Vous êtes sur la page 1sur 22

HIPERTENSI

Hipertensi merupakan masalah kesehatan yg selalu meningkat prevalensinya setiap tahun. Memerlukan perhatian yang serius selain prevalensinya yang Meningkat, akibat jangka panjang yg ditimbulkan, mempunyai konsekuensi tertentu. Hipertensi didefinisikan sbg suatu tingkat tekanan darah dimana komplikasi yg timbul menjadi nyata .

Berdasar penyebabnya di bagi menjadi 2 golongan : 1. Hipertensi esensial/ primer yg tak diketahui penyebabnya atau idiopatik (95%) 2. Hipertensi sekunder/ renal (5%)

EPIDEMIOLOGI Di negara maju, hipertensi telah merupakan masalah kesehatan yang memerlukan penanggulangan dg baik, oleh karena angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Boedhi Darmojo dalam tulisannya yg dikumpulkan dari berbagai penelitian melaporkan bahwa 1,8 28,6 % penduduk yg berusia diatas 20 tahun adalah penderita hipertensi. Prevalensi hipertensi berkisar 8,6-10%. Masyarakat perkotaan lebih banyak menderita hipertensi dari pada pedesaan.

Kalau ditinjau dari perbandingan penelitian yg ada, wanita lebih Banyak menderita hipertensi daripada pria. Di jawa tengah angka prevalensi 6,0% untuk pria dan 11,6% untuk wanita.

Hipertensi akan mengurangi life expectancy (kemungkinan hidup) yaitu dengan meningkatkan morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi yang ditimbulkan, pada otak, jantung maupun ginjal.

Bila tekanan darah seseorang pada suatu saat sudah meninggi maka untuk selanjutnya tekanan darahnya akan bertambah naik dengan bertambahnya umur. Komplikasi hipertensi dapat berupa komplikasi pada : a. Jantung : Penyakit Jantung Hipertensi (PJH/HHD) Penyakit Jantung Iskemik (PJI/IHD) b. Otak : Transient Ischemic Attack (TIA) Stroke : Hemorrhagik dan non Hemorrhagik Hipertensi ensefalopati c. Ginjal : Nefrosklerosis d. Pembuluh darah (diseksi aneurisma) e. Hipertensi maligna

Telah banyak penelitian yg membuktikan bahwa pengendalian tekanan darah, bahkan tidak sampai normalpun sudah dapat Mengurangi morbiditas dan mortalitas sehingga dapat menaikkan life expectancy Banyak faktor-faktor yg di teliti dan diduga ada hubungannya dengan terjadinya hipertensi antara lain : faktor genetik, jenis kelamin ,umur, gaya hidup (makanan, BB,alkohol,Olah raga dll) Faktor risiko untuk terjadinya hipertensi : tekanan darah sendiri, frekuensi denyut jantung, kadar gula darah, BB, keluarga ada riwayat hipertensi. Pencegahan : Usahakan BB ideal, pembatasan intake garam Pengendalian tekanan darah Pengendalian faktor risiko arteriosklerosis : meroko, overweight, DM,Dislipidemia, kurang OR

Pembagian Klinik :
Klasifikasi hipertensi (dulu sering digunakan ) a. Berdasar tinggi-rendahnya tekanan darah : - Hipertensi ringan : diastolik 90-109 - Hipertensi sedang : diastolik 110-130 - Hipertensi Berat : diastolik >130

b. Berdasar perjalanan penyakitnya : Hipertensi benigna dan maligna


c. Berdasar etiologi : Primer dan sekunder d. Berdasar kerusakan target organ Grade I. II. III

STRATIFIKASI HIPERTENSI Dengan memakai rujukan JNC-VI tahun 1997,WHO-ISH Guedelines 1999 membuat definisi dan klasifikasi dari hipertensi Untuk dewasa diatas 18 tahun. Klasifikasi ini dibuat berdasarkan adanya hubungan yg kuat antara kenaikan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik dengan penyakit kardiovaskular. Risiko penyakit kardiovaskular pd penderita hipertensi, tidak hanya ditentukan dg tinggi-rendahnya tekanan darah, tetapi jg tergantung ada tidaknya kerusakan target organ, kondisi klinis terkait dan beberapa faktor risiko lain

Klasifikasi Hipertensi (JNC-VI,WHO-ISH ) CLASIFICATION BLOOD PRESSURE (mmHg)

CATEGORY
Optimal Normal High Normal Grade 1 (mild) Grade 2 (moderate) Grade 3 (severe)

SYSTOLIC
<120 <130 130-139 140-159 160-179 >180

DIASTOLIC
<80 <85 85-89 90-99 100-109 >110

Isolated Systolic

>140

<90

Klasifikasi Berdasarkan JNC VII

Clasification
Category

Blood pressure (mmHg)


Systolic Diastolic

Optimal
Normal High Normal

<120
<130 130-139

<80
<85 85-89

Grade 1
Grade 2

140-149
160-179

90-99
100-109

Faktor risiko penyakit kardiovaskular : 1. Untuk stratifikasi risiko - Derajat tekanan darah - Pria >55 tahun - Wanita >65 tahun - Merokok - Kolesterol >250 mg/dl - Diabetes Mellitus - Riwayat keluarga dg penyakit kardiovaskular 2. Faktor lain yg mempengaruhi prognosis : - HDL kolesterol rendah - LDL kolesterol rendah - Gangguan toleransi glukosa - Obesitas - Gaya hidup pasif

PATOFISIOLOGI HIPERTENSI Hipertensi akan disertai perubahan patofisiologi yg mengenai Sistem saraf simpatis, ginjal, sistem renin angiotensin serta Bermacam-macam mekanisme hemodinamik dan humoral 1. Perubahan Hemodinamik Fase perubahan hipertensi akan disertai perubahan kenaikan frekuensi jantung dan isi semenit jantung.

Jantung mengadakan adaptasi dg jalan hiperfungsi dan hipertropi ventrikel kiri hipertensi makin me

Lama kelamaan isi semenit dan isi sekuncup jantung turun

Gagal jantung Pada ginjal tahanan pembuluh drh ginjal akan naik, sehingga aliran darah ke ginjal (Renal Blood Flow) akan turun, namun faal ginjal secara keseluruhan masih normal

lama kelamaan RBF turun demikian juga Glomerular Filtration rate (GFR) juga akan turun

Faal ginjal turun

Perubahan Neurogen Sistem saraf simpatis (adrenergik) aktifitasnya akan meningkat sehingga kadar katekolamine (nor-adrenaline) dalam plasma akan meningkat

Reflek baroreseptor mengalami perubahan dan disesuaikan dengan kenaikan tekanan darah
Perubahan Humoral : Pada penderita hipertensi terjadi perubahan humoral sbg akibat interaksi antara sistem renin-angiotensin-aldosteron dan prostaglandin serta kallikrein-kenin

GEJALA KLINIS : Gejala yg timbul berbeda-beda terkadang tanpa gejala, dan baru timbul gejala setelah timbul komplikasi pada organ target seperti ginjal, mata, otak dan jantung Gejala seperti sakit kepala, epistaksis, pusing atau migren, sering ditemukan sbg gejala klinis hipertensi esensial. Pada penelitian yg sudah dilakukan, gejala klinik adalah : sakit kepala dlm urutan pertama, palpitasi, nokturia, pusing, dan tinitus. Kadang2 gajala rasa berat ditengkuk,sukar tidur jg sering dirasakan. Gejala lain akibat komplikasi hipertensi : gangguan penglihatan Gangguan neurologi, gagal jantung, dan gejala lain akibat Fungsi ginjal menurun jg sering dirasakan

Diagnosis
Diagnosis di tegakkan berdasarkan anamnesis, Pemeriksaan Fisik, pemeriksaan laboratorium dan penunjang. Anamnesis : - adakah keluarga yg punya riwayat hipertensi - sudah berapa lama - adakah obat-obatan hipertensi sebelumnya - apakah ada riwayat minum obat2an sebelumnya - riwayat minum jamu-jamuan - adakah penyakit lain (DM). Ginjal sebelumnya - Faktor2 risiko lain - Pada wanita riwayat hipertensi pd kehamilan eklamsi, persalinan, penggunaan pil kontrasepsi Pemeriksaan Fisik : ditemukan adanya peningkatan tek.darah Laboratorium dan penunjang : adanya ISK, DM,batu ginjal dll

Penatalaksanaan Tujuan : - Menurunkan morbiditas dan mortalitas - Mengendalikan faktor risiko lain - Mencegah komplikasi Penatalaksanaan non farmakologis - Kendalikan berat badan - Kurangi asupan garam - Olah raga teratur, tidak merokok,alkohol, stres - Hentikan penggunaan obat2an yg me tekanan darah b. Penatalaksanaan farmakologis - Gol. Betabloker - Gol. ACE-I - Gol. CCB - Gol. ARB - Diuretik - Vasodilator

Kasus
Nama : Tn.L Umur : 42 Tahun Alamat: Jalan Amrillah No.3 Ku: Sakit Kepala AT : Dirasakan sejak 2 hari yang lalu.Flu (+) Nyeri dirasakan terus menerus, gangguan pengelihatan (-) nyeri epigastrium (-)

Rasa berdebar-debar (+) mudah lemas(+). Riwayat hipertensi sebelumnya (+). Riwayat penyakit jantung di sangkal. Kebiasaan merokok (+) 1 bungkus 1 hari, riwayat DM (-) riwayat penyakit ginjal (-) riwayat hiper/hipotiroid (-) riwayat keluarga hipertensi (+) adik perempuan dan ibu pasien.

Tanda vital TD : 180/120 mmHg N : 88x/i P : 18x/I S : 36.9 C Pemeriksaan fisis Kesadaran : compos mentis Ku: Lemah dan lesu

Kulit : turgor kulit elastis, warna kulit sawo matang, tidak terdapat lesi dan edema Kepala : rambut : distribusi merata, terdapat uban, kebersihan kulit kepala bersih. Mata : konjuntiva anemis, pupil isokor. Hidung : bentuk simetris, kebersihan cukup, tidak ada sekret. Telinga : bentuk simetris, kebersihan terjaga

Dada dan paru : bentuk dada simetris, auskultasi didapatkan vesikuler. Jantung : frekuensi jantung 88x/i Abdomen : bentuk simetris, tidak terdapat lesi. Ekstremitas : Atas & bawah : pergerakan baik,tidak terdapat fraktur dan tidak ada lesi.

Pengobatan yang diberikan


Catopril tab 3x1 Paracetamol tab 3x1 CTM tab 3x1

Vous aimerez peut-être aussi