Vous êtes sur la page 1sur 57

Kontrasepsi oral

Alse kepermunanda 030.06.020

Kontrasepsi
ialah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan yang dapat bersifat sementara ataupun bersifat permanen.

Kontrasepsi oral
Ialah tablet yang mengandung hormon estrogen dan progesteron dengan kombinasi yang beragam (Helen Farrer,2001).

KONTRASEPSI

Kontrasepsi Oral Komposisi


Hormon dalam Kontrasepsi Oral Kombinasi (KOK)

Estrogen:
- Ethinyl estradiol (EE)

Progestogen:
- derivat 19 nortestosterone - derivat 17 alpha-hydroxyprogesterone - derivat 17 alpha-spironolactone

Pil Kombinasi Pil Sekuensial Pil Normofasik Mini Pil After Morning Pills Once a month pills

macam macam pil

Pil kombinasi Adalah pil kontrasepsi berisi estrogen maupun progesteron (progestagen, gestalten). Dosis estrogen ada yang 0,05 ; 0,08 dan 0,1 mg pertablet. Sedangkan dosis dan jenis progesteronnya bervariasi dari masing-masing pabrik pembuatnya.

Pil oral kombinasi a. Kemasan 28 hari 7 pil (digunakan selama minggu terakhir pada setiap siklus) tidak mengandung hormon wanita. Tapi zat besi atau zat inert. b. Kemasan 21 hari Seluruh pil dalam kemasan ini mengandung hormon

Pil kombinasi

Kontrasepsi Oral - Siklus


Kontrasepsi Oral Kombinasi:
Mengandung ethinylestradiol dan progestogen dan di klasifikasikan menurut kandungan Ethinylestradiol (EE) sbb: 50 g 30 - 35 g 20 g = high dose = low dose = ultra-low dose micro-pill

Cara kerja pil kombinasi:


1. menghalangi produksi gonadotropin dari hipofise secara terns menerus, sehingga tidak terjadi ovulasi 2. mengubah konsistensi lendir serviks menjadi tebal dan kental, sehingga penetrasi dan transportasi sperma akan sulit 3. merubah peristallik tuba dan rahim, sehingga mengganggu transportasi sperma maupun set telur 4. menimbulkan perubahan pada endometrium, sehingga tidak memungkinkan terjadinya nidasi 5. merubah kepekaan indung telur terhadap rangsangan rangsangan gonadotropin.

1. Monofasik Pertama kali ditemukan oleh Pincus (Pincus Pill). Jenis monofasik paling banyak digunakan saat ini. Setiap tabletnya mengandung 30 -100 g etinilestradiol dan gestagen sintetik dengan dosis yang berbeda-beda.

Kombinasi bertingkat

Jenis ini dibuat dengan maksud lebih mengurangi efek samping yang ditimbulkan gestagen, yang dikenal dengan jenis 2 tingkat dan 3 tingkat. Pada pil 2 kombinasi:
tingkat pertama dosis gestagen sangat rendah menjadi 0,05 mg dan pada tingkat kedua dosisnya menjadi 0,125 mg. Sedang dosis estrogen tidak berubah. 6 tablet pertama mengandung 0,05 mg Levonorgestrel dan 30 g etinilestradiol; 5 tablet berikutnya mengandung 0,07 mg Levonorgestrel dan 40 g etinilestradiol; 10 tablet terakhir mengandung 0,125 mg Levonorgestrel dan 30 g etinilestradiol. Jadi selain peningkatan dosis gestagen, dosis estrogen juga berubah.

Pada pil 3 kombinasi:

Pil Sikuensial. Pil dibuat seperti urutan hormon yang dikeluarkan ovariun pada tiap siklus. estrogen hanya diberikan selama 14-16 hari pertama diikuti oleh kombinasi progestron dan estrogen selama 5-7 hari terakhir.

Terdiri dari 14-15 pil KB/kontrasepsi oral yang berisi derivat estrogen dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin. Cara penggunaannya sama dengan tipe kombinasi.

Pil Normofasik Pil ini kerjanya beda diantara cara kerja pil kombinasi dan cara kerja pil sekuensial, namun lebih mendekati cara sekuensial. Selama 7 hari pernah hanya diberi pil yang mengandung estrogen saja, kemudian disusun dengan kombinasi estrogen dan progesteron selama 15 hari.

Pil Trifasik

Adalah pil kontrasepsi yang lebih alamiah dan diminum dalam 3 fase siklus haid dengan dosis yang berbeda-beda. Untuk setiap fase beda warnanya. 6 tablet warna coklat berisi levonorgestrel 50 g dan etinil estradiol 50 g 5 tablet warna putih berisi levonorgestrel 75 g, dan etinil estradiol 40 g 10 tablet warna kuning berisi, levonorgestrel 125 g dan etinil estradiol 30 g

Pil kontrasepsi ini mulai diminum pada hari ke 5 haid setiap hari, sebaiknya setelah makan malam atau sebelum tidur malam, yang sudah beredar di Indonesia adalah Trinordiol (Wyeth) dan Triduilar (Scuring).

Pil mini (Low Dose continuoous progesteron)

Adalah pil kontrasepsi yang hanya tersiri dari progesteron saja, dalam dosis rendah (0,5 mg atau kurang) dan diberikan terus menerus setiap hari tanpa berhenti.
Pil mini kadang-kadang disebut pil masa menyusui dosis kecil, terdiri dari 21-22 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara tipe kombinasi. Dosis progestin dalam pil mini lebih rendah daripada pil kombinasi. (Dosis progestin yang digunakan adalah 0,5 mg atau kurang). Karena dosisnya kecil maka pil mini diminum setiap hari pada waktu yang sama selama siklus haid bahkan selama haid.

Kontrasepsi Oral Progestin Komposisi

Pil hanya Progestogen (Levonorgestrel 0.03mg e.g.):


Kontra:

Pro:

Bebas estrogen (Untuk pengguna KO kombinasi akan terjadi kontraindikasi)

Harus dikonsumsi pada saat yang sama(toleransi hanya 3 jam, kemudian Pearl Index jadi 0.8 - 1.5, atau lebih) Sering terjadi pendarahan antar menstruasi dan bercak Potensi kontrasepsi lebih rendah dari KOK karena tak cukup menekan ovulasi. Efek kontrasepsi terutama pada hambatan trans portasi sperma (lendir serviks)

Efek sistemik yang rendah


Tidak mengurangi produksi ASI

Kontrasepsi Pascasenggama/Kontrasepsi darurat


Sinonim: Cara Kerja:

Morning after pill Progestins mempengaruhi endometrium dan sehingga tidak dapat memfasilitasi proses implantasi 1) 2 x 0.75mg levonorgestrel (selang 12 jam antar 2) 1 x 1.5mg levonorgestrel atau 3) Yuzpe regimen: 2 tablets dalam 48 jam pasca senggama dan 2 tablet lagi pada 12 jam setelah pertama. Setiap tablet mengandung 0.25 mg LNG (levonorgestrel) dan 50g ethinyl estradiol. Jadi setiap dosis (2 tablet) terdiri dari 0.50 mg LNG dan 100 Perhatikan Efek samping!

Metode: dosis) dosis

g EE

Kontrasepsi Darurat

1500 g LNG = Levonorgestrel: Dalam 3 X 24 jam pertama setelah sanggama tanpa pelindung Muntah pada 4 jam pertama asupan, perlu asupan pengganti 750 g LNG Dikonsumsi bersamaan atau setelah makan Asupan tambahan 15 mg Meloxicam (Cox-2inhibitor) mencegah ovulasi dan meningkatkan efisiensi Perlu kontrasepsi tambahan pada sanggama berikutnya selama siklus berjalan karena ovulasi dapat terjadi tidak lama setelah penggunaan LNG

Kontrasepsi Darurat
Perhatikan efek samping yang ada dalam daftar seperti sakit kepala, mual, muntah-muntah dan gejala yang tak disebutkan seperti gangguan sensor optik dan akustik (pengaruh farmakologi)

LNG tidak teratogenik dan juga tidak menyebabkan abortus


LNG dapat mengurangi produksi ASI pada ibu menyusui LNG tidak berbahaya bagi bayi tetapi sangat dianjurkan untuk memberikan ASI dahulu sebelum meminum obat dan tunda pemberian ASI berikutnya Test kehamilan dan dan konsultasi dibutuhkan jika tidak dapat haid

Kontrasepsi Darurat

Hasil:

efektif!)

Angka kehamilan 1.5 1,8% (4136 pasien, ketiga regimen sama

CATATAN: Intersepsi postcoital adalah satu-satunya rekomendasi untuk kontrasepsi darurat, tidak dianjurkan sebagai kontrasepsi rutin karena asupan hormonal mendadak dan dalam jumlah besar, dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan dan gangguan siklus haid yang normal!

Once A Moth Pill Pil hormon yang mengandung estrogen yang long acting yaitu pil yang diberikan untuk wanita yang mempunyai Biological Half Life panjang.

Kontrasepsi Oral - Komposisi


Pil Monofasik

Pil Sequential

Gestagen

Oestrogen
Pil Bifasik

Pil Trifasik

Progestogen-only-pill (POP)

14

21

28

Hari siklus

Kontrasepsi Hormonal Cara Kerja


1. 2. 3. 4. 5.
6.

Diencephalon dan pituitary gland terinhibisi oleh kadar hormon reguler Ovarium tidak terstimulasi untuk memproduksi hormon Ovarium tidak memproduksi estrogen dan progesteron sendiri Maka jika ovum belum matang, tidak ada ovulasi Lendir serviks mengental dan menebal (sperma tidak dapat berpenetrasi dan tidak mencapai ovum) Menurunkan motilitaas tuba falopii (Ovum tidak mencapai uterus pada saat yang tepat) Endometrium menipis dan tidak siap menerima nidasi/implantasi

7.

Pil

Injeksi 3 bulanan

Mini-pill (POP)

Pagi setelah Pil

Kontrasepsi Oral Cara Kerja


Umpan balik negatif pada hipotalamus/hipofise:
- Ethinyl estradiol (antigonadotrophic) mereduksi - Progestogen (antigonadotrophic) secara kombinasi FSH/LH hingga >75%

(Kuhl et al., 1995)

Kontrasepsi Oral Cara Kerja


4. Gangguan fungsi tuba (Progestin) 1. Inhibisi ovulasi (Estrogen)

3.

Perubahan fase sekresi endometrium (Progestin): Inhibisi implantasi

2.

Mengentalkan lendir serviks/menghambat gerakan sperma (Progestin)

Kontrasepsi Oral Cara Kerja

Efek terhadap endometrium:


Ethinylestradiol (proliferasi) Progestogen (transformasi) a) gangguan implantasi b) hipotrofisme endometrium

(H.P. Zahradnik, Heidelberg 2003)


N=22 perbedaan ketebalan endometrium pada siklus normal & KOK (EE 0,03 mg dan chlormadinone acetate 2 mg)

Kontrasepsi Oral Cara Kerja

Efek pada Ovarium:


Ethinylestradiol Efek antigonadotrophic menyebabkan: a) Inhibisi pematangan folikel b) Inhibisi ovulasi c) E2 , P , LH

Progestogen

Kontrasepsi Oral Cara Kerja

Efek pada serviks uteri:


Ethinyl estradiol (Stimulasi sekresi serviks) Progestogen (menebalnya lendir serviks, efek estrogen yang belawanan) Inhibisi dari: a) Masuknya Sperma b) Invasi bakteri patogen

Kontrasepsi Oral Cara Kerja

Efek Progestogen pada Tuba Falopii:


a) Mengurangi motilitas atau kontraktilitas lapisan otot tuba b) Perlambatan transportasi ovum
Inhibisi pergerakan tuba dan transportasi ovum

KOK Cara Kerja - Rangkuman

Kontrasepsi oral kombinasi (Monofasik) :


Menghambat ovulasi (100%)

Perubahan sekresi endometrium: Inhibisi dari implantasi

Menebalnya lendir serviks (mengurangi motilitas sperma)

KOP Cara Kerja - Rangkuman

Pil hanya Progestogen:

Inhibisi pergerakan tuba / transportasi ovum

Perubahan sekresi pada endometrium: inhibisi implantasi

Inhibisi dari aktivitas ovarium dan fungsi corpus luteum (inhibisi ovulasi 20-40%)

Menebalnya lendir serviks (menghambat motilitas sperma)

Keuntungan kontrasepsi oral

Keuntungan penggunaan kontrasepsi oral:


8. Mencegah kista fungsional ovarium 9. Rendahnya kehamilan ektopik 10. Mencegah kanker ovarium 11. Mencegah kanker endometrium 12. Mencegah kematian ibu 13. Mengurangi morbiditas ibu 14. Perbaikan anemia defisiensi zat besi

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Menstruasi teratur Hipomenore Kulit halus dan bersih Perbaikan kualitas hidup Mengurangi dismenore Menurunkan insidens Penyakit Radang Panggul/PID 7. Menurunkan insidens mioma uteri

Keuntungan kontrasepsi oral


Anemia defisiensi besi dan menoragia/hipermenore
Kontrasepsi oral kombinasi menekan proliferasi endometrium dan mereduksi 50% insiden menoragi dan anemia defisiensi zat besi (lihat efek KO terhadap perkembangan mioma uteri)
(Owen, J. The benefits and risks of oral contraceptives. Parthenon Publishing Group 1993)

Keuntungan kontrasepsi oral

Dismenore:
KOK mengurangi sekitar 40% insiden dismenore. Juga perbaikan gejala-gejala lainnya sepertipremenstrual syndrome.
66.0 % Combined OCs: EE 0.03 mg, chlormadinone acetate 2 mg

13.0 %

16.7 % 0.7 %

tidak ada dismenore

berkurang

tak berubah

makin buruk

(Schramm et al.,Contraception 2003;67:305-312)

Keuntungan kontrasepsi oral


Kulit dan rambut:

Etiologi seboroe, jerawat, kulit berminyak


Meningkatnya produksi androgen (ovarium : PCO syndrome & kelenjar adrenal). Berkurangnya tingkat sexual hormone-binding globuline (SHBG) meningkatnya testosterone bebas. Meningkatnya aktifitas androgen (bertambahnya angka androgen receptors, 5-alpha-reductase).

Keuntungan kontrasepsi oral

Hamil Ektopik:
Penggunaan kontrasepsi oral kombinasi mengurangi risiko hamil ektopik sampai 90% dibandingkan dengan yang tak menggunakan kontrasepsi ini. Pada Studi Oxford/FPA, tidak ada Hamil Ektopik yang terlihat diantara pengguna KO, tetapi di antara pengguna IUD 6.9% dari kehamilan yang tidak diinginkan adalah ektopik.

Keuntungan kontrasepsi oral

Kanker Endometrium:
- Terdapat 50% penurunan risiko kanker endometrium. Mulai efektif satu tahun setelah awal pemakaian. - Efek protektif diperoleh melalui kerja progestogen yang mencegah proliferasi akibat induksi estrogen pada sel endometrium (hipotrofi). - Efek protektif bertahan paling sedikit 15 tahun setelah penghentian penggunaan.
(Schlesselman JJ, Contraception 1991, 43(6):557-79)

Keuntungan kontrasepsi oral

Kanker colon:
Beberapa tahun belakangan tiga surat dipublikasikan mengklaim pengurangan dalam risiko menyangkut kanker colon sampai 40%, tergantung pada waktu penggunaan KO.
Etiologi penurunan risiko tersebut terkait dengan reduksi asam empedu di faeces dan efek protektif pada epitel kelenjar colon oleh estrogen (masih diteliti lebih lanjut) (Borgelt-Hansen L, J Am Pharm Assoc 2001, 41, 6: 875-86, Gabe et al., Zentralbl.
Gynkol 2000, 122 : 18-27, Jensen JT et al., Obstet Gynecol Clin North Am 2000, 27 :705-21)

Studi yang lebih spesifik masih berlangsung.

Keuntungan kontrasepsi oral


Tumor jinak payudara:

Banyak studi yang menyetujui KOK mengurangi insiden penyakit kista fibroma dan fibroadenoma sampai 40%. Tumor jinak payudara dapat menjadi faktor risiko untuk kanker payudara. KOK melindungi pengguna dari penyakit dengan gambaran atipia tingkat rendah dan tidak spesifik untuk jenis atipia tingkat tinggi. Yang disebutkan terakhir dapat berlanjut menjadi kanker payudara.
(Blackburn RD et al. Population Information Program Center for Communication

Programs, The Johns Hopkins University School of Public Health 2000 / Owen, J. The benefits and risks of oral contra ceptives, Parthenon Publishing Group 1993/Pasticides et al., 1983, J. National Cancer Inst. 71; 5-9)

Keuntungan kontrasepsi oral


Kista ovarium fungsional:
- KO kombinasi mengurangi insiden dari kista ovarium fungsional (luteal dan follicular) pada 78 dan49% (Oxford FPA study, Vessey et al.,1987). - KO <35g EE Risiko Relatif: 0.52

- KO >35g EE Risiko Relatif: 0.24 (Lanes et al., 1992)


- Lama rawat di rumah sakit untuk kista berkurang dari 38/100,000 non-user menjadi 3/100,000 pada pengguna KOK - Pil progestogen (POP) tidak mempunyai efek proteksi ini.

Keuntungan kontrasepsi oral


Mioma Uteri:
Tekanan ke organ intestinal

Penelitian kasus-kontrol kelompok studi Oxford/FR, KOK menunjukkan penurunan risiko mioma (leiomyomata). Terjadi reduksi 17% setiap lima tahun pada pengguna KO Kombinasi.
(Ross, RK et al, Br. Med. J. 1986, 293, 359-362, )

Perdarahan

Tekanan pada usus

Mioma Uteri bukan kontra indikasi untuk menggunakan KO.


( Br J Obstet Gynaecol, 1999, 106(8):857-60)

Torsi mioma bertangkai

Tekanan pada Uretra dan kandung kemih

Keuntungan kontrasepsi oral

Penyakit Radang Panggul (PRP):

- KOK mengurangi PRPD sekitar 50%! - KOK mempertebal lendir serviks yang menyebabkan pencegahan invasi bakteri penyebab PRP (endometritis, salpingitis, pelvioperitonitis). - KO kombinasi tidak memberikan proteksi terhadap transmisi virus seperti Herpes, HPV atau HIV.

Kontrasepsi oral Efek samping


Garis besar efek samping pada informasi pasien:
Chloasma (langka) Sakit kepala (Tidak cukup bukti dari studi placebo terkontrol) Depresi (terkadang) Payudara tegang (terkait progestogen) Kenaikan berat badan (sekitar 300g/tahun, tak lebih dari penambahan berat badan terkait usia) - Perubahan pada libido (dipertanyakan) - Gangguan haid/perdarahan bercak (6 bulan pertama), hipomenore, amenore - Naiknya tekanan darah

Kontraindikasi Untuk Penggunaan Jangka - Panjang KO Kombinasi


Kontraindikasi:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

8.
9. 10. 11. 12.

13.

Penyakit hati akut atau progresif Tumors hati tinak atau ganas Tumor jinak tergantung hormon Kejadian Thromboembolic atau infark myocardial pada riwayat Gangguan Koagulatori (contoh. Resistensi terhadap APC) Hypertriglyceridemia Diabetes mellitus dengan penyakit pembuluh (terbatas) Hipertensi berat Pendarahan uterus tidak jelas, yang tidak terdiagnosa Migrain yang tidak tergantung siklus Otosclerosis dengan progresi pada kehamilan sebelumnya Perempuan berusia 45 atau lebih yang merokok Chloasma

Kontraindikasi Untuk Penggunaan Jangka Panjang KOK

Kontraindikasi Relatif:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Bedah major meningkatkan risiko thromboembolic dan imobilisasi harus mengakhiri penggunaan KO sementara Perokok berusia > 30tahun Porphyria Penyakit kantung empedu, riwayat intrahepatik cholestasis Gagal ginjal Gagal Jantung Thromboflebitis berulang Penyakit Sickle Sel (Anemia Bulan Sabit)

Alasan-alasan Penghentian Penggunaan KO Kombinasi


Penghentian Penggunaan Kontrasepsi Oral:
1. 2. 3. 4. 5.

6.
7. 8. 9.

Pertama kali migrain atau sefalgia berat Meningkatnya episode epilepsi pada pasien (semua jenis epilepsi) Gangguan visual, gangguan pendengaran Tumor Hati Cholestasis, icterus Hepatitis aktif atau baru Flebitis Thromboembolism Kenaikan tekanan darah yang signifikan

Kontrasepsi oral Efek samping Risiko Kardiovaskuler (thromboemboli, infark miokardium, apoplexia):
Konsekuensi pada manajemen klinis:

1. Perempuan dengan riwayat thromboemboli tidak sesuai menggunakan KO kombinasi (Kontraindikasi). 2. Perempuan dengan gangguan koagulasi genetis (resistensi terhadap faktor APC mutasi V-Leyden tidak dapat menggunakan KO kombinasi (kontraindikasi). homozigot resistensi APC berisiko 10 x heterozigot berisiko 3 - 5 x 3. Perokok > 30/35 tahun tidak boleh merokok jika mereka memakai KOK (kontraindikasi relatif). Alternatif: POP, IUD.

EFEK SAMPING 1. Amenore (tidak

PENANGANAN ada Periksa dalam atau tes kehamilan, bila tidak hamil dan klien minum pil dengan benar, tenangkan pasien. Tidak datang haid kemungkinan besar karena kurang adekuatnya efek estrogen terhadap endometrium. Coba berikan pil dengan dosis estrogen 50 g, atau dosis progestin dikurangi. Bila klien hamil intrauterin, hentikan pil dan yakinkan pasien bahwa pil yang telah diminumnya tidak punya efek pada janin.

perdarahan atau spotting)

1.

Mual, pusing, atau muntah (akibat reaksi anafilatik)

Tes kehamilan, atau pemeriksaan ginekologik. Bila tidak hamil minum pil saat makan malam, atau sebelum t idur. Tes kehamilan atau pemeriksaan ginekologik. Sarankan minum pil pada waktu yang sama. Jelaskan bahwa perdarahan/spotting hal yang biasa terjadi pada 3 bulan pertama dan lambat laun akan berhenti. Bila perdarahan tetap saja terjadi, ganti pil dengan dosis estrogen lebih tingggi (50 g) sampai perdarahann teratasi, lalu kembali ke dosis awal. Bila perdarahan timbul lagi, lanjutkan lagi dengan dosis 50 g atau ganti dengan metode kontrasepsi yang lain.

1.

Perdarahan pervaginam/spotting

1.

Penurunan Libido

Penyebabnya adalah hormon estrogen atau progesteron yang terkandung dalam pil dapat mengikat testosteron. Jika

mengalami ini, alat kontrasepsi diganti dengan yang tidak mengandung hormon, misalnya kondom, IUD, dll. 1. 1-2% wanita mengalami depresi dan Hormon progresteron dalam pil KB dapat menurunkan kadar

kesulitan tidur

seratonin di otak.. Untuk mengurangi efek tersebut, dapat


menggunakan pil KB dengan dosis rendah.

1.

pemakaian pil KB dengan dosis tinggi, terjadi bekuan darah

1 bulan sebelum menjalanipembedahan, pemakaian pil harus dihentikan dan baru mulai dipakai lagi 1 bulan setelah pembedahan.

1.

Melasma

(bercak-bercak

berwarna

Melasma akan menghilang secara perlahan setelah pemakaian pil KB dihentikan.

gelap di wajah). Jika terkena sinar matahari, bercak semakin gelap 1. Jika pemakaian lama resiko terjadinya kakner leher rahim meningkat.

Resiko meningkat jika pemakaian 5 tahun, wanita yang menggnakan pil KB harus rutin menjalani pemeriksaan Pap smear (minimal 1 kali/tahun).

1.

Penambahan Berat badan, jerawat dan kecemasan.

Progresteron dosis tinggi menyebabkan peningkatkan nafsu makan Memilih pil dengan dosis progesteron rendah.

Kehati-hatian Penggunaan Pil Kontrasepsi Oral (WHO)

Kategori WHO 1 (aman & bermanfaat):


Postpartum >= 21 hari Pasca keguguran, dengan pengguguran dilakukan trimester pertama atau kedua Riwayat diabetes kehamilan Diabetes Varises Sakit kepala ringan Pola ireguler pendarahan per-vaginal tanpa anemia Riwayat PRP, riwayat PRP sekarang atau sebelumnya Riwayat IMS sekarang atau sebelumnya Vaginitis tanpa servisitis purulenta

Kehati-hatian Penggunaan Pil Kontrasepsi Oral (WHO)

Kategori WHO 1 (aman & bermanfaat):


Bertambahnya resiko IMS HIV-positif atau sedang berisiko terinfeksi HIV atau AIDS Tumor jinak payudara Riwayat kanker payudara, kanker endometrial atau ovarium Cervical ektropion Carrier virus hepatitis Mioma uteri Pernah mengalami Kehamilan ektopik Obesitas Kondisi Tiroid

Kehati-hatian Penggunaan Pil Kontrasepsi Oral (WHO)

Kategori WHO 2 (manfaat diatas risiko):


Sefalgia berat setelah inisiasi Pil Kontrasepsi Oral Diabetes mellitus Bedah major dengan imobilisasi yang lebih lama Penyakit Sickle Sel, penyakit hemoglobin C Tekanan darah 140/100 sampai 159/109 mm Hg Massa payudara yang belum terdiagnosa Kanker Serviks Usia >50 tahun Kondisi yang mengarah pada ketidak-patuhan medik Riwayat anomali kandungan lipid darah Riwayat infark miokardium prematur

Kehati-hatian Penggunaan Pil Kontrasepsi Oral (WHO)

Kategori WHO 3 (Pertimbangkan Manfaat terhadap Risiko):


- Postpartum < 21 hari
Laktasi (6 minggu hingga 6 bulan) Pendarahan uterus atau vagina yang tak terdiagnosa Usia > 35 years dan merokok kurang dari 20 rokok per hari Riwayat kanker payudara tetapi tidak terjadi kembali 5 tahun belakangan Interaksi obat Penyakit kantung empedu

Kehati-hatian Penggunaan Pil Kontrasepsi Oral (WHO)

Kategori WHO 4 (Risiko lebih besar dari Manfaat):


- Tromboemboli vena - Cerebrovascular Disease atau penyakit arteri koroner - Penyakit katub jantung (struktural) - Diabetes dengan komplikasi - Kanker payudara - Kehamilan - Laktasi (< 6 minggu dari postpartum) - Penyakit Hati - Sakit kepala dengan simptom neurologis fokal - Bedah major dengan imobilisasi yang lebih lama - Usia > 35 tahun dan merokok 20 batang atau lebih per hari - Hipertensi (TD > 160/100 Hg disertai gangguan vaskuler progresif.

Kesimpulan Keuntungan dan Risiko Kontrasepsi

Keuntungan Onkologi:
Kanker Ovarium Pengurangan > 80%

(Cancer and Steroid Hormone Study, N. Engl. J. Med .1987)

Kanker Endometrium
(WHO Collaborative Study, Int. J. Epidemiol. 1988)

Pengurangan 50%

Kesimpulan Keuntungan dan Risiko Kontrasepsi

Lainnya:
Pengurangan dismenore
(Mishel DR Jr, AM J Obstet Gynecol 1982)

> 60%

Penyakit Radang Panggul


(Panser LA et al., Contraception 1991)

>60%
40% 50% 76%

Tumor Jinak Payudara (estimasi)


(Charreau L et al., Eur J Cancer Prevention 1993)

Kista Fungsional Ovarium (tergantung dosis) (estimasi)


(Lanes SF, Am J Obstet Gynecol 1992)

Pencegahan Osteoporosis (paling sedikit 2 tahun) (estimasi)


(Kleerekoper M et al., Arch Int Med 1991)

Pengurangan bermakna kehamilan ektopik


(Sivin et al., Stud Fam Plann 1988)

> 90%

Kesimpulan Manfaat kontraseptif KO


Menanggulangi Perdarahan Disfungsional Uterus Mencegah PCO - syndrome Mengurangi gejala kegagalan ovarium prematur Mencegah kista fungsional ovarium (bukan untuk terapi) Perbaikan amenore terkait dengan hiperprolaktinemi/disfungsi hipotalamik Mencegah Nyeri Panggul Menghilangkan nyeri tengah siklus (mittelsmerz) Perbaikan Endometriosis (Siklus panjang, POP) Mengurangi jumlah kehilangan darah (perdarahan antar siklus atau menoragi) Memperbaiki kulit berjerawat dengan antiandrogen progestin
(Kaunitz AM, Contraception 1999)

Terima kasih

Vous aimerez peut-être aussi