Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH:
BONEVASIUS BHUTE, S.Kep. Ns.
TRAUMA GINJAL
ANATOMI GINJAL
Ginjal terletak di rongga
retroperitoneum dan terlidungi oleh
otot-otot punggung di sebelah pasterior
dan organ-organ intraperitoneal di
sebelah anterior.kerana itu cedera
ginjal tidak jarang diikuti oleh cedera
organ-organ sekitarnya.
Pendahuluan
ETIOLOGI
1.
2.
3.
Patofisiologi
Berbagai tipe cedera panggul, punggung
dan abdomen atas dapat menyebabkan
memar, laserasi, atau ruptur aktual pada
ginjal. Adanya cedera traumatik,
menyebabkan ginjal dapat tertusuk oleh
iga paling bawah sehingga terjadi kontusio
dan ruptur. Trauma renal sering
dihubungkan dengan cedera lain, lebih
dari 80 % pasien trauma renal mengalami
cedera pada organ internal yang lain
Klasifikasi
Manifestasi klinis
Nyeri
Kolik renal
Hematuria
Massa dirongga panggul
Ekimosis
Laserasi atau luka abdomen lateral dan
rongga panggul
haemorragic
Diagnosis
Diagnosis
Penatalaksanaan
Tujuan :
- mengendalikan hemoragi , nyeri dan infeksi
- mempertahankan dan melindungi fungsi ginjal
- mempertahankan drainase urine
a. cedera minor.
- konservatif:tirah baring,analgesik,
- IVFD,
- antimikroba untuk mencegah infeksi akibat
hematom perineal atau urinoma
- observasi status ginjal: HB, HT,Endapan Urin
Lanjutan.
b. Cedera Mayor.
- konservatif: tirah baring
- pembedahan tergantung kondisi
pasien dan asal cedera
c. Cedera Ginjal kritikal
- bedah exploratif
- nefrektomy
TTV
massa di pinggang
Hb
Urine > Pekat
merupakan tanda
perdarahan > berat
~ segera ekplorasi
Untuk menghentikan
perdarahan
Suhu tubuh
Massa di pinggang
Merupakan tanda dari
kebocoran urine
Draunase urine
segera
Operasi ditujukan:
Menghentikan perdarahan
Debridemen
Reparasi ginjal/penyambungan vaskuler
Nefroktomi parsial bahkan total jika
kerusakan berat.
Komplikasi
1.
2 .Komplikasi lanjut :
Hipertensi
Fistel arteriovena
Hidronefrosis
Urolitiasis
Pielonefritis kronik
LANJUTAN
Inspeksi :
-Lokasi trauma, apakah memar, cedera
tusuk, pembengkakan dan apakah ada
drainage pada daerah cedera
-Perubahan warna urine ( hematuria )
-Tanda-tanda syok ( pucat dan sianosis )
Auskultasi :
-Mengetahui adanya penurunan bising
usus
Palpasi :
- Adanya nyeri tekan pada daerah
pinggang atau abdomen, nyeri lepas
- Pembengkakan pada ginjal atau
abdomen
Perkusi :
- Mengidentifkasi adanya massa rongga
abdomen dan penumpukan cairan
Ukur jumlah urine, catat semua perubahan
fisik selama pemeriksaan pasien
Rencana Keperawatan
1. Defisit volume cairan b/d haemorragi, perubahan fungsi
ginjal
Tujuan : Mempertahankan keseimbangan cairan
Intervensi :
- Ukur jumlah dan warna urine
- Pantau tanda-tanda vital setiap 15 menit atau sesuai
indikasi
- Observasi tanda-tanda syok : pucat, sianosis, akral
dingin, turgor kulit
- Pantau dan ukur drainage dari daerah cedera
- Berikan kompresi pada luka perdarahan eksternal
- Kolaborasi pemberian cairan intravena sesuai indikasi
Thanks .