Vous êtes sur la page 1sur 136

HELMINTHOLOGY

dr. DEWI SAPUTRI,MKT

HELMINTHOLOGY

Asal kata, helminth (yunani) cacing Helminth Org yg tdr dr byk sel membangun suatu jaringan tubuh & organ yg kompleks. Tdr atas 4 phylum Phylum nematoda Phylum platyhelminthes Phylum acanthocephala Phylum nematomorpha Yang hidup sbg parasit pd tubuh manusia hanya dua phylum Nematode dan platyhelminthes

HELMINTHOLOGY
NEMATODA Asal kata, nema benang dan eidos bentuk. Nematoda hewan yg berbentuk spt benang. Ciri-ciri nematoda a. Tbh menyerupai cacing tanah namun tdk bersegmen. b. Memiliki mulut,esofagus, usus dan anus. c. Dikenal jenis jantan dan betina d. Bereproduksi scr oviparous (bertelur) atau larvi parous ( menghasilkan larva). e. Menginfeksi manusia dengan telur atau larva yg terkontaminasi pd makanan, penetrasi larva ke mll kulit, mll vektor penularan.

HELMINTHOLOGY
NEMATODA

Cacing dewasa hidup di saluran cerna T. trichiura, C. philippinensis, S. stercoralis, A.duodenale, N. americanus, E. vermicularis, A. lumbricoides. Cacing dewasa hidup dlm darah atau sal. limfe atau Di jar. Subkutan. W. bacrofti, B. malayi, B. timori, O. volvulus, Loa-loa, D.medinensis, mansonella streptocerca, M. perstan, M. ozzardi. Stadium larva yg menyebabkan kelainan pd byk jaringan. T. spiralis, A. cacinum, A. brazileinse, T. cati, T. canis, Gnathostoma spinigerum.

ASCARIASIS

dr.DEWI SAPUTRI,MKT

Agen Penyebab
Ascaris lumbricoides nematoda terbesar (roundworm) parasit di usus manusia. Spesies cacing yg paling sering menginfeksi manusia.

Distribusi
Tersebar luas di seluruh dunia. Prevalensi infeksi tertinggi di daerah tropis dan daerah2 dengan sanitasi yg tidak baik.

Morfologi
Telur Telur fertil bulat, memiliki dinding yg tebal, dgn external mammillated layer yg sering terwarnai coklat oleh empedu. Pada beberapa kasus, lapisan luar hilang (telur dekortikasi). Ukuran: berdiameter 60 m bila berbentuk bulat, dan mencapai 75 m bila berbentuk oval.

Morfologi
Telur Telur infertil memanjang dan > besar (panjangnya sampai 90 m); dindingnya > tipis; dan lapisan mammillated-nya lebih bervariasi, juga bisa terdapat benjolan-benjolan yang besar, telur ini terutama mengandung massa granul-granul refraktil.

Telur Ascaris Lumbricoides

Fertilized Ascaris egg, still at the unicellular stage

Fertilized egg. The embryo can be distinguished inside the egg

Telur Ascaris lumbricoides

Telur Ascaris lumbricoides

Unfertilized egg with no outer mammillated layer (decorticated).

Unfertilized and fertilized eggs (left and right, respectively).

Morfologi
Cacing Dewasa

Ujung seperti pita. Cacing jantan ekor melingkar, memiliki 2 spikula. Cacing betina ekor lurus. Mulut terdiri atas 3 buah bibir

Ascaris lumbricoides

Siklus hidup

Cacing dewasa hidup di lumen usus halus. Cacing dewasa dapat hidup selama 1-2 tahun Seekor cacing betina dapat mengproduksi 200,000 telur/hr yg dikeluarkan mll tinja Telur infertil bila tertelan tidak infektif.

Siklus Hidup

Telur fertil mengandung embrio dan menjadi infektif setelah 18 hari s/d beberapa mgg, tergantung pd kondisi lingkungan (optimum: basah, hangat, dan tertutup tanah).

Patologi dan Gejala Klinis


Kebanyakan infeksi asimptomatik. Pada infeksi berat gejala yg timbul sesuai dgn banyaknya jumlah cacing, khususnya pada anak: Migrasi larva: 4-16 hari stlh infeksi, larva dapat memicu reaksi hipersensitif yg disertai dgn batuk, wheezing, eosinophilia, dan tampak bercakbercak infiltrat pd X-ray (Lffler's syndrome).

Gejala Klinis
Cacing dewasa: - Infeksi ringan biasanya asimptomatik tetapi bisa menyebabkan ggn abdomen, dispepsia - Infeksi yg lbh berat (khususnya pd anak) bisa menyebabkan anemia dan malabsorbsi vitamin A dan C, protein, karbohidrat. - Sering dijumpai terjadi kemunduran pertumbuhan dan kegagalan fungsi kognitif. - Bolus cacing dewasa dapat menyebabkan obstruksi usus.

Gejala Klinis

Cacing tersebut juga dapat masuk ke saluran empedu, saluran pankreas, atau appendiks, yang memicu timbulnya gejala2 obstruktif dan infeksi bakteri. Telur2 yg dilepaskan ke dalam peritoneum dapat menyebabkan granuloma dan peritonitis kronis yang menyerupai peritonitis TB. Demam tinggi atau paparan zat anastesi dapat menyebabkan migrasi cacing dewasa ( spt ke lambung).

Gejala Klinis

Cacing-cacing sering dimuntahkan oleh pasien yg demam. Walaupun infeksi dapat menyebabknan gangguan pertumbuhan, cacing dewasa biasanya tdk menyebabkan gejala akut. Jumlah cacing yg tinggi bisa menyebabkan nyeri abdomen dan obstruksi intestinal. Migrasi cacing dewasa bisa menyebabkan timbulnya gejala oklusi saluran empedu atau ekspulsi mll mulut.

Diagnosis
Identifikasi telur secara mikroskopis pd tinja merupakan metode yang paling sering digunakan dalam mendiagnosis ascariasis intestinal. Prosedur pemeriksaan yang dianjurkan adalah sbb: 1. Mengumpulkan spesimen tinja 2. Fiksasi spesimen dalam formalin 10%. 3. Periksa sediaan basah dgn mikroskop.

Diagnosis
Untuk penilaian infeksi secara kuantitatif, dapat digunakan sejumlah metode spt metode Kato-Katz. Larva dpt diidentifikasi di sputum atau pada bahan yg diperoleh dari aspirasi lambung selama fase migrasi paru.

Pengobatan
Obat pilihan untuk pengobatan ascariasis adalah albendazole,mebendazole, dan pyrantel pamoate. Semua obat tersebut efektif dan dgn efek samping sangat kecil.

Pengobatan
Albendazole 400 mg PO sebagai dosis tunggal ( dosis jika <3 th) dapat membunuh cacing dewasa. Sebagai alternatif pada orang dewasa/ anak usia > 1 th: - Mebendazole 500 mg PO dosis tunggal atau 100 mg dua kali sehari selama 3 hari. - atau pyrantel pamoate 11 mg/kg PO dosis tunggal (max 1 g).

Pengobatan

Pengobatan Loeffler's syndrome dgn prednisolone, diikuti dgn albendazole 2-3 minggu kemudian utk membunuh cacing dewasa. Obstruksi usus dan saluran empedu sebaiknya dilakukan penanganan secara konservatif (pemberian analgesia, NG tube, antispasmodik, cairan IV, larutan paraffin) disertai pengobatan dgn antithelmintik dosis tunggal setelah fase akut.

HOOKWORM

dr. DEWI SAPUTRI,MKT

Agen penyebab

Cacing tambang yang menginfeksi manusia terdiri atas dua spesies, Ancylostoma duodenale and Necator americanus. Sejumlah kelompok kecil cacing tambang yg menginfeksi binatang dapat menginvasi dan menjadi parasit bagi manusia (A. ceylanicum) atau dapat menembus lapisan kulit manusia (menyebabkan cutaneous larva migrans), tetapi tdk dpt berkembang lebih lanjut (A. braziliense, A. caninum).

Distribusi

Merupakan infeksi cacing paling banyak kedua yang menginfeksi manusia (setelah ascariasis). Tersebar diseluruh dunia, terutama di daerah yang lembab, dan iklim hangat. N. americanus and A. duodenale dijumpai di Africa, Asia dan Amerika. Necator americanus lebih sering dijumpai di Amerika dan Australia, dimana hanya A. duodenale dijumpai di Timur Tengah, Afrika Utara dan Eropa Selatan.

Morfologi
Ancylostoma duodenale

Panjang badan 1cm,menyerupai huruf C Dibagian mulut terdapat dua pasang gigi

Cacing betina ekornya runcing Cacing jantan mempunyai bursa kopulatriks pada bagian ekornya

Morfologi
Necator americanus

Panjang badan 1cm,menyerupai huruf S Dibagian mulut terdapat benda kitin.

Cacing jantan mempunyai bursa kopulatriks pada bagian ekornya Cacing betina ekornya runcing

Cutting Teeth A. duodenale (Left) and Cutting Plates N. Americanus (Right)

Morfologi
Telur Berukuran 57-76 m x 35-47 m,Oval or ellipsoidal shape,Thin shell, kedua kutub datar. Larva rabditiform, rongga mulut panjang dan sempit

Larva filariform, ruang mulut tertutup

Telur Hookworm

Larva Rhabditiform Hookworm

Larva Filariform Hookworm

Siklus Hidup
Cacing dewasa hidup di lumen usus halus, melekat pada dinding usus, dan menyebabkan host kehilangan darah. Sebagian besar cacing dewasa dapat bertahan hidup selama 1-2 thn, tetapi catatan lama hidup dapat mencapai beberapa tahun.

Siklus Hidup
Beberapa larva A. duodenale,setelah menembus kulit hospes, dapat menjadi dormant (di usus atau otot) . Infeksi A. duodenale kadang2 juga dpt tjd mll rute oral atau transmammary. N. americanus memerlukan fase migrasi transpulmonal.

Gejala Klinis

Anemia defisiensi besi merupakan gejala yg paling sering pada infeksi cacing tambang, dan bisa disertai dgn komplikasi jantung. Gejala2 gastrointestinal dan nutrisi/metabolik juga dpt terjadi. Manifestasi kulit lokal ("ground itch") dpt terjadi pada saat penetrasi kulit oleh larva filariform (L3), dan gejala2 respiratory dpt diamati selama migrasi larva di paru-paru.

Diagnosis

Identifikasi telur di tinja secara mikroskopis merupakan metode yg paling sering digunakan untuk mendiagnosis infeksi cacing tambang. Untuk menilai infeksi secara kuantitatif menggunakan metode Kato-Katz. Pemeriksaan telur tdk dapat membedakan antara N. americanus dan A. duodenale.

Diagnosis

Larva dpt digunakan untuk membedakan antara N. americanus and A. duodenale, melalui memeriksa larva filariform yang berkembang dari hapusan tinja diatas lapisan kertas filter yg basah selama 5 sampai 7 hari (Harada-Mori). Kadang-kadang, ini dpt juga digunakan utk membedakan antara larva rhabditiform (L2) cacing tambang dan cacing Strongyloides stercoralis.

Pengobatan Di negara-negara dimana infeksi cacing tambang dan reinfeksi sering terjadi, infeksi ringan biasanya tidak diobati. Infeksi cacing tambang umumnya diobati dgn Albendazole, Mebendazole dan pyrantel pamoate.

Pengobatan

Mebendazole diberikan dlm dosis 100 mg dua kali sehari PO selama 3 hr. Pyrantel pamoate biasanya digunakan dalam dosis tunggal 11 mg/kg (dosis max 1 gr). Albendazole diberikan sebagai dosis tunggal 400 mg bagi orang dewasa dan anak > 2 tahun.

TRICHURIASIS

dr. DEWI SAPUTRI,MKT

Agen Penyebab
Trichuris trichiura disebut juga cacing cambuk (whipworm) Infeksi cacing ketiga yang paling banyak menginfeksi manusia

Distribusi

Tersebar di seluruh dunia, infeksi sering dijumpai di daerah beriklim tropis, sanitasi yg buruk, dan pada anak-anak Diperkirakan terdapat 800 jt orang terinfeksi diseluruh dunia.

Morfologi
Cacing dewasa Cacing jantan panjang 4 cm, bagian anterior halus bagai cambuk, bagian ekor melingkar.

Morfologi
Cacing dewasa Cacing betina panjang 5 cm, bagian anterior halus bagai cambuk, bagian ekor lurus berujung tumpul

Morfologi
Telur Berbentuk seperti barrel Terdapat dua sumbat di ujung yg tdk terwarnai. Ukuran: 50- 54 m x 22- 23 m

Telur Trichuris trichiura

Siklus Hidup

Telur tanpa embrio dikeluarkan bersama tinja. Telur menjadi infektif dalam 15-30 hr. Setelah tertelan (mell makanan atau tangan yg terkintaminasi tanah), telur menetas di usus halus. Cacing dewasa hidup di caecum dan kolon assendens.

Siklus Hidup

Cacing dewasa membenamkan bagian anterior ke dalam mukosa usus. Cacing betina mulai bertelur 60-70 hr setelah infeksi. Cacing betina di caecum menghasilkan 3,000 sampai 20,000 telur/hr. Lama hidup cacing dewasa kira-kira 1 th

Gejala Klinis
Gejala klinis sering tidak tampak pd infeksi ringan. Gejala klinis trichuriasis di bagi dua: 1. Bentuk disentri klasik (trichuris dysentery syndrome) 2. Colitis trichuris kronis.

Infeksi berat dapat menyebabkan perdarahan GI, tinja mucopurulen, dysentery rectal prolapse , and kemunduran petumbuhan

Gejala Klinis

Infeksi ganda dgn E. histolytica or B. coli dapat memperberat ulcerasi mukosa dan ekserbasi disentri. Peningkatan jumlah cacing yg masif dapat menyebabkan enteropaty akibat kehilangan protein (a protein-losing enteropathy), severe anaemia, and clubbing finger. Finger clubbing and rectal prolaps dgn kronik diare pd anak merupakan patognomonic trichuriasis di daerah endemis.

Diagnosis

Infeksi ditegakkan dgn penemuan telur cacing cambuk di tinja yg diperiksa secara mikroskopis. Karena telur sukar dijumpai pd infeksi ringan, direkomendasikan melakukan tehnik konsentrasi. Dikarenakan beratnya gejala tergantung pada jumlah cacing, tehnik kuantitatif dgn metode Kato-Katz terbukti bermanfaat.

Pengobatan

Mebendazole 500 mg or albendazole 400 mg, PO sekali, sama efektif. Pemberian mebendazole 100 mg dua kali sehari mungkin berguna pd infeksi berat.

ENTEROBIASIS

dr. DEWI SAPUTRI,MKT

Agen Penyebab

Nematoda Enterobius vermicularis (dulu bernama Oxyuris vermicularis) juga disebut cacing kremi. Hospes E. vermicularis manusia

Distribusi
Tersebar luas di seluruh dunia, infeksi sering terjadi pada anak usia sekolah dan pra sekolah dan di daerah yg padat penduduk. Enterobiasis sering dijumpai pada daerah panas dari pada daerah tropis. Infeksi cacing yang paling banyak di USA (kira2 40 jt org terinfeksi).

Morfologi

Dewasa betina: 8 to 13 mm

Dewasa jantan: 2 to 5 mm, ekor melengkung

Memiliki cephalic alae Telurnya bentuk lonjong asimetris, berdinding tebal berisi larva

Telur Enterobius vermicularis

Telur Enterobius vermicularis

Enterobius vermicularis ( cephalic alae )

Siklus hidup
Telur diletakkan dilipatan perianal. Self-infection terjadi mell pemindahan telur infektif ke mulut dgn tangan yg telah menggaruk area perianal Person-to-person transmission dapat terjadi mll pengunaan pakaian yg terkontaminasi atau sprei.

Siklus Hidup
Waktu yg diperlukan dari semenjak menelan telur infektif sampai cacing betina meletakkan telur adalah 1 bulan. Usia cacing dewasa kira-kira 2 bulan. Cacing betina gravid bermigrasi pd malam hari keluar anus dan meletakkan telur pada kulit di daerah perianal.

Siklus Hidup
Larva berkembang di dalam telur,telur menjadi infektif dalam 4-6 jam pada kondisi yg optimal. Retroinfeksi, atau migrasi larva yg baru menetas dari kulit anus kembali ke dalam rektum bisa terjadi, tetapi seberapa sering hal ini terjadi tdk diketahui.

Gejala Klinis

Biasanya asimptomatis. Gejala yang paling khas pruritus ani, khususnya pd malam hari, yg dapat menyebabkan tjdnya ekskoriasi dan superinfeksi bakteri. Kadang-kadang, invasi cacing betina ke saluran genital dpt menyebabkan vulvovaginitis dan granuloma pelvis atau peritonium Gejala lain: anoreksia, irritabilitas dan nyeri perut.

Diagnosis

Identifikasi telur yg dikumpulkan di daerah perianal secara mikroskopis merupakan metode yg dipilih Hal ini harus dilakukan pada pagi hari, sebelum defekasi dan mandi, dengan menekan pita adhesiv transparan/ transparent adhesive tape ("Scotch test", cellulose-tape slide test) pada kulit perianal dan kemudian memeriksa pita tsb diatas sebuah slide

Diagnosis

Cacing dewasa jg dpt didiagnosis, ketika ditemukan di daerah perianal, atau selama pemeriksaan anorektal atau vagina.

Pengobatan

Mebendazole diberikan dgn dosis 100 mg PO, diulang sekali atau dua kali 2-4 mgg kemudian Pyrantel pamoate digunakaan single dose 10 mg/kg, juga diulang sekali atau dua kali 2-4 mgg kemudian Albendazole diberikan sebagai dosis tunggal 400 mg untuk dewasa dan anak > 2 tahun, diulang setelah 7 hari Untuk mencegah reinfeksi, higiene perorangan dan pencucian pakaian harus dilaksanakan pada kasus dimana infeksi mengenai anggota keluarga yg lain.

FILARIASIS

Dr. DEWI SAPUTRI,MKT

FILARIASIS

Filariasis disebabkan oleh nematoda yang tinggal di jaringan limfatik dan subkutan. Ada 8 spesies utama yang menginfeksi manusia. Tiga dari spesies tersebut bertanggung jawab terhadap sebagian besar penyakit akibat filariasis: 1. Wuchereria bancrofti and Brugia malayi menyebabakan filariasis limfatik 2. Onchocerca volvulus menyebabkan onchocerciasis (river blindness).

FILARIASIS

Lima spesies yg lain adalah 1. Loa loa 2. Mansonella perstans 3. M. streptocerca 4. M. ozzardi 5. Brugia timori (spesies ini juga menyebabkan filariasis limfatik)

FILARIA

Cacing halus, kecil, memanjang, putih-susu spt benang, cuticula licin, mengecil ke kedua ujungnya. Umumnya parasit binatang. Beberapa di antaranya menginfeksi manusia. Di jumpai di daerah tropik & subtropik. Hidup di jaringaan (limfatik, jar.ikat dan rongga badan) Life span : tahunan (15 tahun atau lebih).

FILARIA

Jantan & betina in state of permanent copula. Filaria betina vivipar, melahirkan embryo dinamai mikrofilaria dlm jlh besar. Mf dpt dijumpai di darah atau jar.kulit (tergantung spesies), panjang 200 300 u. Cacing dewasanya jarang dijumpai, hanya pd waktu kebetulan (biopsi atau autopsi). Jlhnya kumulatif, tergantung intensitas dan infeksi berulang-ulang.

FILARIA

Membedakan antara spesies filaria, terutama didasarkan atas mf-nya (morphologi/sheath, lokasi, periodisitas). Cacing filaria mengalami 3 stadia perkembangan : 1. Makrofilaria : cacing dewasa, hidup dlm jar.tubuh HD. 2. Mikrofilaria : embryo, hdp dlm jar.tbh HD. 3. Larva : cacing muda, berkembang dlm jar.tbh HP (vektor).

FILARIA

Larva berkembang dlm tbh HP (vektor) mengalami 3 stadia: Stadium I : bentuk susis, memppunyai ekor, dlm otot dada, pergerakannya sedikit. Stadium II : lbh gemuk dan pjg, ekor tdk terlihat dlm otot dada, pergerakan agak jelas, saluran cerna tampak samar Stadium III : bentuk memanjang dan halus, gerakannya sgt aktif, infektif, berada di seluruh tbh vektor, terutama di mulut.

FILARIA
Vektor fiariasis :

Serangga betina penghisap darah. Nyamuk Culicidae utk W. bancrofti & Brugia Lalat Simulium utk Onchocerca Lalat Chrysops utk Loa-loa Nyamuk Culicoides utk Mansonella

FILARIA
Filaria limfatik

Cacing dewasanya dlm sistem limfatik. Distribusi di daerah tropik dan subtropik di Asia Selatan, Asia Tenggara, Pasifik dan Afrika Timur, terutama dikalangan masy sosioekonomi bawah. Species : W.bancrofti ; Cobbolt, 1877. B.malayi ; Buckley & Edeson,1956. B.timori ; Partonoetal, 1977

Karakteristik Mikrofilaria
W.bancrofti B.Malayi B.timori

Sheath Pengecatan Giemsa


Panjang Ratio p/l ceph.sp. Body nuclei Terminal nuclei Body curvature

+
290 u 1:1 Discrete Graceful

+ +
222 u 2:1 Overlapping 2 (close) Kinky

+
310 u 3:1 Overlapping 2 (separate) Kinky

WUCHERERIA BANCROFTI

Paling banyak menginfeksi manusia.


Distribusi : India, Asia Tenggara, Afrika Timur, Pulau-pulau Pasifik, Caribbea, Mesir dan Amerika Selatan.

WUCHERERIA BANCROFTI

Berada pada 2 jenis tempat yg berbeda : 1) Pantai yg panas, lembab di daerah tropik dgn pohon kelapa dan berbatu Vektor : Anopheles. 2) Daerah kumuh yg padat penduduk dan kota besar. Vektor : Culex quinquefasciatus.

WUCHERERIA BANCROFTI
Morphologi

Cacing dewasa halus kecil Betina : 8 10 cm x 0,2 0,3 mm, 2 set gonad, vulva sebelah kepala. Jantan : 2,5 4,5 cm x 0,1 0,15 mm, ekor spiral, 2 spiculae.

Mikrofilaria W. bancrofti

Thick blood smears stained with hematoxylin. The microfilaria is sheathed, its body is gently curved, and the tail is tapered to a point. The nuclear column (the cells that constitute the body of the microfilaria) is loosely packed, the nuclei can be visualized individually and do not extend to the tip of the tail. The sheath is slightly stained with hematoxylin.

WUCHERERIA BANCROFTI
Siklus hidup

Spesies yg berbeda dari genus nyamuk berikut adalah vektor dari W. bancrofti tergantung pada distribusi geografis. Diantaranya adalah: Culex quinquefasciatus, Anopheles bancroftii and A. punctulatus, Aedes aegypti and A. polynesiensis, Mansonia uniformis, and Coquillettidia juxtamansonia.

WUCHERERIA BANCROFTI
Siklus hidup

Pd saat mengisap darah, seekor nyamuk yang terinfeksi memasukkan larva filaria stadium ketiga ke dalam kulit hospes, dimana filaria tsb menembus ke dalam luka gigitan. Filaria berkembang menjadi dewasa yg biasanya tinggal di jaringan limfatik. Cacing filaria dewasa menghasilkan mikrofilaria yang memiliki selubung dan periodisitas nocturna.

WUCHERERIA BANCROFTI
Siklus hidup

Mikrofilaria tsb bermigrasi ke dalam saluran limfe dan pembuluh darah. Nyamuk akan menelan mikrofilaria selama menghisap darah. Setelah tertelan oleh nyamuk, selubung mikrofilaria hilang dan beberapa mikrofilaria menembus dinding proventriculus dan bagian kardiak dari usus nyamuk dan mencapai otot-otot thorakal.

WUCHERERIA BANCROFTI
Siklus hidup

Disana mikrofilaria berkembang menjadi larva stadium pertama dan selanjutnya menjadi larva stadium tiga yg merupakan bentuk infektif. Larva stadium tiga yg infektif bermigrasi melalui hemacoel ke probosis nyamuk dan menginfeksi manusia lainnya ketika nyamuk menghisap darah.

WUCHERERIA BANCROFTI
Manifestasi Klinis
1. 2. 3. 4.

Filariasis dpt dibagi 4 tahap : Masa tunas biologik Masa paten tanpa gejala Stadium akut Stadium khronik

WUCHERERIA BANCROFTI
Manifestasi Klinis

Selama masa tunas biologik (3bln) tanpa gejala atau kadang-kadang ada lymphangitis retrograd dan lymphadentis. Pd orang non-immune dpt terjadi gejala-gejala yg hebat. Pd masa tunas bioogik, tidak ada mikrofilaria dlm darah.

WUCHERERIA BANCROFTI
Manifestasi Klinis

Masa patent tanpa gejala, dpt berlangsung bertahun-tahun atau seumur hidup. Tanpa gejala, tetapi kerusakan jaringan dpt berlangsung. Mikrofilaria dpt dijumpai dlm darah. Stadium akut : demam, lymphadenitis, lymphangitis retrograd secara periodik (tiap bulan) yg makin lama makin ringan.

WUCHERERIA BANCROFTI
Manifestasi Klinis
Dan berangsur-angsur menjadi : Stadium khronik : pembuluh lymphe hypertrofik, cacing filaria mati dlm saluran lymphe dan menyebabkan peradangan kembali. Bendungan lymphe terjadi disertai lymphvarices, lymphoedema, infeksi sekunder elephantiasis.

WUCHERERIA BANCROFTI
Manifestasi Klinis

W.bancrofti terutama memasuki sistem limfatik funiculus spermaticus menyebabkan funiculitis, epididymitis atau orchitis dgn pembengkakan kelenjar limfe inguinal. Limfangitis terjadi di tungkai bisa disertai lengan. Cacing muda bisa dijumpai di sinus kelenjar limfe atau pembuluh limfe

WUCHERERIA BANCROFTI
Manifestasi Klinis

Infeksi W.bancrofti yg kronis sering menyebabkan komplikasi hydrocele pd org yg mengalami infeksi beruang-ulang, sdgkan elephantiasis jarang terjadi walaupun pd masyarakat bnyk terinfeksi, tdk akan sampai 5% pddk elephantiasis. Limfedema yg baru dpt disembuhkan dgn obat. Sistem limfatik memelar, berkelok-kelok (varices).

WUCHERERIA BANCROFTI
Manifestasi Klinis

Elephantiasis terjadi pd tungkai bisa disertai lengan, mamma, scrotum dan vulva. Pd kasus yg tdk diobati limfedema menetap, limfangitis berulang-ulang + infeksi sekunder oleh bakteri, serabut jar.ikat mengisi subcutis dan limfatik tertutup, terjadi elephantiasis yg menetap dgn penebalan kulit, hyperkeratosis dan verrucosa.

WUCHERERIA BANCROFTI
Manifestasi Klinis

Bila filaria berada pd pembuluh limfe perut dan penyumbatan menyebabkan kebocoran ke ginjal atau vesica urinaria terjadi chyluria atau lymphuria. Tropical pulmonary eosinophillia merupakan reaksi thdp parasit berupa : batuk kronik dgn serangan asma dan eosinophilia (bisa sampai 50.000/mm3). Reaksi ini bisa karena infeksi oleh filaria binatang tetapi sering karena hyperimmune thdp W.bancrofti atau B.malayi dgn membersihkan mf dari darah.

WUCHERERIA BANCROFTI
Diagnosis

Diagnosis ditegakkan dgn penemuan mikrofilaria dlm darah, urine (chyluria) atau cairan hydrocele dan makroffilaria dlm jaringan biopsi kelenjar limfe. Ini tdk selamanya berhasil positif.

BRUGIA MALAYI DAN B. TIMORI

Filaria yg penting yg lain pd sistem limfatik ialah B.malayi. Penyebab elephantiasis di India Selatan, Malaysia dan Indonesia, Filipina, Cina dan Korea Selatan. Brugia timori tersebar di pulaupulau kecil Indonesia Timur (Flores dan Timor) dgn filariasis yg mirip filariasis malayi

BRUGIA MALAYI DAN B. TIMORI

HR. : kucing, anjing, kera. Stadium akut pd B.malayi selalu lbh jelas dari W.bancrofti, berupa : demam tinggi, limfangitis, abses kel.limfe. Brugia jarang memasuki funiculus atau scrotum.

BRUGIA MALAYI DAN B. TIMORI


Morfologi

B. malayi mirip dengan W.bancrofti, tetapi Ukuran cacingnya setengah uk. W.bancrofti. Cacing betina panjang 43 - 55 mm, lebar 130-170 m, cacing jantan berukuran panjang 13-23 mm dan lebar 70-80 m. Cacing dewasa memproduksi mikrofilaria, ukurannya; panjang 177-230 m dan lebar 5-7 m, yang memiliki selubung/sarung dan memiliki periodisitas nocturnal.

MIKROFILARIA BRUGIA MALAYI

Like Wuchereria bancrofti, this species has a sheath (slightly stained in hematoxylin). Differently from Wuchereria, the microfilariae in this species are more tightly coiled, and the nuclear column is more tightly packed, preventing the visualization of individual cel. Brugia malayi (see image in right) showing the tapered tail, with a subterminal and a terminal nuclei (seen as swellings at the level of the arrows), separated by a gap without nuclei.

BRUGIA MALAYI DAN B. TIMORI


Siklus Hidup

Vektor filariasis Brugia malayi adalah spesies nyamuk dari genus Mansonia and Aedes. Pada saat menghisap darah, nyamuk yang terinfeksi memasukkan larva filaria stadium ketiga ke dalam kulit hospes manusia, dan selanjut larva menembus ke dalam luka gigitan. Filaria tsb berkembang menjadi dewasa dan biasanya menetap di jaringan limfe.

BRUGIA MALAYI DAN B. TIMORI


Siklus Hidup

Cacing dewasa mempunyai periodisitas nocturnal. Mikrofilaria bermigrasi ke dalam limfe dan masuk aliran darah sampai ke pembuluh perifer. Nyamuk akan menelan mikrofilaria selama menghisap darah.

BRUGIA MALAYI DAN B. TIMORI


Siklus Hidup

Disana mikrofilaria berkembang menjadi larva stadium pertama dan selanjutnya menjadi larva stadium ketiga yg merupakan bentuk infektif. Larva stadium tiga yg infektif bermigrasi melalui hemmacoel ke probosis nyamuk dan menginfeksi manusia lainnya ketika nyamuk menghisap ddarah.

BRUGIA MALAYI DAN B. TIMORI


Manifestasi Klinis

1.

2.
3. 4. 5.

Gejala-gejala klinik tergantung pada : Toleransi penderita thdp parasit. Banyak parasit yg masuk tubuh. Frek. infeksi. Lokasi anatomik. Infeksi sekunder bakterial.

BRUGIA MALAYI DAN B. TIMORI


Manifestasi Klinis

Gejala-gejala : demam, lymphangitis, lymphadenitis.

(lymphangitis retrograd : dimulai proximal menjalar ke distal).


Objektif : elephantiasis, lymphoedema, lymphvarices, hydrocele, lymphscrotum

FILARIASIS
Diagnosis Filariasis Klinik : - demam, lymphangitis, lymphadenitis. - persisten lymphadenitis, lymphvarices, lymphoedema, hydrocele, chyluria, elephantiasis Immunologik : - Skin test - Complement fixation test dgn memakai antigen yg berasal filaria binatang (Dirofilaria immitis) tdk begitu spesifik sehingga belum dpt diandalkan.

FILARIASIS
Diagnosis Filariasis

Parasitologik : Menemukan mf. dlm pemeriksaan darah adalah cara yg plg andal dan pasti. Tapi ternyata hanya sebagian penderita yg positif mf. dlm darahnya, dan yg positif mf. itu sbgian besar tampak sehat.

FILARIASIS

Dalam penelitian epidemiologik perlu diselidiki : 1. Microfilaria count : jlh mf dlm 20 mm3 darah. 2. Microfilaria rate : %-age penduduk yg mf positif 3. Microfilaria density per total : Jlh seluruh mf dari sediaan positif Jlh orang yg diperiksa

4. Microfilaria Density per Positive : Jlh seluruh mf dari sediaan positif Jlh org yg positif 5. Filaria Disease Rate : Jlh org dgn gejala filaria Jlh org yg diperiksa 6. Elephantiasis Rate : Jlh org dgn elephantiasis Jlh org yg diperiksa

7. Total Filariasis Infection Rate : Jh org dgn darah positif + jlh org dgn gejala filaria tapi darah negatif Jlh org yg diperiksa 8. Periodisitas mikrofilaria dlm darah tepi.

FILARIASIS
Terapi Filariasis

Beberapa obat pembunuh filaria ternyata terlalu toksik, sementara filariasis itu sendiri tdk fatal. Sampai sekarang obat yg ampuh dan relatif non toksik utk filariasis adalah : Diethyl carbamazine citrate (DEC). Nama paten : Hetrazan, Benocide, Ethodryl, dll. Hasil pengobatan tampak memuaskan bila telah tercapai dosis total 72 mg/kg BB atau lebih, dengan dosis terbagi sbb : 6 mg/kg BB pc. 12 x pemberian.

FILARIASIS
Terapi Filariasis

Diberikan secara : harian, mingguan atau bulanan. Pengobatan individual : diberikan secara harian (12 hari atau lebih). Pengobatan massal : diberikan mingguan atau bulanan atau terus-menerus dalam dosis sgt kecil dlm makanan atau minuman. Efek Obat tergantung pd stadium penyakit. Mf. dlm darah akan segera berkurang sampai nol. Demam dan lymphangitis hilang, chyluria dan elephantiasis dini akan berkurang.

FILARIASIS
Terapi Filariasis

Efek samping ada 2 macam : 1. Karena obat sendiri. 2. Karena mf. atau filaria yg terbunuh. Obat sendiri mual, muntah, pusing. Mf dan filaria demam, pening, sakit pinggang, mual, muntah, terutama pd mikrofilaremia yg tinggi. Efek ini tdk ada pd penderita yg bergejala atau penderita tanpa mf dlm darah.

FILARIASIS
Terapi Filariasis

Efek sampping lain : peradangang pembuluh lymphe setempat yg dpt berlanjut menjadi abses

Occult filariasis

Mula-mula dilaporkan oeh Meyers dan Kowenaar 1939 dan Bonne 1939 di Indonesia. Belakangan dijumpai di negaranegara lain di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Tanda-tanda : hypereosinophilia, pembengkakan kelenjar lymphe, gejala paru. Mf darah negatif. Pemeriksaan PA : mf dlm jaringan hyperplasia (granuloma berisi mf dan eosinophil). Filaria dewasa tdk pernah dijumpai.

Occult filariasis

Mf dlm granuloma menyerupai B.malayi atau W.bancrofti, tetapi diduga berasal dari filaria binatang, karena gejala klinisnya berbeda. Tapi pd beberapa kasus perbedaan gejala klinik kabur disertai lymphadenitis dan hydrocele. Jadi kemungkinan filaria binatang dan manusia dpt menyebabkan occult filariasis (hypereosinophilia, serangan batuk-batuk asthmatik) pd org yg hypersensitif (allergi). Reaksi allergi tertuju thdp mf., shg mf darah negatif.

Occult filariasis
Diagnosis

- Dipastikan dgn penemuan mf dlm granuloma kelenjar lymphe dan organ lain. - Indikasi kuat, bila responsif thdp pengobatan Diethylcarbamazine

Occult filariasis
Pengobatan

Diethylcarbamazine citrate.Total dosis 75 mg / kg BB. Reaksi pengobatan bisa berupa demam, lymphengitis dan abses kelenjar lymphe, tapi tdk akan menyebabkan elephantiasis. Brugia lebih susceptible dgn DEC. Boleh dicoba dgn separuh dosis. Obat sendiri dpt menyebabkan mual dan pening (hrs ditelan pc.)

FILARIASIS
Pencegahan

Menghindarkan gigitan nyamuk dgn pakaian menutup bagian tbh, kawat gaas pd rmh. Insektisida : tapi ada resistensi nyamuk thdp insektisida. Pengobatan massal dgn DEC (Problem logistik).

FILARIASIS
Kontrol Nyamuk

Populasi vektor ditekan dgn membunuh nyamuk dewasa dan jentik-jentik dgn insektisida. Pengobatan massal utk filariasis bancrofti sgt bermanfaat, tapi untuk filariasis malayi kurang efektif oleh karena ada animal reservoir. Modifikasi human behaviour dan konstruksi rmh tinggal.

HELMINTHOLOGY
PLATHYHELMINTHES Asal kata, platys lebar dan helmins cacing Tdd atas dua kelompook besar Cestoda ( cacing pita) dan Trematoda (cacing getar) atau dinamakan pula fluke. CESTODA Cacing berbentuk pipih Umumnya hermafrodit Hidup di usus halus host definitif Tdk memiliki sal. Cerna Mendapat makan dgn cara mengabsorbsimakan yg ada dlm usus mll kulit Terdiri dari: T. saginata, T. solium, E. granulosus, M. multiceps, H. nana, H. diminuta, D. caninum

TAENIASIS

Causal Agents: The cestodes (tapeworms) Taenia saginata (beef tapeworm) and T. solium (pork tapeworm). Taenia solium can also cause cysticercosis.

TAENIASIS
Geographic Distribution: Both species are worldwide in distribution. Taenia solium is more prevalent in poorer communities where humans live in close contact with pigs and eat undercooked pork, and in very rare in Muslim countries.

HELMINTHOLOGY
TREMATODA Cacing berbentuk pipih spt daun dan memiliki dua buah alat penghisap bagian oral dan ventral yg disebut oral sucker dan ventral sucker. Memiliki alat pencernaan ttp tdk lengkap. Umumnya hermafrodit, kecuali familia schistosomatidae. Terdiri dari: Schistosoma spp, F. buski, Echinostoma spp, H. heterophyes, Fasciola spp, opistorchis spp, Clonorchis sinensis, Paragonimus spp, Schistosoma spp.

Perilaku Anophelini

Aktivitas nyamuk dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban. Umumnya aktif menghisap darah pd malam hari. Antropofilik atau dan zoofilik. Tempat istirahat tetap di luar rumah dan atau di dalam rumah. Kebiasan menghisap darah di luar rumah dan atau di dalam rumah. Jarak terbang 0,5-3 km. Umur nyamuk dewasa di alam 1-2 mgg, di lab dpt mencapai 35 mgg.

Vous aimerez peut-être aussi