Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
5KM MUDZDALIFAH
MINA
Ikhram haji
1. Pada tanggal 8 dzulhijah mulai berpakaian ikhram yang
didahului dengan melakukan sunah-sunah ikhram.
2. Setelah berikhram niat dengan ucapan labaika hajjan di
maktab / hotel
3. Setelah niat harus menjaga semua larangan ikhram
4. Berangkat ke Arofah dengan perjalanan sistem taradudi
5. Membaca talbiyah , bagi laki-laki suara jahr bagi wanita
suara sihr
6. Pembacaan talbiyah diakhiri setelah lontar jumrah
aqobah
7. Menuju tenda-tenda yang disiapkan oleh maktab
8. Menginap semalam menanti hari wukuf pada tgl 9
dzulhijah
PAKAIAN IHRAM
Adab akan berihram
1. Bersih-bersih
Niat Haji
CARA MELAKSANAKAN HAJI
HARI TARWIYAH
Dinamakan Tarwiyah(pembekalan) karena jamaah
haji pada zaman Rasulullah menuju ke Mina mengisi
pembekalan air untuk menuju ke arofah
Pada hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah) jamaah haji
disunnahkan ke Mina dalam perjalanan menuju
Arofah
Selama Tarwiyah di Mina disunnahkan
melaksanakan sholat Dhuhur, Ashar, Magrib, Isya,
serta Subuh pada tanggal 9 Dzulhijjah kemudan
sehabis Subuh menuju ke Arofah
MENUJU KE ARAFAH
1. Menempati kemah yang telah di sediakan oleh maktab
2. Selama di arafah jama’ah di urus oleh maktab
konsumsi, angkutan, sakit, wafat, dll
3. Fasilitas wc/kamar mandi terbatas perlu antri dan
kesabaran
4. Terus berpakaian ikhram dan trus menutup aurat
5. Sambil menuggu wukuf mengikuti petunjuk kloter
(banyak dzikir, baca qur’an,dan selalu menghindar diri
dari rafas, fasiq, dan jidal)
6. Bila terganggu kesehatan menghubungi karu, karom,
TKHI, kloter
7. Menjelang pelaksanaan wukuf 9 dzulhijah
8. Pesiapan mendengarkan wukuf (TPIHI)
9. Wukuf dimulai setelah waktu dzuhur
10. Diakhiri terbit fajar 10 dzulhijah
11. Sholat dzuhur dan ashar dijamak qashar(jamak
qashar takdhim)
12. Memasuki saat wukuf selalu do’a, dzikir, dan
membaca kalimat thayibah dan alqur’an
13. Wukuf dilakukan dalam tenda maupun di luar
tenda
14. Wukuf selesai setelah magrib
WUKUF
Arti wukuf adalah hadir di Arofah pada tanggal 9
Dzulhijjah setelah tergelincir matahari sampai
dengan fajar (magrib) tanggal 10 Dzulhijjah dengan
niat menunaikan ibadah haji
Pelaksanaan wukuf mendapatkan sebagian siang
dan sebagian malam
Jamaah haji Indonesia diberangkatkan ke Arofah
tanggal 8 Dzuhijjah
SUNNAH-SUNNAH WUKUF
1. Wukuf nabi dibagian bawah timur Jabar Rahmah
2. Mandi di Arofah
3. Bersuci dari hadas dan najis
4. Tidak berpuasa
5. Dengan khusuk berdo’a membaca al Qur’an dan
kalimat toyibah
6. Hati selalu ingat kepada Allah
7. Menyesali dosa-dosanya
8. Banyak berdo’a karena tempat ijabah
YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
WUKUF
1. Sampai di Arofah menempati kemah masing-masing
yang telah disediakan oleh maktab
2. Wukuf tidak ditentukan caranya
3. Wukuf tidak boleh diwakilkan (sebab dalam rukun haji)
4. Mendengarkan khutbah wukuf
5. Sholat Dhuhur dan Ashar di Jamak Qasar Taqdim
6. Ingat wukuf di Arofah adalah tempat ijabah untuk itu
harus banyak berdo’a
7. Waktunya longgar tetapi jangan disia-siakan walaupun
1 detik/menit yang tidak bermanfaat
HIKMAH WUKUF
Puncak ibadah haji adalah wukuf di Arafah tanggal 9
dzulhijjah. Kaitannya dengan kehidupan manusia satu
saat kehidupan manusia berhenti mendadak (jantung
berhenti, mata berhenti semua berhenti)
Untuk mengingat pada sat manusia akan dikumpulakan
di padang Mahsyar, padang Arafah ini sebagai lambang
padang Mahsyar
Arofah tempat berkumpulnya jamaah haji sseluruh
penjuru dunia yang beda bahasa, kulit, suku, pangkat,
derajat danlain-lain, tetapi mempunyai satu tujuan yang
dilandasi persamaan tidak ada perbedaan
Arofah tempat pembebasan yang merupakan muktamar
akbar yang berlanjut berkumpul lagi di Muzdalifah dan di
Mina
MABIT DI MUZDALIFAH
1. Mabit di Muzadalifah pada malam tanggal 10
Dzulhijjah, menunggu sampai tengah malam baru
berangkat ke Mina
2. Menggunakan sistem Taraddudi
3. Mencari kerikil
4. 7 buah untuk melempar Aqobah
5. 49 buah bila akan nafar awal
6. 70 buah bila akan nafar tsani
7. Tidak ada seorang sahabatpun mengambil kerikil
kecuali di Muzdalifah dan Mina
8. Banyak membaca talbiyah, dzikir, berdo’a, membaca
alqur’an
9. Istirahat dan Tidur
10. Disebutkan dalam surat Al Baqoroh 199 yang
artinya “Kemudian bertolaklah ketempat bertolak
orang banyak dan mohonlah ampun kepada Allah”
juga disebutkan Al Baqoroh 198
11. Setelah tengah malam berangkat ke Mina menuju
ke tenda yang disediakan maktab
MENUJU KE MINA
Tanggal 10 Dzulhijjah
Berangkat menuju ke Mina menempati
kemah di Mina
Dilanjukan jumrah Aqobah, waktunya sejak
Dhuha sampai tidak terbatas
Rasul dari Muzdalifah tidak henti-hentinya
beserta para sahabat selalu membaca
talbiyah
MELONTAR JUMRAH AQOBAH
Cara melontar:
1. Dengan membaca takbir setiap lemparan
2. Tiap lemparan satu kerikil
3. Ada gerakan tangan untuk melempar
4. Batu kerikil diyakini jatuh di Marma(sumur/ yakin
kena tugu Jamarah Aqobah)
5. Harus dengan tangan
6. Dengan tujuh kerikil
7. Bukan kerikil yang sudah digunakan untuk melontar
8. Selesai tujuh kali dilanjutkan berdo’a
KEMBALI KE TENDA MINA
Bagi yang keadaannya tidak memungkinkan
sebaiknya kembali ke tenda Mina setelah lempar
jumrah Aqobah
Namun bagi yang mampu dan berkuasa bisa
mlanjutkan melakukan Thawaf Ifadah dan Sa’I ke
Makkah
Namun sebelum Magrib harus sudah sampai di Mina
lagi
MABIT DI MINA
1. Arti mabit adalah bermalam di Mina pada tanggal
11, 12, dan atau 13 Dzulhijjah dalam rangka
melaksanakan rangkaian manasik haji
2. Mabit di Mina hukumnya wajib
3. Waktu mabit di Mina ialah malam hari dimulai
waktu Magrib sampai terbit fajar
4. Tempat mabit ialah seluruh wilayah Mina termasuk
Kharatulisan dan batas peluasan hukum mabit
(Minajadid)
5. Amalan-amalan selama wukuf yaitu: banyak
berdo’a , dzikir, baca alqur’an, dan amalan yang
mendekatkan diri kepada Allah/Al Baqarah 203
Tanggal 11 Dzulhijjah sehabis Zawal (setelah Dhuhur
sampai dengan malam berikutnya), melempar
jumrah dari Ula, Wustha, dan Aqobah masing
masing 7 lemparan
Bila mewakilkan dirinya harus melempar dahulu baru
yang diawakili urutannya Ula, Wustha, dan Aqobah
dengan sempurna lalu kembali ke Ula, Wustha, dan
Aqobah untuk yang diwakili
Kembali ke tenda Mina lagi
Tanggal 12 Dzulhijjah
Setelah waktu Zawal yaitu sesudah Dhuhur
melempar jumrah Ula, Wustha dan Aqobah
Bila akan mengambil Nafar Awwal sehabis lempar 3
jumrahan lalu kembali ke Makkah sebelum Magrib
tiba(meninggalkan Mina)
KAPAN HEWAN BOLEH DISEMBELIH?
Kementerian Agama (bimbingan manasik haji) ;
setelah ada amalan haji dan umrah dilanggar,
sehingga bagi Haji Tamattu’ Damnya boleh
disembelih setelah melakukan umrah
Namun bagi yang mampu afdhal berhaji sembelihan
hari Nahr
Hari Nahr : 10 Dzulhijjah yang diamalkan haji
1. Melempar jumrah Aqobah
2. Menyembelih Hadyu atau Dam
3. Mencukur rambut atau memendekkan rambut
4. Thawaf Ifadah dan Sa’I
5. Kembali lagi ke Mina sebelum Magrib
Tahalul
Tahalul adalah keadaan seseorang telah dihalalkan /
dibolehkan melakukan perbuatan yang dilarang
selama dalam keadaan ihram
Ditandai dengan setelah memotong/mencukur
rambut kepala
Menjadi halal semua larangan ihram
Bagi pria disunnahkan mencukur sampai cepak yang
dimulai dari sebelah kanan
Bagi wanita rambut dikumpulkan (diruntut) dan
dipotong ujungnya
Paling sedikit memotong tiga helai rambut
Sebaiknya memotong sendiri
Bila minta tolong, yang dimintai tolong sudah
memotong dulu
THAWAF IFADAH
Pengertian Thawaf Ifadah:
1. Adalah rukun haji, oleh karena itu seorang
jamaah haji tidak melaksanakan Thawaf Ifadah
maka hajinya tidak sah
2. Thawaf Ifadah Haji Tamattu’ selalu disertai
dengan Sa’i seperti umrah
Waktu Thawaf Ifadah:
1. Thawaf Ifadah dapat dilakukan sebelum Nafar,
yaitu sebelum mwninggalkan Mina tanggal 12
atau 13 Dzulhijjah
2. Thawaf Ifadah juga dapat di lakukan setelah
Nafar, yaitu setelah taggal 12 atau 13 Dzulhijjah
pada saat haji sudah meninggalkan Mina
MENYEGERAKAN THAWAF IFADAH
Thawaf Ifadah dan Sa’i harus segera di lakukan (tidak
di tunda-tunda) oleh jamaah haji, kecuali ada alasan
sar’I misalnya wanita haid, sakit, tidak aman, dll
Siti Aisyah selalu menyuruh para wanita agar segera
melakukan Thawaf Ifadah pada hari Nahr karena
dikhawatirkan akan haid
SA’I
Telah diterangkan di atas, bahwa jamaah haji
yang melaksanakan Haji Tamattu’ pada saat
melakukan Tawaf Ifadah harus diikuti dengan
Sa’i, sebagaimana dalam umrah
Tata cara pelaksanaan Sa’i haji sama seperti Sa’I
umrah hanya saja dalam Sa’I haji setelah selesai
Sa’i tidak disertai memotong rambut
THAWAF WADA’
Pengertian Thawaf Wada’ ialah:
1. Thawaf perpisahan atau pamitan yang dilakukan
oleh jamaah haji sebelum kembali ke tanah air pada
saat akan meninggalkan Kota Makkah
2. Para ulama telah sepakat tentang disyariatkannya
Thawaf Wada’ berdasar hadist yang di riwarkan
Muslim dan Abu Daud:
yang artinya :”orang-orang yang berpaling menuju
berbagai jurusan. Maka sabda nabi saw: janganlah
salah seorang darimu berangkat sebelum ia
melakukan pertemuan terakhir dengan Baitullah.”
WAKTU PELAKSANANNYA