Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
APPENDICITIS DAN
HEMORRHOID
Oleh
KELOMPOK X
HERNIA
Reponibel Irreponibel
strangula inkarser
ta ata
MANIFESTASI KLINIS
• Benjolan pada daerah perut, inguinal,
lipat paha atau scrontalis.
• Benjolan bisa hilang timbul atau
menetap
• Nyeri bila isi hernia terjepit dan
bertambah hebat bila hernia
strangulata
PENUNJANG
• RONTGEN:
• LABORATORIUM:
INTERVENSI MEDIS
• Konservatif/non bedah
– Penggunaan alat penyokong (korset)
– Reposisi postural
• operasi
PENGKAJIAN
• Aktivitas dan istirahat
• Eliminasi
• Integritas ego
• Neorosensori
• Keamanan dan kenyamanan
• sirkulasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman (Nyeri)
berhubungan dengan diskontinuitas
jaringan akibat tindakan operasi.
2. Immobilitas fisik berhubungan
dengan keterbatasan gerak
3. Resiko terjadinya infeksi
berhubungan dengan insisi
bedah/operasi
4. Gangguan pola tidur berhubungan
dengan nyeri post operasi
APPENDICITIS
ANATOMI
• Berbentuk tabung
• Panjang sekitar 10 cm
• Pangkal di sekum
• Menyempit di proximal dan melebar di distal
APPENDICITIS
FISIOLOGI
• Menghasilkan lendir 1-2 ml/hari
dialirkan ke sekum
• Hambatan aliran ini patogesis
appendicitis
• Imunoglobulin sekretoar (IgA)
dihasilkan oleh GALT (gut associated
lymphoid tissue) yg terdpt di
sepanjang saluran cerna termasuk
apendiks. Imunoglobin itu sangat
DEFINISI
• Apendisitis adalah peradangan dari
apendiks vermiformis, dan
merupakan penyebab abdomen akut
yang paling sering.
ETIOLOGI
• Infeksi bakteri karena obstruksi
akibat:
1. Hiperplasia dari folikel limfoid
2. Adanya fekalit dalam lumen apendiks
3. keganasan seperti tumor apendiks,
karsinoma
4. Adanya benda asing seperti cacing
askariasis
5. Erosi mukosa apendiks karena parasit
seperti E. Histilitica.
PATOFISIOLOGI
MUKUS
APPENDI
KS OBSTRUKSI Sekum
ALIRAN LIMFE
PENUNJANG
• Laboratorium :
– Darah lengkap
– Urine
• USG
KOMPLIKASI
• Abses appendik
• Peritonitis
PENATALAKSANAAN
• Rawat
• operasi
PENGKAJIAN
• Abdominal :
• Sistem kardiovaskuler
• Sistem hematologi :
• Sistem urogenital :
• Sistem muskuloskeletal :
• Sistem kekebalan tubuh :
PENUNJANG
• Jumlah leukosit diatas 10.000/mm3
• USG abdomen menunjukkan proses
inflamasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi kekurangan volume
cairan berhubungan dengan muntah
dan pembatasan intake.
2. Risiko tinggi terhadap infeksi
berhubungan dengan peritonitis
sekunder terhadap apendiks perforasi.
3. Gangguan rasa nyaman nyeri
berhubungan dengan peradangan
appendik/luka pembedahan (post op)
4. Gangguan pola tidur berhubungan
dengan nyeri post operasi
HEMORHOID
• ANATOMI FISIOLOGI
• Vascularisasi rectum dari arteri :
1. a. rectalis superior cabang a. mesenterica
inferior,
2. a. rectalis media cabang a. hipogastrica,
dan
3. a. rectalis inferior cabang a. pudenda
interna.
• Aliran darah balik rectum terdiri dari 2
vena, yaitu
PENGERTIAN
• Hemoroid adalah bagian vena yang
berdilatasi dalam kanal anal.
• Hemoroid adalah pelebaran vena
(varises) di dalam plexus
hemoroidalis yang bukan merupakan
keadaan patologik. Hanya bila
menyebabkan keluhan atau penyulit
diperlukan tindakan (Syamsuhidajat,
1997).
ETIOLOGI
1. Bendungan sirkulasi portal akibat kelaian
organik seperti :
– Sirosis hepatis
– Bendungan vena porta
– Tumor intra abdomen, terutama didaerah velvis
2. Idiopatik, faktor - faktor yg mungkin menjadi
penyebab timbulnya hemoroid seperti :
– Keturunan atau heriditer. Dalam hal ini yang
menurun adalah kelemahan dinding pembuluh
darah, dan bukan hemoroidnya.
– Anatomi, vena di daerah masentrium tidak
mempunyai katup. Sehingga darah mudah
kembali menyebabkan bertambahnya tekanan di
pleksus hemoroidalis.
– Peningkatan tekanan intra abdomen,pada : kerja
PATOFISIOLOGI
• Hemorrhoid interna :
– Sumbatan aliran darah system porta
menyebabkan timbulnya hipertensi
portal dan terbentuk kolateral pada
vena hemorroidalis superior dan medius.
• Hemorrhoid eksterna:
– Robeknya vena hemorroidalis inferior
membentuk hematoma di kulit yang
berwarna kebiruan, kenyal-keras,dan
nyeri.
PATOFISIOLOGI
HEMOROID INTERNA