Vous êtes sur la page 1sur 27

Nama: Jerry berlianto binti

Nim: 102009100
Wanita, 30thn. Datang ke UGD dgn keluhan nyeri akut abdomen lebih pada sisi kanan
bawah disertai bercak darah. Pemeriksaan tes kehamilan dengan test pack
memberikan hasil positif. Berdasarkan hari pertama haid terakhir pasien hamil 7
minggu. Ini merupakan kehamilan pasien yang ketiga, kehamilan pertama pasien
mengalami aborsi. Pasien punya riwayat infeksi pada organ pelvic 3 thn yg lalu, dan
riwayat pemaikaian IUD. Trnsvaginal ultrasound yg dilakukan 1 minggu yang lalu
melaporkan uterus kosong dan terdapat masa pada adnexa kanan sebesar 2x2cm.
TD 80/50 mmHg, N 110x/mnt, afebrile, conjungtivae tampak pucat.
Identitas
Keluhan utama: cairan (sifatnya), gatal di vulva, keluhan di daerah abdomen
Riwayad haid: HPHT, menarche, banyak, teratur atau tidak, nyeri
Riwayat kehamilan
Riwayat pernikahan
Riwayat penyakit pasien dan keluarga
Riwayat sosial : merokok, alkohol
Riwayat pengobatan

Pada KET dapat ditemukan tanda-tanda syok hipovolemik
yaitu hipotensi, takikardi, pucat, anemis, ekstremitas
dingin, nyeri abdomen, perut tegang,nyeri tekan dan nyeri
lepas abdomen, serta bisa ditemukan pekak samping
yaitu pekak pindah pada perkusi abdomen
Pemeriksaan laboratorium
1. Hb serial terus menurun.
2. Leukositosis.
3. serum -HCG tidak banyak meningkat (normalnya >2x lipat / 48 jam sampai
10.000-20.000 mIU/mL).
USG lokasi implantasi janin, cairan bebas intraabdominal.
Kuldosentesis Ialah suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah terdapat
darah dalam kavum Douglas.(hematokel +/-)
Laparoskopi

Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang tempat implantasi atau nidasi melekatnya
buah kehamilan di luar tempat yang normal, yakni di luar rongga rahim (Wibowo,
2007).
Kehamilan ekstrauterin adalah kehamilan di luar batas uterus, sedangkan kehamilan
heterotopik adalah hamil intrauterin dan hamil ektopik yang terjadi bersama-sama.
Sedangkan yang disebut sebagai kehamilan ektopik terganggu adalah suatu
kehamilan ektopik yang mengalami abortus ruptur pada dinding tuba (Manuaba, dkk,
2008).
Penderita tampak kesakitan dan pucat. Pada perdarahan dalam rongga perut tanda-
tanda syok dapat ditemukan.
Pada jenis tidak mendadak perut bagian bawah hanya sedikit menggembung dan
nyeri tekan.
Kehamilan ektopik yang belum terganggu tidak dapat didiagnosis secara tepat
semata-mata atas adanya gejala-gejala klinis dan pemeriksaan fisik.
Apendisitis akut
Torsi kista ovarii.
Salpingitis (PID)

Apendisitis adalah suatu radang yang timbul secara mendadak pada apendiks dan
merupakan salah satu kasus akut abdomen yang paling sering ditemui. Apendiks
disebut juga umbai cacing. Apendisitis sering disalah artikan dengan istilah usus
buntu, karena usus buntu sebenarnya adalah caecum.
Riwayat sakit : Sakit di sekitar umbilikus dan epigastrium disertai anoreksia, nausea,
dan sebagian dengan muntah. Beberapa jam kemudian diikuti oleh sakit perut di
kanan bawah dengan disertai kenaikan suhu tubuh tingan.
Adnexitis adalah radang yang terjadi di daerah panggul wanita, timbulnya rasa nyeri
pada daerah panggul wanita yang berada di daerah tuba falopi sampai ovarium
Manifestasi klinis:
Panas
Leukorea
Nyeri perut bagian bawah sebelah kiri atau kanan
Nyeri bertambah pada pekerjaan berat disertai penyakit pinggang
Haid lebih banyak dari biasa, dan siklus tidak teratur
Infertilitas
Disminorre

Kista ovarium terpuntir merupakan penyebab nyeri abdomen bagian bawah yang
jarang namun signifikan pada wanita. Presentasi klinisnya sering tidak spesifik
dengan temuan fisik tidak khas, biasanya menimbulkan keterlambatan diagnosis dan
penanganan bedah.
Kista ovarium terpuntir secara klasik terjadi unilateral pada ovarium yang membesar
patologis. Ireguleritas ovarium menimbulkan fulcrum di sekitar tuba yang terlibat.
Proses tersebut dapat berlangsung pada ovarium saja tapi lebih sering
mempengaruhi kedua ovarium dan tuba (adnexa terpuntir). Hampir 60% torsi terjadi
pada sisi kanan.
Massa adnexa kenyal, unilateral, dilaporkan pada 50-90%. Bagaimanapun, tidak
adanya temuan ini tidak menyingkirkan diagnosis.
Nyeri tekan umum ditemukan; tetapi cukup ringan pada 30% pasien. Oleh karena itu,
tidak adanya nyeri tekan tidak dapat digunakan untuk menyingkirkan kista ovarium
terpuntir.
Nyeri lepas dan muscle rigidity dapat ditemukan dan sering sulit dibedakan dari abses
pelvis atau apendisitis.
Insiden dari kehamilan ektopik digambarkan dalam berbagai macam cara pada
beberapa literature.
Frekuensi dari kehamilan ektopik dan kehamilan intrauteri dalam satu konsepsi yang
spontan terjadi dalam 1 dalam 30.000 atau kurang. Angka kehamilan ektopik per 1000
diagnosis konsepsi, kehamilan atau kelahiran hidup telah dilaporkan berkisar antara
2,7 hingga 12,9. Angka kejadian kehamilan ektopik dari tahun ke tahun cenderung
meningkat.
Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
Penggunaan kontrasepsi dan pil progesteron
Kerusakan dari saluran tuba (lumen dan dinding tuba)

Sebagian besar kehamilan tuba mengalami gangguan pada umur kehamilan 6-10
minggu

Kehamilan tuba ini dpt mngalami kemungkinan sbb:
1. Hasil konsepsi mati dini dan direasorbsi.
2. Abortus ke lumen tuba.
3. Ruptura dinding tuba.

Gambaran klinik kehamilan tuba yang belum terganggu tidak khas dan penderita
maupun dokter biasanya tidak mengetahui adanya kelainan dalam kehamilan, sampai
terjadinya abortus tuba atau ruptur tuba.
Gejala dan tanda kehamilan tuba tergangu sangat berbeda-beda dari perdarahan
banyak yang tiba-tiba dalam rongga perut sampai terdapatnya gejala yang tidak jelas.
Gejala dan tanda bergantung pada lamanya kehamilan ektopik terganggu, abortus
atau ruptur tuba, tuanya kehamilan, derajat perdarahan yang terjadi dan keadaan
umum penderita sebelum hamil.
Trias klasik dari kehamilan ektopik:
1. Nyeri abdomen
2. Amenore
3. Perdarahan pervaginam
( Hanya 50% pasien datang dengan tanda klinis di atas).
Tanda kehamilan tidak pasti (+).
Uterine bleeding (tidak banyak), berwarna coklat tua.
Nyeri perut bagian bawah (nyeri tiba-tiba, sering disertai perdarahan & menyebabkan syok).
Nyeri daerah subdiafragmatika atau nyeri tajam di daerah bahu (bila ada hematocele retrouriene
nyeri saat defekasi).
Nyeri pada pergerakan serviks (slinger sign).
Anemia atau syok hipovolemik.

Laparotomi
Dilakukan tindakan:
Salphingektomi (pengangkatan tuba).
Salphingostomi ( membuat lubang pada tuba, lalu membuang hasil konsepsi &
darah).
Salphingografi (pengikatan tuba).

Methotrexate
Methotrexate adalah pengobatan standar untuk kehamilan ektopik unruptured. Injeksi
IM dosis tunggal adalah rejimen yang sekarang populer dilakukan. Kandidat yang ideal
adalah sbb:
stabilitas hemodinamik
Tidak ada nyeri perut yang parah atau bertahan
Kemampuan untuk malakukan follow-up beberapa kali
Hasil test fungsi hati dan ginjal normal


Kontraindikasi absolut terhadap terapi metotreksat adalah sebagai berikut:
Adanya kehamilan intrauterin
immunodeficiency
Anemia sedang sampai berat, leukopenia, trombositopenia.
Sensitivitas terhadap metotreksat
Penyakit ulkus peptikum
Disfungsi hati dan ginjal
Menyusui
Ruptur tuba.

Transfusi/ infus.
Antibiotik.
Anti inflamasi.
Penenang (diazepam).

Kematian akibat KET cenderung turun dgn diagnosa dini dan persediaan darah yg
cukup.
Sebagian wanita menjadi steril setelah mengalami KET.
Angka kematian KET berulang dilaporkan 0-14,6%.

Vous aimerez peut-être aussi