Vous êtes sur la page 1sur 36

KEPEMIMPINAN

Di Susun
Oleh : H. Muhir Subagia
PB PGRI
Pengertian
Kepemimpinan
(Leadership)
Menurut :
Robert Tannembaum & Fred Massarik

Pengaruh antar pribadi yang


dilaksanakan (terjadi) didalam suatu
situasi, diarahkan melalui suatu
proses komunikasi dan ditujukan
pada tujuan tertentu.
Pemimpin (Leader)

Seorang yang dapat menguasai


orang-orang lain dan menggunakan
kekuasaan ini dengan tujuan untuk
mempengaruhi tingkah laku mereka
Ada 3 (Tiga) bentuk
kepemimpinan :
1. AUTHORITORIAN

3. DEMOCRATIC

5. LAISSEZ FAIRE
AUTHORITORIAN CIRI-CIRINYA :

 Keputusan sepenuhnya dipegang oleh atasan.


 Setiap langkah dalam aktivitas dan
penentuan teknisnya diberikan oleh atasan
satu persatu setiap saat, sehingga langkah-
langkah yang akan diambil kemudian hari
selalu merugikan bawahannya.
 Atasan menentukan tugas tertentu dan
kawan kerja tertentu bagi setiap bawahan.
 Atasan cenderung untuk melibatkan pribadi
dalam memberikan pujian atau kritik kepada
bawahan.
 Kurang bersedia berpartisipasi secara aktif
dalam kegiatan kelompok bawahan.
DEMOCRATIC CIRI-CIRINYA :

 Semua kebijaksanaan dibicarakan dan


diputuskan melalui pembicaraan dengan
bawahan.
 Aktifitas yang akan dilakukan didiskusikan
dalam kelompok. Tahapan umum untuk
mencapai sasaran kelompok sudah dapat
dilihat sejak awal.
 Anggota bebas untuk menentukan tugas dan
kawan yang cocok baginya dalam bekerja.
 Atasan bertindak objektif pada saat dia
memberikan pujian atau kritik terhadap
bawahannya.
LAISSEZ FAIRE CIRI-CIRINYA :

 Bawahan mempunyai kebebasan untuk


mengambil keputusan-keputusan.
 Atasan hanya memberikan pendapat kalau
diminta.
 Atasan sama sekali tidak turut berparisipasi
dengan kegiatan bawahan.
 Tidak ada usaha untuk memuji atau
mengeritik bawahan.
Kepemimpinan (Leadership) dilihat
dari ilmu administrasi :

 Inti administrasi (dalam inti luas) ialah


Management

 Inti Management ialah Leadership


(Kepemimpinan)

 Inti Leadership ialah Human Relation


(Hubungan antar manusia)
H.R.

LEADERSHIP

MANAGEMENT

ADMINISTRASI
Peranan Pemimpin Di Dalam

PARTICIPATIVE MANAGEMENT

Partisipasi didalam pengertian yang


hakiki jangan hanya diartikan
sebagai pengikut sertaan bawahan
didalam membuat suatu produk atau
menghasilkan jasa, melainkan lebih
jauh harus diartikan sebagai
keterlibatan didalam proses
pengambilan keputusan.
MELALUI
PARTICIPATIVE MANAGEMENT

Seorang pemimpin harus sanggup


menciptakan situasi dimana bawahan
dapat mengembangkan keterlibatannya
baik secara mental maupun secara
emosional terhadap tujuan yang ingin
dicapai oleh kelompok.
Beberapa kondisi yang harus diperhatikan
agar participative management bisa berjalan
dengan berhasil.
 Atasan harus yakin akan manfaat daripada
penggunaan participative management.
 Waktu yang tersedia harus cukup bagisuatu
proses pengambilan keputusan.
 Biaya yang tersedia harus cukup dapat menjamin
terlaksananya keputusan yang diambil.
 Memperbolehkan bawahan berpartisipasi, harus
dengan mempertimbangkan tidak akan
memberikan akibat jelek baik bagi perusahaan
maupun bawahan.
 Struktur organisasi harus diciptakan sedemikian
rupa sehingga saluran komunikasi terbuka bagi
semua orang yang terlibat dalam proses
pengambilan keputusan. Bagi bawahan yang
dianggap perlu mengikuti suatu program latihan,
maka program latihan perlu diadakan.
Ada beberapa gaya kepemimpinan
yang dilakukan oleh seorang pemimpin

2. Menurut Teori X dan Y dari Douglas


Mc Gregor

4. Menurut Teori Management Grade


Pemilihan gaya kepemimpinan oleh
seorang pemimpin sangat ditentukan
oleh bagaimana pandangannya
terhadap bawahannya.
Teori X Douglas McGregor
1. Pekerjaan adalah sesuatu yang menjengkelkan
bagi kebanyakan orang.
2. Pada umumnya orang tidak berambisi,
berkeinginan untuk melepaskan diri dari
tanggung jawab, dan maunya dituntun terus
menerus.
3. Manusia pada umumnya tidak mempunyai
kapasitas untuk berkreasi dalam memecahkan
kesulitan-kesulitan pekerjaan.
4. Motivasi kerja hanya bisa ditimbulkan melalui
pemuasan kebutuhan psikologis dan kebutuhan
keamanan saja.
5. Orang ada umumnya harus diawasi secara
ketat dan kalau perlu dipaksa untuk bisa
Teori Y Douglas McGregor

2. Pekerjaan adalah sesuatu yang menyenangkan seperti


halnya permainan.
3. Pada umumnya manusia mempunyai ambisi untuk bisa
maju dan ingin mempunyai tanggung jawab tertentu.
4. Manusia pada umumnya mempunyai kapasitas untuk
berinisiatif dan berkreasi didalam memecahkan kesulitan-
kesulitan pekerjaan.
5. Motivasi kerjanya sudah berada pada tingkat pemenuhan
kebutuhan sosial status maupun realisasi diri.
6. Orang dapat menyerahkan dirinya sendiri ada tujuan yang
ingin dicapai kalau dia termotivasi untuk itu.
GAYA 1.9

Terlalu memperhatikan kepuasan


karyawan dan sedikit sekali
perhatiannya terhadap tuntutan –
tuntutan produksi.
GAYA 9.1

Perhatian sangat besar terhadap


produksi, tetapi sedikit perhatian dan
pemahamannya tentang manusia
dan tentang pengaruhnya terhadap
EFFISIENSI KERJA
GAYA 9.9

Integrasi dari kebutuhan manusia


dan produksi yang memungkinkan
hasil yang bermutu tinggi melalui
manusia-manusia yang berdedikasi
penuh terhadap,

TUJUAN-TUJUAN ORGANISASI
GAYA 5.5

Dengan hati-hati menyeimbangkan


kebutuhan manusia dan produksi agar
terciptanya prestasi dan sikap terhadap
tugas yang dapat diterima
(ACCEPTABLE).
GAYA 1.1

Bertanggung jawab sekedar untuk


mempertahankan

“STATUS QUO”
Dalam memimpin seorang
pemimpin harus mempunyai
Seni dan Ilmu memimpin
MANAJEMEN STRATEJIK
MODEL WHITTAKER
1. Misi
2. Visi
3. Nilai-nilai
4. Analisis-analisis lingkungan internal (ALI)
5. Analisis-analisis lingkungan eksternal (ALE)
6. Asumsi
7. Analisis stratejik dan pilihan
8. Faktor-faktor penentu keberhasilan
9. Tujuan (Goals)
10. Sasaran-sasaran (Objectives)
11. Strategi
12. Akuntabilitas dan pelaksanaan rencana
13. Pemantauan pelaksanaan dan balikan
MISI :

 Pernyataan singkat namun mencakup pengertian


yang luas (komprehensif) tentang maksud
dibentuknya/didirikannya organisasi program
maupun sub program

 Pernyataan misi mengidentifikasi apa, dan untuk


siapa organisasi melakukan upaya.
VISI :

 Gambaran konseptual tentang hari depan yang


ingin diwujudkan dan mampu menyemangati

 Gambaran tentang kondisi ideal masa depan


yang menantang namun realistic (dapat
diwujudkan) mengisyaratkan adanya misi
NILAI-NILAI

 Adalah faktor penggerak perilaku organisasi yang


menuntun perkembangan dan pelaksanaan
kebijaksanaan maupun kegiatan

 Suatu ukuran dan falsafah


ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL

IALAH KAJIAN DAN EVALUASI KONDISI


LINGKUNGAN INTERNAL
ANALISIS LINGKUNGAN
EKSTERNAL

IALAH KAJIAN DAN EVALUASI KONDISI


LINGKUNGAN EKSTERNAL
ASUMSI

IALAH KESIMPULAN TENTANG HASIL KAJIAN


TERHADAP FAKTOR-FAKTOR LINGKUGAN
ANALISIS STRATEJIK DAN PILIHAN

IALAH ANALISIS KEMBALI TERHADAP INFORMASI


DAN HASIL KAJIAN
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN

ADALAH FAKTOR YANG BERKAITAN ERAT DENGAN


LINGKUNGAN MISI SEHINGGA SEJAUH MANA
ORGANISASI ATAU PELANGGAN DAPAT
MENIKMATI KEBERHASILAN ATAU KEGAGALAN
MISINYA SANGAT TERGANTUNG PADA
KINERJANYA
TUJUAN (GOALS)

 ADALAH HASIL AKHIR YANG INGIN DICAPAI

 MEMBERI GAMBARAN TENTANG “AKAN MENJADI


APA”
SASARAN-SASARAN

ADALAH TARGET-TARGET (PENCAPAIAN) YANG


SPESIFIK DAN TERUKUR UNTUK MEWUJUDKAN
TUJUAN
STRATEGI :

 Strategi organisasi adalah pernyataan


tentang pilihan arah tujuan dalam
pelaksanaan kegiatannya.
 Strategi organisasi mencakup :
• Rencana-rencana
• Program-program
• Kegiatan-kegiatn manajemen dalam
melaksanakan misinya
• Penentuan target kinerja
• Cara memperlakukan pelanggan
• Cara memperbaiki kinerja
AKUNTABILITAS DAN PELAKSANAAN
RENCANA
 Akuntabilitas dapat diwujudkan apabila
pengukuran kinerja alat bagi manajemen untuk
meningkatkan cara pengambilan keputusan

 Pengukuran kinerja juga digunakan untuk


menentukan cara pencapaian tujuan dan sasaran
PEMANTAUAN PELAKSANAAN
DAN BALIKAN

 Pemantauan untuk mengetahui sejauh mana


sasaran dapat dicapai dan kendala-kendala yang
dihadapi

 Untuk mengetahui tingkat kepatuhan dan


prosedur
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi