Vous êtes sur la page 1sur 20

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM


TRANSPORTASI YANG IDEAL DI KAWASAN
STRATEGIS NASIONAL PERKOTAAN
JABODETABEKPUNJUR
PERMENHUB NOMOR PM 54 TAHUN 2013

Jakarta,

November 2014

DAFTAR ISI
Latar Belakang

Arah Pembangunan Angkutan Massal

Rencana Umum Jaringan Jalur Kereta Api Jabodetabek

Rencana Pengembangan Kawasan Terpadu (TOD)

Program Pembangunan

Usulan Revisi Perpres


1

LATAR BELAKANG
1. Perkembangan Kawasan Jabodetabek yang semakin maju dan menjadi
wilayah aglomerasi perkotaan, mengakibatkan interaksi sosial dan kegiatan
sehari-hari tidak terbatas oleh batas wilayah;
2. Mendukung dan memenuhi kebutuhan interaksi sosial dan kegiatan seharihari perlu didukung sistem angkutan umum massal perkotaan yang efektif,
efisien, dan terintegrasi di Kawasan Jabodetabek.

LATAR BELAKANG (lanjutan...)


1. Kerugian akibat biaya kemacetan lalu lintas di
Jakarta mencapai Rp. 45,2 Triliun per tahun.
(biaya untuk bahan bakar kendaraan, operasi
kendaraan, kehilangan nilai waktu,
kehilangan potensi ekonomi, dan
pencemaran udara)
2. Kerugian terbesar dari kemacetan lalu lintas
adalah kehilangan nilai waktu yang mencapai
Rp14 triliun lebih.
3. Pertumbuhan panjang jalan di Jakarta
sebesar 0,01 %/tahun, pertumbuhan
kendaraan bermotor 9,5 % / tahun. (Bappeda
DKI)
Rasio kendaraan umum dan kendaraan
pribadi = 1,5 % : 98,5%.

MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


MAKSUD
Meningkatkan pelayanan dan penyediaan jasa angkutan umum yang cepat, aman,
terpadu, tertib, lancar, nyaman, ekonomis, efisien, efektif, dan terjangkau oleh
masyarakat.

TUJUAN
Pedoman dalam rangka pembangunan jaringan angkutan massal di Jabodetabek dalam
jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
SASARAN
a. Mewujudkan angkutan umum sebagai tulang punggung sistem transportasi
Jabodetabek dan menerapkan kebijakan manajemen permintaan (transport demand
management)
b. Mengurai dan mengurangi kemacetan lalu lintas
c. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas pengguna jasa transportasi
d. Memadukan pola jaringan transportasi
e. Meningkatkan jaringan jalan dan jalur kereta api
f. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi
4

ARAH PEMBANGUNAN ANGKUTAN MASSAL


a. Pembangunan jaringan angkutan massal berbasis jalan dan jalan rel yang
terintegrasi
b. Pembangunan infrastruktur/fasilitas pendukung angkutan massal yang
sesuai standar
c. Pemanfaatan perkembangan kemajuan teknologi yang semakin canggih
d. Pengembangan angkutan massal yang ramah lingkungan.

Note: Harus memperhatikan integrasi inter dan


antar moda dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembangunannya sebagai salah satu
pertimbangan prioritas.

PEMBANGUNAN JARINGAN ANGKUTAN MASSAL


Pembangunan jaringan angkutan massal meliputi:
a. Pengembangan jaringan trayek angkutan massal berbasis jalan
b. Pembangunan jaringan jalur kereta api
Pembangunan jalur kereta api disusun dalam bentuk rencana pembangunan
jalur kereta api yang dilakukan secara bertahap meliputi:
a. Program jangka pendek
b. Program jangka menengah
c. Program jangka panjang

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS PENDUKUNG


ANGKUTAN MASSAL
1. Pembangunan infrastruktur/fasilitas pendukung angkutan massal meliputi:
a. Pengembangan infrastruktur pendukung angkutan massal berbasis jalan;
b. Pembangunan fasilitas pendukung angkutan kereta api
2. Pembangunan fasilitas pendukung angkutan kereta api dilakukan dengan:
a. Pemasangan Automatic Train Protection (ATP) system
b. Pengembangan sistem tiket terpadu
c. Pembangunan fasilitas integrasi antar moda
d. Pembangunan workshop
e. Peningkatan fasilitas perkeretaapian (track, depot, signalling facility, feeder
system, and substations)
f. Peningkatan fasilitas stasiun (double tracking, depot, track layout, voltage,
interlined, breaking system, feeder system and substations)
3. Pelaksanaan pembangunan infrastruktur/fasilitas pendukung angkutan massal
Pemerintah dan/atau Pemda dapat bekerjasama dengan Badan Usaha
4. Pembiayaan pelaksanaan pembangunan jaringan angkutan umum massal
APBN dan/atau APBD serta sumber lain yang sah

PETA RENCANA UMUM JARINGAN JALUR KERETA API JABODETABEK 2014 2030

INTERMODA PERKERETAAPIAN

1.

Stasiun Manggarai :
KA Antar Kota KA Perkotaan KA
Bandara Busway

2.

Stasiun Dukuh Atas (or


Sudirman) :
Commuter Line KA Bandara (Eks
& CL) MRT N/S Busway

3.

Commuter Line MRT N/S


Busway

4.
2

Stasiun Ps. Senen :


Commuter Line MRT E/W
Busway

7
1

Stasiun Kampung Bandan :

5.

Stasiun Tanah Abang :


Commuter Line KA Bandara

6.

Rencana St. Lebak Bulus:


MRT N/S Busway

7.

Stasiun Cikarang:
Commuter Line MRT E/W

10

RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN TERPADU (TOD)


NO

KAWASAN
PENGEMBANGAN
TERPDU

MANGGA DUA

2.

KOTA

3.

PASAR SENEN

4.

THAMRIN

5.

TANAH ABANG

6.

SUDIRMAN

7.

RASUNA SAID

8.

MANGGARAI

9.

CAWANG

10.

KUNINGAN

11.

BLOK M

12.

CISAUK

13.

CIKARANG

Cikarang

Cisauk

11

RENCANA JARINGAN PERKERETAAPIAN BERDASARKAN JENIS KERETA API


No.
1.

Jenis Kereta Api


Kereta Api Kecepatan Normal

386
12

Jalur Bandara Soekarno-Hatta (Express Line)

38

MRT East-West (Balaraja - Cikarang)

90

MRT East-West (Cikokol Bekasi)

52

MRT North-South (Lebak Bulus Kampung Bandan)

23

Jalur Kereta Api Lingkar Luar (Parung PanjangCitayamNamboCikarangTj. Priok)

60

Cibubur-Cakung-Pulo Gebang-Tj. Priok)

75

Pluit Line (Pluit-Daan Mogot-Kebayoran Lama)

15

Sunter Line (Sunter-Cempaka Baru-Jatinegara)

21

Kereta Api Monorel


Jalur Biru (Kampung Melayu Casablanca Tanah Abang Tomang)
Jalur Hijau (Rasuna Said Gatot Subroto SCBD - Gelora Senayan - Asia Afrika - Taman
Ria Senayan - Gatot Subroto Pejompongan)

Total

(km)

Jalur Bandara Soekarno-Hatta (Comuter Line)

Jalur Kereta Api Lingkar Dalam (Kamal Muara-Rawa Buaya-Lebak Bulus-Margonda-

2.

Panjang

147
14
14

Jalur Selatan (Cawang Cibubur Bogor)

54

Jalur Timur (Cikarang Cawang Kuningan)

43

Jalur Barat (Batu Ceper Serpong)

22
533

12

PROGRAM PEMBANGUNAN JARINGAN JALUR KERETA API PADA KAWASAN


PERKOTAAN JABODETABEK TAHUN 2014 - 2030
PERKIRAAN BIAYA
No.

PROGRAM

PANJANG
(KM)

(MILYAR RUPIAH)
PEMERINTAH

SWASTA/BUMN

PENDEK
2014

MENENGAH
2020

PANJANG
2030

1. Peningkatan Prasarana Perkeretaapian


a. Jaringan Eksisting
1) Double Double Track, Elektrifikasi, dan Peninggian Lintas Bekasi

35

10.000

2) Double Double Track Lintas Barat (Karet-Manggarai)

4,5

1.662

3) Pengembangan stasiun baru antara Bogor dan Cilebut Lintas Bogor


4) Double Track Lintas Serpong antara Parung Panjang Rangkasbitung
5) Pembangunan 2 (dua) stasiun baru (Stasiun Matraman dan Stasiun Bekasi
Timur) Lintas Bekasi

1 Stasiun
39

154
50.700
1.419

2 Stasiun
1.085

6) Pembangunan 2 (dua) stasiun baru (Stasiun Kuningan dan Stasiun


Sudirman) Lintas Priok

2 Stasiun

7) Pembangunan 2 (dua) stasiun baru Lintas Serpong

2 Stasiun

802

b. Fasilitas Eksisting
1) Peningkatan fasilitas stasiun Lintas Bogor

575

2) Peningkatan fasilitas stasiun Lintas Tangerang

156

3) Rehabilitasi sinyal/fasilitas telekomunikasi


4) Peningkatan fasilitas perkeretaapian Lintas Bekasi (Track Layout, Platform,
Substation)
5) Peningkatan fasilitas perkeretaapian Lintas Serpong (Track Layout,
Substation)
6) Peningkatan fasilitas perkeretaapian Lintas Bogor (Track Layout, Substation)
7) Peningkatan fasilitas perkeretaapian Lintas Tj. Priok (Track Layout,
Substation)
8) Peningkatan fasilitas perkeretaapian Lintas Tangerang (Track Layout,
Substation)

2.226
3.506
3.781
2.936
997
5.104

13

LANJUTAN ......

PERKIRAAN BIAYA
No.

PROGRAM

PANJANG
(KM)

(MILYAR RUPIAH)
PEMERINTAH

SWASTA/BUMN

PENDEK
2014

MENENGAH
2020

PANJANG
2030

2. Pembangunan Prasarana Perkeretaapian


a. Jaringan Baru
1) Jalur Bandara Soekarno-Hatta (Commuter Line)

12

2) Jalur Bandara Soekarno-Hatta (Express Line)

38

6.000

3) Short Cut antara Palmerah dan Karet Lintas Serpong

1.448

4) Short Cut Lintas Tangerang

1.000

5) Short Cut Manggarai Pondok Jati

597

6) MRT East-West (Balaraja-Cikarang)

90

82.000

35.000

7) MRT East-West (Cikokol Bekasi)

52

48.000

20.000

8) MRT North-South (Kampung Bandan Lebak Bulus)

23

14.000

15.500

9) Jalur Kereta Api Lingkar Luar (Parung Panjang Citayam Nambo


Cikarang Tj. Priok)

60

78.000

10) Jalur Kereta Api Lingkar Dalam (Kamal Muara Raw a Buaya Lebak Bulus
Margonda Cibubur Cakung Pulo Gebang Tj. Priok)

75

97.500

11) Jalur Kereta Api Lintas Pluit (Pluit Daan Mogot Kebayoran Lama)

15

19.500

12) Jalur Kereta Api Lintas Sunter (Sunter Cempaka Baru Jatinegara)

21

27.300

2.000
14.000

13) Monorail
a) Jalur Biru (Kampung Melayu Casablanca Tanah Abang Tomang)
b) Jalur Hijau (Rasuna Said Gatot Subroto SCBD - Gelora Senayan Asia Afrika - Taman Ria Senayan - Gatot Subroto Pejompongan)

147

33.000

c) Jalur Selatan (Caw ang Cibubur Bogor)


d) Jalur Timur (Cikarang Caw ang Kuningan)
e) Jalur Barat (Batu Ceper Serpong)
b. Fasilitas Baru
1) Automatic Train Protection (ATP) System
2) Pembangunan Workshop di Depok
TOTAL

713
1.389
462.550

119.500

14

HIGH SPEED RAILWAY


JAKARTA - SURABAYA

144,6 Km

589,4 Km

DKI
JAKARTA

Merak

Cikampek

SERANG
Banten

Bojonegoro
Cirebon

Bogor
Padalarang

Tegal

Sukabumi
BANDUNG

Gedebage

Jawa Barat
Banjar

Bojonegoro
Pekalongan SEMARANG
Gambringan

Prupuk
Jawa Tengah
Purwokerto
Kroya

Kutoarjo

Bojonegoro

Gundih

Jawa Timur

Sidoarjo

Madiun Kertosono
Solo

SURABAYA

Bangil

DIY
YOGYAKARTA

Malang
Banyuwangi

Blitar
Jember

Phase 1 : Jakarta Bandung Gedebage


Phase 2 : Gedebage Surabaya

15

Perbandingan Antar Jalur Alternatif

3. Jalur Pantai
Jakarta-Cirebon

Jalur Bandung

Jarak: 207,3 km, Waktu Tempuh: 57 menit


Biaya Awal: Rp. 67,2 triliun
Penumpang: 17.000/hari pada tahun 2020
EIRR: (negatif), FIRR: 4,9%

Jalur Pantai

1. Jalur Bandung
Jakarta-Bandung-Gedebage
Jarak: 144,6 km, Waktu Tempuh: 37 menit
Biaya Awal: Rp. 57,0 triliun
Penumpang: 39.000/hari pada tahun 2020
EIRR: 16,2%, FIRR: 8,6%

2. Jalur Bandung
Jakarta-Bandung-Cirebon
Catatan; Biaya Awal mencakup pekerjaan sipil,
semua fasilitas, stasiun, rolling stocks dan
pengadaan lahan. FIRR mengindikasikan dalam
hal BOT dengan ketersediaan biaya 50%. Ongkos
Jakarta-Bandung: Rp.200.000.
Sumber: Presentasi Bappenas

Jarak: 256,0 km, Waktu Tempuh: 70 menit


Biaya Awal: Rp. 83,5 triliun
Penumpang: 57.000/hari pada tahun 2020
EIRR: 13,6%, FIRR: 8,5%
16

RAILWAY TO CILAMAYA PORT

17

USULAN REVISI
PERPRES 54TAHUN 2008

1.

2.

3.

Seluruh rencana pengembangan jaringan jalur KA yang tertuang dalam


PM. 54 Tahun 2013 tentang Rencana Umum Jaringan Angkutan Massal
Pada Kawasan Perkotaan Jabodetabek masuk dalam substansi revisi
Perpres.
Ruang lingkup Perpres 54 Tahun 2008 dapat diperluas menampung
rencana pembangunan KA barang ke Arah Cilamaya dan rencana
pembangunan HST (Jakarta Surabaya)
Integrasi dengan moda dan rencana TOD dari usulan Pemerintah Daerah
dapat masuk dalam lingkup revisi.

18

Sekian & Terima Kasih

Vous aimerez peut-être aussi