Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KEBANKSENTRALAN
KEBIJAKAN MONETER II: SASARAN TUNGGAL KESTABILAN HARGA BAURAN KEBIJAKAN (MAKRO PRUDENTIAL)
FAKULTAS EKONOMI IPB
In line with the central bank act no. 23/1999 and its amendment (act no.3/2004)
Enhance BIs credibility as inflation controller through commitment to hit inflation target. Research: more difficult to control monetary aggregate Comply with sound monetary policy principles. Empirical experience of other countries: ITF countries success to reduce inflation without increasing output volatility.
SASARAN ANTARA:
Uang beredar: M1, M2
Instrumen: OPT
m M1/ M 0
M S M D (r , , Y )
Short-run Phillips Curve SASARAN AKHIR: Inflasi Pertumbuhan ekonomi
Sasaran suku bunga (price-based approach) - BI sejak Juli 2005 via ITF OPERASI MONETER: Sasaran operasional: suku bunga jangka pendek (rCB) Instrumen: OPT
INDIKATOR KEBIJAKAN Information Variable Suku bunga jk panjang (r) Uang beredar: M1, M2 Kredit, nilai tukar, dll.
r f ( rCB , Others )
Model proyeksi
Inflasi sebagai sasaran akhir jangka panjang. Is not a rule ; just a framework
Dalam penetapan sasaran inflasi jangka menengah panjang, dipertimbangkan sasaran yang optimal berdasarkan social welfare loss function implikasi dari tradeoff antara price dan output.
Balance Sheet
Harga Aset Ekspektasi
OUTPUT GAP
INFLASI
10
11
12
13
> BI Rate recommendation from economic model > other information: leading indicators, survey, anecdotal information, information variable, expert opinion, risk factor assessment and uncertainty, economic and monetary policy research.
BI Rate is changed mainly if inflation gap forecast is considered
14
, >0
Jika gagal mencapai target, harus menjelaskan ke publik. BS memberikan laporan secara reguler kpd publik mengenai outlook inflasi dan kebijakan yang diambil.
15
16
Bank Indonesia will work consistently to safeguard and fulfill the liquidity needs of the banking system while maintaining the equilibrium for formation of fair, stable interest rates by doing monetary operation.
17
monetary policy adopted by Bank Indonesia for the purpose of liquidity management and are conducted through Open Market Operations and Standing Facilities.
Open Market Operations, or OMO, are transactions conducted
by Bank Indonesia on the money market with banks and/or other parties within the framework of Monetary Operations, while Standing Facilities consist of lending facilities extended by Bank Indonesia to banks and/or other parties and deposit facilities extended to banks and/or other parties at Bank Indonesia for the purpose of Monetary Operations.
18
OPT
Bank
SF
Koridor Suku Bunga PUAB O/N Non-lelang
ketersediaan
Peserta Jangka Waktu Instrumen
Setiap hari
Bank O/N Deposit facility Lending facility
Setelmen
T+0
Penyempurnaan Operasi
19
PUAB o/n
BI Rate = 6,5%
Operational Framework
Monetary Operation Instruments of Bank Indonesia
20
Operational Framework
Characteristics of Monetary Operation Instruments of Bank Indonesia
Absorpsi Likuiditas Instrumen dan Keterangan Dampak likuiditas Frekuensi transaksi
Jangka waktu
21
Injeksi Likuiditas Sterilisasi FX Sterilisasi FX Repo (Spot jual USD (Spot beli USD dan SWAP beli) dan SWAP jual) Mengurangi Menambah Menambah likuiditas likuiditas likuiditas Sewaktu-waktu Sewaktu-waktu Sewaktu-waktu
1 bln s.d. 12 bln 1 hari s.d. 12 bln 1 hari s.d. 12 bln 1 bln s.d. 12 bln 1 hari s.d. 12 bln Untuk Transaksi Untuk Transaksi (dinyatakan dlm. (dinyatakan dlm. (dinyatakan dlm. (dinyatakan dlm. (dinyatakan dlm. Swap s.d. 12 bln. Swap s.d. 12 bln. hari) hari) hari) hari) hari)
Rp1.000jt
Rp1.000jt Rp100jt
Rp1.000jt Rp100jt
Rp1.000jt Rp100jt Lelang VRT dan/ atau FRT s.d. T + 1 T+2 Bank Konvensional Bank Konvensional
Nominal kelipatan Rp100jt Mekanisme transaksi Setelmen Peserta Lelang VRT s.d. T + 1 Bank Konvensional
Lelang VRT dan/ Lelang VRT atau FRT s.d. T + 1 s.d. T + 1 Bank Konvensional Bank Konvensional
Operational Framework
Characteristics of Monetary Operation Instruments of Bank Indonesia
22
Mengurangi likuiditas Setiap Hari Frekuensi transaksi Kerja overnight Jangka waktu Nominal pengajuan Rp1.000jt minimal Rp100jt Nominal kelipatan Mekanisme FRT transaksi T+0 Setelmen BI Rate Suku bunga 100bps Bank Peserta
OPT
SBI : minimum 1 month holding period
PBI OM Pasal 13 ayat 1: Dalam jangka waktu tertentu sejak memiliki SBI, pemilik SBI dilarang melakukan transaksi atas SBI yang dimilikinya dengan pihak lain.
23
SE OPT: Definisi Kewajiban bagi pembeli SBI baik di pasar primer maupun di pasar sekunder untuk mempertahankan kepemilikannya minimal selama 1 bulan (28 hari kalender).
SE OPT: Transaksi SBI yang tidak diperbolehkan selama masa holding Transaksi repo (sell & buy back dan collateralized); Transaksi outright; Transaksi pengagunan; dan Transaksi hibah. SE OPT: Transaksi SBI yang diperbolehkan selama masa holding 1. Transaksi dengan Bank Indonesia, baik yang bersifat repo (d/r FLI, Repo SBI) maupun pengagunan (d/r FPJP); dan 2. Transaksi SBI yang dilakukan setelah berlakunya PBI OM yang merupakan bagian dari transaksi yang telah dilakukan sebelum PBI OM ini diberlakukan, sampai dengan transaksi yang bersangkutan jatuh waktu. Sub-Registry wajib menatausahakan SBI milik nasabahnya dengan memenuhi ketentuan sebagaimana di atas.
24
25