Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Bagian Ilmu Penyakit Syaraf Fakultas Kedokteran Unand / Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang
Definisi :
Kesadaran adalah keadaan awas waspada terhadap lingkungan, dan
Penurunan kesadaran (koma) adalah sebaliknya, dimana dijumpai hilangnya kewaspadaan terhadap lingkungan sekalipun dirangsang dari luar. Antara keadaan sadar dan koma terdapat variasi menurunnya kesadaran
Brain Stem
- Akson panjang dan pendek membentuk interkoneksi ------ > ARAS (Asenden Raticular Activating System). - Membentuk kolateral dengan spinotalamikus dan tegmentum pontine, dalam meningkatkan kewaspadaan. - Tergantung daerah formasio retikularis yang dirangsang, akan timbul reaksi inhibisi dan fasilitasi, maka ARAS berfungsi sebagai gerbang pengatur.
- Tingkah laku sadar dipengaruhi oleh Sistem Limbik.
Brain Stem
Brain Stem
Midbrain
Cranial Nerve III
pupillary function eye movement
Brain Stem
Pons
Cranial Nerves IV, V, VI
conjugate eye movement corneal reflex
Brain Stem
Medulla
Cranial Nerves IX, X Pharyngeal (Gag) Reflex Tracheal (Cough) Reflex Respiration
Mediates wakefulness
- Putusnya hbgan tegmentum sentral didaerah pons bagian atas, midbarin atau hypothalamus akan mengganggu kualitas kesadaran.
Korteks Serebri dan Tingkahlaku Kesadaran - Keadaan awas waspada tingkahlaku manusia tergantung pada integritas korteks serebri. - Bagian dikorteks memiliki organisasi neuron tegak lurus dgn permukaan. - Keadaan ini membentuk organisasi modular struktur neokortikal dgn menerima aferen dari berbagai daerah * inti thalamus dorsalis, * korteks hemisferium yg sama dan berseberangan, * nukleus thalamus spesifik.
* Rongga tengkorak tidak elastis. * Septum yang membagi otak atas sekat sekat bertujuan melindungi otak dari goncangan. * Perlu dipelajari celah (gap) serta perjalanan nervus kranialis serta bagian kecil dari lobus temporalis bagian bawah.
Perubahan Tekanan Intrakranial sebagai penyebab Gejala. - Tekanan dinamis dan statis pada kompartimen bersifat semirigid terhadap atmosfer melalui sistem kardiovaskuler.
- Hubungan ini dikenal dengan craniospinal vascular bed, dimana antara tekanan intrakranial dan sistem kardiovaskuler berhubungan secara linear.
kompartimen lain. .
- Kerusakan korteks serebri yang luas dan akut menyebabkan perubahan fisiologik, berupa hilangnya pengaturan fungsi spesifik daerah yang rusak.
- Contoh dari kerusakan korteks ini mendasari pengertian terganggunya kesadaran pada gangguan metabolik, gangguan aliran darah karena stroke atau penekanan oleh tumor.
- Gangguan yang membatasi fungsi psikologik (AFASIA, MEMORY LOSS) mengurangi isi kesadaran. - Hilangnya kontak psikologik akut atau difus seperti CONFUSIONAL STATE dan DELIRIUM menunjukkan berobahnya kesadaran dan berkurangnya kewaspadaan.
Obtundasi. - Berarti mental tumpul atau lamban. - Penurunan kesadaran pada tahap ringan dan sedang dengan berkurangnya perhatian. - Respons psikologis lambat, jumlah jam tidur meningkat dan antara tidur dan bangun penderita mengantuk. Stupor. - Tidur yang dalam dan dapat dibangunkan dengan rangsangan yang kuat dan berulang. - Disebabkan karena disfungsi serebral organik difus. - Skizofrenia akut dan reaksi depresi akut dapat menjurus pada stupor.
Koma. - Keadaan mental yang tidak responsive dan tidak bisa bangun walau dengan rangsangan kuat.
Brain Death.
- Keadaan dimana fungsi otak, termasuk fungsi kortikal, sub-kortikal serta batang
Patofisiologi Koma # Koma karena Lesi Supratentorial. Ada 3 jenis proses lesi : * Gangguan bilateral difus (kortikal dan substansia alba). * Lesi destruktive sub-kortikal. * Lesi destruktive oleh massa pada hemisferium serebri.
@ Sindroma Herniasi Unkus dan Kompresi Batang Otak Lateral. Fase Dini Nervus III. Fase Lanjut Nervus III. Fase Midbrain Lower Pons.
Lesi Subtentorial:
@ Lesi Destruktive Subtentorial. Level Midbrain. Level Rostral Pons. Destruksi Pontine Bgn Bawah.
Lesi Kompresive.
Lesi Batang Otak yang tidak menimbulkan ggn kesadaran.