Vous êtes sur la page 1sur 21

• 1515351125/37 • 1515351136/41

• PUTU KEVIN YUDHIA • I PUTU PUTRA WASISTA

• 1515351142/43
• I MADE DWI DARMA BUDIAWAN

• K E LO M P O K 8
1
ASPEK KEPRILAKUAN PADA PENGANGGARAN MODAL

FAKTOR-FAKTOR KONSEKUSENSI TAMPILAN SARAN-SARAN


KEPRILAKUAN PENYIMPANGAN PADA RASIONAL PERBAIKAN
PROSES PENYUSUNAN
ANGGARAN

2
FAKTOR-FAKTOR
KEPRILAKUAN
Manajer keuangan dan akuntan manajemen terlibat
secara mendalam pada penyusunan anggaran
operasional, baik dalam pengembangan anggaran
maupun dalam pelaporan kinerja setelahnya.
FAKTOR-FAKTOR KEPRILAKUAN

Definisi Penyusunan Anggaran


Modal
Penyusunan anggaran modal dapat didefinisikan sebagai proyeksi
mengalokasikan dana untuk proyek atau pembelian jangka panjang.
Keputusan penyusunan anggaran modal dibuat ketika kebutuhan untuk
itu muncul dan melibatkan jumlah uang yang relative besar,komitmen
dana jangka panjang, dan ketidakpastian yang disebabkan oleh
panjangnya waktu yang terlibat dan kesulita dalam mengestimasikan
variabel-variabel pengambilan keputusan.

5
1 2 3
Implementati Control and
Goal Setting on Performance
Stage Evaluation
Stage Stage

Aktivitas perencanaan dimulai Pada tahap implementasi rencana formal Anggaran yang diimplementasikan akan
dengan penterjemahan tujuan utama digunakan untuk mengkomunikasikan berfungsi sebagai unsur kunci dalam
organisasi ke dalam aktivitas spesifik objectives dan strategi-strategi organisasi system pengendalian. Anggaran
dari sasaran-sasaran. dan untuk memotivasi secara positif tersebut akan menjadi tolok ukur bagi
orang-orang yang ada di dalam kinerja aktual dan akan menjadi dasar
organisasi. penilaian bagi Management by
Exception.
.

6
Jenis dan Pentingnya Faktor-faktor Keprilakuan dari
Penyusunan Anggaran Modal

2. Masalah Prediksi yang


Disebabkan oleh Perilaku
Manusia

1. Masalah dalam Mengidentifikasi


Proyek Potensial
Sebagaimana dapat dilihat, orang-orang yang terlibat Perubahan keberhasilan dari suatu proyek sejalan dengan waktu
dalam penyusunan anggaran harus memiliki sebaiknya dipertimbangkan dalam memprediksikan data untuk
kemampuan kreatif untuk mencari dan meneliti sejumlah pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan peningkatan
proyek modal potensial yang tersedia bagi organisasi. kinerja dari karyawan yang terlibat dalam proyek tersebut.

7
Jenis dan Pentingnya Faktor-faktor Keprilakuan dari
Penyusunan Anggaran Modal

3. Masalah Manajer dan Ukuran


Kinerja Jangka Pendek
Manajemen puncak harus mempertimbangkan siklus
ini dalam prosedur seleksi proyek dan sebaiknya
mengevaluasi sampai sejauh mana masalah tersebut
terjadi dan bagaimana hal itu akan memengaruhi
usulan tertentu.

4. Masalah yang Disebabkan oleh


Identifikasi Diri dengan Proyek
Terdapat mekanisme yang elegan untuk
“menyelamatkan” proyek sebelum manajer yang
sebenarnya sangat bagus meninggalkan perusahaan
atau bertindak secara disfungsional untuk menghindari
keharusan untuk mengakui bahwa suatu proyek yang
mereka usulkan tidak berhasil.
Jenis dan Pentingnya Faktor-faktor Keprilakuan dari
Penyusunan Anggaran Modal

5. Pengembangan Anggota dan Proyek 6. Penyusunan Anggaran Modal sebagai


Modal Ritual
Dalam proses seleksi proyek, manajemen puncak Beberapa ilmuwan keperilakuan menyarankan bahwa
harus mempertimbangkan apakah proyek yang seluruh proses penyusunan anggaran modal adalah
diusulkan baik untul pengembangan dari si pengusul sebuah ritual.
proyek tersebut pada saat ini.

9
Jenis dan Pentingnya Faktor-faktor Keprilakuan dari
Penyusunan Anggaran Modal

7. Perilaku Mencari Risisko


dan Menghindari Risiko 8. Membagi Kemiskinan
Individu bereaksi secara berbeda terhadap Fenomena “membagi kemiskinan” sering
risiko. Beberapa orang tampaknya kali memiliki dampak yang penting dalam
menikmati pengambilan keputusan yang proses penyusunan anggran modal. Hal ini
berisiko dan berdaa dalam situasi yang terjadi ketika tersedia lebih banyak proyek
berisiko sementara yang lain mencoba anggaran modal yang potensial lebih
untuk menghindari hal-hal tersebut. menguntungkan dibandingkan dengan dana
yang tersedia untuk mendanainya, suatu
kondisi yang disebut dengan rasionalisasi
modal.

10
KONSEKUSENSI
PENYIMPANGAN PADA
PROSES PENYUSUNAN
ANGGARAN
K O N S E K U S E N S I P E N Y I M PA N G A N PA D A P R O S E S
P E N Y U S U N A N A N G G A R A N

Distrust (Rasa Tidak Resistance(Resistensi) Internal Conflict(Konflik Other Unwanted Side Effects
Percaya) Internal) (Efek Samping Lain Yang
Anggaran adalah sumber dari Walaupun anggaran digunakan Gejala/tanda yang paling umum Tidak Diinginkan)
tekanan yang dapat secara luas dan sangat dari adanya konflik adalah Anggaran dapat menghasilkan
menciptakan mendukung, namun tetap ketidakmampuan untuk efek-efek samping lainnya yang
kecurigaan/ketidakpercayaan, ditolak oleh banyak anggota mencapai kerjasama tidak diharapkan.
permusuhan, dan organisasi. antarindividu dan
menyebabkan penurunan antarkelompok selama proses
kinerja. penyusunan budget.
Distrust
(Rasa Tidak Percaya)

A l a s a n 1. Anggaran cenderung terlalu menyederhanakan atau mengubah situasi


m u n c u l n y a “sebenarnya” dan gagal memberikan keberagaman faktor eksternal.
2. Anggaran tidak cukup menggambarkan variabel-variabel kualitatif
k e t i d a k p e r c a y a a n seperti tenaga kerja, kualitas bahan, dan efisiensi mesin.
3. Anggaran menggambarkan secara sederhana apa yang telah diketahui
supervisor.
4. Anggaran secara teratur digunakan untuk menggerakkan supervisor
sehingga ukuran-ukuran kinerja dapat diperkirakan.
5. Anggaran melaporkan penekanan pada hasil bukan pada sebab.
6. Anggaran mengganggu gaya kepemimpinan para supervisor.
7. Anggaran cenderung memberi tekanan pada kegagalan.

13
Resistance(Resistensi)

A l a s a n t e r j a d i n ya p e n o l a k a n Anggaran membawa perubahan,

1. dengan demikian mengancam


status quo.

Banyak manajer dan supervisor


tidak paham mengenai seluk beluk
penyusunan anggaran. 3. Proses anggaran membutuhkan

2. sejumlah besar perhatian dan


menyita banyak waktu.

14
Internal Conflict
(Konflik Internal)

Konflik internal dapat berkembang sebagai hasil dari interaksi-


interaksi ini, atau sebagai hasil dari laporan kinerja yang
diperbandingkan antara satu departemen dengan departemen lainnya.
Gejala/tanda yang paling umum dari adanya konflik adalah ketidakmampuan
untuk mencapai kerjasama antarindividu dan antarkelompok selama proses
penyusunan budget.
O t h e r U n w a n t e d S i d e E f f e c t s ( E f e k S a m p i n g
L a i n Y a n g T i d a k D i i n g i n k a n )

1. Terbentuknya kelompok-kelompok (informal) kecil yang menggagalkan


pencapaian sasaran-sasaran anggaran.

2. Dapat memberikan tekanan yang berlebihan mengakibatkan frustasi,


kemarahan, dan penyakit-penyakit fisik yang diakibatkan oleh
stress.

3. Anggaran juga dapat menekan inisiatif individu


dan inovasi-inovasi

16
TAMPILAN
RASIONAL
TAMPILAN RASIONAL

• Faktor manusia sangat terlibat dalam proses penyusunan anggaran modal.


Dalam meninjau faktor-faktor ini, terdapat masalah masalah-masalah yang
ditimbulkan oleh:

1. kesulitan dalam mengidentifikasikan dan memilih proyek modal dan


kebutuhan akan kreativitas dan penilaian manusia

2. kesulitan dalm memprediksi perilaku manusia dan bagaimana hal ini


diperparah oleh sifat jangka panjang dari proyek modal.

3. terdapat banyak manajer yang cenderung untuk memiliki perspektif jangka


pendek karena evaluasi kinerja mereka biasanya didasarkan pada ukuran-
ukuran jangka pendek.

18
SARAN-SARAN
PERBAIKAN
SARAN-SARAN
PERBAIKAN

1. Penting bagi mereka yang terlibat dalam penyusunan anggaran modal


menyadari faktor-faktor keperilakuan yang melekat pada proses tersebut

2. Audit pasca-implementasi dilakukan terhadap proyek-proyek anggaran


modal

3. Audit pasca-implementasi yang disarankan di sini sebaiknya dilakukan


sebelum akhir dari masa proyek modal tersebut dan sebaiknya
mempertimbangkan kondisi-kondisi yang berubah

4. Menetapkan ukuran-ukuran kinerja jangka pendek untuk proyek modal yang


konsisten dengan kinerja jangka panjang dari proyek tersebut.
Thank you!
Any questions?

Vous aimerez peut-être aussi