Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.
Al-Ifafah
Al-Ifafah (memelihara kesucian diri) termasuk dalam rangkaian fadlilah atau akhlaqul karimah yang dituntut dalam ajaran Islam. Menjaga diri dari segala keburukan dan memelihara kehormatan hendaklah dilakukan pada setiap waktu. Dengan penjagaan diri secara ketat, maka dapatlah diri dipertahankan untuk selalu berada pada status kesucian. Hal ini dilakukan mulai dari memelihara hati (qalbu) untuk tidak membuat rencana dan angan-angan yang buruk. Perhatikan QS. As-Syams (91): 9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
Al-Haya
Sebagai rangkaian dari sifat dan sikap al-Ifafah ialah al-Haya (malu). Yang dimaksud disini ialah malu terhadap Allah dan malu terhadap diri sendiri dikala akan melanggar peraturan-peraturan Allah. Perasaan ini dapat menjadi pembimbing kepada jalan keselamatan dan mencegah diri dari perbuatan nista. Dari Muttafaq Alaih: Imam itu mempunyai 60 cabang, sedangkan malu adalah salah satu cabang dari pada iman. Juga dalam hal itu dikemukakan : Malu itu tidak membuahkan kecuali kebaikan. (Muttafaq Alaih). HR. Bukhari : Jika engkau tidak malu, berbuatlah apa yang engkau kehendaki.
As-Syajaah
Syajaah atau sifat berani termasuk sebagai fadlilah dalam akhlaq. Syajaah bukanlah semata-mata keberanian berkelahi di medan laga, melainkan suatu sikap mental dimana seseorang dapat menguasai jiwanya yang berbuat menurut semestinya. Orang yang dapat menguasainya (jiwanya) pada masamasa kritis ketika bahaya di ambang pintu, itulah yang berani. Bukanlah yang dinamakan pemberani orang yang kuat bergulat, sesungguhnya pemberani itu ialah orang yang sanggup menguasai hawa.
As-Syajaah
Syajaah atau sifat berani termasuk sebagai fadlilah dalam akhlaq. Syajaah bukanlah semata-mata keberanian berkelahi di medan laga, melainkan suatu sikap mental dimana seseorang dapat menguasai jiwanya yang berbuat menurut semestinya. Orang yang dapat menguasainya (jiwanya) pada masamasa kritis ketika bahaya di ambang pintu, itulah yang berani. Bukanlah yang dinamakan pemberani orang yang kuat bergulat, sesungguhnya pemberani itu ialah orang yang sanggup menguasai hawa.