Vous êtes sur la page 1sur 19

INTENSIVE CARE UNIT

Andravina P. S 030.09.015

DEFINISI
Bangsal rumah sakit dengan perawatan intensif Pasien yang dalam kondisi kritis mengancam hidup yang membutuhkan perhatian secara konstan Bertujuan untuk menunjang fungsi-fungsi vital

ICU & RUANG RAWAT

Peralatan

Staf

ICU & ruang rawat

PROSEDUR ICU

Evaluasi

Konsultasi

Informasikan pasien dan atau keluarga pasien

Informed consent

SYARAT RUANG ICU


Tertutup tidak terkontaminasi Tempat tidur

Suhu

Tempat dokter dan perawat

Letak

ICU

Pengunjung

SARANA & PRASARANA ICU


Lokasi satu komplek dengan kamar bedah & Recovery Room Jumlah pasien ICU 1-2 % dari jumlah pasien secara keseluruhan Dilengkapi dengan monitor, alat komunikasi, AC, exhousefan untuk mengeluarkan udara, lantai mudah dibersihkan, keras dan rata, tempat cuci tangan yang dapat dibuka dengan siku & tangan, dan pengering setelah cuci tangan

SARANA & PRASARANA ICU


Sumber air Sumber listrik cadangan/generator Sumber O2 sentral Suction sentral Lemari instrumen & obat Laborat kecil Alat alat penunjang: Ventilator, nebulaizer, monitor EKG, tensimeter mobile, defibrilator, termometer elektrik dan manual, infus pump, syringe pump, O2 transport, standart infuse, trolly emergency, papan resusitasi, alat SPO2, suction continous pump dll.

SARANA & PRASARANA ICU

Ruangan: R. Dokter & R. Perawat R. Tempat buang kotoran R. Tempat penyimpanan barang&obat R. Tunggu keluarga pasien R. Pencucian alat

PEMBAGIAN ICU

NICU

PICU

PACU

SICU

PEMBAGIAN ICU
Level I di rumah sakit daerah tipe (tipe C dan D) ICU level I: Ruang ter sendiri, l etaknya dekat dengan kamar bedah, ruang gawat darurat dan ruang perawatan lainnya. Memiliki kebijaksanaan/kriteria penderi ta yang masuk , keluar ser ta rujukan. Memiliki seorang dokter spesialis anestesiologi sebagai kepala. Ada dokter jaga 24 jam dengan kemampuan melakukan resusitasi jantung p aru. Konsulen yang membantu harus selal u dapat di hubungi dan dipanggil setiap saat. Memiliki jumlah perawat yang cukup dengan sebagian besar terlatih. Mampu dengan cepat melayani pemeriksaan lab. ter tentu (hb, ht, elektrolit, gula darah dan trombosit), rontgen, kemudahan diagnostik dan fisioterapi .

PEMBAGIAN ICU
Level II di rumah sakit tipe B ICU level II: Ruang ter sendiri, letaknya dekat dengan kamar bedah, ruang darurat dan ruang keperawatan lain. Memiliki kebijaksanaan/kriteria penderi ta yang masuk , keluar ser ta rujukan. Memiliki konsultan yang dapat dihubungi dan datang setiap saat bila diperlukan Memiliki seorang kepala ICU, seorang do kter konsultan Intensi ve Care atau bila tidak ter sedia, dokter spesi alis anestesi ol ogi yang ber tanggung jawab secara keseluruhan dan dokter jaga yang minimal mampu melakukan RJP. Mampu m enye diakan tenag a per awat deng an perba ndin g an pasi en : pe rawat = 1 : 1untuk pasien ve ntilator, renal repl ac ement th er apy dan 2 : 1 untuk kasus -ka sus lainnya . Memiliki per awat ber ser tifikat terlatih perawatan/ter api intensif ata u minimal berpen galama n kerja 3 tahun di ICU. Mampu memb erikan ventila si mekanik b eber apa l ama dan dal am batas ter tentu melakukan pemanta uan intensif dan usah a-usaha penunja ng hidup. Mampu mel ayani pemer iksaan labor atorium, ron tgen, kem ud ah an diagnostik , dan fisioter api selama 24 jam. Memiliki ruanga n isolasi dan mampu melakukan prosedur isolasi .

PEMBAGIAN ICU
Level III rumah sakit ter tier (tipe A) ICU level III: Memiliki ruang khusus, ter sendiri di dalam rumah sakit Memiliki kriteria penderita masuk , keluar ser ta rujukan. Memiliki dokter spesiali s yang dapat di hubungi dan datang setiap saat bila diperlukan. Dikel ola oleh seorang ahli anestesi ol ogi /konsultan Intensive Care atau dokter ahli konsultan intensi ve care yang lain yang ber tanggung jawab secara keseluruhan dan dokter jaga yang minimal mampu melakukan RJP. Mampu menyediakan tenaga perawat dengan perbandingan pasien: perawat = 1 : 1untuk pasien dgn ventilator, renal replacement therapy dan 2 : 1 untuk kasus-kasus lainnya.

PEMBAGIAN ICU

Memiliki perawat ber ser tifi kat terl atih perawatan/terapi intensif atau minimal berpengalaman kerja 3 tahun di ICU. Mampu melakukan semua bentuk pemantauan dan perawatan/therapi intensif baik invasif maupun non invasif. Mampu melayani pemeri ksaan l aboratorium, rontgen, kemudahan diagnostik , dan fisioterapi selama 24 jam Memiliki paling sedikit seor ang yang mamp u dal a m mendidik tenag a medik dan pa ramedik ag ar dap at memb erikan p elayanan yang optimal pada pasien. Memiliki prosedur untuk pelapor an resmi dan pengka jia n . Memiliki staf tambah an yan g lain : misalnya tenaga ad ministr asi, tenag a rekam medis, tenaga untuk kepentinga n ilmiah dan penelitian

INDIKASI PASIEN ICU


Kriteria penerimaan ICU memilih pasien yang mungkin memperoleh manfaat dari perawatan ICU Pasien yang terancam jiwanya sewaktu waktu karena kegagalan atau disfungsi satu organ atau lebih Masih ada kemungkinan dapat disembuhkan kembali melalui perawatan, pemantauan dan pengobatan intensif.

INDIKASI PASIEN ICU

Beberapa contoh kondisi pasien yangdapat dipakai sebagai indikasi masuk ke ICU antara lain:
Ancaman/kegagalan sistem pernafasan: Gagal nafas, impending gagal nafas. Ancaman/kegagalan sistem hemodinamik: Shock Ancaman/kegagalan sistem syaraf pusat: Stroke, penurunan kesadaran. Overdosis obat, reaksi obat dan intoksikasi: Depresi nafas Infeksi berat : sepsis

INDIKASI & KONTRAINDIKASI PASIEN ICU

Prioritas1

Prioritas2

ICU

Kontra indikasi

Prioritas3

Tidak ada kriteria

PENGELOLAAN PASIEN ICU


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pendekatan terhadap pasien Pemeriksaan fisik Pemeriksaan, observasi dan monitoring rutin Jalur intra vaskuler Intubasi dan pengelolaan trachea Pengelolaan cairan Nutrisi Usia lanjut dan penyakit yang serius Tujuan akhir pengobatan ICU yang di intervensikan sebelumnya

INDIKASI KELUAR ICU


1. Meninggal dunia 2. Tidak ada kegawatan yang menganca jiwa sehingga dirawat di ruang biasa atau dapat pulang. 3. Atas permintaan keluarga atau pasien. Untuk kasus seperti ini keluarga atau pasien harus menandatangani surat keluar ICU atas permintaan sendiri. 4. Penyakit atau keadaan pasien telah membaik dan cukup stabil. 5. Terapi dan perawatan intensif tidak memberi hasil pada pasien. 6. Dan pada saat itu pasien tidak menggunakan ventilator. Pasien mengalami mati batang otak. 7. Pasien mengalami stadium akhir (ARDS stadium akhir). 8. Pasien/keluarga menolak dirawat lebih lanjut di ICU (pulang paksa).

SEKIAN & TERIMAKASIH

Vous aimerez peut-être aussi