Vous êtes sur la page 1sur 46

ABORTUS

DEFINISI

Terhentinya proses kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin < 500 gram.

ETIOLOGI
1. 2. 1. 2.

1.
2. 3. 4.

5.
6. 7.

Kelainan hasil konsepsi oleh karena kelainan ovum atau spermatozoa Blighted Ova Kelainan kromosom trisomi atau monosomi Kelainan bentuk uterus Mioma uterus Inkometensi serviks Penyakit- penyakit ibu Hipertensi Diabetes Melitus Infeksi (toksoplasma, sifilis) Gangguan psikologi Trauma Malnutrii Kelainan imunologi inkompatibilitas Rhesus dan ABO

KLASIFIKASI
Abortus Spontan Abortus Imminens Abortus Insipiens Abortus Inkomplete Abortus komplet Missed Abortion Abortus Infeksiosus Abortus Habitualis 2. Abortus Provokatus Abortus provokatus terapeutikus Abortus provikatus kriminalis
1.

ABORTUS IMMINENS
Adalah perdarahan pervaginam sebelum umur kehamilan 20 minggu. Terjadi pada kurang lebih 3040% dari seluruh kehamilan. Gejala Klinis: Tanda-tanda hamil Pedarahan pervaginam : Perdarahan biasanya sedikit Nyeri perut bagian bawah derajat ringan Vaginal Touche: Osteum uteri tertutup dan tinggi fundus uterus sesuai dengan umur kehamilan

ABORTUS IMMINENS
Terapi: Rawat jalan Bed rest Medikamentosa: 1. Sedatif: luminal 3x 30 mg atau dizepam 3x2 mg 2. Tokolitik papaverin, isoksuprine

ABORTUS INSIPIENS
Adalah abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks yang telah mendatar dan ostium uteri yang telah terbuka tetapi hasil konsepsi masih dalam kavum uteri dan dalam proses pengeluaran Gejala Klinis: Tanda-tanda hamil Pedarahan pervaginam banyak Nyeri perut bagian bawah derajat sedang- berat dan beberapa mengalami nyeri gerak serviks atau adneksa. Vaginal toucher: Osteum uteri terbuka, ketuban utuh, dan tinggi fundus uterus sesuai dengan umur kehamilan.

ABORTUS INSIPIENS
Terapi: Perbaikan keadaan umum Umur kehamilan < 12 minggu: kuretase Umur kehamilan > 12 minggu: oksitosin titrasi dan kuretase Medikametosa : 1. Metil ergometrin 3x 5 mg (selama 5 hari) 2. Amoksisilin 3x 500 mg PO (selama 5 hari)

ABORTUS INKOMPLIT
Adalah adalah pengeluaran sebagian dari jaringan kehamilan. Sebelum umur kehamilan 6 minggu, plasenta dan janin umumnya keluar secara bersamaan, tetapi setelah umur kehamilan tersebut biasanya keluar secara terpisah. Gejala klinis: Tanda-tanda hamil Pendarahan pervaginam: beberapa mengeluarkan jaringan Nyeri perut bagian bawah derajat berat, menyerupai yeri melahirkan. Vaginal toucher: osteum uteri terbuka, teraba jaringan kehamilan, tinggi fundus uterus lebih kecil dari umur kehamilan.

ABORTUS INKOMPLETE
Terapi: Perbaikan keadaan umum Kuretase sesegera mungkin Medikamentosa: 1. Metilergometrin 3x 5 mg PO 2. Amoksisilin 3 x 500 mg

MISSED ABORTION
Adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih

Gejala klinis: Tanda-tanda kehamilan Perdarahan/ tanpa perdarahan pervaginam Tinggi fundus uterus sesuai/ lebih dari umur kehamilan

MISSED ABORTION
Terapi: Persiapan evakuasi poliklinis dan periksa faal hemostasis Evakuasi tergantung umur kehamilan: 1. Umur kehamilan < 12 minggu: kuretase 2. Umur kehamilan > 12 minggu: Estradiol benzoas 2 kali (20-40 mg) Titrasi oksitosin atau prostaglandin

ABORTUS INFEKSIOSUS
Adalah abortus insipiens atau abortus inkomplete yang disertai komlikasi infeksi.

Tanda Klinis: Amenorea Tanda- tanda hamil Sering diawali oleh abortus provokatus Febris Pendarahan pervaginam Nyeri suprapubik Tinggi fundus uteri sesuai atau lebih kecil umur kehamilan. Osteum uteri terbuka dan tertutup Lochia yang berbau

ABORTUS INFEKSIOSUS
Terapi: Perbaikan keadaan umum Antipiretik Sulbesinilin 3x 1, gentamisin 2x 80 gr, metronidazol supp3x 1 Kuretase: setelah 6 jam bebas panas atau 12- 24 jam jika panas tidak turun.

ABORTUS KOMPLET
Adalah abortus yang terjadi jika seluruh hasil konsepsi lahir dengan lengkap sebelum usia kehamilan 20 minggu. Tanda Klinis: Amenorea Tanda- tanda hamil Pedarahan pervaginam:banyak Kontraksi uterus Ostium serviks sudah menutup, ada keluar jaringan tidak ada sisa dalam uterus, uterus telah mengecil

ABORTUS KOMPLET
Terapi: Pendarahan masif: menimbulkan anemia. 1. Anemia ringan: tablet besi 2. Anemia berat: transfusi darah Kondisi pasien baik:tablet engometrin 3x 1 tablet Terdapat tanda-tanda infeksi : antibiotik

ABORTUS HABITUALIS
Adalah terjadinya abortus pada wanita yang mengalami abortus lebih dari 3 kali.

TEKNIK KURETASE

PENGERTIAN
Serangkaian proses pelepasan jaringan yang melekat pada dinding kavum uteri dengan melakukan invasi dan memanipulasi instrumen (sendok kuret) ke dalam kavum uteri Sendok kuret akan melepaskan jaringan tersebut dengan teknik pengerokan secara sistematik

LANGKAH KLINIK PADA KURETASE ABORTUS INKOMPLIT


PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN 1.Pasien Cairan dan selang infus sudah terpasang, perut bawah dan lipat paha sudah dibersihkan dengan air dan sabun Uji fungsi dan kelengkapan peralatan resusitasi kardiopulmoner

Siapkan

kain alas bokong dan penutup perut bawah Medikamentosaa a. Analgetika (Pethidin 1-2 mg/kg BB, Ketamin HCL 0,5 mg/kg BB, Tramadol1-2 mg/kg BB) b. Sedativa (Diazepam 10 mg) c. Antropin Sulfas 0,25-0,50 mg/ml Larutan antiseptik (Povidon lodin 10%) Oksigen dengan regulator

Instrumen a. Cunam tampon b. Canam peluru atau tenakulum c. Klem ovum (Foerster/Fenster clamp) lurus dan kengkung Sendok kuret Penera kavum uteri (Uterine Sound/ Sondage) Spekulum Sims atau L dan kateter karet Spuit 5cc Dilator

Speculum Sims
KASSA STERIL

Tenakulum

Dilatator Hegar

Hand Scoen

Ring Tang Sendok Kuret

Sonde Uterus

Abortustang

2.

Penolong (Operator dan Asisten) Baju kamar tindakan, apron, masker dan kacamata pelindung Sarung tangan DTT/sterill Alas kaki (sepatu/boot karet) Instrumena a.Lampu sorot b.Mangkok logam c.Penampung darah dan jaringan

PENCEGAHAN INFEKSI SEBELUM TINDAKAN TINDAKAN Instruksi asisten untuk memberikan sedatif dan analgetik Lakukan kateterisasi kandung kemih (lihat prosedur kateterisasi) Lakukan pemeriksaan bimanual ulangan untuk menentukan bukaan serviks, besar,arah dan konsistensi uterus Bersihkan dan lakukan dekontaminasi sarung tangan dengan larutan klorin 0,5%

Pakai sarung tangan steril yang baru Dengan satu tangan masukkan spekulum Sims/L secara vertikal ke dalam vagina,setelah itu putar ke bawah sehingga posisi bilah menjadi transversal Minta asisten untuk menahan spekulum bawah pada posisinya Dengan sedikit menarik spekulum bawah (hingga lumen vagina tampak jelas)masukkan bilah spekulum atas secara vertikal kemudian putar dan tarik ke atashingga jelas terlihat serviks

Minta asisten untuk memegang spekulum atas pada posisinya Bersihkan jaringan dan darah dalam vagina (dengan kapas antiseptik yang dijepitdengan cunam tampon), tentukan bagian serviks yang akan dijepit (jam 11 dan13) Jepit serviks dengan tenakulum pada tempat yang telah ditentukan Setelah penjepitan terpasang baik, keluarkan spekulum atas

a.

b.

c.

Lakukan pemeriksaan kedalaman dan lengkung uterus derngan penera kavumuteri. Pegang gagang tenakulum, masukkan klem ovum yang sesuai dengan bukaan serviks hingga menyentuh fundus (keluarkan dulu jaringan yang tertahan pada kanalis) Bila dilatasi serviks cukup besar, lakukan pengambilan jaringan dengan klemovum (dorong klem dalam keadaan terbuka hingga menyetuh funduskemudian tutup dan tarik) Pilih klem yang mempuyai permukaan cincin yang halus dan rata, agar tidak melukai dinding dalam uterus. Keluarkan klem ovum jika dirasakan sudah tidak ada lagi jaringan yangterjepit atau ke luar

Pegang gagang sendok kuret dengan ibu jari dan telunjuk, masukkan ujung sendok kuret (sesuai lengkung uterus) melalui kanalis serviks ke dalam uterushingga menyetuh fundus uteri (untuk mengukur kedalaman) Lakukan kerokan dinding uterus secara sistematik dan searah jarum jam, hingga bersih (seperti mengenai bagian bersabut) Keluarkan semua jaringan dan bersihkan darah yang menggenagi lumen vagina bagian belakang

Selesainya kerokan ditandai dengan keluarnya buih/ busa pink, kerokan terasahalus, adanya kontraksi uterus yg ditandai dgn terjepitnya sendok kuret, dan perdarahan berhenti Lepaskan jepitan tenakulum pada serviks Lepaskan spekulum bawah Kumpulkan jaringan untuk dikirim ke Laboratorium Patologi.

DEKONTAMINASI CUCI TANGAN PASCATINDAKAN PERAWATAN PASCATINDAKAN Periksa kembali tanda vital pasien, segera lakukan tindakan dan beri instruksiapabila terjadi kelainan/komplikasi Catat kondisi pasien dan buat laporan tindakan di dalam kolom yang tersedia

Buat instruksi pengobatan lanjutan dan pemantauan kondisi pasien Beritahukan kepada pasien dan keluarganya bahwa tindakan telah selesaidilakukan tetapi pasien masih memerlukan perawatan Jelaskan pada petugas jenis perawatan yang masih diperlukan, lama perawatan dan kondisi yang harus dilaporkan

LAPORAN KASUS ABORTUS INKOMPLIT

I. IDENTITAS PASIEN
Nama :S Umur : 29 tahun Jenis kelamin : Perempuan Suku : Bali Bangsa : Indonesia Agama : Islam Pendidikan : Tamat SLTA Status perkawinan: Sudah menikah Pekerjaan : Ibu rumah tangga Alamat : Br Dinas Saren Jawa Budekeling, Bebandem Karangasem

II. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Perdarahan per vaginam 2. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke RSUP Sanglah pada tanggal 21 Februari pukul 00.21 WITA dengan keluhan utama keluar darah per vaginam pada pukul 21.00 WITA (20 Februari). Cairan yang keluar dari kemaluan dikatakan merah disertai dengan keluarnya gumpalan. Pasien juga mengatakan terdapat nyeri perut bagian bawah dan tidak ada riwayat pingsan.Riwayat trauma tidak ada. Riwayat telat haid ada. Pasien memiliki riwayat ANC di dokter Sp.OG dengan diagnosis death conceptus pro D&C

3. Riwayat Menstruasi Menarche umur 14 tahun, siklus teratur 28-30 hari , lamanya 5 hari tiap kali mentruasi. Volume menstruasi 50 cc, keluhan saat haid tidak ada 4. Riwayat kehamilan dan persalinan nifas yang lalu.
No Tahun Umur kehamilan BBL L Sex P Cara Persalinan Penolong Persalinan Tempat Persalinan Keadaan sekarang Komplikasi/ Keterangan

Agutus 2011

38-39 Minggu

1.600 gr

Pspt

Tenaga Kesehatan

RSUP Sanglah

Meninggal

KJDR

Ini

5. Riwayat Pemakaian alat kontrasepsi tidak ada

7. Riwayat Hamil ini HPHT: 2-12-2012 Tafsiran partus: 9-9-2013 Pasien mengetahui kehamilannya degan melakukan tes kehamilan yang dilakukan di rumahya tanggal 22 Januari dengan didapatkan hasil positif. Pasien mengaku tidak pernah mengalami keluhan seperti mual, muntah, pusing, sakit kepala, maupun perdarahan selama kehamilan ini.
8. Riwayat Perkawinan Pasien menikah pada usia 27 tahun dan sampai sekarang telah menikah satu kali. Pasien menikah selama hampir 2 tahun dengan suaminya yang sekarang.

9. Riwayat Penyakit Terdahulu Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis misalnya hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, asma, varises, keganasan, penyakit jiwa,dan lain-lain. Tidak ada riwayat alergi terhadap obat, makanan, dan lain-lain. Pasien mengatakan tidak pernah menjalani operasi sebelumnya.

10. Riwayat Penyakit Keluarga Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit misalnya hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, TB, epilepsi, kelainan bawaan, dan lain-lain. 11. Riwayat Sosial Pasien merupakan ibu rumah tangga. Suami pasien bekerja sebagai pegawai swasta. Suami pasien memiliki penghasilan yang cukup sehingga pasien memiliki status ekonomi dan gizi yang cukup. Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok, minum minuman keras, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu.

PEMERIKSAAN FISIK :
Status present : KU : baik, T:120/80 mmHg, N: 84x/ menit, R : 20 x/menit, Tax : 36,8 C Status general: Mata : Konjunctiva pucat -/-, sklera ikterik -/ Thorax : Cor : S1S2 tgl reg murmur Pulmo : Vesikuler +/+, wh -/-. Rh -/ Ext : Hangat (+ keempat ekst.), edema (kempat ext)

Status

ginekologi Abdomen : FU tidak teraba, Nyeri tekan(-), kontraksi uterus (-), tidak teraba masa Inspeksi Vagina/Vulva : fluksus (+), fluor (), livide(+), pembukaan (-) VT : pembukaan (-),fluksus (+), nyeri goyang portio (-), corpus uteri anteflexi, besar lebih dari normal, adnexa parametrium normal, cavum douglas tdk menonjol

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi Rutin WBC : 9,372 x 103/L RBC : 5,05 x 106/ HGB : 13,46 g/dL HCT : 41,20 % PLT : 208,30 x 103/L

Pemeriksaan

USG GS (+) intrauterine, TP (+): 2-9 cm, DJJ (-) Diagnosis: Abortus Inkomplit Terapi: Kuretase Tanpa GA Monitoring : Keluhan, VS KIE

FOLLOW UP PASIEN
20/2/2013 Pukul 01.30 Telah dilakukan kuretase, Sondage : 8cm, Jaringan : 75 gr, Corpus Uteri: anteflexi, Sendok Kuret no 5 S : Perdarahan aktif (-) O: Status Present: TD: 120/80 Nadi: 84x/menit RR: 20x/mnt Tax: 36,5oC Status General : DBN Status Ginekologi: Abdomen: Fundus Uteri tak teraba Kontraksi (+) baik Bising Usus Normal Vagina : Perdarahan Aktif (-)

FOLLOW UP PASIEN
20/2/2013 Pukul 01.30 Diagnosis :Post Kuretase ec Abortus Inkomplit Terapi: Amoxicillin 3 x 500 mg Asam mefenamat 3 x 500 mg Methylergometrin 3 x 0,125 mg Sulfas Ferosus 2 x 300 mg Monitoring : Observasi 2 jam post partum KIE : imobilisasi dini KB Post Partum

Vous aimerez peut-être aussi