Vous êtes sur la page 1sur 69

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

BAYI BARU LAHIR


Ns. Febi Ratnasari. S.Kep
1 Febi/askep-bbl/2013
BAHASAN
Adaptasi fisik dan prilaku bayi baru lahir (BBL)
Pengkajian BBL
Penatalaksanaan keperawatan BBL
2 Febi/askep-bbl/2013
Adaptasi ekstrauterine BBL
Adaptasi fisiologis: respirasi, kardiovaskuler;
endokrin & metabolik, hepatik; renal;
gastrointestinal; neurologis; iminologik;
haemopoitik; reproukstif & seksual.

Adaptasi perilaku
3 Febi/askep-bbl/2013
Foramen ovale, duktus
arteriosus & duktus
venosus menutup:
Beberapa jamnya terjadi
dilatasi arteri pulmonal
akibat oksigenasi, tekanan
jantung kanan menurun Vs
jantung kiri meningkat
Arteri umbilikalis, vena
umbilikalis arteri hepatika
menjadi ligamen
4
Adaptasi Kardiovaskular
Febi/askep-bbl/2013
Nilai rata-rata Hb, Ht, & SDM > dari nilai N orang dewasa
dan akan mengalami penurunan pada bulan I
Karena Umur sel yang mengandung Hb janin lebih pendek,
simpanan besi ckp u/ memproduksi SDM N selama 5 bulan
anemia ringan sementara yang tidak berbahaya
Konsentrasi HB: 15 20 g/dl
Leukosit 9000-30000/mm
3

Konsentrasi trombosit: 150.000 400.000/mm3, kondisi
trombisitopenia terjadi akibat sepsis
Perdarahan pd BBL jrg terjadi, pembekuan drh ckp untuk
mencgh perdarahan


5
Adaptasi
Haematopoetik
Febi/askep-bbl/2013
Penyesuaian paling kritis yang dialami oleh bayi;
adaptasi kemampuan bernafas TUMBANG janin
(kemampuan produksi surfaktan & kemampuan mengisi
alveolar oleh udara.
Paru2 bayi aterm mengandung sekitar 20 ml cairan/kg
perbedaan tkn dari alveoli sampai jaringan intersisial
dan sampai kapiler pembuluh darah
Setelah pernapasan mulai berfungsi napas bayi menjadi
dangkal & tdk teratur, bervariasi antara 30 60 x /mnt


6
Adaptasi Respiratorik
Febi/askep-bbl/2013
Adaptasi Renal
Bulan ke-4 kehidupan janin, ginjal terbentuk,
urine sdh terbentuk dan dieksresikan lewat
cairan amnion
Sejumlah kecil urine terdapat dalam kandung
kemih bayi saat lahir, ttp BBL mgkn tdk
mengeluarkan urine selama 12 24 jam
Berkemih pada awal kelahiran 2-6 x, berikutnya
sampai > 20x dengan warna pucat
Bayi aterm mengeluarkan urine 15 60
ml/kg/24 H

Febi/askep-bbl/2013 7
Adaptasi Gastrointestinal
Bayi aterm mampu menelan, mencerna, memetabolisme dan
mengabsorpsi protein dan karbohidrat sederhana, serta mengemulsi
lemak
Terdapat mekanisme khusus pd bayi berat di atas 1500 g
Mengokordiansi refleks pernapasan, refleks mengisap, dan refleks
menelan yang diperlukan bayi pada pemberian makanan
Kapasitas gaster: 40-60 ml, 3-4 hari: 90 ml.
Gaster kosong: 2-4 jam
Pengeluaran mekonium, diikuti feses transisional (2-3 hari, hijau
kecoklatan)
Feses asi: tidak berbau, kuning emas dan encer
Feses Pasi: Berbau, Kuning pucat, keras
8 Febi/askep-bbl/2013
Adapatasi Hepatika
Hati bayi dapat dipalpasi 1cm di bwh bts kanan iga sktr 1 cm hati
membesar
Berfungsi produksi hemoglobin (menyimpan besi sejak dalam
kandungan)
Bilirubin indirek (hasil lisis RBC) terkonjunggasi oleh enzim glukoronil
transf bilirubin direk (eksresi dlm urin dan feses)
Joundice fisiologis (48-72 jam= 4-12 mg/dl) limited fungsi dan jmlh
RBC yang berumur lebih pendek
Joundice patologi (< 24 jam) Asfiksia, gangguan metabolik.
Intake zat besi pd ibu adekuat cukup utk 3-5 bulan; jika tidak,
berikan Fe supplement.
9 Febi/askep-bbl/2013
Metabilisme Karbohidrat &
Koagulasi Darah
Metabolsme KH:
Glukosa (dalam bentuk simpanan glykogen) merupakan
sumber utama sebelum asi diberikan
Glykogenolysis > 60 mg/dl, lebih cepat jika terjadi asfiksia /
hipotermi
Simpanan glykogen 3-4 jam: hipoglikemia
Koagulasi darah:
Waktu koagulasi lambat krn faktor pembekuan darah
minimal (belum mampu produksi vit. K, 2-5 hr)
diberikan Vit. Sbg profilaksis

10 Febi/askep-bbl/2013
Adaptasi Immunologik
Sel-sel yang menyuplai imunitas bayi
berkembang pada awal kehidupan janin
tidak aktif selama beberapa bulan

Barier alami keasaman lambung/produksi
pepsin dan tripsin yang tetap
mempertahankan kesterilan usus halus
11 Febi/askep-bbl/2013
Adaptasi Integumen
Struktur kulit bayi sdh terbentuk saat lahir, ttp
belum matang
Sangat sensitif, mudah rusak
Kulit srg terlihat bercak ekstremitas , terlihat
sianotik disebabkan oleh ketidak stabilan vasomotor,
statis kapiler, dan kadar Hb yang tinggi N &
bersifat sementara ( 7 10 hari)
Lanugo halus di wajah, bahu dan punggung
Petekie dpt timbul jika daerah tsb d tekan
Petekie seluruh tubuh Ht / infeksi.




12 Febi/askep-bbl/2013
Kaput Suksedaneum Edema pd kulit kepala, yang
ditemukan dini akibat tekanan verteks yang lama pd
serviks pembuluh darah setempat mendapat
tekanan memperlambat aliran vena.
Sefalhematoma Kumpulan darah diantara tulang
tengkorak dan periosteumnya tekanan tulang
panggul ibu/kelahiran dengan forcep.
Deskuamasi Pengelupasan kulit pascamaturitas
Kelenjar keringat sudah ada sejak bayi lahir tp belum
berespon terhadap peningkatan suhu badan
Sekresi sebum akibat pengaruh hormon saat hamil
verniks kasesosa


13 Febi/askep-bbl/2013
Adaptasi Reproduksi
Wanita
Pengeluaran cairan mukoid/pengeluaran cairan
darah dari vagina (pseudomenstruasi) estrogen
Genetalia eksterna edema
Male & female: pembesaran payudara & witchs
milk sisa ekstrogen ibu
Matur labia mayora & minora menutupi
vestibulum
premature Klitoris menonjol labiya mayora kecil
dan terbuka
14 Febi/askep-bbl/2013
Immature saat lahir
Kapasitas/ukuran neonatus hy 25 % dari
ukuran otak org dewasa & mielinisasinya
masih belum sempurna
Koordinasi motorik kasar lebih berkembang
dari pada motorik halus
15
Adaptasi Neurologik
Adaptasi perilaku
Periode reaktivitas pertama (15-30 menit pertama): terjaga,
menangis kuat, aktif bergerak, RR dan HR ireguler, membuka
mata, sucking refleks kuat.
Periode inaktivitas (2-4 jam): diam/tenang, tidur, RR & HR
normal, Bisingh usus +, suhu menurun.
Periode reaktivitas kedua (4-6 jam): RR & HR Berubah cepat,
takhipnea, regurgitasi, transient sianosis, bising usus
meningkat
Periode equilibrium (6-8 jam)
16
ASKEP BBL
Pengkajian: faktor resiko, kebugaran, nilai
APGAR dan interpretasinya, pengkajian
penampilan umum & usia gestasi
Berbagai permasalahan yang potensial terjadi
Perencanaan dan implementasi
Evaluasi
17
Tujuan
Identifikasi riwayat kesehatan bayi
Observasi & catatan karakteristik fisik
Perkiraan usia gestasi
Pengkajian perilaku
Indentifikasi masalah keperawatan
Perencanaan intervensi keperawatan &
evaluasi
Penggunaan hasil pengkajian untuk edukasi
ortu
18
Peran Perawat
Pengkajian Awal
Menciptakan lingkungan yang kondusif
Mendukung perubahan
Memantau keadaan bayi selama fase dini
perubahan
19
Pengkajian
Pengkajian awal/segera
Apgar
Interaksi bayi ortu (Skoring gray)
Pengkajian fisik secara singkat
Pengkajian transisional
Usia gestasi (Ballard Score)
Perilaku Bayi
Pengkajian lanjutan
Pengkajian fisik sistematis
20
Riwayat kesehatan bayi
Faktor ibu (ANC, Penyakit penyerta kehamilan
dan gangguan selama kehamilan)
Faktor bayi (usia gestasi, satus BBL dan
kebugaran)
Faktor proses persalinan (lama partus,
komplikasi selama persalinan, konsumsi obat
selama persalinan)
Faktor sosial (kemiskinan , sosial support)

21
Tujuan :
Perlu tidaknya resusitasi di lakukan
Memantau kondisi bayi
Waktu pelaksanaan
Menit pertama & kelima
Nilai Normal 7 10

Apgar Score
22
Penilaian:
A ppearance (warna kulit)
P ulse (denyut jantung)
G rimace (reaksi rangsangan)
A ctivity (tonus otot)
R espiratory (pernafasan)

Apgar Score
23
Observasi warna kulit terutama ekstermitas
Bayi yang berkulit gelap, inspeksi membran
mukosa oral dan konjungtiva, bibir, telapak
tangan dan telapak kaki
Akrosianosis dapat terjadi
0 : Pucat dan sianosis keseluruhan
1 : Akrosianosis
2 : Seluruh tubuh merah muda
Appearance
24
Apex beat (Stetoscope) 30 dtk
Menit pertama: 150 180 x/menit
Jam pertama : 130 140 x/mnt
Palpasi area tali pusat 6 dtk
0 : tidak ada denyut jantung
1 : < 100 dpm (mengindikasikan resusitasi)
2 : > 100 dpm

P u l s e
25
Observasi respon bayi terhadap pengisapan
hidung atau sentilan telapak kaki

0 : Tidak ada respon (depresi ssp)
1 : menyeringai/menangis lemah
2 : Menangis kuat
Grimace
26
Observasi fleksi pada ekstremitas dan
resistensi untuk eksistensi
Ekstensi lengan/tungkai dan observasi rekoil
0 : tidak ada
1 : Beberapa fleksi dan yang lain ekstensi
2 : Gerakan aktif
Activity
27
Perhatikan frekuensi, kualitas dan regularitas
(30 50 x/mnt)
0 : Tidak bernafas
1 : napas lambat, tidak teratur, lemah atau
sesak napas
2 : napas regular, menangis kuat
Respiratory
28
29
Intrepretasi nilai APGAR
Kondisi baik, nilai 7-10, tidak perlu tindakan
khusus. Pertahankan kepatenan jalan nafas &
suhu hangat.
Kondisi sedang, nilai 4-6, perlu oksigen dan
rangsangan taktil
Kondisi buruk, nilai 0-3, dibutuhkan tindakan
resusitasi
30
Pertimbangan Khusus
Jika bayi tidak bernapas/denyut jantung > 100 dpm
setelah kelahiran Resusitasi
Jangan menunggu sampai 1 mnt untuk menilai
Apgar score
Jika pasien dan orang terdekat tidak mengetahui ttg
Apgar score diskusikan bersama mereka selama awal
kelahiran
Pastikan tim menyediakan alat resusitasi yang
dibutuhkan
Observasi bayi yang ibunya mendapatkan sedasi
sebelum kelahiran
31
32
Pengkajian fisik
cephalocaudal & proximaldistal atau based
on sistem
Penampilan umum
Penampilan kulit dan warna kulit
TTV
33
Penampilan umum
Bersih dari mekonium ?
Bernafas or menangis ?
Tonus otot baik ?
Warna kulit kemerahan ?
Cukup bulan ?
Jawaban ya (perawatan rutin) Vs No (langkah awal
resusitasi)
34
Penampilan umum
Postur tubuh: fleksi (N) in utero status neurologi?
Usia gestasi?
Penampilan dan warna kulit:
Vernix caseosa (36-38 mgg)
Millia pd daerah T, hilang spontan stlh satu minggu
Lanugo pd pundak, punggung, lengan atas
Eritema toxikum: maculopapular rash (hilang 48-72 jam)
Birth mark: vaskuler (merah lembayung): pigmentasi nevi
(coklan-hitam)
35
36
Verniks
Milia
Eritema toxikum
Birth mark
Kepala dan muka
Ukuran & bentuk kepala relatif > 25 % ukuran total
anggota tubuh lainnya
Fontanel: mayor (menutup 12-18 bln); minor
(langsung menutup / 8-12 mgg)
Molding? Caput succedenum?, cephalhematom?
Muka: bentuk (N, asimetris, plagiochepaly), tanda
paralise, kaji saat menangis, jarak antar 2 mata,
posisi telinga, bentuk dan ukuran hidung, keluaran,
memar, laserasi, edema.
37
38
Mulhariah/BBL/2009 39
plagiochepaly
Mulhariah/BBL/2009 40
Muncul bbrp hari setelah
lahir, semakain besar pada
hari ke 2 dan 3.
Hilang setelah 6 minggu
Batas tegas: penyebab
perdarahan
Tidak pernah melewati
sutura
Komplikasi: joundice,
fraktur, pendarahan,
intrakranial, shok
41
Muncul saat lahir, tidak
membesar
Hilang dalam beberapa
hari
Batas tidak tegas
Penyebab: difusi,
bengkak
Kadang melewati sutura
Tidak ada komplikasi
Caput Vs cephal:
lanjutan
Mulut & dagu
Kesimetrisan
Palatum
Gigi geligi
Refleks: rooting,
suckling, menelan.
Dada
Paru-paru: 30-60 x/mnt
Bunyi nafas:
bronkovasikuler
Jantung (HR): 120-160
x/mnt
Tekanan darah: 60/30
90/50 mmHg (rata-rata:
80/46 mmHg)
42
abdomen
Bentuk scaphoid (rata): hernia diapragmatic, IUGR
Bentuk distensi: obstruksi
Bising usus: hiperaktif (ketergantungan obat pd ibu)
Tali pusat: jumlah pembuluh darah (1 Arteri, 2 Vena), jika 1
arteri, 1 vena (kelainan jantung kongenital)
43
Ekstremitas
Tangan dan kaki
Postur, pergerakan
Tonus otot
Nadi brachialis, radialis, femoralis
Jari-jari
Jumlah
Refleks: genggam. Moro
Garis tangan & kaki
kuku
44
genitalia
Female: labia, pseudomenstruasi
Male: hipospedia, epispadia, penurunan testis
F & M: B.A.K pertama pada 24 jam-48 jam
45
Pengkajian integritas
neuromuskular
Dilakukan setelah mengkaji postur, ukuran,
kepala dan fontanel
Dikaji melalui bunyi tangisan bayi
Pengkajian neurologis: refleks primitif;
genggam, moro, melangkah, tonic neck,
babinski, rooting, mengisap, menelan, & dolls
eye.
46
Pengkajian usia gestasi
Menentukan maturitas fisik & maturitas
neuromaskuler
Klasifikasi: usia kehamilan & bbl
Tool pengkajian usia gestasi berdasarkan pada
gambaran eksternal fisik dan maturasi
neurologis
Ballard score
47
lanjutan
Maturasi fisik
Kulit & verniks
Lanugo
Plantar creases
Jaringan mammae & areola
Telinga dan kartilago
genitalia
Maturasi neuromuskular
Postur
Square window
Arm recoil
Scarf sign
Heel to ear

48
Maturasi fisik
Garis telapak tangan
Rambut dikepala
Daun telinga
Testis dan skrotum
49
Usia gestasi < 36 mgg
Hanya garis dianterior or diposterior saja
Nodul mammae: 2mm
Rambut halus, tidak jelas
Lunak/lembut & telinga tulang rawan
Saluran testis rendah, skrotum kecil, sedikit
rugae
50
Usia gestasi 37-38 mgg
Garis telapak tangan/kaki pada sepertiga
penuh
Nodul mammae: 4 mm
Rambut halus, jelas
Ada tulang rawat ditelinga
Testis & scrotum sedang, rugae (+)
51
Usia gestasi > 39 mgg
Garis telapak tangan terdapat diseluruh area
Nodul mamme: 7 mm
Rambut kasar
Tulang rawan yg mengeras didaun telinga
Testis terjuntai, skrotum penuh, rugae sangat
jelas
52
Pengkajian tingkah laku
Memungkinkan perawat mengevaluasi
kapasitas perilaku BBL dan interaksinya dgn
lingkungan
Hasil yang baik, pengkajian harus dilakukan di
ling. Yang nyaman dan tenang
Dilakukan pd periode reaktifitas
53
Lanjutan
Pengkajian tempramen bayi:
Easy infant fungsi tubuh baik, cepat beradaptasi
dgn ling. Baru
difficult infant fungsi tubuh belum sempurna,
respon negatif thd situasi baru.
54
Ballard score
Menilai usia gestasi (20-44 minggu)
Ideal : segera setelah lahir (2 8 jam)
< 20 minggu : kurang dari 12 jam
< 26 minggu : sampai 96 jam
Terdiri dari:
Kematangan neoromuskular
maturitas fisik
55
56
Nilai kematangan neuromuskuler
Nilai kematangan fisik

Mulhariah/BBL/2009 57
Total Nilai kematangan dengan usia
gestasi ballard score
Mulhariah/BBL/2009 58
Pengkajian Fisik Sistematis
Prinsip-prinsip
Ruangan hangat, nyaman dan tidak menstimulasi
Lepaskan pakaian hanya pada area yang diperiksa
Mulai dari prosedur observasi ketat lalu prosedur
ringan dan prosedur yang mengganggu tahap
akhir
Lakukan dengan cepat
Periksa alat dan bahan
Beri kenyamanan pada bayi
59
Pengukuran Antropometri
Berat Badan (2.5 4 kg)
Letakkan kain pelindung
Atur skala
Timbang pada waktu yang sama
Lindungi supaya tidak kehilangan panas
Panjang badan
NN : 44 50 cm
Ukur dari ujung kepala sampai tumit

60
Pengukuran antropometri
lingkar kepala (33 35 cm)
Ukur pada oksipitofrontalis
Dilakukan pada hari ke 2 dan ke 3
Lingkar dada (30 33 cm)
Pada garis buah dada
Lingkar abdomen = dada
Di bawah umbilikus
61
Mulhariah/BBL/2009 62
Diagnosa Keperawatan
Resti tidak efektifnya jalan nafas b.d mukus & lendir
yg berlebihan, posisi yg tidak tepat
Resti gangguan pertukaran gas b.d stressor prenatal,
produksi mukus berlebihan, stress dingin
Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d kehilangan
panas ke lingkungan
Resiko ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan b.d immaturitas
Resiko gangguan proses keluarga b.d penambahan
anggota keluarga
63
Tujuan perawatan
Peningkatan adaptasi fisiologis: pernafasan,
suhu tubuh dan nutrisi
Pencegahan infeksi
Promosi peningkatan hub org tua & bayi

64
Intervensi keperawatan
Peningkatan adaptasi pernafasan:
Penghisapan lendir: penghisap karet / gunakan mesin
mekanik, sesuai kebutuhan, jika terlalu dalam dan lama
terjadi stimulasi vagal shg terjadi bradikardi
Pengaturan posisi:
Memperthanakan jalan nafas
Memberikan kondisi aman
memudahkan pengeluaran sekret
Memungkinkan interaksi dan ikatan tali kasih ibu-
bayi(posis abdomen: skin to skin, aman, hangat, kontak
mata)
65
Perubahan adaptasi perubahan
suhu tubuh
Lingkungan yg hangat dan bersih
Hindari kontak langsung dengan alat, tangan,
dan bahan yang basa dan dingin
Keringkan segera setelah lahir
Gunakan penghangat or kontak dgn kulit ibu
Gunakan topi bayi
66
Pencegahan infeksi
Cuci tangan
Profilaksis mata
Perawatan tali pusat
Kebersihan lingkungan
Perawatan/kebersihan genitalia

67
Peningkatan hub ibu-bayi
Kenyamanan fisik
Ibu menyusui bayi, kontak kulit
Informasi yg adekuat ttng kondisi bayinya
Selimut tambahan
68
69

Vous aimerez peut-être aussi