Definisi Abses otak adalah suatu proses infeksi dengan pernanahan yang terlokalisir diantara jaringan otak yang disebabkan oleh berbagai macam variasi bakteri, fungus dan protozoa. Predisposisi dan etiologi Sebagian besar abses otak berasal langsung dari penyebaran infeksi telinga tengah, sinusitis (paranasal, ethmoidalis, sphenoidalis dan maxillaries). 3,4 Abses dapat timbul akibat penyebaran secara hematogen dari infeksi paru sistemik (empyema, abses paru, bronkhiektase, pneumonia), endokarditis bakterial akut dan subakut dan pada penyakit jantung bawaan Tetralogi Fallot.
......Lanjutan Etiologi Abses dapat juga dijumpai pada penderita penyakit immunologik seperti AIDS, penderita penyakit kronis yang mendapat kemoterapi/steroid yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh 3,7,8) Infeksi sinus, dapat menyebar ke lobus frontal maupun temporal Infeksi pada mastoid dan kerusakan tengkorak kepala karena kelainan bawaan dapat menyebar kedalam cerebellum.
Infeksi parasit (Schistosomiasis, Amoeba, Fungus (Actinomycosis, Candida albicans), dapat juga menimbulkan abses, tetapi hal ini sangat jarang terjadi.
......Lanjutan Etiologi Proses pembentukan abses Proses pembentukan abses otak oleh bakteri Streptococcus alpha hemolyticus secara histologis dibagi dalam 4 fase dan waktu 2 minggu untuk terbentuknya kapsul abses.10 1. Early cerebritis (hari 1 3 ) 2. Late cerebritis (hari 4 9 ) 3. Early capsule formation (hari 10 13 ) 4. Late capsule formation (hari 14 atau lebih)
GEJALA DAN MANIFESTASI KLINIS 3,4,5,10)
Hampir seluruh penderita abses didapati keluhan sakit kepala (70-90%) Muntah-muntah (25-50%) Kejang-kejang (30-50%) Gejala-gejala pusing, vertigo, ataxia (pada penderita abses cerebelli) Gangguan bicara (19,6%), hemianopsis/gangguan penglihatan(31%). Unilateral midriasis (20,5%) yang merupakan indikasi terjadinya herniasi tentorial (pada penderita abses temporal) Gejala fokal (61%) (pada penderita abses supratentorial)
Gejala fokal yang terlihat pada abses otak, antara lain: Frontalis, yaitu mengantuk, tidak ada perhatian, hambatan dalam mengambil keputusan, gangguan inteligensi, dan kadang-kandang kejang. Temporarils, yaitu tidak mampu menyebutkan objek, tidak mampu membaca, menulis, atau mengerti kata-kata, dan hemiaplopia. Parietalis, yaitu gangguan sensasi posisi dan persepsi stereognostik, kejang fokal, hemiaplopia, disfagia. Sereberum, yaitu sakit kepala suboksipital, leher kaku, gangguan koordinasi, nistagmus, gangguan berjalan, tremor.
PEMERIKSAAN UNTUK MENEGAKKAN DIAGNOSA Glasgow Coma Scale: untuk menentukan derajat kesadaran penderita Rontgen foto kepala, sinus atau mastoid, thorax: untuk mencari sumber infeksi. Ultrasonografi: untuk mendapatkan gambaran lateralisasi Angiografi: untuk menentukan lokalisasi abses (34%) Electro Encephalo Graphy: menunjukkan adanya lateralisasi oleh abses supratentorial CT-Scan: untuk menunjukkan lokasi abses dengan tepat dan fase-fase dari abses tersebut.5,7,10
DIAGNOSA BANDING
Tumor ganas, Thrombophlebitis intra cerebral, Empyema subdural, Abses extradural, Ensefalitis.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM 4,5
Jumlah leukosit; 10.000-20.000/cm3 (60-70%) Laju endap darah meningkat ; 45mm/jam (75- 90%) Lumbal punksi tidak dianjurkan (tidak spesifik untuk abses otak), karena dapat dengan cepat menunjukkan tanda-tanda herniasi otak .
KOMPLIKASI 3,5,7,10
Robeknya kapsul abses kedalam ventrikel atau ke ruangan subarakhnoidal Penyumbatan cairan serebrospinal Hidrosefalus Edema otak Herniasi tentorial oleh massa abses otak
PRINSIP PENGOBATAN 1,6,9
Untuk menghilangkan proses infeksi, effek massa dan oedem terhadap otak. Pemberian antibiotik yang tepat selama 6-8 minggu untuk mengecilkan abses dan 10 minggu untuk menghilangkan effek massa dari abses otak. Tindakan pembedahan (Aspirasi maupun Eksisi)
Daftar pustaka
1. Ingham HR, Selkon JB & Roxby CM: Bacteriological study of otogenic cerebralabscess; Chemotherapeutic role of metronidazole, British Med J, 1977. 2. Xiang Y.Han et al :Fusobacterial brain abscess A review of five cases and analysis of possible pathogenesis; Journal of Neurosurg, Oct.2003; vol.99. 3. Britt, Richard H : Brain Abscess, J. Neurosurg. 1985; vol.3. 4. Yang. SY :Brain Abscess ; A review of 400 cases, J. Neurosurg, 1981. 5. Hakim AA.Pengamatan pengelolaan abses otak di RSUD Dr. Soetomo Surabaya; 1984-1986 6. Garfield JS ; Primary excision of brain abscess, British Med. J., 1977 7. Fischbein Charles A. et al Risk factors for brain abscess in patients with congenital heart disease; The American.J of Cardiology, July 1974 8. Keogh. AJ :Bacteriology of abscesses of the CNS ; British Med. J, 1977. 9. Choudhury AR, Taylor et al; Primary excision of brain abscess, British Med. Journal, 1977. 10. Richard H., Setti S. Rengachary :Brain Abscess; Neurosurg; Mc.Graw-Hill Company, New York, 1985, vol.1.