Vous êtes sur la page 1sur 12

Aspek Psikososial dalam

Keselamatan Kerja
1. Job Demands / Tuntutan Kerja

2. Symptom
3. Lingkungan Kerja

1. Job Demands
Dalam pelaksanaan kerja sehari-hari banyak karyawan

yang overload dalam bekerja sehingga menjadi lelah


dan memiliki kecenderungan untuk melakukan
kesalahan dalam bekerja. Hal ini memicu timbulnya
work load baik fisik maupun mental.

Tuntutan Kerja dibagi menjadi 2


Tuntutan kerja fisik

Tuntutan kerja mental

Adalah suatu kondisi yang

Adalah suatu kondisi yang

secara langsung berasal dari


beban kerja fisik (physical
work load) dan
mempengaruhi tubuh atau
membutuhkan tubuh untuk
menggunakan postur
tertentu selama waktu
tertentu

secara langsung
berhubungan dengan proses
proses mental apa saja yang
terlibat dan dibutuhkan
dalam bekerja.

2. Symptom
Adalah keluhan yang merupakan indikasi dari adanya

suatu keadaan dalam diri pekerja yang sedang sakit


yang berhubungan dengan kondisi-kondisi tempat
kerja.
Perasaan tertekan seperti nervous, kesulitan tidur
dihubungkan dengan keluhan pada punggung.
Simptom yang berhubungan dengan kerja bisa
merupakan manifestasi dari stress pada tubuh
maupun pikiran.

Symptom dibagi menjadi 2


Phisical symptom

Mental symptom

Adalah keadaan sakit pada

Berhubungan dengan suatu

bagian tubuh tertentu, misalnya


:
Kelelahan
Nyeri pada bagian tubuh
tertentu
Jari-jari gemetar
Tidak dapat duduk diam atau
berdiri ditempat
Sakit kepala
Otot tegang dan kaku
Bicara gagap

keadaan keluhan yang terasa


dalam psikis seseorang,
misalnya :
Perasaan kesepian & terpencil
Pasrah & merasa tdk dihargai
Jenuh & lelah berlebihan
Penurunan motivasi
kinerja buruk
Penurunan produktivitas
kerja

3. Lingkungan Kerja
A. kebisingan

B. shift kerja
C. desain kerja
D. pelecehan di tempat kerja

a. kebisingan
Menurut Gales (1987) ada 3 alasan utama kenapa

kebisingan bisa dianggap sebagai salah satu masalah


yang harus diperhatikan
1. kebisingan tidak disukai
2. merusak pendengaran
3. berpengaruh buruk pada efisiensi kerja

b. Shift kerja
Penelitian menunjukkan bahwa shift kerja merupakan

sumber utama dari stress bagi para pekerja pabrik


(Monk & Tepas, 1985:383). Para pekerja shift lebih
sering mengeluh tentang kelelahan dan gangguan
perut daripada pekerja pagi/siang dan dampak dari
kerja shift terhadap kebiasaan makan yang mungkin
menyebabkan gangguan perut. Pengaruhnya adalah
emosional dan biological, karena gangguan ritme
circadian dari tidur /keadaan bangun, pola suhu, ritme
pengeluaran adrnalin.

c. Desain kerja
Pajanan pada pekerja yang berulang dan monoton sering

dikaitkan dengan pengalaman yang membosankan yang


pada akhirnya menjadi tertekan dan gelisah, cepat marah
dan secara umum kesehatan secara psikologi menjadi
berkurang.
Penelitian yang dilakukan oleh Kahn (1964) menunjukkan
bahwa ketidakjelasan sasaran akhirnya mengarah kepada
ketidakpuasan pekerja, kurang memiliki kepercayaan diri,
rasa tidak berguna, rasa harga diri yang menurun, depresi,
motivasi yang rendah untuk bekerja sehingga terjadi
peningkatan tekanan darah dan detak nadi serta
kecenderungan untuk meninggalkan pekerjaan.

d. pelecehan di tempat kerja


Secara umum pelaku pelecehan adalah laki-laki dan

korbannya adalah perempuan. Beberapa penelitian


menunjukkan sebesar 88.1% pelecehan dilakukan oleh
supervisor dan 30% dilakukan oleh temannya.
Dalam hal ini perempuan menjadi pihak yang sangat
dirugikan. Perasaan malu, marah, takut, dan gelisah
sering menghinggapi korban pelecehan seksual.

Terimakasih

Vous aimerez peut-être aussi