Vous êtes sur la page 1sur 29

ANALGETIK & ANTIPIRETIK

Analgetik & Antipiretik


Analgetik = golongan obat yg digunakan utk mengurangi nyeri atau rasa sakit. Antipiretik = golongan obat yg digunakan utk menurunkan demam. Obat analgetik seringkali juga mempunyai efek antipiretik, maka kelompok obat ini sering disebut sebagai analgetik-antipiretik.

Analgetik & Antipiretik


Nyeri = merupakan gejala disertai dimensi emosional yg mengganggu disebabkan karena adanya kerusakan jaringan.

Nyeri sama seperti gejala batuk & diare termasuk mekanisme pertahanan tubuh terhadap kerusakan lebih lanjut.

Analgetik & Antipiretik


Nyeri dibedakan atas :
1. Nyeri akut 2. Nyeri kronik 3. Nyeri pd penderita kanker

Analgetik & Antipiretik


1. Nyeri akut
Berhub dg adanya kerusakan jaringan, disertai kegelisahan, nyeri akut bersifat tajam. Cth pd nyeri pasca bedah, infark miokard, pankreatitis akut, kolik ureter, dll. Umumnya nyeri akut ringan sedang dpt diatasi dg pemberian analgesik non opioid. Pada nyeri akut hebat, misal infark miokard diperlukan analgetik opioid.

Analgetik & Antipiretik


2. Nyeri kronik
Adalah nyeri yg ditemukan pd osteoartritis, artritis rematoid, artritis pirai ( gout ), dsb. Biasanya penderita memerlukan pemberian analgetik dlm jangka waktu yg cukup lama, sehingga tdk boleh diberikan analgetik opioid, krn dpt menimbulkan toleransi & ketergantungan. Obat NSAID memegang peranan sangat penting dlm kasus nyeri kronik.

Analgetik & Antipiretik


3. Nyeri pd penderita kanker
Dpt berupa nyeri viseral ( organ2 di dlm rongga abdomen ), jaringan lunak, tulang, kompresi saraf, dll. Nyeri tersebut dpt bersifat akut maupun kronik. Bila berat & tdk teratasi dg NSAID, analgetik opioid hrs diberikan. Dalam keadaan ini bahaya adiksi tdk perlu dipertimbangkan krn pasien biasanya tdk bertahan lama.

Klasifikasi Analgetik
1. Analgetik Opioid 2. Analgetik Non-opioid

Klasifikasi Analgetik
1. Analgetik opioid Memiliki sifat seperti opium / morfin & hanya diindikasikan utk nyeri berat. Selain mempunyai efek analgetik, dpt juga menyebabkan sedasi. Efek analgetik opioid timbul akibat perangsangan reseptor opioid diotak.

1.

Analgetik opioid

Efek samping / toksisitas : - menurunkan tekanan darah sistemik yg


-

terjadi akibat hipoksia pd stadium akhir intoksikasi morfin. Depresi pernafasan konstipasi, mual, & muntah. adiksi toleransi

Cth obat ; kodein, morfin, heroin, metadon, dll.

Analgetik non opioid


Termasuk dlm kelompok ini adalah :
a. Analgetik antipiretik
cth obat ; parasetamol, metampiron.

b. NSAID yg mempunyai efek analgetik


cth obat ; acetosal, asam mefenamat, meklokfenamat, flufenamat.

2. Analgetik

non opioid

Efek analgetik yg ditimbulkan gol analgetik non opioid terjadi krn obat2 ini menghambat sintesis prostaglandin. Prostaglandin menyebabkan sensitisasi reseptor nyeri thd stimulasi mekanik & kimiawi. Secara klinis, NSAID efektif utk nyeri akut derajat ringan sampai sedang. Misal pada sakit kepala, mialgia ( nyeri otot ), atralgia ( nyeri sendi ), nyeri pasca bedah, dismenore ( nyeri haid ), nyeri yg berkaitan dg inflamasi, dsb.

Golongan NSAID :
Asam Karboksilat
As. Salisilat Aspirin Der. Fenilasetat Diclofenac Aceclofenac
Der. Indolasetat

Der. Propionat Ibuprofen Naproxen Ketoprofen

Der. Fenamat As.Mefenamat Meclofenamat

Indometasin Acemetasin

ASAM ENOLAT

Kelas baru OAINS SULFONANILIDE

Asam Enolat OXICAMS Piroxicam Tenoxicam Meloxicam

Metan-Sulfonanilide

COXIB Celecoxib Rofecoxib

NIMESULIDE

Analgetik Non Opioid


Tramadol adalah suatu analgetik yg relatif baru di

Indonesia. Obat ini memberikan efek analgetik sentral & merupakan agonis opioid tetapi kurang menyebabkan ketergantungan. Efek analgetiknya tdk sekuat analgetik opioid. Efek samping tramadol ialah mengantuk, gangguan saluran cerna, depresi pernafasan pd keracunan. Tramadol harus hati2 diberikan pd penderita dg trauma kepala, peningkatan tekanan di dalam rongga kepala, gangguan fungsi hati & ginjal, syok, dll.

INFLAMASI
Inflamasi adalah suatu reaksi pertahanan tubuh terhadap suatu noxa (rangsang patogen, stimuli yang membahayakan), apabila sel-sel atau jaringan tubuh mengalami perangsangan atau perusakan

INFLAMASI
Perangsangan atau perusakan dapat berupa:
Biologis: infeksi bakteri, virus, jamur Kimiawi: asam basa, pestisida dll Fisik: suhu, radiasi dll Mekanis: trauma mis patah tulang, keseleo, memar, terpotong Penyakit metabolik: penyakit gout dapat menyebabkan deposisi kristal di dalam sendi Proses imunologik: penolakan transplantasi, multiple sclerosis, rheumatoid arthritis dll

iritasi

trauma

infeksi

kimia
alergi
COX-1 COX-2 PROSTAGLANDIN

suhu
dll.

kemerahan, nyeri, demam

INFLAMASI
Pada proses inflamasi terjadi:
Perubahan-perubahan pada pembuluh darah Eksudasi (keluarnya plasma darah dari pembuluh) Infiltrasi (masuknya sel-sel darah ke dalam jaringan)

INFLAMASI
5 tanda inflamasi:
Rubor: warna kemerahan karena melebarnya pembuluh
darah setempat, sehingga aliran darah bertambah

Kalor: teraba panas karena melebarnya pembuluh darah tsb Tumor: bengkak karena adanya exudasi cairan ke dalam
jaringan

Dolor: rasa nyeri karena pembengkakan menekan dan


merangsang saraf disekitarnya

Fungsio Laesa: gangguan fungsi akibat nyeri

INFLAMASI
Dua jenis inflamasi:
Inflamasi akut:
Ditandai dengan eksudasi, menimbulkan edema (bengkak) Migrasi dan infiltrasi lekosit terutama netrofil

Inflamasi kronis :
ditandai dengan proliferasi yaitu terjadi pembentukan jaringan baru karena pertumbuhan sel-sel baru

Proses Peradangan ( demam )


KERUSAKAN JARINGAN
steroids Fosfolipase A2

MEMBRAN SEL PECAH


Cyclooxygenase (COX) NSAIDs

ASAM ARAKHIDONAT PERMEABILITAS VASKULER EDEMA

5-Lipoxygenase

PROSTAGLANDINS

LEUKOTRIENS

VASODILATASI NYERI DEMAM EDEMA

KEMOTAKSIS LEKOSIT
dst

EFEK SAMPING NSAID


Karena hambatan sintesa prostaglandin & sifat asam (banyak terkumpul pada sel lambung, ginjal dan jaringan inflamasi) Efek samping:
J SALURAN CERNA J PEMBEKUAN DARAH

UTERUS
J GINJAL J REAKSI HIPERSENSITIVITAS

EFEK SAMPING NSAID


Saluran Cerna Iritasi lambung & usus halus: tukak lambung/
peptik Mekanisme: AINS non-selektif hambat sintesa prostaglandin sehingga mukosa lambung menjadi lebih mudah rusak

Fungsi prostaglandin Mukosa Lambung:


menghambat sekresi asam lambung merangsang sekresi mukus (sitoprotektif) meningkatkan aliran darah mukosa lambung

EFEK SAMPING NSAID


J PEMBEKUAN DARAH - menghambat sintesa tromboksan waktu perdarahan memanjang J UTERUS
memperpanjang masa kehamilan

24

EFEK SAMPING NSAID


J GINJAL Menyebabkan gangguan homeostasis aliran darah ginjal & kecepatan filtrasi glomeruli berkurang gagal ginjal, peny ginj kronik, hipovolemik J REAKSI HIPERSENSITIVITAS
J Urtikaria J Asthma J Hipotensi sampai syok

Kondisi yang harus diperhatikan dalam pemilihan analgetik


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Gangguan ginjal Penyakit kardiovaskuler Penyakit diabetes melitus Gangguan saluran pencernaan Penyakit asma Gangguan penggumpalan darah Kelebihan asam urat

Kondisi yang harus diperhatikan dalam pemilihan analgetik


Bayi & Anak
Idealnya dosis dihitung berdasarkan berat badan. Diberikan dg cara yang tepat agar semua obat terminum. Salisilat tidak direkomendasikan. Paracetamol & ibuprofen relatif aman.

Kondisi yang harus diperhatikan dalam pemilihan analgetik


Ibu Hamil / Menyusui
Dapat mempengaruhi janin maupun bayi melalui ASI. Aspirin dapat mempengaruhi keseimbangan dalam badan ibu maupun janin. Dosis tinggi dapat menyebabkan cacat kelahiran, pertumbuhan janin terhambat, hingga kematian. Paracetamol relatif aman untuk bumil. Paracetamol & ibuprofen pilihan aman untuk ibu menyusui.

TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi