Vous êtes sur la page 1sur 24

Secara umum mineral ialah suatu bahan non

organik, yang terbentuk secara alami dan


mempunyai struktur atom tertentu.

Menurut para ahli:
1. L.G. Berry dan B. Mason, 1959
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam
terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-
batas tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur.

2. D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972
Mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural homogen
mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam
yang anorganik.

menurut M. Bateman, maka proses pembentukan mineral
dapat dibagi atas beberapa proses yakni:
1. Proses Magmatis
Proses ini sebagian besar berasal dari magma primer yang bersifat
ultra basa, lalu mengalami pendinginan dan pembekuan
membentuk mineral-mineral silikat dan bijih. kiProses magmatis
terbagi lagi menjadi dua jenis yakni early magmatis dan Late
magmatis.

2. Proses Pegmatisme,
larutan sisa magma (larutan pegmatisme) yang terdiri dari cairan
dan gas. Stadium endapan ini berkisar antara 600C sampai 450C
berupa larutan magma sisa. Asosiasi batuan umumnya Granit.
3. Proses Pneumatolisi
setelah temperatur mulai turun, antara 550-450C, akumulasi gas
mulai membentuk jebakan pneumatolisis dan tinggal larutan sisa
magma makin encer. Unsur volatile akan bergerak menerobos
batuan beku yang telah ada dan batuan samping disekitarnya,
kemudian akan membentuk mineral baik karena proses sublimasi
maupun karena reaksi unsur volatile tersebut dengan batuan-
batuan yang diterobosnya sehingga terbentuk endapan mineral
yang disebut mineralpneumatolitis.

4. Proses Hydrotermal
Merupakan proses pembentuk mineral yang terjadi oleh
pengaruh temperatur dan tekanan yang sangat rendah, dan larutan
magma yang terbentuk sebelumnya.
SIFAT MINERAL
Macam - macam sifat fisik mineral yang terpenting dalam
pengamatan mineral sebagai identifikasi mineral yaitu, sebagai
berikut :
1. Warna [Colour]
2. Kilap [Luster]
3. Cerat / Gores [Streak]
4. Belahan [Cleavage]
5. Pecahan [Fracture]
6. Kekerasan Mineral [Hardness]
7. Berat Jenis [Specific Gravity]
8. Transparansi [Transparency]
9. Keliatan [Tenacity]
10. Kemagnetan [Magnetism]
11. Bentuk Kristal [Crystal Shape]


1. WARNA
Warna mineral adalah warna yang kita tangkap dengan mata bilamana
mineral tersebut terkena sinar. Warna dari mineral adalah warna yang
terlihat di permukaan yang bersih dan sinar yang cukup.
Ada beberapa mineral yang mempunyai warna, seperti:
Putih : Kaolin, Gypsum, Kwartz
Kuning : Belerang
Emas : Pirit, Kalkopirit, Emas
Hijau : Klorit, Malasit
Biru : Azurit, Beril
Merah : Jasper, Hematit
Coklat : Garnet, Limonite
Abu-abu : Galena
Hitam : Biotit, Grafit, Augit

2. KILAP [LUSTER]
Kilap adalah kenampakan hasil pantulan cahaya pada permukaan
mineral. Ini akan tergantung pada kwalitas fisik permukaan
(kehalusan dan trasparansi).
Refleksi mineral dalam menangkap sinar dapat dibagi menjadi :
1. KILAM LOGAM [METALLIC LUSTER]
2. KILAP BUKAN LOGAM [NONMETALLIC LUSTER]


3. CERAT / GORES [STREAK]
Gores (streak) adalah warna dari serbuk mineral. Terlihat bila
mineral digoreskan pada lempeng kasar porselen meninggalkan
warna goresan.
4. BELAHAN [CLEAVAGE]
Belahan adalah kecenderungan dari beberapa kristal mineral untuk
pecah melalui bidang lemah yang terdapat pada struktur kristalnya.
Arah belahan ini umumnya sejajar dengan satu sisi-sisi kristal.
Belahan merupakan kecenderungan mineral untuk membelah diri
pada satu atau lebih arah tertentu.
Berikut ini jenis Belahan:
[1] Belahan satu arah [One Direction Cleavage]
Contoh : Muscovite
[2] Belahan dua arah [Two Directions Cleavage]
Contoh : Feldspar
[3] Belahan tiga arah [Three Directions Cleavage]
Contoh : Halit dan Kalsit
[4] Belahan empat arah [Four Directions Cleavage]
Contoh : Flourit

[1]
[2]
[3]
5. PECAHAN [FRACTURE]
Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah
dalam arah yang tidak teratur apabila mineral dikenai gaya.
6. KEKERASAN MINERAL [HARDNESS]
Kekerasan adalah ketahanan mineral tersebut terhadap goresan.
Kekerasan mineral adalah ketahanannya terhadap kikisan.
Kekerasan ini ditentukan dari dengan cara menggoreskan satu
mineral yang tidak diketahui denga mineral lain yang telah
diketahui.
Skala Mohs sebagai Ukuran standar Kekerasan mineral.

7. BERAT JENIS [SPECIFIC GRAVITY]
Adalah perbandingan antara berat mineral dengan volume
mineral. Cara yang umum untuk menentukan berat jenis yaitu
dengan menimbang mineral tersebut terlebih dahulu.
Berat jenis [SG] dapat diukur dengan sederhana di labolatorium
bila kristal tersebut tidak terlalu kecil. Dilapangan agak sulit
menentukan dengan pasti biasanya dengan perkiraan; berat,
sedang atau ringan.
Beberapa mineral yang dapat dipakai sebagai perbandingan
misalnya :
Silikat, Karbonat, Sulfat, dan Halida = SG [2,2 - 4,0]
Bijih logam, termasuk Sulfida, Gelena, dan Oksida = SG [4,5 - 7,5]
Native elemen (logam), Emas dan Perak umumnya termasuk logam
berat = SG [10 - 12]

8. TRANSPARANSI [TRANSPARENCY]
Transparansi merupakan kemampuan (potongan pipih) mineral
untuk meneruskan cahaya.
10. KEMAGNETAN [MAGNETISM]
Keliatan (Tenacity) Keliatan adalah tingkat ketahanan pada mineral
untuk hancur atau melentur.
9. KELIATAN [TENACITY]
Adalah sifat mineral terhadap gaya magnet.

BENTUK KRISTAL [CRYSTAL SHAPE]
Suatu kristal dibatasi permukaan (sisi kristal) yang mencerminkan
struktur dalam dari mineral. Bentuk kristal merupakan kumpulan
dari sisi-sisi yang membentuk permukaan luar kristal.
Mineral ada yang berbentuk kristal mempunyai bentuk teratur
yang dikendalikan oleh sistem kristalnya, dan ada pula yang tidak.
Bentuk kristal bermacam-macam, antara lain:
Isometrik/Kubik [Cubic] : Florit, Octahedron, Pirit, Gelena
Tetragonal/Balok : Wilfenit, Apiphilit
Heksagonal : Kalsit, Vanadinit, Kuarsa
Ortorombik [Orthorombic] : Topaz, Barit, Staurolit
Monoklin [Monoclonic] : Gypsum, Mika
Triklin [Triclinic] : Microcline

Jenis-jenis mineral
1. Unsur asli (native elements)
2. Sulfida dan sulfosalt
3. Oksida dan hidroksida
4. Halida
5. Karbonat, nitrat, borat
6. Sulfat, kromat, molibdat, tungstat
7. Fosfat, arsenat, vanadat
8. Silikat

Au, Ag, Cu, Pt, Pd, Pt-Iridium, Fe, Fe-Ni, As, Sb,
Bi, S, C(intan), C (grafit)
1. UNSUR ASLI (NATIVE ELEMENTS)
2. SULFIDA DAN SULFOSALT
AgS (argentit)
Cu
2
S (kalkosit)
Cu
5
FeS
4
(kabornit)
PbS (galena)
ZnS (sfalerit)
CuFeS
4
(kalkopirit)
NiS
CuS
HgS (sinabar)
AsS (realgar)
FeS (pirit)
MoS
2
(molibdenit)


CuO kuprit
TiO
2
Rutil
MgO magnesit
SnO
2
Cassiterite
MgAl
2
O
4
spinel
MnO
2
(pirolusit)
BeAl
2
O
4
krisoberil
Al
2
O
3
korundum
FeO goetite
Fe
2
O
3
, hematit
Fe
3
O
4
magnetit


3. OKSIDA DAN HIDROKSIDA
Brusit Mg(OH)
2
Gibsit Al(OH)
3
Boehmit AlO(OH)
Manganit MnO(OH)
Diaspora AlO(OH)
Geotit FeO(OH)
HIDROKSIDA

4. HALIDA
Halit NaCl
Silvit KCl
Fluorit CaF
2
Karnalit KMgCl
3
.6H
2
O
Kriolit Na
3
AlF
6
(ditemui secara tabii hanya
di Greenland)
5. KARBONAT, NITRAT, BORAT
CaCO
3
batukapur (limestone)
CaFe(CO
3
)
2
BaCO
3
MgCO
3
FeCO
3

MnCO
3
Rodokrosit
ZnCO
3
Smithsonit
SrCO
3
Strontianit
6. SULFAT, KROMAT, MOLIBDAT, TUNGSAT
BaSO
4
barit
CaSO
4
anhidrit
CaSO
4
.2H
2
0 gipsum
KFe
3
(SO
4
)
2
(OH)
6
javosit
PbCrO
4
krokoit
(Fe, Mn)WO
4
wolframit
CaWO
4
scheelit
PbMoO
4
wulfenit
7. FOSFAT, ARSENAT, VANADAT
Xenotim YPO4
Monazit (Ce, La, Nd, Th)PO
4
Apatit Ca
5
(PO
4
)
3
(F, Cl, OH)
Karnotit K
2
(UO
2
)
2
(VO
4
0
2
).3H
2
O
Autinit Ca(UO
2
)
2
(PO
4
)
2
.10-12H
2
O

Vous aimerez peut-être aussi