banyak. BAK : baru saja, warna: kuning bening, jumlah : sedikit 2.7 Pola tidur : Tidak ada gangguan, tidur malam 7-8 jam ditambah 2 jam tidur siang 2.8 Kelompok lain : Tidak ada

Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Anak K persalinan e t

J Pertolongan Usia Kehamilan kehamilan Jenis Persalinan Tempat Persalinan Penolong Tgl/tahun Penyulit K

BB

PB

gram cm dan

No

30101999

PKM Kec. Kebo n Jeruk

Aterm

Sponta n

Bidan

Tidak ada

2900

47

S e h a t S e

2.

2611-

PKM Kec.

Aterm

Sponta

Bidan

Tidak

3400

49

2003

Kebo n Jeruk

ada

h a t

3.

2010

RS BK

32 minggu

dokter

IUFD

4.

Hamil ini

C.PEMERIKSAAN 1. Keadaan Umum Kesadaran Keadaan emosional ( tingkat kecemasan ) 2. Tanda Vital Tekanan darah Nadi 3. Tinggi badan 4. Pemeriksaan fisik 4.1. Muka : 120/80 mmHg : 84 x / menit : 152 cm Suhu tubuh Pernafasan : 36,50 C : 22 x / menit : Baik : Compos Mentis : Stabil

Konjungtiva Kelopak Mata Sclera 4.2. Mulut dan gigi Lidah dan geraham Gigi 4.3. Kelenjar Tyroid

: Tidak Pucat : Tidak Oedem : Tidak Ikhterik

: Tidak stomatitis dan bersih : Tidak caries

Pembesaran Kelenjar : Tidak ada pembesaran 4.4. Kelenjar getah bening Pembesaran 4.5. Dada Jantung Paru Payudara Pembesaran Putting susu Simetris : Ya : Kanan dan kiri menonjol : Ya : Tidak bunyi mur-mur : Tidak wheazing : Tidak ada pembesaran

Benjolan Pengeluaran

: Tidak teraba pada saat pemeriksaan : Belum ada

4.6. Punggung dan pinggang Posisi tulang belakang Pinggang ( nyeri ketuk ) : Lordosis fisiologis : Tidak ada

4.7. Ekstremitas atas dan bawah Oedem : Tidak ada

Kekakuan Otot dan Sendi : Tidak ada Kemerahan Varises Refleks : Tidak ada : Tidak ada : Positif kiri dan kanan

4.8. Abdomen Bekas luka operasi Pembesaran : Tidak ada : Sesuai usia kehamilan

Konsistensi Benjolan Pembesaran lien / liver Kandung kemih 5. Pemeriksaan Kebidanan 5.1. Palpasi Uterus : TFU Leopold I

: Kenyal : Tidak ada : Tidak ada : Kosong

: 34 cm (Mc. Donalds) :Teraba bagian fundus bulat, lunak dan tidak melenting (bokong)

Leopold II :Teraba keras memanjang seperti papan sebelah kanan (puka) Teraba bagian-bagian kecil janin sebelah kiri (ekstremitas) Leopold III:Teraba bagian bawah bulat, keras dan tidak melenting (kepala) Leopold IV:Bagian terendah janin sudah masuk PAP 4/5 bagian (Divergen)

5.2. Aukskultasi BJJ Frekuensi : Positif : 140 x / menit, teratur

Punctum max : sebelah kanan di bawah pusat

5.3. Ano-genital ( inspeksi ) Perineum ( luka parut ) : Tidak ada Vulva vagina : Warna : Kemerahan Fistula : Tidak ada Pengeluaran pervaginam Warna : Ada Konsistensi : Kemerahan Luka : Tidak ada Varises: Tidak ada :Agak kental Jumlah : 10 cc

Kelenjar Bartolini ( pembengkakan ) : Tidak ada pembengkakan Anus Hemoroid : Tidak ada

5.4. Pemeriksaan dalam atas indikasi : Data awal. Pukul : 05.30 WIB Dinding vagina Portio Konsistensi Posisi portio Pembukaan serviks Oleh : Nia Kurniawati

: Tidak ada benjolan : Tipis : Lunak : dimuka : 6 cm

Ketuban Presentasi fetus Penurunan bag terendah Posisi Imbang Fetofelpik

: Positif : Kepala : Hodge II : UUK kanan depan : Tidak CPD

D. PEMERIKSAAN LABORATORIUM : Darah Urin : Hb : Protein Reduksi Glukosa : Tidak dilakukan pemeriksaan : Tidak dilakukan pemeriksaan : Tidak dilakukan pemeriksaan : Tidak dilakukan pemeriksaan

II. INTERPRETASI DATA Diagnosa Ibu : G4 P2 A1 hamil 40 minggu 1 hari, inpartu kala 1 fase aktif

Diagnosa Janin : Tunggal hidup, intra uterine, presentasi kepala UUK kanan depan

III. MASALAH POTENSIAL Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI

Tidak ada

V. PERENCANAAN

1. Lakukan Informed consent persetujuan tindakan medis. 2. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemerikasaan. 3. Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda kala II 4. Siapkan ruangan dan melengkapi peralatan serta obat-obatan yang dibutuhkan untuk menolong persalinan 5. Berikan dukungan dan motivasi pada ibu 6. Anjurkan pada ibu untuk mengosongkan kandung kemih 7. Cukupi kebutuhan nutrisi ibu 8. Anjurkan ibu untuk berjalan-jalan (mobilisasi) 9. Ajarkan ibu tekhnik relaksasi saat his. 10. Pantau TTV, his, BJJ dan kemajuan persalinan sesuai dengan partograf 11. Dokumentasikan semua tindakan

VI. PELAKSANAAN 1. Melakukan informed consent persetujuan tindakan medis pada ibu dan keluarga untuk ditandatangani. 2. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan, saat ini ibu dan bayi dalam keadaan baik. Ibu telah memasuki masa persalinan dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut : TD : 120/80 mmHg, N : 84 x/i, S : 36,50C, Rr : 22 x/i, pembukaan : 6 cm, BJJ : 140 x/i. 3. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda pada kala II, yaitu adanya dorongan meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol dan vulva dan vagina membuka.

4. Menyiapkan ruangan dan melengkapi peralatan serta obot-obatan yang dibutuhkan untuk menolong persalinan. 5. Memberikan dukungan dan motivasi pada ibu agar ibu siap menghadapi persalinan. 6. Menganjurkan pada ibu untuk mengosongkan kandung kemih yaitu menganjurkan ibu untuk ke kamar mandi atau bisa melalui pisvot, gunanya agar kepala bayi tidak tertahan. 7. Mencukupi nutrisi ibu yaitu memberi ibu makan dan minum agar ibu kuat dalam mengedannya nanti. 8. Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan (mobilisasi) disekitar ruangan bersalin, jika ibu tidak bisa berbaringlah ditempat tidur dengan posisi miring kekiri , agar tidak terjadi penenkanan pada rahim ibu. 9. Mengajarkan ibu tekhnik relaksasi yaitu saat ada his menarik nafas lewat hidung dan dikeluarkan lewat mulut, lakukan terus-menerus saat his muncul serta tidak boleh mengejan. 10. Pantau TTV, kemajuan persalinan 4 jam kemudian, dan his, BJJ setiap setengah jam sesuai dengan partograf. 11. Mendokumentasikan semua tindakan.

VII. EVALUASI 1. Informed consent persetujuan tindakan medis telah disetujui dan ditandatangani oleh ibu dan keluarga. 2. Ibu dan keluarga mengerti tentang penjelasan yang telah diberikan.

3. Ibu

mengerti

tentang

tanda-tanda

kala

II

dan

berjanji

akan

memperhatikannya. 4. Ruangan dan peralatan serta obat-obatan yang dibutuhkan untuk menolong persalinan telah disiapkan. 5. Ibu telah diberikan dukungan dan motivasi serta ibu siap untuk menghadapi persalinan. 6. Ibu telah mengosongkan kandung kemih dengan pergi ke kamar mandi 7. Ibu telah makan setengah bungkus roti dan minus teh manis hangat. 8. Ibu telah melakukan mobilisasi yaitu jalan-jalan. 9. Ibu telah melakukan tekhnik relaksasi. 10. TTV, his, BJJ dan kemajuan persalinan akan dipantau 4 jam kemudian pada pukul 09.30 WIB sesuai dengan partograf. 11. Semua tindakan telah didokumentasikan.

SOAP KALA II Tanggal 19-11-2011 S Pukul : 06.15 WIB

: Ibu mengatakan ingin buang air besar dan ingin meneran dan keluar air dari kemaluannya seperti kencing yang tidak dapat ditahan.

: Keadaan umum Kesadaran

: Baik : Compos Mentis

Keadaan Emosional : Stabil Pemeriksaan Tanda-tanda vital : Tekanan Darah Nadi Pemeriksaan Fisik Mata Konjungtiva Sklera His :4x/10menit, DJJ Kandung kemih : Kelopak mata tidak bengkak : Tidak pucat : Tidak ikhterik Lamanya : 45 detik : 142 x/ menit : Kosong : 120/80 mmhg : 84x/menit Pernapasan : 20 x/mnt

Suhu : 36,5C

Pemeriksaan dalam atas indikasi : Tanda gejala kala II yaitu ada dorongan meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva membuka. Portio tidak teraba, pembukaan lengkap (10 cm), ketuban (-) pecah spontan, warna jernih, presentasi kepala, penurunan: H IV A P : Ny T umur 29 tahun P3A1 partus kala II :

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa ibu akan segera melahirkan, ibu dan keluarga mengerti tentang penjelasan yang diberikan. 2. Mnganjurkan kepada ibu untuk didampingi suami atau keluarga dalam persalinan, ibu ingin didampingi suaminya. 3. Mempersiapkan dan mendekatkan alat-alat partus, dan alat-alat sudah disiapkan. 4. Mengatur posisi ibu senyaman mungkin untuk persalinan, posisi ibu telah nyaman. 5. Mendengarkan BJJ ketika tidak ada his, BJJ telah didengarkan. 6. Menolong persalinan, kepala tampak di vulva 5-6 cm tangan kanan beralaskan kain di bokong menahan perineum, tangan kiri disub oksiput (belakang kepala) menahan agar tidak cepat defleksi. 7. Melakukan pertolongan persalinan sesuai 58 langkah APN. 8. Memimpin ibu untuk meneran dengan baik saat ada His dengan posisi ibu menarik kedua lipatan paha sampai mendekati perut ibu dan dagu ibu menempel pada dada, ibu mengerti cara yang diajarkan. 9. Bayi lahir pukul 06.20 WIB, menangis spontan, jenis kelamin: laki-laki, BB: 3350 gram, PB: 48 cm, warna kulit: kemerahan, cacat (-), anus (+), tonus otot: kuat.

SOAP KALA III Pada tanggal : 19-11-2011 S O Pukul: 06.25 WIB

: Ibu mengatakan masih mules tetapi sudah sedikit merasa lega : Keadaan umum ibu: baik, Kesadaran: composmentis, Keadaan emosional: stabil, TFU: sepusat, kontraksi uterus: baik, kandung kemih: kosong

A P

: Ny. T P3A1 Partus Kala III : 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahawa saat ini ia dalam keadaan baik, memberikan selamat atas kelahiran bayinya serta memberitahu ibu bahwa akan dilakukan pengeluaran pasenta dan ibu mengerti serta merasa senang. 2. Melakukan pemeriksaan adakah janin yang kedua dengan cara palpasi fundus ibu dan ternyata janin tunggal. 3. Melakukan manajemen aktif kala III, yaitu : a. Beritahu ibu akan disuntik oksitosin 10 IU, suntikan oksitosin di 1/3 paha antero lateral secara IM dengan mengaspirasinya terlebih dahulu. Ibu telah disuntik oksitosin 10 IU. b. Melakukan peregangan tali pusat terkendali (PTT) dengan cara tangan sebelah kiri mendorong uterus kearah dorsokranial, dan

tangan kanan melakukan peregangan dengan memindahkan klem 5-10 cm di depan vulva. Sudah terlihat tanda-tanda perlepasan plasenta seperti ada semburan darah, tali pusat memanjang, fundus uteri globuler dan plasenta lahir spontan jam 06.25 WIB, kotiledon : 20, tebal : 2 cm, diameter : 20 cm, insersi : sentralis, panjang tali pusat 40cm, berat : 500 gram c. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan massage uterus selama 15 detik atau 15 kali putaran, letakkan telapak tangan difundus dan lakukan massage dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras)

SOAP KALA IV Tanggal 19-11-2011 S Pukul: 06.25 WIB

: Ibu mengatakan merasa sangat letih dan masih terasa mules tetapi ibu sangat senang atas kelahiran bayinya.

: Keadaan umum ibu: baik, Kesadaran: composmentis, Keadaan emosional: Stabil. TTV : TD: 120/80 mmHg, suhu 36,5C, nadi 80 x/mnt, RR 20 x/mnt, kontraksi uterus baik, TFU 1 jari bawah pusat, konsistensi uterus baik, kandung kemih kosong, pengeluaran lokhea rubra 50cc. Perineum : ruptur grade 1

A P

: Ny. T P3A1 Partus Kala IV dengan ruptur perineum. :

1. Memeriksa robekan jalan lahir dengan ruptur perineum grade I ibu akan di hekting tanpa anastesi lokal, melakukan hekting luar secara one by one sebanyak 3, hekting sudah di lakukan dan tidak ada rembesan darah. 2. Mengajarkan ibu untuk masase fundus dengan cara tangan kanan memegang bayi dan tangan kiri meraba perut dibawah pusat yang terasa keras, putar searah jarum jam atau sirkuler bila ibu merasa perut tidak terasa keras atau lembek dan keuar darah dari kemaluan ibu yang sangat banyak ibu diminta segera panggil peugas kesehatan dan ibu bisa melakukannya dengan baik serta akan waspada. 3. Membersihkan badan ibu, ganti dengan pakaian ibu dan pakaikan pembalut. Ibu sudah dibersihkan pakaian sudah diganti dan sudah dipasang pembalut. 4. Merapihkan alat alat persalinan dan merendam peralatan ke dalam larutan klorin selama 10 menit. 5. Memberitahu ibu untuk tetap memenuhi nutrisinya agar tidak lemas karena habis mengedan dan ibu memakan 1 bungkus roti dan meminum teh manis hangat. 6. Memberikan penjelasan bahwa mulas yang dirasakan saat ini adalah normal karena rahim ibu berkontraksi untuk mengembalikan pada keadaan semula sebelum hamil, ibu mengerti dan paham. 7. Mengajarkan ibu perawatan luka perineum yaitu jika ibu setelah BAB dan BAK ibu cuci bersih tanpa menggunakan sabun apapun karena sifat sabun

basa dan akan membunuh bakteri baik, lalu keringkan dengan kain bersih dan lembut, jika celana dalam ibu lembab atau basah segera ganti karena bakteri jahat yang menyebabkan infeksi senang di tempat yang lembab. Ibu mengerti dan akan melakukannya. 8. Menganjurkan kepada ibu untuk tidak menahan BAK/BAB karena dapat mengambat kontraksi uterus, ibu mengerti dan tidak akan menahan BAK/BAB. 9. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI sedini mungkin kepada bayinya. Dan ibu mengerti serta mau memberikanASi pada bayinya. 10. Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini seperti ibu bisa tiduran dengan miring ke arh kiri atau kanan, dan ibu bisa melakukannya dengan baik 11. Mengobservasi perdarahan, kontraksi uterus dan konsistensi uterus perdarahan 25 cc, kontraksi uterus baik dan konsistensi uterus keras, Mengobservasi TTV 15 menit sekali pada 1 jam pertama dan 30 menit sekali pada jam ke II, ibu telah diobservasi setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit apa jam kedua dan mencatatnya kedalam patograf. 12. Memberikan terapi obat kepada ibu, ibu telah diberikan terapi obat Amoxicilin 500 mg X tablet dengan dosis 3x1, Asam mafenamat 500 mg dengan dosisi 3x1, Vit A 200.000 iu, obat telah diberikan dan ibu telah meminumnya. 13. Melengkapi partograf, partograf sudah dilengkapi.

14. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.

Vous aimerez peut-être aussi