Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Meigs Syndrome
Rizki Amaliah
102011101067
Dokter Pembimbing:
dr. Duriyanto Oesman, Sp. B
SMF/LAB ILMU BEDAH
RSD DR. SOEBANDI JEMBER
2014
Pendahuluan
Sindrom Meigs memiliki hubungan antara efusi pleura
Definisi
Sindrom Meigs merupakan kumpulan gejala dari tumor
Anatomi
Epidemiologi
Fibroma ovarium didapatkan pada 2-5 % tumor
5 % dari semua
neoplasma
ovarium
(Pada menopause)
Diameter
2-30 cm,
berat mencapai 20 kg
dengan
90
%
unilateral.
Permukaan tidak rata,
konsistensi
keras,
warna merah jambu
keabu-abuan.
2.
Ascites
Peningkatan
permeabilitas
kapiler.
Iritasi
peritonium
dari tumor ovarium
yang keras dan solid
menstimulasi
produksi
cairan
peritoneum.
3.
Efusi Pleura
Besarnya efusi pleura
sebanding
dengan
jumlahnya ascites.
Perpindahan
cairan
ascites
melalui
transdiaphragmatic
lympathic channels.
Cairan ascites dan
efusi pleura pada
Meigs Sindrom dapat
berupa transudat atau
eksudat.
Manifestasi Klinis
Kelelahan
Napas yang pendek
Peningkatan lingkar perut
Penurunan berat badan
Batuk yang tidak produktif
Bengkak (Edema)
Amenorea pada wanita premenopause
Menstruasi yang tidak teratur
Pemeriksaan Penunjang
CT Scan
USG Abdomen
Pemeriksaan Penunjang
Thoraks foto
Histopatologi
Penatalaksanaan
Eksplorasi Laparotomi
atau ooforektomi)
Pada wanita usia reproduktif, dilakukan unilateral
salpingo-ooforektomi.
Pada wanita menopause, prosedur pilihannya
adalah salpingo ooforektomi bilateral denganhisterektomi total dan unilateral atau kadangkadang dilakukan salpingo-ooforektomi bilateral.
Pada perempuan prapubertas, prosedur
pilihannya adalah reseksi ovarium dan salpingoooforektomi unilateral.
Prognosis
Mortalitas 12-15%
Komplikasi
Kemungkinan
komplikasi
pasca
berikut:
Infeksi luka operasi (8-12%)
Kebocoran anastomosis (3-7%)
Fistula Colocutaneous (2-3%)
Perut atau panggul abses (1-7%)
Sepsis (2%)
operasi
adalah
sebagai
TERIMA KASIH