350000 150000 150000 350000 Age group 80+ 70 74 60 64 50 54 40 44 30 34 20 24 10 14 0 04 MALE FEMALE Population in thousands 2002 2025 As the propotion of children and young people declines and the proportion of people age 60 and over increases, the triangular population pyramid of 2002 will be replaced with a more cylinder like structure in 2025 Pendahuluan Menurut UU No 13 tahun 1998 manusia usia diatas 60 tahun dan Menurut UU No 11 tahun 2004 tentang Sistem Kesejahteraan Sosial lansia adalah manusia berumur lebih 60 tahun.
Di Indonesia pada tahun 1960 1970 terjadi Post War Baby Boom dan mengakibatkan pada abad 21 akan timbul Aged Population Boom (WHO, 2003). Menurut WHO pada tahun 2010 prosentase Lansia Dunia di estimasi 9,11% dari jumlah penduduk Dunia (Lawlah, 2008) Estimasi Lansia Indonesia bisa terjadi lonjakan sampai 14,4% di tahun 2025 (Menkokesra, 2005) Lansia terjadi atrofi kelenjar thymus, yang dapat menurunkan ketahanan tubuhnya. (Darmojo, 2004) Lansia sering terjadi multiple deseases (Kizer, 2005).
Keadaan Lansia di Indonesia Antara th 2005 ~ 2010 lansia sama dg jumlah balita, yaitu 19 juta atau 8,5% dari seluruh pendd. Sesudah th 2010 lansia akan > balita. Sebaran lansia 11,3 juta tersebut : berada di perkotaan (urban) sebanyak 2.873.256 jiwa dan 8.378.437 jiwa didaerah pedesaan (rural) dg wanita baik di rural maupun di urban lebih banyak. Sensus 1990 terdapat 55,7% masih berstatus kepala rumah tangga, berarti lebih dari setengahnya masih mempunyai tanggung jawab dibebani rumah tangga. Pada usia 75 tahun keatas yang masih dibebani tanggung jawab keluarga ialah 44,7%. Lansia Jatim lansia aktif yg dibina pd th 1999 di Propinsi Jawa Timur sebanyak 236.517 atau 15,86% dari 3.750.526 penduduk Lanjut Usia Th 2000 sebanyak 295.852 atau 14,91% dari 4.412.058 penduduk Lanjut Usia. Sedangkan di tahun 1999 dan tahun 2000 Kabupaten Kediri jumlah Lanjut Usia yang aktif sebanyak 291atau 7,61 permil dari 223.364 jiwa. Informasi dari Sub. Dinas Bina Kesehatan Keluarga Jawa Timur di Kabupaten Kediri terdapat jumlah Puskesmas sebanyak 36, yang melaksanakan kegiatan pembinaan Lanjut Usia sebanyak 7 atau 5,14% Puskesmas . Jumlah desa yang sudah membentuk karang Werda di Kabupaten Kediri di tahun 1999 terdapat 34 desa atau 10,11% dari 344 desa. BATASAN LANSIA Menurut WHO Menurut Badan Kesehatan Dunia kedalam tiga kategori yaitu : 1). Usia lanjut 60 ~ 74 tahun 2). Usia tua 75 ~ 89 tahun 3). Usia sangat lanjut > 90 tahun
Menurut Dep.Kes. RI Departemen Kesehatan RI membaginya lanjut usia menjadi sebagai berikut ; 1). Kel menjelang usia lanjut ( 45 ~ 54 tahun ), keadaan ini sbg masa Virilitas. 2). Kelompok usia lanjut (55 ~ 64 tahun) sebagai masa presenium. 3). Kelompok usia lanjut ( > 65 tahun ) yang dikatakan sebagai masa senium. Menurut Birren dan Jenner Tahun 1977 Birren dan Jenner mengusulkan untuk membedakan antara : 1).Usia biologis, yang menunjuk pada jangka waktu seseorang sejak lahirnya berada dalam keadaan hidup, tidak mati. 2).Usia psikologis, yang menunjuk kepada kemampuan seseorang untuk mengadakan penyesuaian- penyesuian kepada situasi yang dihadapinya. 3).Usia social, yang menunjuk kepada peran yang diharapkan atau diberikan masyarakat kepada seseorang sehub dg usianya lanjutan Menurut Bernice Neugarden Th 1975 Membagi lanjut usia menjadi 2 bagia yaitu : 1). Lanjut usia muda yang berumur antara (55 ~ 75) tahun 2). Lanjut usia tua, yaitu yang mereka yang berumur lebih dari 75 tahun.
Levinson Tahun 1978 Membaginya orang lajut usia menjadi 3 kelompok yaitu : 1). Orang lajut usia peralihan awal (50 ~ 55) tahun. 2). Orang lanjut usia peralihan menengah (55 ~ 60) tahun 3). Orang lanjut usia peralihan akhir (60 ~ 65) tahun..
Menurut Depkes (1994) : 1) Kelompok lansia dini (55-64 tahun), yakni keompok yang baru memasuki lansia 2) Kelompok lansia (65 tahun keatas) 3) Kelompok lansia resiko tinggi, yakni lansia yang berusia lebih dari 70 tahun. Istilah Lanjut Usia Senescence berarti menjadi tua karena aspek fisiologis atau faali Senility adalah orang tua yang tampak agak bingung / kacau / confused. Istilah Lanjut usia sering disebut dengan manula (=Manusia usia lanjut) atau juga disebut Glamur (=Golongan lanjut umur) sebenarnya kurang tepat kayta-kata atau kalimat tersebut, karena sering dihubungkan dengan orang tua yang bungkuk, pakai tongkat, menggunakan syal, suaranya lemah / gemetar bahkan duduk dikursi roda. Gerontology (Geros = old, logos = science) :scientific discipline concerning with the aging process and problems of the elderly (OConnel, MS, 1987). Nursing Gerontology : that branch of gerontology and nursing/health concerning with/studying nursing aspects of aging process and problems in the elderly Gerontology Social Psychology Biology Medicine/Health Medical Geront. Clinic Ger = Geriatric Medicine Keperawatan Gerontik Gerontik berasal dari kata Gerontologi dan Geriatrik. Sedangkan Keperawatan Gerontik ad su bentuk pel profesional yg didasarkan ilmu dan kiat keperawatan gerontik yg berbentuk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yg komprehensif, ditujukan pada klien lanjut usia baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok / panti ataupun masyarakat. ISTILAH DALAM GERONTIK Bbagai istilah tkait dgn lanjut usia (lansia) yaitu : gerontologi, geriatri dan keprwtn gerontik.
Gerontologi Ilmu yg mpelajari seluruh aspek menua (Kozier, 1987) Gerontologi Nursing Ilmu yg mpelajari ttg perawatan pd lansia (Kozier, 1987).
Geriatri Ilmu yg mpelajari proses mjadi tua pd manusia serta akibat2nya pd tubuh manusia
Geriatri Nursing Praktek perawatan yg bkaitan dgn penyakit pd proses menua (Kozier, 1987) Manusia usia lanjut : individu yang krn usia lanjut trjadi perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan spiritual. Seluruh aspek kehidupn mslh kesehatan Perlu perhatian hdp scr produktif dan berpern aktif dlm pbngunan (UU Kes. No. 36 thn 2009 psl 138) Salah satu indikator pencapaian kesehatan di suatu negara Kep. Gerontik vs Paradigma Sehat Keperawatan : Memberikan asuhan kepada individu lanjut usia Konsep Berjenjang : Individu sebagai sistem Sistem jaringan tubuh Sistem organ tubuh Sistem sel tubuh Sistem molekul Kep Berbasis Molekular Menua (aging) Proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan anatomis dan fungsi normal. Tidak ada kemampuan untuk bertahan terhadap jejas, antigenik dan tidak mampu memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides, 1994) Proses menua : proses yg alami bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan proses bkurangnya daya tahan tubuh dlm mhadapi rangsangan dari dlm mapun luar tubuh, TEORI2 PROSES MENUA 1. Teori Biologi a. Teori genetik & Mutasi Menua tjadi sbg akibat dari perubahan biokimia yg diprogram o/molekul2 DNA & setiap sel pd saatnya akan malami mutasi. Ex : mutasi dari sel2 kelamin b. Teori Imunologi Slow Virus Sistem immun mjadi kurang efektif dgn btambahnya usia & masuknya virus ke dlm tubuh dpt menyebabkan kerusakan organ tubuh. c. Teori Auto Immun Produksi Antibody yg akan menyerang sel2 tubuh shg ada jaringan tubuh ttt yg tdk tahan thdp zat2 tsb jaringan tubuh mjadi lemah & sakit. d. Teori Radikal Bebas Tdk stabilnya radikal bebas (klpk atom) makibatkan oksidasi O2 bahan2 organik spt : Karbohidrat & protein. Radikal ini sel2 tdk dpt regenerasi
e. Teori Stress Menua tjadi akibat hilangnya sel2 yg biasa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tdk dpt mpertahankan kestabilan lingk. Internal Stress sel2 tubuh tlh tpakai f. Teori Rantai Silang Sel2 yg tua, reaksi kimianya menyebabkan ikatan yg kuat, khususnya jaringan kolagen. Ikatan ini kurangnya elastis, kekacauan & hilangnya fx
g. Teori Program Kemampuan organisme u/menetapkan jumlah sel yg mbelah stlh sel2 tsb mati 2. Teori Psikologi a. Teori Aktivitas * Teori ini menyatakan bahwa pd lansia yg sukses ad/mereka yg aktif & ikut banyak dlm kegiatan sosial * Mpertahankan hub. antara sistem sosial & individu, agar tetap stabil dari usia ptengahan ke lansia. b. Teori Kepribadian Berlanjut * Merupakan gabungan dari teori aktivitas * Teori ini menyatakan bahwa perub. Yg tjadi pd se2org yg lansia sgt dipengaruhi o/ tipe personality yg dimilikinya. c. Teori Pembebasan * Teori ini menyatakan bahwa dgn btambahnya usia, se2org scr bangsur2 mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya a/ menarik diri dari pgaulan sekitarnya interaksi sosial lansia , baik scr kualitas maupun kuantitas shg sering tjadi kehilangan ganda, yakni : Kehilangan peran Hambatan kontak sosial Bkurangnya komitmen
FAKTOR2 YG MPENGARUHI KETUAAN 1. Herediter 2. Nutrisi 3. Status Kesehatan 4. Pengalaman hidup 5. Lingkungan 6. Stres Premature Aging (Progeria) Proses Menua Atrofi Thimus
Hormon
Respon Imun Kehilangan Daya Tahan Terhadap Antigen Secara Progresif >> Distorsi Metabolik dan Struktural Penyakit Degeneratif (Darmojo,1999) Penyakit Infeksi, Autoimun, Kanker TIPE2 LANJUT USIA 1. Tipe Arif Bijaksana Kaya dgn hikmah pengalaman, menyesuaikan diri dgn perubahan zaman, mpunyai kesibukan, bsikap ramah, rendah hati, dermawan, memenuhi undangan & mjadi panutan. 2. Tipe Mandiri Mganti kegiatan2 yg hilang dgn kegiatan2 yg baru, selektif dlm mcari pekerjaan / teman pgaulan, serta memenuhi undangan 3. Tipe Tdk Puas Konflik lahir batin menentang proses ketuaan kehilangan kecantikan, kehilangan daya tarik jasmaniah, kehilangan kekuasaan, status, teman yg disayangi, pemarah, tdk sabar, mdh tsinggung, menuntut, sulit dilayani & pkritik. 4. Tipe Pasrah Menerima & menunggu nasib baik, mpunyai konsep habis gelap terbitlah terang, mikuti kegiatan bibadat, ringan kaki, pekerjaan apa saja dilakukan
5. Tipe Bingung Kaget, kehilangan kepribadian, masingkan diri, merasa minder, menyesal, pasif, acuh tak acuh. Tipe yg bgantung kpd karakter, palaman hidup, lingk., kondisi fisik, mental, sosial & ekonomi 1. Tipe optimis (santai & riang) 2. Tipe konstruktif 3. Tipe ketergantungan 4. Tipe defensif 5. Tipe militan & serius 6. Tipe marah / frustasi 7. Tipe putus asa (benci pada diri sendiri) TIPE LANSIA MENURUT KEMAMPUANNYA 1. Lansia mandiri sepenuhnya 2. Lansia mandiri dgn bantuan lgsg klgnya 3. Lansia mandiri dgn bantuan tdk lgsg 4. Lansia dibantu o/ badan sosial 5. Lansia Panti Sosial Tresna Werdha 6. Lansia yg dirawat di RS 7. Lansia yg mderita ggn mental Salah satu faktor yg sgt menentukan ad/ keadaan mentalnya yg dpt Mengalami kemunduran dlm fx bfikir (Dimensia) Dlm batas2 ttentu se2org sdh tua dilihat dari keadaan fisinya namun tetap bsemangat muda. Yg ptama hub. dgn usia biologisnya, kedua dgn usia psikologisnya Shg sbg perawat plu mengenal tipe2 lansia, agar dpt mhindari kesalahan a/ kekeliruan dlm melaksanakan pdekatan perawatan.
INTRODUCTION Characteristic of elderly diseases(Stieglitz, 1954) : Multipatology, degenerative,inter-connective, atypical presentation Chronic, longstanding disability until death occurs Polypharmacy iatrogenesis Psychological and social component
Differences between diseases in the Elderly & younger patient Parameter Elderly pats Younger pats Etiology - Endogenic - Occult - Cummulative/ multiple - Chronic - Exogenic - Clear - Specific, single - Recent Onset - Insidious, chronic - Florid Disease progression - chronic, progressive causing invalidity - more vulnerable to other diseases - self limiting
- cause immunity
Individual variety - great/ many varieties - small Dari : Stieglitz (1954) Age / usia : KAPASITAS KERJA SECARA FISIK (PHYSICAL) : TANGGUNG JAWAB SOSIAL EKONOMIK (SOCEC) : KAPASITAS KERJA INTELEKTUAL (INTELECTUAL) 0 10 20 30 40 50 60 70 80 (Stieglitz, 1954) Biological Anachronism ( ANAKRONISME BIOLOGIK ) ( Kemandirian Kap. Kerja ) STEREOTYPE OF PSYCHOLOGICAL PATTERN OF THE ELDERLY Mature type Dependency (Rocking chairman) Defensiveness (Armoured man) Hostility (Angry man) Self haters TIPE(CONSTRUCTIVE/PRODUCTIVE) Integritas baik, toleransi tinggi, tahu diri Luwes/humoristik
TIPE KETERGANTUNGAN (DEPENDENT) Masih dapat diterima dalam masyarakat Pasif, ambisi, masih tahu diri Biasanya PANTOFFEL HELD Senang malas-malasan, dsb.
TIPE DEFENSIF Selalu menolak bantuan, emosi tak terkontrol Memegang teguh pada kebiasaanya Bersifat kompulsif aktif Takut tua dan tak senang masa pensiun
TIPE BERMUSUHAN (ANGRY MAN) Tidak mengakui kegagalannya Selalu mengeluh, agresif, curiga Iri hati pada yang muda
TIPE MEMBENCI DIRI (SELF HATERS) Menyalahkan diri sendiri Ambisi tidak bahagia/depresif Kematian = pembebasan Stereotypes Of Elderly (Brocklehurst & Allen, 1987) Disease Pattern of People > 55 years (Household Survey on Health, Dept. of Health, 1996) Disease Per 100 Patients - Cardiovascular disease - Musculoskeletal disease - Tuberculosis of lung - Bronchitis, Asthma & Dis.Respir. - Acute Respir.tract infection - Teeth, mouth & Digestive syst. - Nervous system dis. - Skin infection - Malaria - Other infections 15.7 14.5 13.6 12.1 10.2 10.2 5.9 5.2 3.3 2.4 WHO-Community Study of the Elderly Central Java 1990 (n=1203) Boedhi-Darmojo,Hadi-Martono et al., 1991 Disease / Complaints : - Artritis / Rheumatism - Hypertension + CVD - Bronchitis / dyspnea - Diabetes Mellitus - Fall - Stroke / Paralysis - TBC - Bone Fracture - Cancer - Health problems affecting ADL
(F > M) (F > M, r < u) (F < M) (F = M, r < u) (F > M) (r < u) (F = M) (F = M) (F > M) (r < u) r = rural ; u = urban ; F = female ; M = male THE GERIATRIC PATIENT : DEMOGRAPHY AND EPIDEMILOGY 45-64 years 65-74 years 75+ years Arthritis Atherosclerosis Chronic obstructive pulmonary disease Depression Diabetes Hypertension Obesity 11.9 3.4 3.4
8.9 9.8 24.5 11.4 23.6 9.9 7.5
5.2 13.9 35.9 7.3
33.4 15.1 8.5
5.2 11.6 36.9 4.7 Table : Percent of office visits by selected medical Source : From Woodwell, 1997 Psycho-social status of the Elderly Population (n=1203) Forgetfulness Loneliness Insomnia Depression Completely dependent Chronic illness
Still prefer to work Still active at home Still earning money Still active in social organisation Watching TV Listen to the radio 50,3 20,4 21,3 4,2 2,1 29,3
63,0 71,3 11,5 18,9 18,7 63,0 U + R Urban Rural Source : Boedhi-Darmojo,Hadi-Martono et al.,1991 Daftar lapangan kegiatan Lansia 1. Beramal bakti / sosial a. Penceramah b. Mubaliq c. Perpustakaan d. Memenuhi undangan e. Menengok orang sakit dll (Perlu penelitian & pengembangan)
2. Menikmati pensiun secara santai a. Membaca, menonton TV, mendengarkan radio dll b. Menikmati alam lingkungan c. Mengunjungi anak cucu, keluarga dll d. Meningkatkan ibadah e. Main catur, bridge, ngisi TTS dll PERAN PERAWAT Pembinaan Kes Lansia di Puskesmas Menyesuaikan perencanaan pembinaan kesehatan dalam perencanaan Puskesmas. Menyesuaikan pengorganisasian dan pelaksanaan pembinaan kesehatan lanjut usia dengan kegiatan pokok lainnya dalam lokakarya mini Puskesmas. Melakukan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan lanjut usia sesuai kondisi dan kebutuhan setempat. Mendorong terwujudnya peran serta masyarakat khususnya dalam pembinaan lanjut usia melalui Lembaga Swadaya Masyarakat, PKK dan Organisasi social lainnya. Pembinaan Kesehatan Lansia (Dep. Kes RI) Pemb Kes Lansia mrpk bgn dr Up Kes Kel yg dilaksanakan mll pel kes dasar dan rujukannya. Pemb terutama di 7 kan pd aspek promotif & preventif mll sosialisasi & strategi komunikasi serta kampanye kes Lansia tanpa mengabaikan kuratif & rehabilitatif Pemb Lansia dilaksanakan scr terpadu mll kemitraan dg Lin. Program & Lin. Sektoral dan peran serta masy (LSM) serta partisipasi aktif masy Pel Kes Lansia tetap berpegang pd Profesionalisme & penerapan kendali mutu pel setiap jenjang. Up pemb les Lansia diharapkan dpt meningkatkan kemampuan daerah khusunya kabupaten. Tanggung-jawab Perawat Gerontik Perawat memberi asuhan keperawatan kepada klien lanjut usia dengan metode ilmiah ( berpikir liner yaitu Logiko-hipotetik-verifikasi) yang mencakup unsure bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual secara komprehensif dalam memnuhi kebutuhan dasar manusia, yang meliputi : Membantu klien lanjut usia memperoleh kesehatan yang optimal. Membantu klien untuk memelihara kesehatannya. Membantu klien lanjut usia menerima kondisinya. Membantu klien lanjut usia menghadapi ajal dengan diperlakukan secara manusiawi sampai meninggal. Sifat Keperawatan Gerontik Independent Interdependent Humanitis Holistic Altruistic Caring Perilaku Sehat C. Geriatric Syndromes CAPE, et al : The O Complex : - Fall - Incontinence - Impaired Homeostasis - Confusion - Iatrogenic Disorders
CONI, DAVISON & WEBER : The Big Three - Intelectual Failure - Instability /immobility - Incontinence
SOLOMON et al : the 13 I Imobility Isolation Impaction Instability Impotence Iatrogenic Intelectual Impairment Imuno-deficiency Insomnia Incontinence Infection Impairment of vision Inanition hearing,smell etc
GERIATRIC GIANTS Confusion dementia Cerebral syndromes Falls Inkontinentia (urine et alvie) Bone diseases and fracture Autonomic nervous system disorders Decubitus/Pressure sores 10 KEBUTUHAN ORANG LANJUT USIA 10 NEEDS OF THE ELDERLY 1. Makanan cukup dan sehat ( Healthy food) 2. Pakaian dan kelengkapannya ( Cloth and common accessories) 3. Perumahan/tempat tinggal/tempat berteduh ( Homes, place to stay) 4. Perawatan dan pengawasan kesehatan ( Health care & facilities) 5. Bantuan teknis praktis sehari-hari/ bantuan hukum( Technical, judicial ass.) 6. Transportasi umum bagi lansia ( Facilities for public transportations, etc) 7. Kunjungan/teman bicara/informasi ( Visits, companies, informations,etc) 8. Rekreasi dan hiburan sehat lainnya ( Recreational activities, picnics,etc) 9. Rasa aman dan tenteram (Safety feeling) 10. Bantuan alat-alat panca indera ( Kacamata, hearing aid) ( Other assistance/aids, kesinambungan bantuan dana dan fasilitas ( continuation of subsidies and facilities)
MINIMAL, MERUPAKAN HAL SANGAT PENTING : MENDAPATKAN CUKUP PERHATIAN ( DI-ORANG-KAN) (=REGARDED AS STILL EXISTING IN COMMUNITY) Sumber/Source : R. Boedhi Darmojo, Oration, 2001 Kompetensi Afektif P = PEMBERI ASUHAN Nurturen Generative Protective E = EMPATHI & BUKAN SIMPATI R = RESPONSIBLE - REAKTIF / ROLE MODEL A = AKONTABEL (Tanggung gugat) W = WASPADA / HATI- HATI A = ALTRUISTIK T = TRAMPIL Tahu Diri N : Nurture (Pemberi asuhan) U : Understand (Mengerti tentang perannya) R : Review (dasar tindakan nilai etik; standar; dan hukum) S : Serve (membantu kebutuhan klien) E : Educate Wong Tua Iku Malati C = Communication C = Complete A = Accurate R = Rapid E = Enjoy
A = Activity C = Cooperative A = Applicable R = Responsive E = Empathy
R = Review C = Considered A = Appropriate R = Reasoned E = Evaluated
E = Education C = Committed A = Academic R = Research E = Extended
Pandangan Masyarakat Terhadap Keperawatan Etis Sikap kepada lanjut usia harus mempunyai aturan / tatakrama Menunjukkan tingkah laku yang menghargai martabat lansia
Dedikatif Inovatif dalam pelayanan lansia Banyak ide untuk kreasi yang dapat diterima lanjut usia
Santun Ramah dan berpikiran positif Senyum yang berarti Sapa & Sentuhan penuh belas kasih pada lanjut usia Managerial Error Lakukan pengaturan jadwal secara tepat Koordinasikan semua yang terlibat. Lansia sering lamban dalam bertindak, perbuatlah sesuai dengan aturan dengan penuh kesabaran Berikan waktu untuk lansia memutuskan pendapat. Jangan memberikan perintah pada lansia secara bersamaan denga tindakan yang berbeda. Ingat emosional lansia labil Berikan penjelasan secara asertif Kompetensi Skill/Teknis Berikan layanan secara altruistik Jaga privasi klien walaupun lanjut usia Ingat lansia juga punya martabat Jangan lupa dengan protap Berikan kebebasan untuk memilih Jangan ceroboh Suasana dalam keadaan tenang Pergunakan scientific problem solving methode Pikirkan tingkat energi lanjut usia Perlu dipertimbangkan kemampuan indera klien Kerjakan dengan penuh ketenangan Teknik Dalam Komunikasi Menggunakan bahasa yang bisa dimengerti oleh klien lansia Gunakan verbal yang jelas dan tepat. Gunakan dengan body lenguage Mimik wajah harus memancarkan penuh kesabaran Menghadap secara tepat agar gerakan bibir membantu penerimaan. Lanjut Usia Adalah Manusia Bermartabat Klien lanjut usia bukanlah robot, walaupun kemampuan untuk mengungkapkan ide tidak layak Gunakan komunikasi secara langsung Minimalkan menggunakan peralatan atau mesin, bila memang tidak sangat diperlukan Lakukan kegiatan dengan penuh kesabaran Selalu memberikan pujian dan penghargaan walaupun hanya sedikit prestasi Advokasi Klien Lanjut Usia Menghargai privasi klien Memperlihatkan otonomi keilmuan Ners Membantu program kesembuhan Memperlihatkan profesionalisme Mencegah terjadi konflik Gunakan bahasa yang mudah dan bisa diterima Be a Good Nuress with Active Learning and Share Knowledge Each Other Think Globally but Act Locally (WHO Statement)