Vous êtes sur la page 1sur 20

Tutorial Modul

Lemah Separuh Badan

Kelompok 11
Amalia Nur Azizah
Fahreza Fajar Muharam
Mersy
Putri Dwiyani
Ustra Ispawati Putri A.T
Vaila Rezki
Candra Ayu Adha
Muh. Yoggy Febrian H
Sitti Nur Musdalifa
Zakiah Mutiarin R
Rahmawan Adhy Putra
Nur Aisyah Kurniawati O
Ikhlasul Amal Abdal
Arini

K1A1 13 005
K1A1 13 017
K1A1 13 032
K1A1 13 048
K1A1 13 062
K1A1 13 078
K1A1 13 086
K1A1 13 093
K1A1 13 105
K1A1 13 116
K1A1 13 128
K1A1 13 134
K1A1 13 137
K1A1 13 144

Skenario 3
Seorang gadis berumur 15 tahun menemui dokter
keluarganya karena tiba-tiba merasakan lemah pada
lengan dan tungkainya. Ia juga merasa nyeri pada
kepala bagian belakang. Tidak ada riwayat cedera
kepala, hanya diketahui bahwa sebelumnya gadis
remaja ini pernah ke dokter gigi karena sakit gigi.

Kata Sulit
Nyeri

pengalaman sensoris dan emosional yang tidak


menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan yang sudah atau berpotensi terjadi atau
dijelaskan berdasarkan kerusakan tersebut.
nyeri adalah apa yang dikatakan pasien yang
sakit dan apa yang digambarkan serta bukan yang
digambarkan orang lain seharusnya

Kalimat Kunci

Wanita 15 tahun
Tiba-tiba
Lemah pada lengan dan tungkainya
Nyeri pada kepala bagian belakang.
Tidak ada riwayat cedera kepala
Riwayat sakit gigi

Pertanyaan
1.

Bagaimana anatomi, fisiologi, biokim dan histologi dari sistem


motorik?

2.

Gejala UMN dan LMN?

3.

Bagaimana patomekanisme dan hubungan dari tiap gejala pada


skenario?

4.

Jelaskan hubungan gejala yang ada dengan sakit gigi yang dialami
sebelumnya?

5.

Bagaimana langkah-langkah diagnostik?

6.

Apa DD dari skenario?

7.

Bagaimana penatalaksanaan?

8.

Bagaimana prognosis dan komplikasi?

9.

Bagaimana pencegahannya?

1. Anatomi Sis. Motorik

2. Gejala UMN dan LMN


Sindroma Upper Motor Neuron
(UMN)

Sindroma Lower Motor Neuron


(LMN)

Lumpuh spastik
Hipertoni
Atrofi tidak ada
Hiperfleksi dan klonus
Refleks patologis positif

Lumpuh flaksid
Atoni/hipotoni
Atrofi
Arefleks/Hiporefleksi
Refleks patologis negatif

3. Patomekanisme dan hubungan


gejala pada skenario
Sakit Gigi
bakteri
menginfeksi
gigi

Menekan /
merangsang
daerah peka
nyeri

Melalui PD
masuk ke PD
otak

Trjd
Peningkatan
Tekanan
Intrkranial

Membentuk
Abses/ Massa
supuratif

Pada daerah
intrakranial
(hemisphere
serebri)

Nyeri Kepala

Gyrus
presentralis
(Traktus
Corticospinalis
)

Hemiparese

4. Hubungan gejala yang ada dengan sakit


gigi yang dialami sebelumnya
Sakit gigi kemungkinan disebabkan adanya lubang
pada gigi akibat infeksi bakteri. Bakteri yang menginfeksi
ini dapat masuk ke pembuluh darah, limfa, yang pada

akhirnya masuk ke sistem peredaran otak dan ikut


menginfeksi daerah-daerah tertentu di otak, timbul reaksi
peradangan, dan akhirnya mengakibatkan rasa nyeri.

5. langkah-langkah diagnostik
1. Anamnesis

2. Pemeriksaan fisis :

Menilai refleks fisiologis dan patologis


Menilai Kekuatan otot, tonus
Pemeriksaan saraf kranial
Menilai fungsi sensorik dan motorik

3. Pemeriksaan tambahan :

CT scan , MRI melihat adanya kelainan pada kepala


dan dada.
Pemeriksaan darah : jumlah dan hitung leukosit ,
kadar Hb, laju endap darah,kadar ureum, GDP,
elektrolit, kultur.
CSF lengkap dan kultur
Menilai sensasi ketiga cabang trigeminus

6. DD dari skenario
Abses
Otak

Meningitis

Tension
Headache

SBG

15 tahun

Perempuan

Lemah pada
lengan & tungkai

Nyeri kepala
belakang

Riwayat sakit gigi

Abses Otak
Merupakan abses intraserebral atau intra
serebelar. Pada umumnya abses serebri adalah
soliter (monokuler) tetapi adakalanya terdapat
abses multilokuler akibat emboli septik dari
bronkiektasis. Kira-kira 75 % dari semua abses
serebri berkembang sebagai perjalanan dari
otitis, mastoiditis, sinusitis frontalis atau
fraktur tengkorak. Tetapi bisa juga disebabkan
oleh ostemielitis atau infeksi gigi-geligi.

7. penatalaksanaan
Antibiotika untuk obati infeksi, bila :
- Gejala klinik belum lama (<1 Minggu)

- Abses lokasinya jauh dalam jaringan otak


- Abses soliter
- Ukuran abses
Ampisilin/penisilin & kloramfenikol
Golongan sefalosforin
Pembedahan : angkat jaringan abses
- Eksisi (aspirasi)
- Drainase
- Ekstirpasi
- Bila lokasi abses mudah dicapai dan kerusakan saraf yang timbul tidak
membahayakan

8. Prognosis dan Komplikasi


Prognosis :
Prognosis untuk kondisi ini hampir selalu buruk
tanpa penanganan, semakin cepat didiagnosis
dan ditangani maka semakin baik prognosisnya,
meskipun hal ini bervariasi tergantung dari
penyebab dan seberapa besar abses tersebut.
Komplikasi :
- Kerusakan Otak
- Masalah neurologis menetap
- Herniasi

9. Pencegahan
Hindari infeksi
Menjaga dan membersihkan rongga mulut dan gigi
dengan baik
Infeksi sinus diobati dengan dekongestan & antibiotika
yang tepat
Rutin ke dokter gigi

TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi