Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Menurunnya
Penyebab Anemia
Mekanisme Kompensasi
Gejala Anemia
1. Pendekatan klinis, sehingga dapat diketahui sifat gejala anemia, awitannya dan beratnya anemia.
a. Gejala anemia: Sindrom anemia
Kumpulan gejala : gejala umum anemia yang timbul pada semua jenis anemia. Sindrom anemia tidak sensitif ( bila hb <7 ) dan tidak spesifik Bila diklasifikasikan berdasarkan organ, sbb:
Sistem kardiovaskular : Rasa lemah, lesu, cepat lelah,
(tinnitus), mata berkunang-kunang, kelemahan otot, iritable, lesu, kaki terasa dingin,
Sistem
Epithel
urogenital:
:
Gangguan haid dan libido menurun Warna pucat pada mukosa elastisitas kulit
dan kuku sendok (koilonikia) Anemia megaloblastik : glositis, gangguan neurologikpada defisiensi B12 Anemia hemolitik : ikterus, splenomegali, hepatomegali Anemia aplastik : perdarahan dan tanda infeksi
Jenis kelamin
Wanita hamil: defisiensi besi dan folat
Usia:
Anak2 : thalasemia Dewasa : anemia penyakit kronik
1. 2.
3.
4.
Kriteria anemia menurut WHO 1968: Laki dewasa : < 13 g/dl Wanita dewasa : < 12 g/dl Wanita hamil : < 11 g/dl Anak 6-14 th : < 12 g/dl Anak 6 bl-6 th : < 11 g/dl
Kriteria Klinik
Klasifikasi Morfologi a. Anemia hipokromik-mikrositer (MCV < 80 fl, MCH < 27 pg) b. Anemia normokromik-normositer ( MCV 80-95fl, MCH 27 34pg) c. Anemia makrositer ( MCV > 95 fl)
Klasifikasi Etiopatogenesis
A. Gangguan Produksi Eritrosit
1. Kekurangan bahan pembentuk darah a. Anemia defisiensi besi b. Anemia defisiensi B12 & asam folat 2. Gangguan Utilisasi Besi a. Anemia akibat penyakit kronik b. Anemia sideroblastik 3. Kerusakan sumsum tulang a. Hipoplasia Anemia aplastik b. Infiltrasi anemia mieloptisik 4. Gangguan eritropoetin a. Anemia pada GGK 5. Disfungsi sumsum tulang a. Anemia diseritropoetik b. Anemia pada sindroma mielodisplastik
B. Perdarahan
a. Anemia pasca perdarahan akut b. Anemia pasca perdarahan kronik C. Anemia akibat hemolisis 1. Faktor ekstrakorpuskuler a. Akibat proses imun b. Hipersplenisme c. Akibat bahan kimia/fisik d. Akibat infeksi bakteri atau parasit e. Akibat faktor mekanik 2. Faktor intrakorpuskuler a. Gangguan membran eritrosit (membranopati) Hereditary spherocytosis b. Gangguan ensim eritrosit (ensimopati) Defisiensi G6PD c. Gangguan pembentukan hemoglobin (hemoglobinopati) Hemoglobinopati struktural: HbS, HbE, dll Thalassemia D. Bentuk Campuran
ADB yang disebabkan oleh infestasi cacing ditandai dg: pembesaran parotis Telapak tangan berwarna kuning seperti jerami Kanker kolon: perubahan BAB,feces campur darah dan lendir.
Anemia
Hapusan darah tepi dan Indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC)
Hipokromik Mikrositik
Normokromik Normositik
Makrositik
TIBC Ferritin
TIBC Ferritin N/
Normal feritin
Hb Electrophoresis
Hb A2 HbF
Beta thalasemia
Sideroblastic anemia
Bone marrow Infiltration Lymphoma Cancer Normal Liver function Renal function Thyroid function Chronic disease
Aplastic anemia
Myelopthisic anemia
MACROCYTIC ANEMIA
Reticulocyte
High History of acute bleeding Normal/low Bone marrow
Non megaloblastic
B12 def. anemia Folate def. anemia Anemia in hypotiroidism Anemia in chronic liver disease
Myelodysplastic syndrome