Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Trauma Dentoalveolar
Hal-hal yang dapat diketahui dari Ro foto: 1) Arah garis fraktur 2) Adanya fraktur akar 3) Derajat ekstrusi atau intrusi 4) Adanya kelainan periapikal maupun periodontal yang sudah lebih dulu terjadi 5) Keadaan pertumbuhan akar 6) Ukuran kamar pulpa dan saluran akar 7) Adanya fraktur rahang 8) Adanya fragmen gigi atau benda asing di jaringan lunak
#
Trauma Dentoalveolar
Pemotretan radiografi yang digunakan:
1. Intraoral: Periapikal dan Oklusal.
Arah sinar R
Arah sinar terhadap gigi dapat mempengaruhi jelas tidaknya fraktur pada gambaran radiografi Arah sinar idealnya harus sejajar dengan garis fraktur
Klasifikasi Ellis
I. Kelas I : fraktur mahkota sederhana yaitu fraktur yang mengenai email dan sebagian kecil dentin atau tanpa mengenai dentin. II. Kelas II: fraktur mahkota yang luas, meliputi sebagian besar email dan dentin tanpa mengenai pulpa. III. Kelas III: fraktur mahkota yang luas, meliputi dentin dan pulpa. IV. Kelas IV: gigi yang mengalami trauma menjadi non vital dengan atau tanpa hilangnya struktur mahkota. V. Kelas V : tanggalnya gigi karena trauma. VI. Kelas VI: fraktur akar dengan atau tanpa hilangnya struktur mahkota. VII. Kelas VII: gigi bergeser/lepas tanpa disertai fraktur mahkota atau akar. # VIII. Kelas VIII: Kerusakan karena benturan pada gigi sulung.
Klasifikasi Ellis
1. Fraktur Mandibula
Menurut lokasi dibagi menjadi: 1. Fraktur korpus mandibula 2. Fraktur simfisis mandibula 3. Fraktur ramus mandibula 4. Fraktur kondilus mandibula 5. Fraktur prosesus koronoideus
Fraktur Mandibula
Dilihat dari keadaan tulang yang mengalami fraktur 1. Greenstick: fraktur tidak sempurna (incomplete fracture) pada tulang yang masih fleksibel 2. Simple fracture: patah tulang dengan fragmentasi minimal 3. Comminuted fracture: fraktur yang terdiri dari banyak fragmen 4. Compound fracture: keretakan dan diskontinuitas terjadi bersamaan
#
Fraktur Mandibula
Dilihat dari arah garis fraktur terhadap otot 1. Fraktur menguntungkan (Favorable) 2. Fraktur tidak menguntungkan (Unfavorable)
2. Fraktur Midfasial
Melibatkan maksila dan tulang-tulang yang membentuk wajah (kompleks os. zigomatikus): 1. LeFort I 2. LeFort II 3. LeFort III 4. Fraktur kompleks zigomatikomaksilaris 5. Fraktur zygomatic arch
Klasifikasi LeFort
Tumor Rahang bagian dari tumor rongga mulut dapat dilihat dengan foto rontgen
Pembagian
Berdasarkan asal tumor (Rahang): 1. Odontogenik (Jinak dan ganas): - Epitelial - Mesenkimal - Campuran 2. Non-odontogenik - Jinak - Ganas 3. Metastasis tumor non odontogenik dari luar rahang ke dalam tulang rahang
#
Berdasarkan jenis neoplasma rongga mulut (Neville, 2005): 1. Epitelial 2. Jaringan lunak RM 3. Tulang rahang 4. Kelenjar liur 5. Kista dan tumor odontogenik
Pemeriksaan rontgen ekstra/intra oral digunakan pada kecurigaan adanya: - Tumor yang berasal dari jaringan keras di rongga mulut dan sekitarnya (Rahang dan Gigi) - Tumor yang meluas sehingga menyebabkan destruksi tulang dan/atau penekanan pada tulang PADA TUMOR RAHANG: Tidak semua tumor dapat dilihat secara radiografis Radiografis: hanya sebagai pemeriksaan penunjang Radiogram saja tidak boleh dijadikan dasar diagnosis Harus ada pemeriksaan histopatologis
#
1. Ameloblastoma
- Tumor epitel enamel - Umumnya pada mandibula, posterior body mandibula - Ro: daerah radiolusen soliter/multikistik menyerupai busa sabun, korteks tulang rahang hancur, gigi umumnya vital.
Ameloblastoma
#
2. Cementoblastoma
- Berasal dari sementoblas - Deposisi jaringan keras sementum pada jaringan - Daerah M dan P mandibula lesi menempel pada akar gigi yang terkena - Ro: daerah radioopak berbentuk bulat dikelilingi radiolusensi
Cementoblastoma
3. Odontoma
- Tumor campuran epitel dan mesenkim - 3 tipe: a. Complex odontoma - Dapat terjadi di RA maupun RB - Ro: radioopak ireguler, pertumbuhan terbatas - Asimptomatik b. Compound odontoma - RA/RB - Ro: radioopak yang tetap ada selama bertahun-tahun dengan bagian yang menyerupai struktur gigi (dentin, email, sementum) c. Cystic odontoma - RA/RB - Menyerupai complex/compound odontoma namun dikelilingi daerah radiolusen yang makin lama makin besar.
#
4. Odontogenik Fibroma
Disebut juga odontogenik myxoma Predileksi: M3 dan daerah C RA Usia < 20 tahun Gigi umumnya vital Ro: radiolusen soliter, berbatas tegas, berhubungan dengan mahkota gigi impaksi, kecil, kadang-kadang menginvasi korteks tulang. Torn fishing net appearance
#
5. Ameloblastic Fibro-odontoma
- Campuran epitel dan mesenkim - Umumnya pada maksila, usia < 20 tahun, >> - Ro: daerah radioopak tidak beraturan displastik, kalsifikasi tidak beraturan disertai adanya daerah radiolusen
Ameloblastik fibroodontoma
Osteoma Perifer
- Umumnya pada garis tengah palatum dan mandibula dewasa - P>L - Ro: Pembesaran jaringan keras pada bagian palatum atau permukaan lingual mandibula (Radioopak).
Osteoma
#
Hemangioma
- Predileksi: Mandibula lebih sering terkena - Usia muda, L = P - Mikroskopis: Pembuluh darah dengan banyak rongga - Ro: Radiolusen soliter berbentuk sarang lebah, biasanya ada gigi yang hilang
#
Hemangioma
#
Osteogenic Sarcoma
- Lebih banyak terjadi di mandibula - Usia <30 th, L > P - Pertumbuhan cepat, terasa pada rahang namun tidak sakit, parestesi, resorpsi akar gigi - Ro: radioopak pada tulang rahang, biasanya meluas sampai di bawah korteks. - Gambaran sunrise
Daftar Pustaka
Affandi M. Diagnosis Trauma Gigi Anterior dan Perawatannya pada Praktek Sehari-hari. Majalah PABMI [Jurnal]. April 2001. h. 35-52. Neville B, Damm D, Allen C. Oral Pathology. Edisi ke. 2. Philadelphia: Saunders; 2002 Peterson L. Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery. Edisi ke-4. St. Louis: CV Mosby Co.; 2004. Passler A, Fisser H. Pocket Atlas of Dental Radiology. Stuttgart: Thieme; 2007.
#