Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara pengekspor produk perikanan, salah satu komoditinya adalah ikan teri nasi kering. Kasus-kasus pengembalian produk ekspor indonesia karena bermasalah dalam hal mutu Mutu ikan akan cenderung menurun dengan bertambahnya waktu. Salah saru cara untuk menghambat dan menghentikan kemunduran mutu ikan adalah melakukan pengawasan mutu
Metodologi
Jenis data : primer : data dari perusahaan sekunder : literatur Metode pengumpulan data: observasi, wawancara & partisipasi Penyajian data : deskriptif
Proses
Penerimaan bahan baku Pencucian penirisan I Perebusan Penirisan II pengayaan
sortasi
Sizing Pengemasan Penyimpanan dlm cold storage pengiriman
Pengawasan mutu
Meliputi
Secara
administratif, tidak menggunakan form-form report sebagai mana HACCP yang ideal Secara teknis, sesuai dg konsep GMP dan SSOP
Pelaksana
Tanggung jawab QC : Pengecekan kualitas produk akhir secara organoleptik Sedangkan pengujian yang kompleks (organoleptik, kimiawi dan mikrobiologis) di laboratium PT KML Gresik
Pemisahan kualitas kesegaran ikan Pengecekan suhu ikan (max. 10oC). jika suhu lebih dari 10oC, ditambahkan es dalam blong dan diproses sesegera mungkin
Pencucian
Pencucian harus dengan hati-hati, cepat dan bersih FIFO (First In First Out) Ikan yang bau dicuci pada bak khusus dan frekuensi pencucian ditambah Pergantian air ketika keruh Kontrol volume ikan per keranjang Pembuangan cumi dan es
Perebusan
Teknik FIFO dan kontrol lama perebusan Pengadukan yang optimal Suhu perebusan dipertahankan 100oC Pengawasan salinitas air perebusan 5% Pembuangan busa Kekeruhan air perebusan harus diawasi (air perebusan harus diganti)
Pengayakan
Pengontrolan
Penataan
yang tepat; sirkulasi udara merata dan tidak meletakkan senoko di bawah evaporator Precooling Pengontrolan suhu -10oC Pemisahan susunan berdasarkan kualitas dan wilayah penangkapan
Penjemuran
Pelelehan bunga es Pengurikan yang optimal dan hati-hati Kadar air mencapai 34 % Simpan di dalam cold storage jika cuaca
buruk (mendung / hujan) Pengontrolan volume ikan dalam basket Setelah kering, ikan disimpan dalam cold
storage
sortasi
Pemisahan unsur non teri nasi oleh karyawan dengan teliti dan hati-hati Produktifitas dan efisiensi kerja
Sizing
Produktifitas dan efisiensi kerja Sizing menggunakan mesin sizing hingga unifomity (size rata sesuai spesifikasi)
Packing
Lebeling yang tepat pada Master Carton (sesuai karakteristik mutu) Pengemasan harus cepat, rapi dan rapat
Sanitasi Produksi
Sanitasi Peralatan
keranjang rebus, rak penirisan, bak perebusan & bak pencucian senoko, waring, basket
Pencucian dengan air berklorin 100 ppm setiap hari Pencucian dengan air berklorin 100 ppm 2 minggu sekali Menggunakan HCl untuk menghilangkan kerak
Bak perebusan
Sanitasi karyawan
Karyawan harus sehat Penggunaan seragam, penutup kepala dan masker ketika proses kering (setelah penjemuran) Pencucian tangan dengan alcohol 75 % sebelum melakukan proses Pencucian kaki dengan chlorine 100 ppm
Ruang produksi
Lantai ruang produksi basah Lantai ruang produksi kering Dinding atap Ventilasi
Dicuci dengan air bersih Lantai dibuat agak miring ke arah pembuangan air Disapu setiap hari dibersihkan dari debu dan sarang serangga dibersihkan dari debu dan sarang serangga ditutup dengan waring pintu antar ruang proses diberi tirai plastik