Vous êtes sur la page 1sur 25

Laporan kasus Pembimbing: dr. Aswitha, Sp.

A (K)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA RS ISLAM CEMPAKA PUTIH

M.Rudi Santoso

Nama Pasien Tanggal Masuk Umur Jenis kelamin Alamat Orang Tua

: : : : : :

An. Y 18 -10- 2013 5 tahun 10 bulan Perempuan Jl. Kalibaru timur Tn. S

Muntah muntah sejak 1 hari SMRS, muntah 3-5 kali sehari

Os muntah-muntah 1 hari SMRS, muntah 3-5 kali sehari, warna kuning kehijauan.OS juga mengeluhkan tidak BAB sejak 9 hari SMRS, tidak bisa buang angin disertai ada nyeri perut di seluruh bagian perut, nyeri hilang timbul.

Typoid pada tgl 3-10-2013, 1 minggu dirawat dirumah.

Kepuskesmas hari ke2 dan diberikan antibiotik dan microlac

Dikeluarga tidak ada yg sakit seperti ini

ANC rutin ke bidan dan selama hamil tidak pernah sakit

Persalinan normal, BBL: 3200 gram , PBL: 47 cm

Imunisasi Dasar Lengkap, sesuai usia

OS TK B sesuai usia

Nasi/ susu formula (3-4x sehari)

Obat Makanan Debu

(disangkal) (disangkal) (disangkal)

Keadaan Umum Kesadaran Tanda Vital Suhu Nadi Pernapasan

: Tampak sakit sedang : Compos mentis : 36,7 C : 98x/ menit, reguler, kuat angkat : 23x/ menit

BB TB

: 25 kg : 120cm

BB/U TB/U BB/TB

: 25/21 x 100% = 119% Gizi baik : 120/115 x 100% = 104% baik : 25/22 x 100 % = 113% Gizi baik

Kesan gizi: Gizi baik

Status Generalisata
O Kepala O Rambut O Mata O O

cahaya Hidung Mulut (-) Leher : Pembesaran Kelenjar parotis (+) kanan, membesar berbentuk agak lonjong, nyeri tekan, kemerahan dan permukaan rata Paru : O Inspeksi : Simetris kedua lapang paru O Palpasi : Tidak ada dada yg tertinggal O Perkusi : Sonor O Auskultasi : Vesikuler +/+

: Normochepal, Ubub-ubun kecil menutup : Hitam dengan tekstur rata dan tidak rontok : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis reflek baik : Tidak ada deviasi septum nasi dan sekret -/: Mukosa bibir kering, perdarahan gusi (-), faring hiperemis

O Jantung :
O Inspeksi O Palpasi

O Perkusi
O Auskultasi

: Ictus Cordis tidak terlihat : Ictus Cordis Teraba : : Bunyi Jantung 1&2 murni : simetris ke empat kuadran abdomen : Nyeri Tekan Epigastrium (-) : Thympani : Bising Usus (+)

O Abdomen :
O Inspeksi O Palpasi O Perkusi O Auskultasi

O Turgor Kulit
O Ekstremitas Atas O Akral O Edema O Sianosis O RCT O Ekstremitas Bawah O Akral O Edema O Sianosis O RCT O Kelenjar Inguinal O Anus dan Rektum

: kembali cepat
: hangat : tidak ada : tidak ada : < 2 detik : hangat : tidak ada : tidak ada : < 2 detik : tidak ada pembesaran : dalam batas normal : tidak di temukan kelainan : tidak di lakukan

O Genitalia
O Refleks

O Hemoglobin 12,3

Laboratorium

O Hematokrit 37 %
O Leukosit 7.300 O Trombosit

501.000

Resume
O Anak perempuan, 5 tahun, dating dengan

keluhan muntah-muntah 1 hari SMRS, muntah 3-5 kali sehari, warna kuning kehijauan. OS juga mengeluhkan tidak BAB sejak 9 hari SMRS, tidak bisa buang angin disertai ada nyeri perut di seluruh bagian perut, nyeri hilang timbul.

Ileus obstruktif

Rencana Terapi
O Infus RL 15 tpm O Paracetamol 3x1 cth

O Claneksi 3 X1 cth

Diangnosis
O Obstipasi

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
O Ileus obstruksi merupakan penyumbatan

intestinal mekanik yang terjadi karena adanya daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga menyebabkan penyempitan/penyumbatan lumen usus.

Kelainan penyebab obstruksi


O Adhesi O Hernia inkarserata O Askariasis O Tumor

Primer Metastasis O Lain-lain Divertikulum Meckel Volvulus

Manifestasi Klinis
O Nyeri tekan pada abdomen O Muntah O Obstipasi O Distensi abdomen O Gejala ileus obstruktif tersebut bervariasi

tergantung kepada beratnya obstruksi

Pemeriksaan penunjang
O Pemeriksaan darah lengkap untuk O

O
O O O

mencari adanya infeksi Foto abdomen Ct-scan atau USG abdomen Jika masa terindentifikasi, maka biopsi massa sangat berguna Kolonoskopi Barium enema

Pemeriksaan Radiologi
Foto polos abdomen (foto posisi supine, posisi tegak abdomen atau posisi dekubitus) dan posisi tegak thoraks. Pada foto abdomen dapat ditemukan beberapa gambaran, antara lain: 1) Distensi usus bagian proksimal obstruksi 2) Kolaps pada usus bagian distal obstruksi 3) Posisi tegak atau dekubitus: Air-fluid levels 4) Posisi supine dapat ditemukan distensi usus dan step-ladder sign

Penatalaksanaan
O Pasien dengan obstruksi intestinal biasanya mengalami

O O

dehidrasi dan kekurangan Natrium, Khlorida dan Kalium yang membutuhkan penggantian cairan intravena dengan cairan salin isotonic seperti Ringer Laktat. Urin harus di monitor dengan pemasangan Foley Kateter. Pemeriksaan elektrolit serial, seperti halnya hematokrit dan leukosit, dilakukan untuk menilai kekurangan cairan. Antibiotik spektrum luas diberikan untuk profilaksis atas dasar temuan adanya translokasi bakteri pada ostruksi intestinal. Pemasangan nasogastric tube bertujuan untuk mengosongkan lambung, mengurangi resiko terjadinya aspirasi pulmonal karena muntah dan meminimalkan terjadinya distensi abdomen.

Terapi Operatif
Pada umumnya dikenal 4 macam (cara) tindakan bedah yang dikerjakan pada obstruksi ileus. 1) Koreksi sederhana (simple correction). Tindakan bedah sederhana untuk membebaskan usus dari jepitan, misalnya pada hernia incarcerata non-strangulasi, jepitan oleh streng/adhesi atau pada volvulus ringan. 2) Tindakan operatif by-pass. Membuat saluran usus baru yang "melewati" bagian usus yang tersumbat, misalnya pada tumor intralurninal, Crohn disease, dan sebagainya. 3) Membuat fistula entero-cutaneus pada bagian proximal dari tempat obstruksi, misalnya pada Ca stadium lanjut. 4) Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat anastomosis ujung-ujung usus untuk mempertahankan kontinuitas lumen usus, misalnya pada carcinomacolon, invaginasi strangulata, dan sebagainya.

Wassalamualai kum Wr. Wb.

THANK YOU

Vous aimerez peut-être aussi