Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Muthiya
Ely Yoga Ayu Mul Ramos
Pengertian ?
Uji Substantif
Pengauditan
Tujuan Utama Auditor Memeriksa Persediaan untuk Meyakinkan Bahwa: Existence Ownership
3 2
Cut-off Valuation
4
Indentification Completeness
8
Disclosure Relevance
10
Dalam perusahaan industri, persediaan memiliki tingkat likuiditas dan nilai yang besar Persediaan sering kali disimpan pada lokasi yang berbeda, yang terkait dengan manajemen persediaan yang diterapkan oleh perusahaan Keanekaragaman jenis persediaan akan menciptakan kesulitan bagi pemeriksa Faktor keusangan (obsolescence) persediaan merupakan kompleksitas lain dalam pemeriksaan persediaan Tersedianya alternatif metode penilaian persediaan
Ada beberapa siklus persediaan dan penggudangan yang harus diperiksa oleh auditor diantaranya:
Pengiriman
Didalam siklus persediaan dan penggudangan, terdapat juga fungsi bisnis dan dokumen terkait didalamnya seperti berikut ini.
No Fungsi-fungsi Bisnis dalam Siklus Persediaan dan Penggudangan Mengolah order pembelian Menerima bahan yg baru Menyimpan bahan baku Dokumen Terkait
1 2 3
Permintaan pembelian dan order pembelian Laporan penerimaan barang dan faktur rekaman Catatan perpetual bahan baku
Mengolah barang
1 2
3 4 5 6
7
inventory taking Test penilaian harga persediaan dengan membandingkan pada faktur/data lain dari langganan. Untuk ini pilih barang yang bernilai material dalam daftar persediaan. Perhatikan kemungkinan perubahan sistem dari metode tahun lalu. Periksa semua penjumlahan dan perkalian dari daftar persediaan. Siapkan skedul utama. Minta daftar persediaan yang mencakup nama barang, kuantitas, dan harga per tanggal neraca serta cocokkan dengan buku besar. Lakukan analytical review untuk melihat kewajaran dari nilai persediaan, misalkan dengan adanya persediaan yang berlebihan yang disebabkan pembelian yang berlebihan/barang slow moving obsolete. Pastikan bahwa barang dalam perjalanan telah dibukukan sesuai dengan statusnya yaitu syarat pembelian seperti FOB Shipping point/Destination. Dapatkan konfirmasi untuk persediaan di luar kompleks perusahaan, pastikan juga apakah ada bagian dari persediaan yang dijaminkan. Pelajari kecukupan pertanggungan asuransi. Yakinkan bahwa perusahaan telah mengadakan penyisihan yang cukup untuk barang-barang slow moving, obselete/scrap . Pelajari semua perjanjian pinjaman dengan kreditur. Perhatikan apakah ada persediaan yang dijadikan jaminan dalam rangka mendapatkan pinjaman dari kreditur.
9 10 11 12
Secara menyeluruh, ada beberapa tahapan prosedur audit yang harus dilakukan auditor dalam melakukan pemeriksaan atas akun persediaan diantaranya adalah :
Pengujian Substantif
Membuktikan aserasi kebenaran saldo persediaan yang dicantumkan di neraca dan transaksi yang berkaitan dengan persediaan dalam tahun yang diaudit, Membuktikan aserasi kelengkapan semua unsur persediaan dan semua transaksi yang berkaitan dengan persediaan, Membuktikan aserasi penilaian persediaan yang dicantumkan dalam laporan keuangan,
Company LOGO
Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan persediaan,
Observasi
Biasanya auditor menemukan kesalahan-kesalahan yang ada pada persediaan klien seperti adanya ketidakcocokan antara jumlah persediaan secara yang dicatat oleh klien atau stock card dengan temuan fisik persediaan stock opname yang dilakukan auditor yang disebabkan oleh hal-hal berikut ini:
Adanya barang titipan Barang usang
BERITA ACARA PERHITUNGAN FISIK PERSEDIAAN Kami telah melakukan perhitungan fisik persediaan PT A pada tanggal 20 Januari 2003. Hasil perhitungan fisik persediaan dan temuan lainnya kami lampirkan dalam lampiran satu sampai dengan lampiran dua. Perhitungan fisik persediaan tersebut dilakukan oleh staff PT A sebagai berikut: Nama Jabatan Tanda Tangan Mia Penanggung Jawab 1. Eki Anggota 2. Fara Anggota 3. Bella Anggota 4. Pelaksanaan perhitungan fisik persediaan telah diobservasi oleh auditor eksternal dari Kantor Akuntan Publik yang diwakili oleh: Nama Tanda Tangan Caca 1. Tri 2. Berita acara ini kami buat semata-mata untuk keperluan audit laporan keuangan PT A yang berakhir 30 Desember 2002.
Prosedur Pengujian Substantif atas Kewajiban Prosedur Awal Prosedur Analitikal Prosedur PengujianTerhadap Transaksi Rinci Melakukan Pengujian pisah batas pembelian Melakukan pengujian pisah batas pengeluaran kas Melakukan pencarian utang tak dicatat Pengujian detil saldo Penyajian dan pengungkapan Melakukan konfirmasi hutang
Untuk mempermudah pengecekan kebenaran saldo utang, auditor dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Saldo awal utang xxx Jumlah pembelian kredit/buku pembelian Total Pembayaran utang/buku pengeluaran kas Retur pembelian Total pembayaran dan retur
Konsep Kertas Kerja Kertas Kerja adalah catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur audit yang dijalankannya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya contoh kertas kerja :
Program audit, Hasil pemahaman terhadap pengendalian intern, Analisis, Memorandum, Surat konfirmasi, Representasi klien, Ikhtisar dari dokumen - dokumen perusahaan, Daftar atau komentar yang dibuat atau diperoleh auditor, Kertas kerja dapat pula berupa data yang disimpan dalam pita magnetic, film, atau media yang lain.
Sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik
Sebagai salah satu dasar penilaian asisten (seluruh tim audit) sehingga dapat dibuat evaluasi mengenai kemampuan asisten sampai dengan partner, sesudah dan selesai suatu penugasan
Sebagai referensi jika ada pertanyaan dari pihak pajak, pihak bank, dan pihak klien
Kesimpulan
Siklus persediaan dan penggudangan sangat unik karena erat kaitannya dengan siklus transaksi lainnya. Siklus ini sangat penting, lama, dan kompleks, karena:
Persediaan adalah bagian utama dari neraca, merupakan perkiraan terbesar yang melibatkan modal kerja. Persediaan lokasinya tersebar yang menyulitkan perhitungan dan pengendalian fisik. Persediaan bermacam-macam dan penialiannya sulit. Ada beberapa metode penilaian persediaan yang dapat diterima. Masalah yang sering ditemui di siklus ini biasanya adalah perbedaan jumlah barang dalam kartu perhitungan klien dengan kartu perhitungan fisik auditor. Selain itu siklus ini juga berkaitan erat dengan kewajiban dan pajak pertambahan nilai.