Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kontrasepsi
ialah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan yang dapat bersifat sementara ataupun bersifat permanen.
Kontrasepsi oral
Ialah tablet yang mengandung hormon estrogen dan progesteron dengan kombinasi yang beragam (Helen Farrer,2001).
KONTRASEPSI
Estrogen:
- Ethinyl estradiol (EE)
Progestogen:
- derivat 19 nortestosterone - derivat 17 alpha-hydroxyprogesterone - derivat 17 alpha-spironolactone
Pil Kombinasi Pil Sekuensial Pil Normofasik Mini Pil After Morning Pills Once a month pills
Pil kombinasi Adalah pil kontrasepsi berisi estrogen maupun progesteron (progestagen, gestalten). Dosis estrogen ada yang 0,05 ; 0,08 dan 0,1 mg pertablet. Sedangkan dosis dan jenis progesteronnya bervariasi dari masing-masing pabrik pembuatnya.
Pil oral kombinasi a. Kemasan 28 hari 7 pil (digunakan selama minggu terakhir pada setiap siklus) tidak mengandung hormon wanita. Tapi zat besi atau zat inert. b. Kemasan 21 hari Seluruh pil dalam kemasan ini mengandung hormon
Pil kombinasi
1. Monofasik Pertama kali ditemukan oleh Pincus (Pincus Pill). Jenis monofasik paling banyak digunakan saat ini. Setiap tabletnya mengandung 30 -100 g etinilestradiol dan gestagen sintetik dengan dosis yang berbeda-beda.
Kombinasi bertingkat
Jenis ini dibuat dengan maksud lebih mengurangi efek samping yang ditimbulkan gestagen, yang dikenal dengan jenis 2 tingkat dan 3 tingkat. Pada pil 2 kombinasi:
tingkat pertama dosis gestagen sangat rendah menjadi 0,05 mg dan pada tingkat kedua dosisnya menjadi 0,125 mg. Sedang dosis estrogen tidak berubah. 6 tablet pertama mengandung 0,05 mg Levonorgestrel dan 30 g etinilestradiol; 5 tablet berikutnya mengandung 0,07 mg Levonorgestrel dan 40 g etinilestradiol; 10 tablet terakhir mengandung 0,125 mg Levonorgestrel dan 30 g etinilestradiol. Jadi selain peningkatan dosis gestagen, dosis estrogen juga berubah.
Pil Sikuensial. Pil dibuat seperti urutan hormon yang dikeluarkan ovariun pada tiap siklus. estrogen hanya diberikan selama 14-16 hari pertama diikuti oleh kombinasi progestron dan estrogen selama 5-7 hari terakhir.
Terdiri dari 14-15 pil KB/kontrasepsi oral yang berisi derivat estrogen dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin. Cara penggunaannya sama dengan tipe kombinasi.
Pil Normofasik Pil ini kerjanya beda diantara cara kerja pil kombinasi dan cara kerja pil sekuensial, namun lebih mendekati cara sekuensial. Selama 7 hari pernah hanya diberi pil yang mengandung estrogen saja, kemudian disusun dengan kombinasi estrogen dan progesteron selama 15 hari.
Pil Trifasik
Adalah pil kontrasepsi yang lebih alamiah dan diminum dalam 3 fase siklus haid dengan dosis yang berbeda-beda. Untuk setiap fase beda warnanya. 6 tablet warna coklat berisi levonorgestrel 50 g dan etinil estradiol 50 g 5 tablet warna putih berisi levonorgestrel 75 g, dan etinil estradiol 40 g 10 tablet warna kuning berisi, levonorgestrel 125 g dan etinil estradiol 30 g
Pil kontrasepsi ini mulai diminum pada hari ke 5 haid setiap hari, sebaiknya setelah makan malam atau sebelum tidur malam, yang sudah beredar di Indonesia adalah Trinordiol (Wyeth) dan Triduilar (Scuring).
Adalah pil kontrasepsi yang hanya tersiri dari progesteron saja, dalam dosis rendah (0,5 mg atau kurang) dan diberikan terus menerus setiap hari tanpa berhenti.
Pil mini kadang-kadang disebut pil masa menyusui dosis kecil, terdiri dari 21-22 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara tipe kombinasi. Dosis progestin dalam pil mini lebih rendah daripada pil kombinasi. (Dosis progestin yang digunakan adalah 0,5 mg atau kurang). Karena dosisnya kecil maka pil mini diminum setiap hari pada waktu yang sama selama siklus haid bahkan selama haid.
Pro:
Harus dikonsumsi pada saat yang sama(toleransi hanya 3 jam, kemudian Pearl Index jadi 0.8 - 1.5, atau lebih) Sering terjadi pendarahan antar menstruasi dan bercak Potensi kontrasepsi lebih rendah dari KOK karena tak cukup menekan ovulasi. Efek kontrasepsi terutama pada hambatan trans portasi sperma (lendir serviks)
Morning after pill Progestins mempengaruhi endometrium dan sehingga tidak dapat memfasilitasi proses implantasi 1) 2 x 0.75mg levonorgestrel (selang 12 jam antar 2) 1 x 1.5mg levonorgestrel atau 3) Yuzpe regimen: 2 tablets dalam 48 jam pasca senggama dan 2 tablet lagi pada 12 jam setelah pertama. Setiap tablet mengandung 0.25 mg LNG (levonorgestrel) dan 50g ethinyl estradiol. Jadi setiap dosis (2 tablet) terdiri dari 0.50 mg LNG dan 100 Perhatikan Efek samping!
g EE
Kontrasepsi Darurat
1500 g LNG = Levonorgestrel: Dalam 3 X 24 jam pertama setelah sanggama tanpa pelindung Muntah pada 4 jam pertama asupan, perlu asupan pengganti 750 g LNG Dikonsumsi bersamaan atau setelah makan Asupan tambahan 15 mg Meloxicam (Cox-2inhibitor) mencegah ovulasi dan meningkatkan efisiensi Perlu kontrasepsi tambahan pada sanggama berikutnya selama siklus berjalan karena ovulasi dapat terjadi tidak lama setelah penggunaan LNG
Kontrasepsi Darurat
Perhatikan efek samping yang ada dalam daftar seperti sakit kepala, mual, muntah-muntah dan gejala yang tak disebutkan seperti gangguan sensor optik dan akustik (pengaruh farmakologi)
Kontrasepsi Darurat
Hasil:
efektif!)
CATATAN: Intersepsi postcoital adalah satu-satunya rekomendasi untuk kontrasepsi darurat, tidak dianjurkan sebagai kontrasepsi rutin karena asupan hormonal mendadak dan dalam jumlah besar, dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan dan gangguan siklus haid yang normal!
Once A Moth Pill Pil hormon yang mengandung estrogen yang long acting yaitu pil yang diberikan untuk wanita yang mempunyai Biological Half Life panjang.
Pil Sequential
Gestagen
Oestrogen
Pil Bifasik
Pil Trifasik
Progestogen-only-pill (POP)
14
21
28
Hari siklus
Diencephalon dan pituitary gland terinhibisi oleh kadar hormon reguler Ovarium tidak terstimulasi untuk memproduksi hormon Ovarium tidak memproduksi estrogen dan progesteron sendiri Maka jika ovum belum matang, tidak ada ovulasi Lendir serviks mengental dan menebal (sperma tidak dapat berpenetrasi dan tidak mencapai ovum) Menurunkan motilitaas tuba falopii (Ovum tidak mencapai uterus pada saat yang tepat) Endometrium menipis dan tidak siap menerima nidasi/implantasi
7.
Pil
Injeksi 3 bulanan
Mini-pill (POP)
3.
2.
Progestogen
Inhibisi dari aktivitas ovarium dan fungsi corpus luteum (inhibisi ovulasi 20-40%)
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Menstruasi teratur Hipomenore Kulit halus dan bersih Perbaikan kualitas hidup Mengurangi dismenore Menurunkan insidens Penyakit Radang Panggul/PID 7. Menurunkan insidens mioma uteri
Dismenore:
KOK mengurangi sekitar 40% insiden dismenore. Juga perbaikan gejala-gejala lainnya sepertipremenstrual syndrome.
66.0 % Combined OCs: EE 0.03 mg, chlormadinone acetate 2 mg
13.0 %
16.7 % 0.7 %
berkurang
tak berubah
makin buruk
Hamil Ektopik:
Penggunaan kontrasepsi oral kombinasi mengurangi risiko hamil ektopik sampai 90% dibandingkan dengan yang tak menggunakan kontrasepsi ini. Pada Studi Oxford/FPA, tidak ada Hamil Ektopik yang terlihat diantara pengguna KO, tetapi di antara pengguna IUD 6.9% dari kehamilan yang tidak diinginkan adalah ektopik.
Kanker Endometrium:
- Terdapat 50% penurunan risiko kanker endometrium. Mulai efektif satu tahun setelah awal pemakaian. - Efek protektif diperoleh melalui kerja progestogen yang mencegah proliferasi akibat induksi estrogen pada sel endometrium (hipotrofi). - Efek protektif bertahan paling sedikit 15 tahun setelah penghentian penggunaan.
(Schlesselman JJ, Contraception 1991, 43(6):557-79)
Kanker colon:
Beberapa tahun belakangan tiga surat dipublikasikan mengklaim pengurangan dalam risiko menyangkut kanker colon sampai 40%, tergantung pada waktu penggunaan KO.
Etiologi penurunan risiko tersebut terkait dengan reduksi asam empedu di faeces dan efek protektif pada epitel kelenjar colon oleh estrogen (masih diteliti lebih lanjut) (Borgelt-Hansen L, J Am Pharm Assoc 2001, 41, 6: 875-86, Gabe et al., Zentralbl.
Gynkol 2000, 122 : 18-27, Jensen JT et al., Obstet Gynecol Clin North Am 2000, 27 :705-21)
Banyak studi yang menyetujui KOK mengurangi insiden penyakit kista fibroma dan fibroadenoma sampai 40%. Tumor jinak payudara dapat menjadi faktor risiko untuk kanker payudara. KOK melindungi pengguna dari penyakit dengan gambaran atipia tingkat rendah dan tidak spesifik untuk jenis atipia tingkat tinggi. Yang disebutkan terakhir dapat berlanjut menjadi kanker payudara.
(Blackburn RD et al. Population Information Program Center for Communication
Programs, The Johns Hopkins University School of Public Health 2000 / Owen, J. The benefits and risks of oral contra ceptives, Parthenon Publishing Group 1993/Pasticides et al., 1983, J. National Cancer Inst. 71; 5-9)
Penelitian kasus-kontrol kelompok studi Oxford/FR, KOK menunjukkan penurunan risiko mioma (leiomyomata). Terjadi reduksi 17% setiap lima tahun pada pengguna KO Kombinasi.
(Ross, RK et al, Br. Med. J. 1986, 293, 359-362, )
Perdarahan
- KOK mengurangi PRPD sekitar 50%! - KOK mempertebal lendir serviks yang menyebabkan pencegahan invasi bakteri penyebab PRP (endometritis, salpingitis, pelvioperitonitis). - KO kombinasi tidak memberikan proteksi terhadap transmisi virus seperti Herpes, HPV atau HIV.
8.
9. 10. 11. 12.
13.
Penyakit hati akut atau progresif Tumors hati tinak atau ganas Tumor jinak tergantung hormon Kejadian Thromboembolic atau infark myocardial pada riwayat Gangguan Koagulatori (contoh. Resistensi terhadap APC) Hypertriglyceridemia Diabetes mellitus dengan penyakit pembuluh (terbatas) Hipertensi berat Pendarahan uterus tidak jelas, yang tidak terdiagnosa Migrain yang tidak tergantung siklus Otosclerosis dengan progresi pada kehamilan sebelumnya Perempuan berusia 45 atau lebih yang merokok Chloasma
Kontraindikasi Relatif:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Bedah major meningkatkan risiko thromboembolic dan imobilisasi harus mengakhiri penggunaan KO sementara Perokok berusia > 30tahun Porphyria Penyakit kantung empedu, riwayat intrahepatik cholestasis Gagal ginjal Gagal Jantung Thromboflebitis berulang Penyakit Sickle Sel (Anemia Bulan Sabit)
6.
7. 8. 9.
Pertama kali migrain atau sefalgia berat Meningkatnya episode epilepsi pada pasien (semua jenis epilepsi) Gangguan visual, gangguan pendengaran Tumor Hati Cholestasis, icterus Hepatitis aktif atau baru Flebitis Thromboembolism Kenaikan tekanan darah yang signifikan
Kontrasepsi oral Efek samping Risiko Kardiovaskuler (thromboemboli, infark miokardium, apoplexia):
Konsekuensi pada manajemen klinis:
1. Perempuan dengan riwayat thromboemboli tidak sesuai menggunakan KO kombinasi (Kontraindikasi). 2. Perempuan dengan gangguan koagulasi genetis (resistensi terhadap faktor APC mutasi V-Leyden tidak dapat menggunakan KO kombinasi (kontraindikasi). homozigot resistensi APC berisiko 10 x heterozigot berisiko 3 - 5 x 3. Perokok > 30/35 tahun tidak boleh merokok jika mereka memakai KOK (kontraindikasi relatif). Alternatif: POP, IUD.
PENANGANAN ada Periksa dalam atau tes kehamilan, bila tidak hamil dan klien minum pil dengan benar, tenangkan pasien. Tidak datang haid kemungkinan besar karena kurang adekuatnya efek estrogen terhadap endometrium. Coba berikan pil dengan dosis estrogen 50 g, atau dosis progestin dikurangi. Bila klien hamil intrauterin, hentikan pil dan yakinkan pasien bahwa pil yang telah diminumnya tidak punya efek pada janin.
1.
Tes kehamilan, atau pemeriksaan ginekologik. Bila tidak hamil minum pil saat makan malam, atau sebelum t idur. Tes kehamilan atau pemeriksaan ginekologik. Sarankan minum pil pada waktu yang sama. Jelaskan bahwa perdarahan/spotting hal yang biasa terjadi pada 3 bulan pertama dan lambat laun akan berhenti. Bila perdarahan tetap saja terjadi, ganti pil dengan dosis estrogen lebih tingggi (50 g) sampai perdarahann teratasi, lalu kembali ke dosis awal. Bila perdarahan timbul lagi, lanjutkan lagi dengan dosis 50 g atau ganti dengan metode kontrasepsi yang lain.
1.
Perdarahan pervaginam/spotting
1.
Penurunan Libido
Penyebabnya adalah hormon estrogen atau progesteron yang terkandung dalam pil dapat mengikat testosteron. Jika
mengalami ini, alat kontrasepsi diganti dengan yang tidak mengandung hormon, misalnya kondom, IUD, dll. 1. 1-2% wanita mengalami depresi dan Hormon progresteron dalam pil KB dapat menurunkan kadar
kesulitan tidur
1.
1 bulan sebelum menjalanipembedahan, pemakaian pil harus dihentikan dan baru mulai dipakai lagi 1 bulan setelah pembedahan.
1.
Melasma
(bercak-bercak
berwarna
gelap di wajah). Jika terkena sinar matahari, bercak semakin gelap 1. Jika pemakaian lama resiko terjadinya kakner leher rahim meningkat.
Resiko meningkat jika pemakaian 5 tahun, wanita yang menggnakan pil KB harus rutin menjalani pemeriksaan Pap smear (minimal 1 kali/tahun).
1.
Progresteron dosis tinggi menyebabkan peningkatkan nafsu makan Memilih pil dengan dosis progesteron rendah.
Keuntungan Onkologi:
Kanker Ovarium Pengurangan > 80%
Kanker Endometrium
(WHO Collaborative Study, Int. J. Epidemiol. 1988)
Pengurangan 50%
Lainnya:
Pengurangan dismenore
(Mishel DR Jr, AM J Obstet Gynecol 1982)
> 60%
>60%
40% 50% 76%
> 90%
Menanggulangi Perdarahan Disfungsional Uterus Mencegah PCO - syndrome Mengurangi gejala kegagalan ovarium prematur Mencegah kista fungsional ovarium (bukan untuk terapi) Perbaikan amenore terkait dengan hiperprolaktinemi/disfungsi hipotalamik Mencegah Nyeri Panggul Menghilangkan nyeri tengah siklus (mittelsmerz) Perbaikan Endometriosis (Siklus panjang, POP) Mengurangi jumlah kehilangan darah (perdarahan antar siklus atau menoragi) Memperbaiki kulit berjerawat dengan antiandrogen progestin
(Kaunitz AM, Contraception 1999)
Terima kasih