Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Status Penderita
Nama : Tn. G Umur : 44 tahun Jenis kelamin: Laki-laki Pekerjaan : Petani Pendidikan : SD Agama : Islam Alamat : Kepanjen Status : Menikah Suku : Jawa Tanggal periksa : 22 November 2010
Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang dengan keluhan bercak-bercak merah di kulit wajah, punggung, dada, perut, tangan ka-ki, kaki ka-ki yang sudah terjadi 1 tahun yang lalu. Keluhan tersebut disertai gatal dan semakin terasa gatal saat berkeringat. Bercak-bercak merah tersebut jika digaruk timbul bintik-bintik merah dan jika digores berwarna putih seperti lilin.
Bercak-bercak merah mudah timbul pada daerah-daerah yang mudah bersinggungan dengan benda lain seperti di siku, lutut, dll. Pada awalnya bercak merah timbul di kulit wajah, lalu berlanjut ke tangan, punggung, dada, perut, dan kaki. Pasien sudah pernah berobat ke puskesmas (pasien lupa nama obatnya), namun bercak tersebut tidak mengalami perbaikan dan semakin menyebar, sehingga pasien memutuskan berobat ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Kepanjen.
Riwayat penyakit dahulu : Pasien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya. Diabetes Melitus (-), Hipertensi () Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan pasien Riwayat Kontak dengan penderita dg keluhan yg sama : (-)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: Tampak cukup, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6)
Tanda vital : Tensi : (tidak dilakukan pengukuran) Nadi : (tidak dilakukan pengukuran) RR : (tidak dilakukan pengukuran) Suhu : (tidak dilakukan pengukuran)
Contd
Kulit :bercak makula kulit eritem yang Kepala : terdapat kelainan meninggi (plak) , berbatas tegas, Mata : dbn ditutupi skuama kasar yang transparan THT dbn dan: berlapis-lapis, bentuk bulat lonjong. Mulut : dbn Kepala :terdapat kelainan kulit GIT : dbn Mata :dbn Leher : dbn :dbn THT Thorax : terdapat Mulut :dbn kelainan kulit Abdomen GIT: terdapat :dbn kelainan kulit Leher Sistem genetalia ::dbn dbn Thorax : :dbn Ekstremitas atas terdapat kelainan kulit Cor :dbn Ekstremitas bawah : terdapat kelainan kulit
Pulmo :dbn
Status Dermatologis
Regio Facialis, thorakalis, abdominalis, ekstremitas supperior dan inferior dextra et sinistra Effloresensi Kulit = Terdapat makula eritematous berbatas tegas, tertutup skuama kasar, kobner phenomen (+), fenomena tetesan lilin (+), Auspitz sign (+), makula pada genital (-) Mukosa = mukosa lidah geografik touch (-) Kuku = pitting nail (-), hiperkeratosis subungual (-) Sendi = sendi bengkak (-)
PASI score
eritema inf iltrasi deskuamasi x5 3
666 x5 30 3
30 x 1,008 (constanta) = 30,024 PASI score derajat berat (>12)
Usulan Pemeriksaan
Histopatologi, ditemukan : hiperkeratosis, parakeratosis, akantosis, pemanjangan Rete ridges, pemanjangan papila dermis, mitosis stratum basalis , Penipisan sampai hilangnya stratum granulosum, mikro abses Munro, oedema dermis, infiltrasi monosit dan limfosit.
RESUME
Pasien datang dengan keluhan bercak-bercak merah di kulit wajah, punggung, dada, perut, tangan ka-ki, kaki ka-ki yang sudah terjadi 1 tahun yang lalu. Keluhan tersebut disertai gatal dan semakin terasa gatal saat berkeringat. Bercak-bercak merah tersebut jika digaruk timbul bintik-bintik merah dan jika digores berwarna putih seperti lilin. Bercak-bercak merah mudah timbul pada daerah-daerah yang mudah bersinggungan dengan benda lain seperti di siku, lutut, dll.
Pada awalnya bercak merah timbul di kulit wajah, lalu berlanjut ke tangan, punggung, dada, perut, dan kaki. Pasien sudah pernah berobat ke puskesmas (pasien lupa nama obatnya), namun bercak tersebut tidak mengalami perbaikan dan semakin menyebar, sehingga pasien memutuskan berobat ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Kepanjen.
Status Dermatologi : Pada regio facialis, thorakalis, abdominalis, ekstremitas supperior dan inferior dextra et sinistra Kulit = Terdapat makula eritematous berbatas tegas, tertutup skuama kasar, kobner phenomen (+), fenomena tetesan lilin (+), Auspitz sign (+), makula pada genital (-) Mukosa = mukosa lidah geografik touch (-) Kuku = pitting nail (-), hiperkeratosis subungual (-) Sendi = sendi bengkak (-)
Diagnosis Kerja
Psoriasis Vulgaris
DIAGNOSIS BANDING
Penatalaksanaan
NON MEDIKAMENTOSA Menghindari faktor-faktor predisposisi dan pencetus, seperti : - iritasi dan trauma mekanik - tidak menyisir rambut terutama pada bagian belakang kepala - menghindari gangguan psikis (stress) - kontrol secara teratur - edukasi mengenai faktor-faktor yang dapat memperberat penyakit dan memberi penjelasan bahwa penyakit ini tidak menular Berjemur dibawah sinar matahari saat siang hari pk 11.30 12.00 selama 30 menit
Pembahasan Kasus
Psoriasis Vulgaris
DEFINISI
Adalah penyakit yang penyebabnya autoimun Bersifat kronik residif Ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan. Disertai fenomena tetesan lilin, auspitz dan kobner
Tempat Predileksi : Tempat yang mudah terkena trauma Skalp Perbatasan skalp dengan wajah Ektremitas bagian ekstensor (siku,lutut dan daerah lumbosakral)
ETIOLOGI
Belum diketahui secara pasti, diduga autoimun Faktor genetik Faktor imunologik Berbagai faktor pencetus
FAKTOR PENCETUS
Stress
Trauma
PSORIASIS VULGARIS
Obat-obatan
PATOFISIOLOGI
Kadar nukleotida siklik yang abnormal
Bergerak cepat ke permukaan epidermis, proliferasi dan migrasi Epidermis menjadi tebal diliputi keratin yang tebal
Gejala Klinis
Kulit :
bercak makula eritematous yang meninggi (plak), berbatas tegas, ditutupi skuama kasar, tebal dan transparan, berlapis-lapis, lepas dibagian tepi, lekat dibagian tengah, bentuknya dapat bulat atau lonjong Auspitz sign : jk skuama dikerok muncul bintik perdarahan papilomatosis Koebner phen : (isomorfik) muncul lesi baru pd tempat terkena trauma, muncul 7-14 hr stlh trauma Fenomena tetesan lilin : skuama yang berubah warnanya menjadi putih seperti lilin pada goresan
Contd
Kelainan kuku : Pitting nail / nail pit lekukan miliar pd kuku Subungual hiperkeratosis Onikolisis
Bentuk Klinis
Psoriasis vulgaris Psoriasis gutata Psoriasis inversa (flexural) Psoriasis eksudativa Psoriasis seboroik Psoriasis pustulosa Psoriasis eritroderma
DIAGNOSIS
Berdasarkan : Anamnesis Pemeriksaan klinis HistoPA Khas, diagnosis pasti
DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis Seboroik Dermatofita Sifilis Tipe Makulo Papular (Sifilis Stadium II)
Dermatofita
Dermatitis Seboroik
Sifilis Stadium II
Contd
=Q
Q x Constanta (1,008)
Penatalaksanaan
Menekan gejala psoriasis, tujuan : - mengurangi keparahan dan luas lesi - mencegah kekambuhan Pemilihan terapi tergantung : - derajat keparahan - lokasi - tipe - riwayat penyakit yang pernah diderita - usia dan jenis kelamin
Penatalaksanaan
Pengobatan Topikal :
Psoriasis ringan dan sedang Preparat ter : Merupakan hasil destilasi kering dari: Batubara: liquor carbonis detergent / LCD Kayu:oleum kadini, oleum rusi Fosil: iktiol LCD 3-10%:antiproliferasi Efek samping: iritasi, folikulitis, akne ter, fototoksik, karsinogenik
Contd
Kortikosteroid Ditranol/antralin :efektif tp dpt mewarnai kulit dan pakaian Calcipotriol: anti proliferasi, lbh baik dari zalf betametason Tazaroten: anti proliferasi Emolien: melembutkan permukaan kulit
Contd
FOTOTERAPI
Psoriasis sedang-berat, topikal tidak responsif 1. UV B (290-320 nm) 2. Psoralen + UVA (PUVA) Berjemur di bawah sinar matahari pk 11.30-12.00
Contd
Contd
Levodopa: psoriasis + parkinson DDS: untuk psoriasis pustulosa tipe barber Eterinat : retinoid aromatik Acitretin: metabolit aktif eterinat yg utama, waktu paruh lbh pendek Siklosporin : imunosupresif
Psoriasis merupakan kontraindikasi kortikosteroid sistemik
Prognosis
Meskipun psoriasis tidak menyebabkan kematian, tetapi bersifat kronis dan residif.