Vous êtes sur la page 1sur 24

ZAHRA

LAPORAN KASUS
SINUSITIS
IDENTITAS
NAMA: Tn. W.P
TTL : Lampung, 21 Januari 1984
Alamat : Cakung, Jakarta Timur
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Agama : Islam
No RM : 56-69-XX
Pilek
sudah
1bulan
Keluhan
Utama
Riwayat Penyakit Sekarang
Os dtg ke RSIJ PK dgn keluhan pilek sejak
sebulan yg lalu. Pilek dirasakan meler hilang
timbul, warna ingus putih kental. Kadang-kadang
pasien merasakan ingusnya mengalir lgs tertelan.
Keluhan batuk disangkal. Os merasakan pusing
disekitar mata pada awal pilek. Kadang-kadang
terasa nyeri disekitar bawah mata sebelah kiri. Os
tidak merasa sakit saat sujud sewaktu shalat.
Keluhan demam disangkal. Tidak ada keluhan
sakit gigi.
7-8bulan perawatan gigi
bolong, dan sudah
dicabut.
RPD
Minum obat flu warung,tdk
ada perubahan.
Riw
Obat
Tdk ada keluhan yg sama.
Riwayat alergi disangkal.
RPK
Alergi debu disangkal
Alergi cuaca disangkal
Alergi makanan & obat
disangkal
Riw. Alergi
Merokok sebungkun per hari
Berpergian menggunakan
motor
Jarang sikat gigi.
Riw
Kebiasaan
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran Umum: Tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi: 80x/ menit, reguler
Pernapasan: 20x/ menit, reguler
Suhu: 36,5 C
Status Generilasata: DBN
Status Lokalis
Aurikula
Radang (-), nyeri
tekan tragus (-)
Radang (-), nyeri
tekan tragus (-)
Retroaurikula
Radang (-), nyeri
tekan (-), sulkus
retroaurikula (+)
Radang (-), nyeri
tekan (-), sulkus
retroaurikula (+)
Meatus akustikus
eksternus
Mukosa hiperemi (-) Mukosa hiperemi (-)
Membran timpani Imtak Imtak
Septum nasi
Rata, deviasi (-) Rata, deviasi (-)
Vestibulum nasi
dbn dbn
Mukosa rongga
hidung
Licin. Darah (-) Licin. Darah (-)
Konka nasi
dbn dbn
Tonsil
T0, hiperemi (-),
kripta (-),
detritus (-),
permukaan rata
T0, hiperemi (-),
kripta (-),
detritus (-),
permukaan rata
Uvula Simetris, hiperemi (-), oedem (-)
Palatum mole Simetris, hiperemi (-)
Dinding faring
Mukosa halus, hiperemi (-), refleks muntah
+/+
PENDAHULUAN
Anatomi sinus
Batas sinus :
Anterior: per.fasial os maksila
Posterior: per.infra temporal maksila
Medial: dinding lateral rongga hidung
Superior: dasar orbita
Inferior: prosesus alveolaris

Kompleks
osteomeatal
( KOM )
Di meatus medius
Infundibulum
Resesus frontalis
Ostium sinus etmoid
dan sinus maksila

Patogenesis sinusitis

edema KOM hambatan
drainase tek.negatif
transudasi infeksi bakteri
anaerob

Faktor
rhinogen
Infeksi apikal dan periodontal
premolar dan molar PD
dan Pembuluh limfe
masuk sinus

Faktor
dentogen
Kelainan KOM yg menyebabkan
Rhinosinusitis
Deviasi septum nasi (67,2%)
Bula ethmoid (16,9%)
Prosesus unsinatuss (21%)
Konka bulosa (12,6%)
Sel haller6,7%)
Sel agger (5,9%)
Sel frontal (4,2%)
Gambaran klinis ( subyektif )
Sinusitis akut
Tanda inflamasi
Sekret
mukopurulen
Hari hingga 4
minggu


Sinusitis
subakut
Tanda
inflamasi
sudah mulai
reda
4-12 minggu
Sinusitis kronis
Keluhan tidak khas
mengeluh bau
busuk
(amis)/foetor,
obstruksi nasi,
kadang sakit
kepala
> 3 bulan
Pemeriksaan fisik ( obyektif )
RA mukosa konka hiperemis &
edema
RP mukopus pada meatus medius &
nasofaring
Transluminasi gelap homolateral
manfaat terbatas
Pemeriksaan gigi karies / gangren
geraham

Pemeriksaan penunjang
posisi waters ( oksipitomental )
CT-scan kepala
Sinoskopi endoskopi dimasukkan melalui
lubang yang dibuat di meatus inferior atau di fosa
kanina
1- Frontal sinus
2- Ethmoid sinus
3-Petrous apex
4-Inferior orbital fissure
5-Maxillary sinus
obscured by petrous
apex
*- Site of anterior
ethmoidal artery
Penatalaksanaan
Sinusitis akut konservatif ( antibiotik spektrum
luas , analgetik, dekongestan, mukolitik )
Subakut konservatif + diatermi dan pungsi dan
irigasi sinus
Kronik konservatif + operatif ( anthrostomi
intranasal, Caldwell-Luc, BESF ) + odontektomi
(dentogen )

Vous aimerez peut-être aussi