Vous êtes sur la page 1sur 16

ANDY PRATAMA JAYA 201020401011185

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG SMF. ILMU PENYAKIT DALAM RSUD GAMBIRAN KEDIRI 2014

Suatu kondisi medis yang ditandai dengan akumulasi cairan dalam rongga peritoneal.

Sirosis (81 %) Kanker (10%) Gagal jantung (3%) Tuberkolosis (2%)

Dialysis (1%) Penyakit pankreas (1%) dan lain-lain (1%)

Group I meliputi penyakit yang berhubungan dengan hypertensi portal sinusoidal, hipoalbuminemia, dan beberapa penyakit lain yang menyebabkan ascites dengan mekanisme yang berbeda.

Seperti myxoedema, penyakit ovarium, chronic pancreatitis, biliary tract leakage, penyakit yang mengenai sistim limfe dari area splankhnik dan penyakit ginjal kronik.

Group II, meliputi penyakit primer di peritoneal atau karena proses sistemik yang mengenai peritoneal

seperti tuberculosa,fungal, parasit and granulomatous peritonitis, primary metastatic peritoneal tumours, vasculitis, eosinophilic gastroenteritis dan Whipples disease.

HEPATIC Sirosis Fibrosis hepar congenital Obstruksi vena porta Gagal hati fulminant Syndrome Budd-Chiarri Penyakit lisosom RENAL Syndroma Nefrotik Obstruksi Uropathy Perforasi saluran kencing Dialisi peritoneal CARDIAC Gagal Jantung Perikarditis konstriktif Inferior vena cava web INFEKSI Abses Tuberculosis Chlamidia Schistosomiasis PANCREATIC Pankreatitis Ruptur duktus pankreas

MISCELLANOUS SLE Ventrikuloperitoneal shunt ascites eosinofilik ascites Chilous Hipotyroid

NEOPLASMA Lymphoma Neuroblastoma

GASTROINTESTINAL Infeksi usus Perforasi GYNECOLOGY Tumor Ovarium Rupture torsi ovarium

International ascites club memiliki system grading ascites yaitu:


Grade 1 : ascites ringan hanya bisa diketahui dengan USG Grade 2 : ascites moderate, ditandai dengan distensi simetris abdomen Grade 3 : ascites luas dengan distensi abdomen yang jelas

Klasifikasi ascites

+1 +2

ascites minimal dan hampir tidak terdeteksi

Puddle sign Shifting dullnes

moderate ascites

+3
+4

ascites masif tapi tidak tegang


undulasi

ascites masif dan tegang dinding abdomen

Anamnesa. pemeriksaan fisik tergantung jumlah cairan, tekhnik yang digunakan dan kondisi klinis (misalnya,deteksi ascites pada pasien obes) Saat cairan mencapai 500mL shifting dulness (+), undulasi (+) napas pendek karena diagfragma meningkat. Ultrasonography gold standart

Perbedaan kadar albumin serum-ascites (SAAG) Kadar amilase: meningkat pada ascites ggg pankreas Kadar trigliserida : pada chylous ascites. Lekosit > 350/mcl tanda infeksi. Dominan polimorfonuklear: cz infeksi bakteri. Dominan mononuklear: cz infeksi TB atau jamur. Eritrosit > 50.000/mcl dugaan malignancy, TB, trauma. Pengecatan gram dan pembiakan u/ konfirmasi infeksi bakterial.

Transudat sirosis dan payah jantung kongestif Eksudat infeksi peritoneum atau keganasan

Keadaan Sirosis

Makroskopis

Protein (g/L)

Eritrosit 1%

leukosit <250, terutama sel mesotelial

Berwarna seperti < 25 jerami / mengandung bercak-bercak empedu Berwarna seperti >25 jerami, hemoragik, mucinous/ cylous Cairan jernih, >25 keruh,hemoragik ,chylous Keruh atau purulen Jerami Keruh, hemoragik atau Chylous Jika purulen >2,5 Bervariasi 15-53

Neoplasma

20%

>1000, tipe sel bervariasi

Peritonitis TB

7%

Terutama leukosit polimorfonuklear <100 <250, mesotelial, mononuklear Bervariasi

Peritonitis piogenik Gagal jantung kongestif Asites pankreatik

Tidak biasa 10%

Bervariasi, sering bervariasi >25

Tx ascites tergantung dari penyebabnya Diuretik dan diet rendah garam, efektif pada ascites dg hipertensi portal. Kombinasi spironolakton dan furosemid, efektif untuk mengatasi ascites dalam waktu singkat. Spironolakton: 1-3 mg/kg/24 jam dibagi 2-4 dosis Furosemid: 1-2mg/kgBB/dosis 4x/hari, dpt ditingkatkan sampai 6 mg/kgBB/dosis. Pada ascites yang tidak memberirespon dengan pengobatan diatas dapat dilakukan cara berikut: Parasentesis

Vous aimerez peut-être aussi