Vous êtes sur la page 1sur 22

KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA

Perawat keluarga
perawat yang berperan membantu individu dan keluarga untuk menghadapi penyakit dan disabilitas kronik dengan meluangkan sebagian waktu bekerja di rumah pasien dan bersama keluarganya. Keperawatan keluarga dititikberatkan pada kinerja perawat bersama dengan keluarga karena keluarga merupakan subyek

Tujuan keperawatan keluarga(WHO):


Promoting and protecting people health. Merupakan perubahan pradigma dari cure menjadi care melalui tindakan preventif. Mengurangi kejadian dan penderitaan akibat penyakit

Peran perawat keluarga (WHO:2000):

Health educator (pemberi pendidikan kesehatan) Coordinator (Conector) mengatur perencanaan programprogram atau merancang intervensi yang akan dilaksanakan. Contoh merencanakan klien untuk dirujuk ke tim medis lain. Provider / caregiver memberikan pelayanan kesehatan secara langsung. Health Promotion (home care & home visit) Consultant penasehat dan memberi saran jika diminta oleh klien Collaborator berkolaborasi dengan tim medis lain untuk tujuan kesembuhan klien. Fasilitator contohnya memfasilitasi keluarga yang kurang mampu untuk memperoleh jamkesmas. Case founder penemu kasus Enviromental modifier memodifikasi lingkungan baik berupa fisik, psikis, maupun perilaku dan gaya hidup.

4 intervensi utama perawat keluarga dititikberatkan kepada pencegahan :


Primer proaktif mencegah stessor, mempermudah mendapatkan fasilitas kesehatan. Contoh : memberi pendkes untuk mencegah penyakit, menciptakan suasana harmonis di keluarga 2. Sekunder screening, vaksinasi, deteksi awal timbulnya penyakit 3. Tersier rehabilitasi untuk mencegah morbiditas lebih lanjut. Contohnya ROM bagi penderita stroke 4. Direct care bekerja sama dengan keluarga yang merupakan sistem pendukung utama untuk menyembuhkan 1.

4 tingkatan keluarga:
1. Family as context Fokus pada kesehatan individu Keluarga sebagai background dari anggotanya Keluarga sebagai support system atau stressor terberat bagi anggota Individu / anggota keluarga akan dikaji dan diintervensi Keluarga akan dilibatkan dalam berbagai kesempatan

2. Family as client Fokus pada seluruh anggota keluarga Keluarga didefinisikan sebagai kelompok atau keseluruhan dari anggota keluarga Keluarga merupakan penjumlahan dari anggota-anggotanya Masalah kesehatan atau keperawatan yang sama dari masing-masing anggota akan diintervensi bersamaan

3. Family as system Fokus masalah pada hubungan antara anggota keluarga Fokus pengkajian dan intervensi keperawatan adalah subsistem dalam keluarga Anggota-anggota keluarga dipandang sebagai unit yang berinteraksi Fokus intervensi : mengenai hubungan ibu anak, hub perkawinan, dll

4. Family as component of society Seluruh keluarga dipandang sebagai klien dan jadi fokus utama dari pengkajian dan keperawatan Fokus keluarga dengan individu sebagai background Keluarga dipandang sebgai interaksional sistem Fokus intervensi : dinamia internal keluarga, hubungan dalam keluarga, hubungan subsistem keluarga dengan lingkungan luar

FUNGSI KELUARGA(Friedman 1986) :


1. Fungsi afektif a. Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling mendukung antar anggota keluarga. Setiap anggota yang mendapatkan kasih sayang dang dukungan dari anggota yang lain maka kemampuannya untuk memberikan kasih sayang akan meningkat yang pada akhiranya tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung. Hubungan intim didalam keluarga merupakan modal dasar dalam memberi hubungan dengan orang lain diliar keluarga atau masyarakat. Saling menghargai, bila anggota keluarga saling menghargai dan mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu mempertahankan iklim yang positif maka fungsi afektif akan tercapai.

b.

c.

Ikatan dan identifikasi, ikatan dimulai sejak pasangan sepakat memulai hidup baru. Ikatan anggota keluarga dikembangkan melalui proses identifikasi dan penyesuaian pada berbagai aspek kehidupan anggota keluarga. Orang tuan harus mengembangkan proses identifikasi yang positif sehingga anak-anak dapat meniru perilaku yang positif tersebut

2. Fungsi sosialisasi Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial (Friedman, 1986) Sosialisasi dimulai sejak lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, belajar norma-norma, budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi dengan keluarga

3. Fungsi reproduksi Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia 4. Fungsi ekonomi Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan semua anggota keluarga, seperti kebutuhan makanan, tempat tinggal dan lain sebagainya.

5. Fungsi perawatan kesehatan Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan/atau merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan keluarga

Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut (Friedman, 1998):


1. Mengenal masalah 2. Membuat keputusan tindakan yang tepat 3. Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit 4. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat 5. Mempertahankan hubungan dengan fasilitas kesehatan masyarakat

PERANAN PERAWAT KELUARGA

Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran/penyalur. Alasan Keluarga sebagai Unit Pelayanan : 1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat 2. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya 3. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan apabila salah satu angota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya 4. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu (pasien), keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan para anggotanya 5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai upaya kesehatan masyarakat.

Peran Perawat Keluarga :


1. Pendidik Perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar : a. Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan keluarga secara mandiri b. Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga

2. Koordinator Diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang komprehensif dapat tercapai. Koordinasi juga sangat diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan 3. Pelaksana Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik maupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan langsung. Kontak pertama perawat kepada keluarga melalui anggota keluarga yang sakit. Perawat dapat mendemonstrasikan kepada keluarga asuhan keperawatan yang diberikan dengan harapan keluarga nanti dapat melakukan asuhan langsung kepada anggota keluarga yang sakit

4. Pengawas kesehatan Sebagai pengawas kesehatan, perawat harus melakukan home visite atau kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga 5. Konsultan Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi masalah kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, maka hubungan perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan dapat dipercaya

6. Kolaborasi Perawat komunitas juga harus bekerja dama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang optimal 7. Fasilitator Membantu keluarga dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka perawat komunitas harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan (sistem rujukan, dana sehat, dll)

8. Penemu kasus Mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi ledakan atau wabah 9. Modifikasi lingkungan Perawat komunitas juga harus dapat mamodifikasi lingkungan, baik lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat, agar dapat tercipta lingkungan yang sehat

Prinsip-prinsip Perawatan Keluarga :


1. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan 2. Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, sehat sebagai tujuan utama 3. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai peningkatan kesehatan keluarga 4. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, perawat melibatkan peran serta keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya

5. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif 6. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan kesehatan keluarga 7. Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan 8. Pendekatan yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah pendekatan pemecahan masalah dengan menggunakan proses keperawatan 9. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah penyuluhan kesehatan dan asuhan perawatan kesehatan dasar/perawatan di rumah 10. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi

Vous aimerez peut-être aussi