Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Indah Septiana
BAB I PENDAHULUAN
Akibat yang ditimbulkan meningitis bakterialis adalah skuele neurologis dan 10% kematian jika penanganan terlambat.
Meningitis mudah ditularkan melalui droplet T. respiratorius dengan masa inkubasi selama 2 -10 hari
DI Indonesia kasus tersangka meningitis adalah 158/100.000, dengan etiloigi Hib 16/100.000 dan 67/100.000 adalah bakteri lainnya.
Dibutuhkan pemahaman mengenai meningitis untuk dapat menegakkan diagnosis sedini mungkin dan memberikan terpai yang adekuat sehingga dapat mengurangi skuele neurologis bagi penderita.
Etiologi
Menurut WHO 3 species terbanyak menyebabkan meningitis adalah : 1. Haemophillus Influenza B 2. Sterptococcus Pneumonia
3. Nieserria meningitidis
Epidemiologi
Menurut WHO meningitis bakterialis menyebabkan 170.000 kematian di seluruh dunia. Di Indonesia kasus tersangka meningitis bakterialis adalah 158/100.000 . Meningitis lebih sering terjadi pada anak usia 6 - < 18 bulan. Laki-laki = perempuan
Patogenesis
Manifestasi Klinis
Gejala pada bayi, tidak khas : 1. panas 2. hyperirritable 3. gangguan kesadaran 4. poor muscle tone 5. kejang 6. UUB membonjol 7. muntah 8. ada high pitch cry
Pada anak : 1. gejala umum : panas, sakit kepala, nausea dan muntah, photopobia, irritabilitas, letargi dan gangguan kesadaran. 2. gejala neurologi : GRM (+), kejang, UUB membonjol, dan penurunan kesadaran.
Diagnosis Banding
1. Meningitis Aseptik 2. Esefalitis
Penegakan Diagnosis
Anamnesa riwayat infeksi ekstrakranial gejala awal seperti demam, kejang, penurunan kesadaran.
Pemeriksaan Fisik Gangguan kesadaran Kenaikan suhu >38 Adanya infeksi ekstrakranial GRM (+) Tanda-tanda peningkatan intrakranial Defisist neurologi
Tatalaksana
Konservatif : Cairan Nutrisi yang cukup Atasi kejang sesuai penatalaksanaan kejang Manitol, jika peningkatan TIK O2 Pembersihan jalan nafas Monitoring vital sign
barrier kortikosteroid
Komplikasi
Komplikasi segera : kenaikan tekanan intrakranial nekrosis atau infark jaringan otak ventrikulitis gangguna nervus kranialis SIADH subdural empiema abses serebri
Skuele : gangguan mental, pendengaran, dan penglihatan hidrosefalus komunikan gangguan tingkah laku gangguan vestibular hemiparese atau kuadriparese epilepsi
Prognosis
Prognosis meningitis jika ditangani baik akan baik, resiko kematian akan menurun hingga 5-10%12.
Penyakit ini mudah ditularkan melalui droplet traktus respiratorius dan memiliki komplikasi antaralain adalah peningkatan tekanan intrakranial, nekrosis atau infark jaringan otak, dan gangguan nervus kranialis, sedangkan skuele yang dapat ditimbulkan adalah antaralain gangguan mental, pendengaran dan penglihatan, gangguan tingkah laku, dan hemiparesis
Saran
vaksisnasi HiB, bergaya hidup sehat
Untuk mencapai prognosis yang baik, maka hendaklah diagnosis dini dapat ditegakkan hingga terapi yang adekuat dapat dilakukan.
TERIMAH KASIH