Vous êtes sur la page 1sur 64

Oleh : Dessi Verawati

KONSEP DASAR KEPERAWATAN


GERONTIK

350000 150000 150000 350000
Age group
80+
70 74
60 64
50 54
40 44
30 34
20 24
10 14
0 04
MALE
FEMALE
Population in thousands
2002
2025
As the propotion of children and young people declines and the proportion of people age 60 and
over increases, the triangular population pyramid of 2002 will be replaced with a more cylinder
like structure in 2025
Pendahuluan
Menurut UU No 13 tahun 1998 manusia usia diatas 60
tahun dan Menurut UU No 11 tahun 2004 tentang Sistem
Kesejahteraan Sosial lansia adalah manusia berumur
lebih 60 tahun.

Di Indonesia pada tahun 1960 1970 terjadi Post War Baby
Boom dan mengakibatkan pada abad 21 akan timbul Aged
Population Boom (WHO, 2003).
Menurut WHO pada tahun 2010 prosentase Lansia Dunia di
estimasi 9,11% dari jumlah penduduk Dunia (Lawlah, 2008)
Estimasi Lansia Indonesia bisa terjadi lonjakan sampai 14,4% di
tahun 2025 (Menkokesra, 2005)
Lansia terjadi atrofi kelenjar thymus, yang dapat menurunkan
ketahanan tubuhnya. (Darmojo, 2004)
Lansia sering terjadi multiple deseases (Kizer, 2005).

Keadaan Lansia di Indonesia
Antara th 2005 ~ 2010 lansia sama dg jumlah balita, yaitu 19
juta atau 8,5% dari seluruh pendd.
Sesudah th 2010 lansia akan > balita.
Sebaran lansia 11,3 juta tersebut : berada di perkotaan
(urban) sebanyak 2.873.256 jiwa dan 8.378.437 jiwa didaerah
pedesaan (rural) dg wanita baik di rural maupun di urban
lebih banyak.
Sensus 1990 terdapat 55,7% masih berstatus kepala rumah
tangga, berarti lebih dari setengahnya masih mempunyai
tanggung jawab dibebani rumah tangga.
Pada usia 75 tahun keatas yang masih dibebani tanggung
jawab keluarga ialah 44,7%.
Lansia Jatim
lansia aktif yg dibina pd th 1999 di Propinsi Jawa Timur
sebanyak 236.517 atau 15,86% dari 3.750.526 penduduk
Lanjut Usia
Th 2000 sebanyak 295.852 atau 14,91% dari 4.412.058
penduduk Lanjut Usia.
Sedangkan di tahun 1999 dan tahun 2000 Kabupaten Kediri
jumlah Lanjut Usia yang aktif sebanyak 291atau 7,61 permil
dari 223.364 jiwa. Informasi dari Sub. Dinas Bina Kesehatan
Keluarga Jawa Timur di Kabupaten Kediri terdapat jumlah
Puskesmas sebanyak 36, yang melaksanakan kegiatan
pembinaan Lanjut Usia sebanyak 7 atau 5,14% Puskesmas .
Jumlah desa yang sudah membentuk karang Werda di
Kabupaten Kediri di tahun 1999 terdapat 34 desa atau
10,11% dari 344 desa.
BATASAN LANSIA
Menurut WHO
Menurut Badan Kesehatan Dunia kedalam tiga kategori
yaitu :
1). Usia lanjut 60 ~ 74 tahun
2). Usia tua 75 ~ 89 tahun
3). Usia sangat lanjut > 90 tahun

Menurut Dep.Kes. RI
Departemen Kesehatan RI membaginya lanjut usia
menjadi sebagai berikut ;
1). Kel menjelang usia lanjut ( 45 ~ 54 tahun ),
keadaan ini sbg masa
Virilitas.
2). Kelompok usia lanjut (55 ~ 64 tahun) sebagai
masa presenium.
3). Kelompok usia lanjut ( > 65 tahun ) yang
dikatakan sebagai masa senium.
Menurut Birren dan Jenner Tahun 1977
Birren dan Jenner mengusulkan untuk membedakan
antara :
1).Usia biologis, yang menunjuk pada jangka waktu
seseorang sejak lahirnya berada dalam keadaan
hidup, tidak mati.
2).Usia psikologis, yang menunjuk kepada kemampuan
seseorang untuk mengadakan penyesuaian-
penyesuian kepada situasi yang dihadapinya.
3).Usia social, yang menunjuk kepada peran yang
diharapkan atau diberikan masyarakat kepada
seseorang sehub dg usianya
lanjutan
Menurut Bernice Neugarden Th 1975
Membagi lanjut usia menjadi 2 bagia yaitu :
1). Lanjut usia muda yang berumur antara (55 ~ 75) tahun
2). Lanjut usia tua, yaitu yang mereka yang berumur lebih dari
75 tahun.

Levinson Tahun 1978
Membaginya orang lajut usia menjadi 3 kelompok yaitu :
1). Orang lajut usia peralihan awal (50 ~ 55) tahun.
2). Orang lanjut usia peralihan menengah (55 ~ 60) tahun
3). Orang lanjut usia peralihan akhir (60 ~ 65) tahun..

Menurut Depkes (1994) :
1) Kelompok lansia dini (55-64 tahun), yakni keompok
yang baru memasuki lansia
2) Kelompok lansia (65 tahun keatas)
3) Kelompok lansia resiko tinggi, yakni lansia yang
berusia lebih dari 70 tahun.
Istilah Lanjut Usia
Senescence berarti menjadi tua karena aspek fisiologis
atau faali
Senility adalah orang tua yang tampak agak bingung /
kacau / confused.
Istilah Lanjut usia sering disebut dengan manula
(=Manusia usia lanjut) atau juga disebut Glamur
(=Golongan lanjut umur) sebenarnya kurang tepat
kayta-kata atau kalimat tersebut, karena sering
dihubungkan dengan orang tua yang bungkuk, pakai
tongkat, menggunakan syal, suaranya lemah / gemetar
bahkan duduk dikursi roda.
Gerontology (Geros = old, logos = science) :scientific discipline
concerning with the aging process and problems of the elderly
(OConnel, MS, 1987).
Nursing Gerontology : that branch of gerontology and nursing/health
concerning with/studying nursing aspects of aging process and
problems in the elderly
Gerontology
Social
Psychology
Biology
Medicine/Health
Medical
Geront.
Clinic Ger = Geriatric
Medicine
Keperawatan Gerontik
Gerontik berasal dari kata Gerontologi
dan Geriatrik.
Sedangkan Keperawatan Gerontik ad su
bentuk pel profesional yg didasarkan
ilmu dan kiat keperawatan gerontik yg
berbentuk bio-psiko-sosio-kultural dan
spiritual yg komprehensif, ditujukan
pada klien lanjut usia baik sehat
maupun sakit pada tingkat individu,
keluarga, kelompok / panti ataupun
masyarakat.
ISTILAH DALAM GERONTIK
Bbagai istilah tkait dgn lanjut usia (lansia) yaitu
: gerontologi, geriatri dan keprwtn gerontik.

Gerontologi Ilmu yg mpelajari seluruh
aspek menua (Kozier, 1987)
Gerontologi Nursing Ilmu yg mpelajari
ttg perawatan pd lansia (Kozier, 1987).

Geriatri Ilmu yg mpelajari proses
mjadi tua pd manusia serta
akibat2nya pd tubuh manusia


Geriatri Nursing Praktek perawatan
yg bkaitan dgn
penyakit pd proses
menua (Kozier, 1987)
Manusia usia lanjut : individu yang krn usia lanjut
trjadi perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan
spiritual.
Seluruh aspek kehidupn mslh kesehatan
Perlu perhatian hdp scr produktif dan berpern
aktif dlm pbngunan (UU Kes. No. 36 thn 2009 psl
138)
Salah satu indikator pencapaian kesehatan di
suatu negara
Kep. Gerontik vs
Paradigma Sehat
Keperawatan :
Memberikan asuhan kepada
individu lanjut usia
Konsep Berjenjang :
Individu sebagai sistem
Sistem jaringan tubuh
Sistem organ tubuh
Sistem sel tubuh
Sistem molekul
Kep Berbasis Molekular
Menua (aging)
Proses menghilangnya secara perlahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri
dan mempertahankan anatomis dan fungsi
normal.
Tidak ada kemampuan untuk bertahan
terhadap jejas, antigenik dan tidak mampu
memperbaiki kerusakan yang diderita
(Constantinides, 1994)
Proses menua : proses yg alami bukanlah
suatu penyakit tetapi merupakan proses
bkurangnya daya tahan tubuh dlm
mhadapi rangsangan dari dlm mapun
luar tubuh,
TEORI2 PROSES MENUA
1. Teori Biologi
a. Teori genetik & Mutasi
Menua tjadi sbg akibat dari perubahan
biokimia yg diprogram o/molekul2
DNA & setiap sel pd saatnya akan
malami mutasi.
Ex : mutasi dari sel2 kelamin
b. Teori Imunologi Slow Virus
Sistem immun mjadi kurang efektif dgn
btambahnya usia & masuknya virus ke dlm tubuh
dpt menyebabkan kerusakan organ tubuh.
c. Teori Auto Immun
Produksi Antibody yg akan menyerang sel2
tubuh shg ada jaringan tubuh ttt yg tdk tahan
thdp zat2 tsb jaringan tubuh mjadi lemah &
sakit.
d. Teori Radikal Bebas
Tdk stabilnya radikal bebas (klpk atom)
makibatkan oksidasi O2 bahan2
organik spt : Karbohidrat & protein.
Radikal ini sel2 tdk dpt regenerasi

e. Teori Stress
Menua tjadi akibat hilangnya sel2 yg
biasa digunakan tubuh. Regenerasi
jaringan tdk dpt mpertahankan
kestabilan lingk. Internal
Stress sel2 tubuh tlh tpakai
f. Teori Rantai Silang
Sel2 yg tua, reaksi kimianya
menyebabkan ikatan yg kuat,
khususnya jaringan kolagen.
Ikatan ini kurangnya elastis,
kekacauan & hilangnya fx

g. Teori Program
Kemampuan organisme
u/menetapkan jumlah sel yg
mbelah stlh sel2 tsb mati
2. Teori Psikologi
a. Teori Aktivitas
* Teori ini menyatakan bahwa pd
lansia yg sukses ad/mereka yg
aktif & ikut banyak dlm
kegiatan sosial
* Mpertahankan hub. antara
sistem sosial & individu, agar
tetap stabil dari usia ptengahan
ke lansia.
b. Teori Kepribadian Berlanjut
* Merupakan gabungan dari teori
aktivitas
* Teori ini menyatakan bahwa perub.
Yg tjadi pd se2org yg lansia sgt
dipengaruhi o/ tipe personality yg
dimilikinya.
c. Teori Pembebasan
* Teori ini menyatakan bahwa dgn
btambahnya usia, se2org scr
bangsur2 mulai melepaskan diri dari
kehidupan sosialnya a/ menarik diri
dari pgaulan sekitarnya interaksi
sosial lansia , baik scr kualitas
maupun kuantitas shg sering tjadi
kehilangan ganda, yakni :
Kehilangan peran
Hambatan kontak sosial
Bkurangnya komitmen


FAKTOR2 YG MPENGARUHI
KETUAAN
1. Herediter
2. Nutrisi
3. Status Kesehatan
4. Pengalaman hidup
5. Lingkungan
6. Stres
Premature Aging (Progeria)
Proses Menua
Atrofi Thimus

Hormon

Respon Imun
Kehilangan Daya Tahan Terhadap Antigen
Secara Progresif
>> Distorsi Metabolik dan Struktural
Penyakit Degeneratif (Darmojo,1999)
Penyakit Infeksi, Autoimun, Kanker
TIPE2 LANJUT USIA
1. Tipe Arif Bijaksana
Kaya dgn hikmah pengalaman,
menyesuaikan diri dgn perubahan zaman,
mpunyai kesibukan, bsikap ramah, rendah
hati, dermawan, memenuhi undangan &
mjadi panutan.
2. Tipe Mandiri
Mganti kegiatan2 yg hilang dgn kegiatan2 yg
baru, selektif dlm mcari pekerjaan / teman
pgaulan, serta memenuhi undangan
3. Tipe Tdk Puas
Konflik lahir batin menentang proses ketuaan
kehilangan kecantikan, kehilangan daya
tarik jasmaniah, kehilangan kekuasaan,
status, teman yg disayangi, pemarah, tdk
sabar, mdh tsinggung, menuntut, sulit
dilayani & pkritik.
4. Tipe Pasrah
Menerima & menunggu nasib baik, mpunyai
konsep habis gelap terbitlah terang, mikuti
kegiatan bibadat, ringan kaki, pekerjaan apa
saja dilakukan

5. Tipe Bingung
Kaget, kehilangan kepribadian, masingkan
diri, merasa minder, menyesal, pasif, acuh
tak acuh.
Tipe yg bgantung kpd karakter,
palaman hidup, lingk., kondisi fisik,
mental, sosial & ekonomi
1. Tipe optimis (santai & riang)
2. Tipe konstruktif
3. Tipe ketergantungan
4. Tipe defensif
5. Tipe militan & serius
6. Tipe marah / frustasi
7. Tipe putus asa (benci pada diri sendiri)
TIPE LANSIA MENURUT
KEMAMPUANNYA
1. Lansia mandiri sepenuhnya
2. Lansia mandiri dgn bantuan lgsg
klgnya
3. Lansia mandiri dgn bantuan tdk lgsg
4. Lansia dibantu o/ badan sosial
5. Lansia Panti Sosial Tresna Werdha
6. Lansia yg dirawat di RS
7. Lansia yg mderita ggn mental
Salah satu faktor yg sgt menentukan
ad/ keadaan mentalnya yg dpt
Mengalami kemunduran dlm fx bfikir
(Dimensia)
Dlm batas2 ttentu se2org sdh tua dilihat
dari keadaan fisinya namun tetap
bsemangat muda. Yg ptama hub. dgn usia
biologisnya, kedua dgn usia psikologisnya
Shg sbg perawat plu mengenal tipe2
lansia, agar dpt mhindari kesalahan a/
kekeliruan dlm melaksanakan pdekatan
perawatan.

INTRODUCTION
Characteristic of elderly diseases(Stieglitz,
1954) :
Multipatology, degenerative,inter-connective, atypical
presentation
Chronic, longstanding disability until death occurs
Polypharmacy iatrogenesis
Psychological and social component

Differences between diseases in the Elderly & younger patient
Parameter Elderly pats Younger pats
Etiology
- Endogenic
- Occult
- Cummulative/ multiple
- Chronic
- Exogenic
- Clear
- Specific, single
- Recent
Onset - Insidious, chronic
- Florid
Disease progression
- chronic, progressive
causing invalidity
- more vulnerable to
other diseases
- self limiting


- cause immunity

Individual variety - great/ many varieties - small
Dari : Stieglitz (1954)
Age / usia
: KAPASITAS KERJA SECARA FISIK (PHYSICAL)
: TANGGUNG JAWAB SOSIAL EKONOMIK (SOCEC)
: KAPASITAS KERJA INTELEKTUAL (INTELECTUAL)
0
10 20 30 40 50 60 70 80
(Stieglitz, 1954)
Biological Anachronism
( ANAKRONISME BIOLOGIK )
( Kemandirian Kap. Kerja )
STEREOTYPE OF
PSYCHOLOGICAL PATTERN OF THE ELDERLY
Mature type
Dependency
(Rocking chairman)
Defensiveness
(Armoured man)
Hostility
(Angry man) Self haters
TIPE(CONSTRUCTIVE/PRODUCTIVE)
Integritas baik, toleransi tinggi, tahu diri
Luwes/humoristik

TIPE KETERGANTUNGAN (DEPENDENT)
Masih dapat diterima dalam masyarakat
Pasif, ambisi, masih tahu diri
Biasanya PANTOFFEL HELD
Senang malas-malasan, dsb.

TIPE DEFENSIF
Selalu menolak bantuan, emosi tak terkontrol
Memegang teguh pada kebiasaanya
Bersifat kompulsif aktif
Takut tua dan tak senang masa pensiun

TIPE BERMUSUHAN (ANGRY MAN)
Tidak mengakui kegagalannya
Selalu mengeluh, agresif, curiga
Iri hati pada yang muda

TIPE MEMBENCI DIRI (SELF HATERS)
Menyalahkan diri sendiri
Ambisi tidak bahagia/depresif
Kematian = pembebasan
Stereotypes Of Elderly (Brocklehurst & Allen, 1987)
Disease Pattern of People > 55 years (Household Survey on Health,
Dept. of Health, 1996)
Disease Per 100 Patients
- Cardiovascular disease
- Musculoskeletal disease
- Tuberculosis of lung
- Bronchitis, Asthma & Dis.Respir.
- Acute Respir.tract infection
- Teeth, mouth & Digestive syst.
- Nervous system dis.
- Skin infection
- Malaria
- Other infections
15.7
14.5
13.6
12.1
10.2
10.2
5.9
5.2
3.3
2.4
WHO-Community Study of the Elderly Central Java 1990 (n=1203)
Boedhi-Darmojo,Hadi-Martono et al., 1991
Disease / Complaints :
- Artritis / Rheumatism
- Hypertension + CVD
- Bronchitis / dyspnea
- Diabetes Mellitus
- Fall
- Stroke / Paralysis
- TBC
- Bone Fracture
- Cancer
- Health problems affecting ADL

49.0%
15.2%
7.4%
3.3%
2.5%
2.1%
1.8%
1.0%
0.7%
29.3%

(F > M)
(F > M, r < u)
(F < M)
(F = M, r < u)
(F > M)
(r < u)
(F = M)
(F = M)
(F > M)
(r < u)
r = rural ; u = urban ; F = female ; M = male
THE GERIATRIC PATIENT : DEMOGRAPHY
AND EPIDEMILOGY
45-64
years
65-74
years
75+
years
Arthritis
Atherosclerosis
Chronic obstructive pulmonary
disease
Depression
Diabetes
Hypertension
Obesity
11.9
3.4
3.4

8.9
9.8
24.5
11.4
23.6
9.9
7.5

5.2
13.9
35.9
7.3

33.4
15.1
8.5

5.2
11.6
36.9
4.7
Table : Percent of office visits by selected medical
Source : From Woodwell, 1997
Psycho-social status of the Elderly Population (n=1203)
Forgetfulness
Loneliness
Insomnia
Depression
Completely dependent
Chronic illness

Still prefer to work
Still active at home
Still earning money
Still active in social organisation
Watching TV
Listen to the radio
50,3
20,4
21,3
4,2
2,1
29,3

58,8
75,1
14,0
36,6
49,2
75,6
48,0
19,8
19,7
4,3
3,3
34,7

50,9
75,1
17,8
56,6
79,2
88,6
57,3
20,8
23,8
4,2
1,2
22,5

63,0
71,3
11,5
18,9
18,7
63,0
U + R Urban Rural
Source : Boedhi-Darmojo,Hadi-Martono et al.,1991
Daftar lapangan
kegiatan Lansia
1. Beramal bakti / sosial
a. Penceramah
b. Mubaliq
c. Perpustakaan
d. Memenuhi undangan
e. Menengok orang sakit dll (Perlu penelitian & pengembangan)

2. Menikmati pensiun secara santai
a. Membaca, menonton TV, mendengarkan radio dll
b. Menikmati alam lingkungan
c. Mengunjungi anak cucu, keluarga dll
d. Meningkatkan ibadah
e. Main catur, bridge, ngisi TTS dll
PERAN PERAWAT
Pembinaan Kes Lansia di Puskesmas
Menyesuaikan perencanaan pembinaan kesehatan dalam
perencanaan Puskesmas.
Menyesuaikan pengorganisasian dan pelaksanaan
pembinaan kesehatan lanjut usia dengan kegiatan pokok
lainnya dalam lokakarya mini Puskesmas.
Melakukan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya
kesehatan lanjut usia sesuai kondisi dan kebutuhan
setempat.
Mendorong terwujudnya peran serta masyarakat
khususnya dalam pembinaan lanjut usia melalui Lembaga
Swadaya Masyarakat, PKK dan Organisasi social
lainnya.
Pembinaan Kesehatan Lansia
(Dep. Kes RI)
Pemb Kes Lansia mrpk bgn dr Up Kes Kel yg dilaksanakan mll
pel kes dasar dan rujukannya.
Pemb terutama di 7 kan pd aspek promotif & preventif mll
sosialisasi & strategi komunikasi serta kampanye kes Lansia
tanpa mengabaikan kuratif & rehabilitatif
Pemb Lansia dilaksanakan scr terpadu mll kemitraan dg Lin.
Program & Lin. Sektoral dan peran serta masy (LSM) serta
partisipasi aktif masy
Pel Kes Lansia tetap berpegang pd Profesionalisme &
penerapan kendali mutu pel setiap jenjang.
Up pemb les Lansia diharapkan dpt meningkatkan
kemampuan daerah khusunya kabupaten.
Tanggung-jawab Perawat Gerontik
Perawat memberi asuhan keperawatan kepada
klien lanjut usia dengan metode ilmiah ( berpikir
liner yaitu Logiko-hipotetik-verifikasi) yang
mencakup unsure bio-psiko-sosio-kultural dan
spiritual secara komprehensif dalam memnuhi
kebutuhan dasar manusia, yang meliputi :
Membantu klien lanjut usia memperoleh kesehatan yang optimal.
Membantu klien untuk memelihara kesehatannya.
Membantu klien lanjut usia menerima kondisinya.
Membantu klien lanjut usia menghadapi ajal dengan diperlakukan
secara manusiawi sampai meninggal.
Sifat Keperawatan Gerontik
Independent
Interdependent
Humanitis
Holistic
Altruistic
Caring
Perilaku
Sehat
C. Geriatric Syndromes
CAPE, et al : The O Complex : - Fall
- Incontinence
- Impaired Homeostasis
- Confusion
- Iatrogenic Disorders

CONI, DAVISON & WEBER : The Big Three
- Intelectual Failure
- Instability /immobility
- Incontinence

SOLOMON et al : the 13 I
Imobility Isolation Impaction
Instability Impotence Iatrogenic
Intelectual Impairment Imuno-deficiency Insomnia
Incontinence Infection Impairment of vision
Inanition hearing,smell etc

GERIATRIC GIANTS
Confusion dementia
Cerebral syndromes
Falls
Inkontinentia (urine et alvie)
Bone diseases and fracture
Autonomic nervous system disorders
Decubitus/Pressure sores
10 KEBUTUHAN ORANG LANJUT USIA
10 NEEDS OF THE ELDERLY
1. Makanan cukup dan sehat ( Healthy food)
2. Pakaian dan kelengkapannya ( Cloth and common accessories)
3. Perumahan/tempat tinggal/tempat berteduh ( Homes, place to stay)
4. Perawatan dan pengawasan kesehatan ( Health care & facilities)
5. Bantuan teknis praktis sehari-hari/ bantuan hukum( Technical, judicial ass.)
6. Transportasi umum bagi lansia ( Facilities for public transportations, etc)
7. Kunjungan/teman bicara/informasi ( Visits, companies, informations,etc)
8. Rekreasi dan hiburan sehat lainnya ( Recreational activities, picnics,etc)
9. Rasa aman dan tenteram (Safety feeling)
10. Bantuan alat-alat panca indera ( Kacamata, hearing aid)
( Other assistance/aids, kesinambungan bantuan dana dan fasilitas ( continuation of subsidies
and facilities)

MINIMAL, MERUPAKAN HAL SANGAT PENTING :
MENDAPATKAN CUKUP PERHATIAN ( DI-ORANG-KAN)
(=REGARDED AS STILL EXISTING IN COMMUNITY)
Sumber/Source : R. Boedhi Darmojo, Oration, 2001
Kompetensi Afektif
P = PEMBERI ASUHAN
Nurturen
Generative
Protective
E = EMPATHI & BUKAN
SIMPATI
R = RESPONSIBLE -
REAKTIF / ROLE
MODEL
A = AKONTABEL
(Tanggung gugat)
W = WASPADA / HATI- HATI
A = ALTRUISTIK
T = TRAMPIL
Tahu Diri
N : Nurture (Pemberi
asuhan)
U : Understand (Mengerti
tentang perannya)
R : Review (dasar
tindakan nilai etik;
standar; dan hukum)
S : Serve (membantu
kebutuhan klien)
E : Educate
Wong Tua Iku Malati
C = Communication C = Complete
A = Accurate
R = Rapid
E = Enjoy

A = Activity C = Cooperative
A = Applicable
R = Responsive
E = Empathy

R = Review C = Considered
A = Appropriate
R = Reasoned
E = Evaluated

E = Education C = Committed
A = Academic
R = Research
E = Extended

Pandangan Masyarakat Terhadap Keperawatan
Etis
Sikap kepada lanjut usia harus
mempunyai aturan / tatakrama
Menunjukkan tingkah laku yang
menghargai martabat lansia

Dedikatif
Inovatif dalam pelayanan lansia
Banyak ide untuk kreasi yang dapat
diterima lanjut usia

Santun
Ramah dan berpikiran positif
Senyum yang berarti
Sapa & Sentuhan penuh belas kasih
pada lanjut usia
Managerial Error
Lakukan pengaturan jadwal secara
tepat
Koordinasikan semua yang terlibat.
Lansia sering lamban dalam
bertindak, perbuatlah sesuai
dengan aturan dengan penuh
kesabaran
Berikan waktu untuk lansia
memutuskan pendapat.
Jangan memberikan perintah pada
lansia secara bersamaan denga
tindakan yang berbeda.
Ingat emosional lansia labil
Berikan penjelasan secara asertif
Kompetensi Skill/Teknis
Berikan layanan secara altruistik
Jaga privasi klien walaupun lanjut
usia
Ingat lansia juga punya martabat
Jangan lupa dengan protap
Berikan kebebasan untuk memilih
Jangan ceroboh
Suasana dalam keadaan tenang
Pergunakan scientific problem solving
methode
Pikirkan tingkat energi lanjut usia
Perlu dipertimbangkan kemampuan
indera klien
Kerjakan dengan penuh ketenangan
Teknik Dalam Komunikasi
Menggunakan bahasa yang bisa
dimengerti oleh klien lansia
Gunakan verbal yang jelas dan
tepat.
Gunakan dengan body lenguage
Mimik wajah harus
memancarkan penuh kesabaran
Menghadap secara tepat agar
gerakan bibir membantu
penerimaan.
Lanjut Usia Adalah Manusia Bermartabat
Klien lanjut usia bukanlah robot,
walaupun kemampuan untuk
mengungkapkan ide tidak layak
Gunakan komunikasi secara
langsung
Minimalkan menggunakan
peralatan atau mesin, bila memang
tidak sangat diperlukan
Lakukan kegiatan dengan penuh
kesabaran
Selalu memberikan pujian dan
penghargaan walaupun hanya
sedikit prestasi
Advokasi Klien Lanjut Usia
Menghargai privasi klien
Memperlihatkan otonomi
keilmuan Ners
Membantu program
kesembuhan
Memperlihatkan
profesionalisme
Mencegah terjadi konflik
Gunakan bahasa yang mudah
dan bisa diterima
Be a Good Nuress with
Active Learning and
Share Knowledge Each
Other
Think Globally but Act
Locally (WHO
Statement)

Vous aimerez peut-être aussi